The Teacher is My Husband (SE...

By JR-Rie

2.8M 80.6K 2.2K

Clara gadis cantik dan polos yang tinggal dengan Bibinya. bahkan Ia selalu mendapatkan perlakuan tidak enak d... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18?
Part 18
Part 19
Part 21
Part 22
Part 23
Gwen-Allen Up
The Teacher is My Husband
Info Harga Novel
Info

Part 20

92K 3.1K 41
By JR-Rie


Happy Reading



Setalah menyelesaikan urusannya, Rayhan  memilih untuk mengecek keadaan perusahaannya. Sudah beberapa bulan ini, ia jarang ke sana, ia lebih sering menghabiskan waktunya di sekolah. Ia terlalu sibuk mengawasi gadis kecil nya.

Rayhan tak ingin kehilangan gadis kecilnya kembali. Setelah kecelakan yang di alami ke dua orang tua Clara, Clara hilang seperti di telan bumi. Dan Rayhan kecil terus menerus meminta kedua orang tua nya untuk mencari Clara, dan bertahun tahun Rayhan terus mencari. Hingga beberapa bulan yang lalu, ia berhasil menemukannya.

Yang ia cari selama ini, ternyata sangat dekat dengannya. Takdir membawa Clara bersekolah di sekolah miliknya.

Ia bahkan rela melepaskan jabatannya sementara hanya untuk menjadi seorang guru, hanya untuk lebih dekat dengan Clara.

Satu masalah sudah ia atasi, tinggal satu masalah lagi. Untuk masalah Bibi Ji, ia sudah memerintahkan beberapa bawahannya untuk terus mengawasi mereka, jika mereka berniat jahat lagi pada Clara, ia akan mudah mengetahuinya. Bagaimana pun Rayhan tak akan begitu saja melepaskan mereka begitu saja.

jika itu terjadi maka Rayhan benar benar tak akan melepaskan nya.

Tinggal satu masalah lagi, Rayhan tak akan tenang jika Vino masih berkeliaran di sekitar nya.

Rayhan harus cepat cepat menyingkirkan Pria itu. Karena dia akan menjadi masalah terbesar dalam hubungannya dengan Clara. Pria itu sangat tak ingin melihatnya bahagia, Vino tak akan segan segan menghancurkan orang yang paling ia sayangi.

Dan itu lah yang membuat Rayhan harus menyembunyikan Clara.

.
.
.

Hari sudah malam, Makan malam pun sudah selesai dua jam lalu. Dan Rayhan masih belum pulang, Clara menunggu suaminya di balkon kamarnya.

Angin yang cukup dingin cukup membuat Clara mengigil.

"Belum tidur" suara dari belakang Clara.

"Eh? K-kak Rayhan" Rayhan mendorong kursi roda Clara dan membawanya memasuki kamar.

"Kak Rayhan sudah makan?" Rayhan memindahkan Clara ke ranjang.

"Sudah. Aku sudah menyelesaikan perjanjianku, besok pengacara ku akan membawa surat nya" Clara terdiam mendengarnya. Tak lama Clara membuka piyama nya dan hanya menyisakan pakaian dalamnya, ia berbaring di ranjang nya dengan pandangan kosong.

"Apa mak-"

"Bukannya aku juga harus menepati janji ku mulai saat ini" sahut Clara menatap Rayhan. Rayhan mengambil selimut dan menutupi tubuh Clara yang terbuka.

"Kau tak perlu memaksakan dirimu" Clara yang melihat Rayhan yang akan beranjak pun, dengat cepat mengalungkan tangannya di leher Rayhan, dan melumat bibir Rayhan.

Cup

"Akhh" desah Clara saat Rayhan membalas ciumannya dalam, Clara bahkan kewalahan membalas ciuman panas dari Rayhan. Walaupun ini bukan yang pertama kali nya, entah kenapa pipi Clara memerah malu.

Tak lama Rayhan melepaskan ciumannya saat Clara mulai kehabisan nafas nya.

"Sebaiknya kita tidur" Rayhan membaringkan tubuh Clara dan menyelimuti Clara dengan selimut.

"K-kenapa?" tanya Clara kecewa, penolakan dari sang suami membuatnya hati nya sesak.

"Aku tau kau belum siap. Aku tidak akan memaksa mu"

"A-aku tidak apa apa. Kak Rayhan bisa melakukannya sekarang-"

"Tidak!" tolak Rayhan tegas.

"W-walaupun aku tak secantik Kak Rima dan tubuhku tak sebagus wanita di luaran sana. Aku b-bisa melakukannya, a-aku akan melakukan semampu ku, l-lagian itu sudah menjadi tugasku menjadi istri" lirih Clara. Hati nya masih sakit karena penolakan Rayhan, Clara sempat berharap saat Rima berkata tak memiliki hubungan dengan suaminya. Tapi seperti nya ia harus mengubur kembali harapan itu. Suami nya bahkan masih tak bisa membuka hati nya untuknya.

"..."

Clara memukul kepalanya, dengan cepat Clara mengambil dan memakai kembali piyama nya, ia bahkan tak berani menatap Rayhan, ia sangat malu akan kelakuannya. "M-maafkan a-aku... A-aku pasti terlihat sangat murahan. M-mana mau Kak Rayhan meniduri gadis kampung seperti ku. A-aku tau posisiku sekarang. M-maafkan aku" Clara tak bisa menutupi suara nya yang bergetar. air mata yang sedari tadi Clara tahan mengalir deras di ke dua pipinya.


"Akhh" rintih Clara saat hidung nya di tarik begitu saja oleh Rayhan.

"Kau tak perlu terburu buru. Aku ingin kita melakukannya saat kau benar benar siap, tanpa paksaan, tanpa penjanjian apa pun. Saat kita terbuka satu sama lain." sahut Rayhan sambil menghapus air mata Clara lembut. Entah kenapa Clara sedikit tenang mendengarnya, ia sudah tau alasan Rayhan menolaknya. Dalam hati Clara membenarkan perkataan Rayhan.

Clara ingin saat mereka melakukannya, ia ingin Rayhan mencintainya terlebih dahulu. Bolehkah Clara berharap tinggi?

"Sudah malam, Tidurlah. Aku aku akan mandi terlebih dahulu"

"Mau aku siapkan air hangat?" tawar Clara.

"Tidak. Aku sedang ingin mandi air dingin" sahut Rayhan beranjak ke kamar mandi. Lagi lagi Rayhan harus berendam di air dingin. Clara tidak tau jika Rayhan sudah menahan sesak di bawah sana sedari tadi, Rayhan bahkan sudah terangsang melihat Clara bertelanjang dada. Rayhan benar benar merutuki dirinya yang mudah tergoda jika itu istri kecilnya.

.
.
.

"Bagaimana kaki mu sayang?" tanya Mama Rin. Mereka sedang berkumpul santai di ruang keluarga.

"Baik Mah. Aku bahkan sudah kembali menggunakan tongkat. Besok, Aku juga akan mulai sekolah lagi" sahut Clara. Clara sangat senang karena besok ia mulai lagi bersekolah. Clara tak ingin semakin ketinggalan materi pelajaran jika lebih lama di rumah. Sudah satu minggu Clara tinggal di rumah, dan itu sangat membosankan. Apalagi Rayhan dan Mama Rin selalu melarangnya melakukan apa pun. Dan selalu menyuruhnya istirahat.

"Apa tidak sebaiknya istirahat di rumah sampai kaki mu sembuh" sahut Mama Rin.

"Benar apa yang di katakan Mama. Ayah bisa kirim kan guru khusus ke rumah, jadi kau tak perlu takut ketinggalan pelajaran" sahut Ayah Rayhan.

"Ehh ta-pi" Clara bingung akan bilang apa, sedangkan ia sangat ingin kembali sekolah.

"Tidak apa Mah. Aku sudah mengizinkannya" Rayhan berjalan mendekat.

"Clara masih sakit. Dan kau membiarkannya masuk sekolah, kau sebagai suami harusnya melarang!" sahut Mama Rin.

"Clara sudah baikkan Mah. Lagian Clara pasti sangat bosan, terus berdiam diri di rumah selama seminggu ini" sahut Rayhan.

"Apa benar nak?" tanya Mama Rin pada Clara.

"I-iya" cicit Clara. Clara harus berterima kasih pada Rayhan karena mau membantu nya, itu lah yang ingin ia katakan. Clara selalu sulit mengatakannya, Mama Rin pasti tidak akan setuju dengan keputusannya untuk kembali sekolah. 

Clara tau jika Mama Rin sangat mengkhawatirkannya, tapi Clara tak akan tahan jika harus lebih lama di rumah, ia akan sangat bosan.

"M-mah aku sudah t-tidak apa apa. Aku tau kalau Mama dan Ayah sangat khawatir pada ku, tapi aku benar benar baik baik saja" sahut Clara.

"Baiklah. Mama tak bisa menolak jika itu sudah keinginanmu" sahut Mama Rin.

"Lain kali kau harus lebih hati hati nak. Jika Ayah tahu kau terluka lagi di sekolah, Ayah benar benar akan membuatmu belajar di rumah!" Clara tersenyum mendengar apa yang Ayah Rayhan katakan. Perhatian yang tidak pernah ia dapatkan sejak orang tua nya meninggal, kini ia rasakan kembali. Perhatian yang bahkan tidak ia dapatkan dari Bibi nya sendiri.

.
.
.

"Aku senang akhirnya kau bisa sekolah lagi. Kau tau aku sangat kesepian di sekolah saat kau tak masuk"

"Kan kita bertemu di  rumah" sahut Clara.

"Iya. Tapi beda jika di sekolah" sahut Aira.

"Yang penting aku sudah kembali sekolah" sahut Clara. Mereka menghabiskan waktu istirahat mereka di kelas dan menikmati bekal yang di buat Mama Rin.

"Aku ingin Kak Rayhan yang mengantar kita pulang nanti" ucap Aira sambil memakan makan siangnya.

"Kenapa? Bukannya ada Kak Daniel?" tanya Clara.

"Aku tidak mau di antar pulang oleh Pria itu!" gerutu Aira kesal.

"Kenapa? Sedang marahan dengan Kak Daniel?" tanya Clara melanjutkan makan siangnya.

"Bagaimana tidak marah! Dia tak ada kabar tadi malam, dan yang buat aku marah, aku melihatnya pergi dengan wanita lain-"

"Kalau dia bosan pada ku! Kenapa tidak bilang?!  Kenapa baru sekarang? Kenapa tidak dari dulu, sebelum aku benar benar mencintai nya!!" Clara menatap Aira, Aira tak menangis tapi Clara tau jika Aira sangat terluka saat ini.

"Aira tenanglah. Aku yakin jika semua itu hanya salah paham" Clara mencoba menenangkan Aira.

"Dari dulu Kak Daniel terus terusan mengejar ku, dia bahkan memaksa ku penerima perjodohan itu. Dan sedikit demi sedikit aku membuka hati ku,-"

"Dan sekarang aku benar benar mencintai. T-tapi- lihatlah apa yang dia lakukan. Dia sibuk dengan wanita lain, sampai tak ada waktu mengabariku sebentar saja-" Aira menarik nafasnya.

"tidak tahu jika aku sangat mengkhawatirkannya" lirih Aira.

"A-aira... Kau harus membicarakannya dengan Kak Daniel" Clara tak tahu lagi bicara apa. Aira berdiri dari bangku nya.

"Aku akan ke ruangannya sekarang!! Aku akan minta penjelasan dari nya, jika dia memang bosan dengan hubungan ini. a-aku tak punya pilihan selain m-melepaskan nya" lirih Aira. Clara menatap kepergian Aira, ia berdoa jika hubungan mereka akan tetap baik baik saja. Clara tahu jika Daniel sangat mencintai Aira, jadi tak mungkin Daniel berpaling dari Aira.

"Clara!" Lauren berjalan mendekati Clara tak lama ke pergian Aira.

"Ada apa?" tanya Clara tenang.

"Apa kau puas?! Kau telah mengambil semua milikku! Seharusnya kau mati saat itu!" teriak Lauren marah.

"Aku yang harus nya bilang seperti itu. Apa salah jika aku mengambil semua milikku kembali?" sahut Clara santai.

"Kau?!!-"

"Jika kau menyakiti ku lagi, aku tak segan segan membawa mu ke penjara! Kau seharusnya bersyukur karena aku tidak melaporkanmu atas semua yang kau lakukan!!-"

"Aku tidak melakukan apa pun!! Kau tak punya bukti!" sahut Lauren emosi.

"Tidak melakukan apa pun?! Kau tak ingat siapa yang mendorongku jatuh ke kolam renang yang ada Villa? Dan minggu lalu, kau berniat membunuhku dengan mendorong ku dari tangga atas tangga"

"B-bukan aku yang melakukannya. Kau tak boleh menuduhku tanpa bukti" wajah Lauren pucat ketakutan.

"Aku tak perlu bukti. Karena aku sendiri yang melihatnya"

"Kau-!!" Lauren tak bisa berbicara lagi, ia sudah kalah telak dengan Clara. Lauren pun pergi dari sana dengan wajah kesal.

Clara hanya menghela nafas lelah, Clara ingin Bibi dan sepupu nya berubah. Mereka adalah satu satu nya keluarga yang Clara punya. Clara tak ingin jika mereka semakin larut dalam keserakahan. Yang membuat mereka bahkan rela menyakitinya hanya untuk memiliki semua itu. Clara tak ingin itu terjadi lagi, sudah cukup selama ini.





Bersambung

Haiii.... Maaf telat. Tadi nya mau up hari minggu, tapi aku malah up hari senin. Mungkin untuk ke depannya aku juga bakal up hari minggu atau senin.😄

Hohoho gimana part ini?? Pleasee no comen next ya 😄😈


Jangan lupa Vomment ya😄

See you next part😄😊

Continue Reading

You'll Also Like

4.6M 172K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...
1.3M 87.1K 43
• Obsession series • [ SELAMAT MEMBACA ] Romeo akan menghalalkan segala cara demi mendapati Evelyn, termasuk memanfaatkan kemiskinan dan keluguan gad...
590K 12.6K 40
Warning 21+ Harap bijak dalam membaca Perjodohan kata yang menyebalkan bila tak sesuai kemauan apalagi cinta. KyuHyun dijodohkan dengan wanita tak di...
47.1K 3.8K 50
~ Romance & Little Action ~ 21++ 🔞PERHATIAN 🔞DEWASA Mohon Bijak dalam membaca. Anak-anak diharapkan skipp aja... 💍💍 Apakah Cinta❤ akan Tumbuh dar...