▶Dangerous Park Chanyeol ✔

By pastelseungwan

130K 9.7K 1.7K

• Completed! Hidup tenang Wendy menjadi terusik semenjak kehadiran Chanyeol di apartemennya. pastelseungwan ©... More

Author's Notes
Prolog
Part 1
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12 [End]
Extra Chapter

Part 2

8.1K 751 193
By pastelseungwan

Happy Reading!

.
.
.
.
.

Setelah membereskan pakaian dan semua barang bawaannya, Chanyeol berbaring santai di ranjang.

"Hehehe, mendingan lanjutin yang tadi."

Chanyeol mengambil handphone dan membuka situs bokep. Selagi menunggu video loading, Chanyeol mengambil headset dan memasangnya.

"Hehehe = ̄ω ̄=" Chanyeol tersenyum sumringah ketika loading video telah selesai dan menampilkan adegan panas dari kedua tokoh di video tersebut.

"Wuih, mantaps." gumam Chanyeol. Matanya yang bulat memandangi layar handphone dengan antusias. Sementara tangan kirinya mulai beringsut ke bawah, bermaksud untuk menurunkan ritsleting, dan melakukan hal yang biasa cowok-cowok lakukan (aku masih polos ╯﹏╰)

"Ahhh oohhh yeahh.." desah Chanyeol.

Gila, merinding ngetiknya 😅

Saat adegan sedang panas-panasnya dan semakin seru, tiba-tiba cuplikan ceramah Mamah Dedeh di flying fish television muncul di layar handphone Chanyeol.

'Ingatlah wahai generasi muda, tidak baik menonton film porno. Itu dosa! Hayo, siapa yang masih suka nonton itu? Mendingan tobat, umur kita gak ada yang tau, nak.'

"EH MAMA COPOT COPOT!"

Etdah, ganteng-ganteng latah 😒

Chanyeol langsung melempar handphonenya karena kaget, lalu memegangi jantungnya yang berdegup kencang.

"Anjay, kaget.."

Chanyeol geleng-geleng kepala. Kok bisa sih cuplikan video religi Mamah Dedeh muncul di situs bokep?

Chanyeol yang udah gak mood lagi langsung menutup situs bokep itu.

"Ck, padahal lagi seru-serunya juga." Chanyeol mendengus lalu menarik ritsleting celananya.

"Sekarang gue harus ngapain ya?" Chanyeol menggaruk-garuk kepala. "Bosan banget, njir."

Sewaktu Chanyeol sedang melamun, telinga caplangnya mendengar suara musik dari kamar Wendy.

"Weits, musik darimana nih?" telinga caplang Chanyeol bergerak-gerak.

"Kayaknya dari kamarnya ayang Wendy deh." Chanyeol mengelus dagunya. "Penasaran gue dia ngapain."

Chanyeol beranjak dari ranjang dan keluar dari kamar.

Chanyeol menempelkan telinganya di daun pintu kamar Wendy.

"Tuh kan benar dari sini." gumam Chanyeol. "Kira-kira si ayang ngapain ya?"

Tangan Chanyeol bergerak menuju kenop pintu kamar, lalu memutarnya dengan pelan.

Chanyeol tersenyum senang ketika ternyata pintu kamar gak dikunci. Cowok mesum itu membuka sedikit pintu kamar Wendy dan mengintip ke dalam.

"Wow."

Pandangan Chanyeol langsung disambut dengan sosok Wendy yang sedang menari heboh mengikuti alunan musik.

"Hit you with that dududu."

(Abaikan Roro Irene dan Seulgi ya guys)

"Wah, gila cantik banget." gumam Chanyeol kagum. Kedua mata Chanyeol mengamati Wendy dengan intens.

Chanyeol be like:

(Anggap aja rambutnya Chanyeol hitam wkwk. Btw, mupeng banget anjay ╮(╯_╰)╭)

Chanyeol menelan ludah. Dirinya mulai salah fokus ketika melihat perut dan paha mulus Wendy. Oh, jangan lupakan dada indah Wendy yang nampak sangat menggoda, padahal dilapisi kaos.

Chanyeol gak menyangka jika cewek galak itu memiliki tubuh yang indah, dan menggoda.

Jakun Chanyeol naik turun. Lidahnya bergerak membasahi bibir tebalnya yang mendadak kering. Astaga, cewek ini benar-benar menggoda dan membuat otaknya mulai berpikiran yang iya-iya.

Dasar mesum ╮(╯_╰)╭

Tiba-tiba musik berhenti. Bersamaan dengan itu Wendy menoleh ke arah pintu dan melotot kaget.

"HEH! NGAPAIN LU DI SANA?"

Chanyeol tersentak kaget. Dia gelagapan. Anjrit, gara-gara terpesona melihat keseksian Wendy, dia jadi gak sadar musik udah berhenti.

"E-eh enggak ngapa-ngapain kok."

"HALAH, BACOT!"

Wendy dengan murka melempar novel romantis terjemahan miliknya yang tebal ke arah Chanyeol.

BRUAK!

Chanyeol menghindar lalu memandangi novel tak berdosa itu dengan ngeri. Ganas banget lemparannya, anjay.

"Etdah, galak amat sih lu."

"BODO AMAT ANJIR." kali ini Wendy melempar kantong plastik berisi pakaian kotor miliknya. Rencananya sehabis menari, dia ingin pergi ke Laundry.

BUK!

Lemparan Wendy kali ini mengenai wajah Chanyeol.

"Etdah buset." Chanyeol mengambil kantong plastik itu dan tersenyum mesum ketika salah satu bra milik Wendy keluar dari sana. "Wah, ternyata lu suka bh yang berenda ya?"

Wajah Wendy merona.

"HEH! BALIKIN BH GUE!"

Chanyeol menaikkan sebelah alisnya lalu tersenyum miring. "Gak mau. Gimana dong?"

Wajah Wendy semakin memerah, antara malu dan kesal. Dia hampiri Chanyeol dan berdiri di hadapan cowok itu. Sementara Chanyeol, dia malah tersenyum manis.

"Balikin bh gue!"

"Enggak mau, sayang."

Wendy mendengus kesal. "Cepetan! Atau lu akan menyesal!"

"Oke, gue akan ngembaliin bh lu. Tapi ada syaratnya." ujar Chanyeol sambil memencet batok bra milik Wendy secara diam-diam. Dih.

Wendy berdecak. "Ck! Apaan? Cepetan ngomong!"

Chanyeol mencondongkan wajahnya ke arah Wendy hingga keduanya saling berdekatan. Senyum mesum nan menyebalkan terukir di wajahnya.

"Malam ini dan seterusnya, kita tidur bareng. Gimana?"

Mendengar itu, mata Wendy melotot.

"OGAH!"

"Ya udah kalau gak mau.." Chanyeol menjauh dari wajah Wendy. "Bh lu gak akan gue balikin."

"KOK LU JADI NGANCEM GUE SIH? LU LUPA DENGAN ATURAN YANG TADI GUE BUAT?" kesal Wendy.

"Sayang, aturan itu gak berlaku bagi gue." sahut Chanyeol santai.

"Kok lu nyebelin banget sih?" Wendy berkacak pinggang. "Gue adalah tuan rumah, sementara lu cuma numpang di sini. Ikutin aturan gue atau pergi dari sini sekarang!"

Chanyeol tertawa. Wendy yang marah-marah seperti ini terlihat sangat menggemaskan.

"Usir aja kalau lu bisa, sayang."

"Pergi!"

Chanyeol tetap berdiri dengan senyum menyebalkan.

"Gak mau."

Wendy semakin kesal. Kok si Chanyeol ini lama-lama nyolot banget sih?

"Gue akan panggil tetangga sekarang kalau lu gak mau pergi dari sini." ancam Wendy.

"Panggil aja." tantang Chanyeol. "Tadi gue lihat, apartemen ini sepi banget. Kayaknya pada lagi pergi deh."

Wendy berdecak.

"Lu gak akan berhasil mengusir gue dari sini, Wendy sayang." ujar Chanyeol santai lalu mengambil handphonenya dan menghubungi seseorang. Chanyeol sengaja menyalakan loudspeaker supaya Wendy bisa dengar.

"Halo, Yeol? Kenapa telepon tante?"

"Tante, dari tadi Wendy galak banget sama saya. Masa saya diusir sama dia, tan."

Wendy melotot gondok. Dasar pengaduan!

"Hah? Emang iya? Astaga, maafin Wendy ya, Yeol. Dia emang galak banget, tapi baik kok sebenarnya. Nanti tante akan bilangin dia supaya gak ngusir kamu lagi."

"Ma, si Chanyeol kampret ini mesum banget. Asal mama tau aja!" Wendy sengaja berteriak supaya sang mama mendengar.

"Heh, anak gadis kok ngomongnya kasar sih?"

"Ih, mama! Bukannya begitu. Aku kesal banget abisnya sama si Chanyeol ini. Dia mesum banget, ma."

"Wajar dong kalau mesum, dia kan cowok, Wen. Kalau gak mesum, berarti maho dong."

Wendy geregetan mendengarnya.

"Ma, tadi dia ngintipin Wendy, ma."

Chanyeol melotot. "Enggak kok, tante. Wendy fitnah nih."

Wendy menatap Chanyeol nyalang. "HEH, BELALANG SEMBAH, SEMBARANG KALAU NGOMONG!"

"Wendy, mulutnya ya!"

Chanyeol tersenyum miring, sementara Wendy mendengus kesal.

"Pokoknya kamu gak boleh ngusir Chanyeol, Wen! Awas kalau mama dengar itu lagi, mama gak akan segan-segan untuk menyuruh kamu kerja di tempatnya Babeh Sooman."

"Ih, mama! Kok gitu sih? Mama!" Wendy mendengus kesal karena ternyata panggilan udah diputus oleh Tante Son.

"Ih, kenapa sih lu nyebelin banget jadi orang?" kesal Wendy.

"Apa? Gue ngangenin? Wah, makasih banyak sayang." Chanyeol berlagak budeg.

Wendy geregetan jadinya.

"PADAHAL KUPING UDAH LEBAR KAYAK KERIPIK SINGKONG TAPI MASIH AJA BUDEG. HERAN!"

"Makasih banyak pujiannya." Chanyeol tersenyum.

Wendy semakin kesal. "Udah ah, capek gue ngomong sama lu! Sini, balikin bh gue sekarang!"

"Enggak mau, sebelum lu setuju kita tidur bareng."

Kepala Wendy mulai berasap. Nyamuk yang kebetulan terbang di atasnya langsung gosong.

"Apa salahku? ╯△╰" - nyamuk yang malang.

Wendy tersenyum kesal. "Jangan salahin gue kalau lu kenapa-napa ya."

Chanyeol yang gak mengerti dengan perkataan Wendy hanya tersenyum.

"Rasain nih tendangan gue!"

Wendy menendang anu Chanyeol, membuat cowok itu langsung melempar bra berenda itu, memegangi anunya, dan mengaduh kesakitan.

Duk!

"Anjrit, anu gue sakit banget."

Wendy mengambil bra miliknya dan tersenyum penuh kemenangan.

"Makanya, jangan macam-macam sama gue!" lalu cewek cantik itu pergi ke Laundry, meninggalkan Chanyeol yang masih terbaring di lantai sambil memegangi anunya.

"Anjrit, itu cewek ganas banget. Anu gue sakit banget."

'Tuh kan, mamah sudah bilang, janganlah kamu mesum, anak muda. Kualat kan. Haduh haduh. Dibilangin gak percayaan sih.'

Chanyeol mendelik. Kok si mamah bisa nongol lagi sih di handphonenya?

"TIDAKKKKK!!"

.
.
.
.
.

"Masih sakit anu lu?" tanya Wendy sambil menaruh cemilan di meja.

"Wah, kenapa nih lu nanyain anu gue?" tanya Chanyeol semangat. "Merasa bersalah?"

Wendy tertawa sinis. "Ya enggaklah. Ngarep banget lu, jambu biji."

Chanyeol tersenyum. "Ya siapa tau aja lu merasa bersalah dan mau nyembuhin anu gue dengan mulut lu."

Wendy langsung menampol wajah Chanyeol dengan brutal.

"NGOMONGNYA SEMBARANGAN AJA LU YA!"

"Astaga, lu cewek atau cowok sih?" Chanyeol memegangi wajahnya yang nyeri akibat tampolan Wendy.

"Cewek lah." Wendy mendengus.

"Mana buktinya? Gue gak percaya." ujar Chanyeol penuh modus dan akal bulus. Hadeuh, mulai lagi deh mesumnya 😒

"Apaan sih lu! Mau gue tampol lagi?" ancam Wendy.

Chanyeol menggeleng. "E-enggak."

Wendy mendengus kesal. "Udah ah." lalu cewek itu pergi dari ruang tamu.

"Eh, lu mau kemana?" tanya Chanyeol heran.

"Kepo lu, siput jogging!" sahut Wendy membuat Chanyeol cemberut diam-diam.

"Astaga, ganteng gini dibilang siput jogging :'("

Chanyeol mengalihkan pandangannya ke arah TV yang menampilkan drama Korea. Kalau Chanyeol gak salah lihat, judulnya itu Goblok.

Etdah, Goblin anjay 😒 Tabok nih 😒

"KYAAAAAAAA!"

"EH COPOT COPOT!"

Mendengar teriakan nyaring dari arah kamar mandi, Chanyeol langsung terlonjak kaget dan kumat latahnya.

Chanyeol menoleh ke belakang dengan dahi berkerut. Ada apaan sih?

"KYAAA TOLONG!"

Lagi-lagi teriakan nyaring itu terdengar. Chanyeol yakin itu pasti teriakan si Wendy.

Chanyeol beranjak dari sofa dan berjalan ke kamar mandi. Agak lama karena dia masih lupa letaknya.

"Wen, ada apaan?" Chanyeol menggedor pintu kamar mandi.

"HIIII."

Pintu kamar mandi dibuka. Keluarlah Wendy dari dalam sana, hanya berbalut handuk sepaha.

Chanyeol melotot. Gila, sexy banget. Apalagi belahan dada dan paha mulusnya terekspos jelas. Chanyeol menelan ludah. Haduh, dia mulai lemah batin dan berkhayal yang iya-iya.

"Hii, itu ada kecoak!" Wendy bergidik jijik.

"Terusnya gue harus ngapain?"

Wendy memukul lengan Chanyeol dengan kencang. "Ya, tolong di musnahin lah! Dasar bego! Mesum mulu sih bisanya."

Chanyeol meringis. Astaga, mulutnya pedas banget. Jadi ingat Kyungsoo, sahabatnya yang cinta banget sama cimol.

"Iya iya."

Chanyeol masuk ke dalam kamar mandi dan mencari kecoak itu.

"G-gimana? Udah belum?"

"Belum. Masih gue cari."

"Ih, jangan lama-lama dong! Gue mau mandi!" protes Wendy.

"Sabar atuh, sayang." sahut Chanyeol. "Kalau bawel lagi, gak gue tolongin."

Wendy mendengus kesal. "Iya iya."

Chanyeol menajamkan penglihatannya. Aha, ada benda bulat warna coklat di dekat bathup. Chanyeol melepas sandal dan mengangkat benda itu tinggi-tinggi, berniat memukul si kecoak.

'Etdah, ada manusia berjidat bangsat.' - kecoak yang sedang terpojok.

"Hehehe." Chanyeol tertawa jahat. "Mati lu, kecoak!"

'Woy, gue kan gak salah apa-apa. Cuma mau ngintip cewek itu mandi.' - si kecoak panik. Dasar mesum kamoeh -__-

Chanyeol mendaratkan sandal malangnya ke arah si kecoak. Karena masih sayang nyawa, si kecoak menghindar.

'Gak aman nih. Gue harus pergi dari sini.' - si kecoak mulai mengepakkan sayapnya dan terbang keluar dari kamar mandi.

"KYAAAAAAAA!" Wendy berteriak histeris saat si kecoak terbang keluar kamar mandi dan menuju ke arahnya, lebih tepatnya ke bagian paha. Dasar kecoak mesum 😒

Chanyeol langsung keluar dari kamar mandi dan memeluk tubuh Wendy dengan erat, melindungi cewek cantik itu dari serangan si kecoak.

Alhasil si kecoak menabrak punggung kokoh Chanyeol dan beringsut turun.

'Mampus.' tiba-tiba mata Chanyeol melebar ketika merasa lubang pantatnya akan mengeluarkan gas karbon maboksida alias kentut.

'Prott~'

Si kecoak yang kebetulan sedang meluncur di dekat sana langsung tepar karena kebauan.

'Good bye, world.' - arwah kecoak.

'Untung kentut gue kecil bunyinya, jadinya kagak kedengeran.' gumam Chanyeol lega.

"Eum, kecoaknya udah pergi kan ya? Bisa tolong lepasin pelukannya gak?"

Chanyeol yang masih terlena langsung melepaskan pelukannya.

"T-thanks." Wendy menunduk karena malu.

Chanyeol tersenyum. "Sama-sama. Udah sana, mandi gih. Jangan kemalaman! Nanti lu masuk angin."

Mendengar itu, Wendy tersenyum canggung.

"I-iya.."

Dengan salah tingkah, Wendy berjalan menuju kamar mandi.

"Wen.."

Wendy menoleh.

"Boleh gue jujur gak?"

Dahi Wendy berkerut. "Hm? Jujur tentang apa ya?"

"Dada lu kenyal dan empuk ya."

Mendengar itu, Wendy melotot garang. Dia menghampiri Chanyeol dan menampol wajah cowok itu dengan garang.

Duk!

"ADAW!"

"Mampus lu!" kesal Wendy lalu masuk ke dalam kamar mandi.

"Aduh, lama-lama muka gue bisa gepeng ditampol terus." Chanyeol meringis.

.
.
.
.
.

TBC

Eve's Notes:

Part 2 done! Maaf ya kalau aneh hehehe. Oh iya, karakter Wendy di ff ini judes dan galak ya kalau sama Chanyeol. Jadi jangan heran kalau Wendy nya kayak gini hehehe.

Stay tune!

With love

Eve ●▽●

Continue Reading

You'll Also Like

443K 40.5K 92
Takdir kita Tuhan yang tulis, jadi mari jalani hidup seperti seharusnya.
6.6K 828 5
he's definitely out of league but in different way -jaerose au (in sequence with dear chaeyoung)
1M 107K 53
Ketika menjalankan misi dari sang Ayah. Kedua putra dari pimpinan mafia malah menemukan bayi polos yang baru belajar merangkak! Sepertinya sang bayi...
184K 18.1K 22
[HIATUS] [Content warning!] Kemungkinan akan ada beberapa chapter yang membuat kalian para pembaca tidak nyaman. Jadi saya harap kalian benar-benar m...