The Teacher is My Husband (SE...

By JR-Rie

2.8M 80.6K 2.2K

Clara gadis cantik dan polos yang tinggal dengan Bibinya. bahkan Ia selalu mendapatkan perlakuan tidak enak d... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18?
Part 18
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Gwen-Allen Up
The Teacher is My Husband
Info Harga Novel
Info

Part 19

82.8K 3.3K 70
By JR-Rie

Jangan lupa Vote

Happy Reading

Rayhan berjalan keluar kamarnya. Ia tak menemukan Clara di sana.

"Dimana Clara?" tanya Rayhan saat berpaspasan dengan pelayan.

"Nona ada di taman belakang Tuan. Nona tidak beranjak dari tadi pagi dari sana" sahut pelayan itu. Hari bahkan sudah sore, entah apa yang di pikirkan Clara, hingga betah berdiam diri di sana.

"Apa dia sudah makan siang?"

"Belum Tuan. Nona Clara menolak makan" sahut pelayan itu takut. Bagaiman pun semua pelayan di sini sudah mendapat perintah dari Rayhan, untuk menjaga Clara.

"Siapkan Makanannya. Setalah itu bawa ke kamarku!" Rayhan beranjak pergi. Tapi terhenti saat pelayan itu memanggilnya.

"T-tuan,-"

"Ada apa?"

"N-nona Clara tampak berbeda sejak bertemu keluarganya pagi tadi-" Rayhan pun tak mengiraukan ucapan pelayan itu dan memilih lari menemui Clara.

.
.
.

Clara menatap kaki, kaki nya masih sakit walaupun tak sesakit saat Bibi Ji menginjaknya. Walaupun sakitnya berkurang, tapi sekarang Clara tak bisa menggerakan kaki kanannya. Jika Clara menggerakkan kakinya sedikit saja, kakinya akan terasa sangat sakit.

Clara tak tahu harus meminta tolong pada siapa, ia tak enak jika harus meminta bantuan pada pelayan. Entah berapa lama Clara diam di sini, dan hari juga semakin sore.

"Clara"

Rayhan berlari menghampiri Clara.

"Kau baik baik saja?" Clara melihat ada rasa ke khawatir di mata Rayhan. Benarkah Rayhan khawatir padanya?

"Aku tidak apa apa. Ehh- i-itu, apa kau bisa me-mengendongku ke kamar" pipi Clara memerah menahan malu, baru kali ini ia meminta di gendong terlebih dahulu pada Rayhan. Biasanya Rayhan selalu menggendongnya langsung, tanpa diminta pun. Tapi keadaannya berbeda sekarang.

"Kemana tongkatmu?" tanya Rayhan, ia masih tak percaya Clara akan meminta itu pada nya.

"Aku menjatuhkannya di sana" Clara menunjuk tongkat yang jatuh di pinggir kursi yang ia duduki, Rayhan berpikir Clara masih dapat menjangkau tongkat itu, tapi Rayhan tak tahu rasa sakit yang sedari tadi Clara tahan.

"K-kalau tidak mau. A-aku bisa meminta bantuan pada pe- Akkhh pelan pelan" Rayhan langsung menggendong Clara.

"Apa sakit?" Clara menggelengkan kepalanya, wajahnya pucat menahan rasa sakit saat Rayhan tak sengaja mengayunkan kakinya saat akan menggendongnya.

.
.
.

"Ku dengar Bibi mu datang ke sini" Rayhan menyerahkan nampan makanan pada Clara.

"Iya. Dia meminta aku untuk menandatangi surat penyerahan" Clara mulai memakan makanannya.

"Terus apa yang kau lakukan?"

"Aku merobek kertas itu. Aku tidak menyangka, Bibi Ji akan buta karena harta" sahut Clara. Tak lama Clara menghabiskan makannya. Ia sangat lapar karena belum makan dari tadi siang.

.

"Aku akan mengganti perbannya" Rayhan mengambil perban baru yang sudah ia siapkan.

"T-tidak. A-aku bisa sendiri" Rayhan mengabaikan penolakkan Clara dan membuka perban yang ada di kaki Clara.

"Akh-" Rayhan mengerutkan dahi nya bingung, tangannya memegang kaki Clara lembut, tapi Clara terlihat kesakitan. Rayhan pun membuka kembali perban itu.

Dan betapa terkejut ia saat melihat kaki kanan Clara bengkak dan membiru.

"Siapa?!"

"A-apa?" Clara menatap Rayhan bingung.

"Siapa yang melakukan ini padamu?!" tanya Rayhan marah. Clara hanya menundukkan kepalanya takut.

"I-itu... B-bibi Ji"

Brak

Rayhan pergi keluar kamar, dengan keadaan marah. Meninggalkan Clara yang menatapnya bingung.

Rayhan berjalan memasuki ruang kerja nya. Tangannya mengambil ponsel dan menghubungi seseorang.

"Bagaimana?"

'Saya sudah mengurusnya Tuan, minggu depan sidangnya akan di mulai' sahut di seberang telpon sana.

"Kalau bisa percepat sidangnya?, aku ingin segera melihat tikus tikus itu menderita. Berani nya mereka melukai istriku lagi, aku tak akan membiarkannya kali ini" sahut Rayhan mengeram marah.

.
.
.

Clekk

"Ayo kita ke rumah sakit!" Rayhan mengambil dompet dan kunci mobil nya. Clara memeluk leher Rayhan saat Rayhan menggendongnya dan membawanya ke luar kamar.

"Maaf merepotkanmu" lirih Clara.

"Hn"

"S-sebaiknya kita kembali ke kamar, mungkin besok akan membaik. J-jadi tak usah ke rumah sakit" sahut Clara. Rayhan terus berjalan tanpa memperdulikan ucapan Clara.

.
.
.

"Ada apa?"

'Nyonya maaf atas ketidak nyamanan nya. Sidangnya akan di percepat menjadi besok, harap Nyonya bisa datang'

Tut...

Prang..

Ponsel itu di lempar keras hingga ke lantai hingga retak di beberapa bagian pada layar nya.

"Brengsekk!!! Berani nya dia melakukan itu!!" teriak Bibi Ji marah bahkan ia menghancurkan beberapa barang yang ada nakas yang ada di kamarnya.

Prang

"Brengsek!!!"

.
.
.

"Ini berlebihan!"

"Kau dengar? Dokter sendiri yang menyuruhmu mengenakan kursi roda" sahut Rayhan tanpa menghentikan dorongannya pada kursi roda yang Clara duduki, memasuki Rumah.

"Kau pasti memaksa Dokter, untuk mengatakannya kan?! Padahal aku masih bisa menggunakan tongkat" gerutu Clara.

"Kau bahkan berjalan saja tidak bisa, kau bahkan menunggu ku pulang, agar aku bisa menggendongmu. Kau seharusnya mengatakannya dari awal, bukannya berdiam diri, seperti tak terjadi apa apa" omel Rayhan, keadaannya rumah sangat sepi, karena ini sudah tengah malam.

Rayhan pun menggendong Clara menaiki tangga, dan membiarkan kursi roda nya bawa oleh satu satu pengawal Rayhan, yang sedari tadi mengikuti di belakang.

"A-aku tidak menunggu mu! A-aku hanya terlalu sibuk membaca Novel, jadi lupa waktu" Clara mencoba menahan malu nya, bagaiman ia bisa buat alasan yang tidak jelas seperti itu. Rayhan hanya tersenyum tipis menanggapi nya.

.
.
.

"Kak Rayhan akan kemana?" tanya Clara menatap Rayhan yang sudah rapih dengan kemeja nya.

"Aku akan pergi ke persidangan, nanti siang ada orang yang akan menemani mu di sini" sahut Rayhan memakai dasi nya.

"Ehh- hari ini?"

"Iya. Apa ada masalah?"

"Ehh tidak. Bukannya aku harusnya ikut?" tanya Clara bingung. Bukannya ia juga harus datang ke persidangan itu.

"Tidak. Sebaiknya kau istirahat di rumah" Clara menahan tangan Rayhan yang akan beranjak pergi. "Ada apa?"

"Terima kasih" Clara dengan cepat melepaskan tangan Rayhan dan memalingkan wajahnya yang sudah merah merona. Rayhan hanya terkekeh geli.

"Aku berangkat" Rayhan mengusap lembut kepala Clara sebelum pergi. Membuat Clara membelalakkan matanya, hangat. Hati nya hangat saat Rayhan mengusap rambutnya dengan lembut. Apa ia boleh berharap?

.
.
.

Brak

"Ambillah" Rayhan menaruh amplop coklat yang berisikan uang yang cukup banyak. Setalah Persidangnya selesai, Rayhan memutuskan untuk berbicara berdua dengan Bibi Ji.

Bibi Ji menahan amarahnya, Persidangan tadi di menangkan oleh Rayhan. Dan besok ia dan Lauren harus segera angkat kaki dari Rumah itu. Dan menyerahkannya kembali harta dan fasilitas yang mereka nikmati selama ini, kepada pemiliknya.

"Ambillah, dan jangan pernah lagi mengganggu Clara!. Aku akan melepaskan kalian kali ini. Tapi tidak setelah ini."

"Mungkin kau akan langsung di penjara, jika aku melaporkan kekerasan yang kau lakukan pada Clara. Tapi aku masih memikirkan perasaan Clara, jadi aku memaafkanmu kali ini!" ucap Rayhan dingin.

"Aku tidak butuh uang mu!!" teriak Bibi Ji, wajahnya sudah memerah karena marah.

"Benarkah?! Terus apa yang akan kau lakukan setelah ini? Menjadi gelandangan?" sahut Rayhan menyeringai.

"Itu bukan urusanmu"

"Aku berbaik hati memberikanmu uang, setalah apa yang kau lakukan pada istriku. Tak masalah jika kau tak m-"

Srekk

Rayhan menyeringai saat Bibi Ji mengambil uang itu dan pergi begitu saja. Pergi dengan perasaan marah dan malu.

.
.
.

"Eehh?" Clara terkejut melihat orang yang ada di depannya, orang yang kata Rayhan akan menemani nya.

"Hai! Bagaimana keadaanmu?"

"Aku baik baik saja. A-apa Kak Rima mencari Kak Rayhan? K-kak Rayhan sedang ke luar saat ini" ucap Clara gugup. Ini pertama kali nya ia bertemu lagi dengan Rima setelah acara itu.

"Aku tidak mencari Rayhan, aku datang untuk berbicara dengan mu" sahut Rima.

"A-aku akan meminta pelayan untuk membuat minuman" Clara mendorong kedua sisi roda tapi berhenti saat Rima  mendorong nya dari belakang dan membawanya ke taman belakang. Clara gugup saat ini, entah apa yang akan Rima kata kan pada nya, yang pasti ia sangat gugup saat ini.

"Kau pasti sangat benci pada ku ?" Rima menghentikan langkahnya.

"T-tidak, seharusnya aku yang bilang begitu. K-kak Rima pasti membenci ku" lirih Clara. Ia lah yang pantas di benci, karena ia lah yang merebut Rayhan dari Rima. Menghancurkan hubungan sepasang kekasih itu hanya dengan kehadirannya.

Jika Clara dapat memilih, ia tak akan menerima perjodohan ini. Tapi nasi sudah menjadi bubur, ia sudah terlanjur mencintai Rayhan. Ia akan melepaskan Rayhan, jika Rayhan sendiri yang melepasnya. Walaupun ia tau itu pasti akan terjadi, ia hanya bisa menunggu sampai Rayhan benar benar melepasnya.

"Kau tahu? Aku tak ada hubungan apa apa dengan Rayhan" ucap Rima. Clara menatap Rima tak mengerti.

"Apa ma-maksudnya?"

"Kau akan mengerti nanti" Clara mengerutkan dahi nya bingung. Apa maksudnya? Jadi Mereka tak berpacaran? Apa maksudnya nya ini?



Bersambung

Haii.. Aku upppppp....🙋
Di sini aku mau bilang. Aku bakal usahain untuk up tiap minggunya, tapi ter gantung mood sih. 😅😅

Gimana pendapat kalian untuk part ini? Aku minta pendapat kalian ya, bukan hanya kata NEXT. Kalian juga bisa komen kalau ada typo, malah aku ke bantu banget kalau kalian ngingetin. 😄😅

please, no comen "Next"

Typo bertebaran❎
Bahasa yang acak acakkan❎❎
Cerita yang gak jelas❎❎❎

Jangan lupa Vomment😄

See you next part 😄

Continue Reading

You'll Also Like

3.4M 29.9K 29
Tentang jayden cowok terkenal dingin dimata semua orang dan sangat mesum ketika hanya berdua dengan kekasihnya syerra.
1.6M 13.4K 11
[baca my sexy lady dulu ya] 17+ Terlalu banyak perbedaan dari Niall James Horan sang milyuner dunia dengan Ashley Michelle Clarkson yang hanya orang...
1.3M 87.1K 43
• Obsession series • [ SELAMAT MEMBACA ] Romeo akan menghalalkan segala cara demi mendapati Evelyn, termasuk memanfaatkan kemiskinan dan keluguan gad...
36.1K 528 89
Terjebak tidur dengan pria yang tidak dikenal di salah satu kamar hotel yang ada di Jakarta. membuat Keinara Lexie Abigail Douglas terpaksa menikah d...