Abiding

By Churniekova

55.3K 6.4K 2.4K

Menyukai seseorang secara diam-diam dan memberikan perhatian tanpa mengharap balasan. Karena sadar orang yang... More

Intro&Greeting
ch.1: Meeting
ch. 2: Closer
ch. 3: Chance
ch. 4: Hidden Future
ch. 6: Rear
ch. 7: Bizzare
ch. 8: Tricks
ch. 9: Suspicious
ch.10: Doubts
ch.11: Mix Feeling
ch.12: Foolish
ch.13: Pretending
ch.14: Revealed
ch. 15: India
ch.16: Confession
ch.17: Unexpected Birthday
ch. 18: Short Memory
ch.19: Keep It Down
ch.20: To Be Loved
ch.21: Happy
ch.22: Go Public
ch.23: Will You Marry Me?
ch.24: VIPs
ch.25: Live Together
ch.26: Acceptance
ch.27: Secret Meeting
ch.28: You and Me
ch.29: Burning Sun
ch 30: A Couple Life
ch.31: Paris With Love
ch.32: Marry U

ch. 5: Reject

1.2K 191 20
By Churniekova

Pic: draft machine di ruang kerja Kyuhyun, dg ruangan berdinding kaca, kemarin lupa kasih gambarnya.

###

Sungmin mulai sibuk mengerjakan proyeknya, meskipun tidak pasti hasil buatannya akan dipakai untuk proyek Busan tapi dia tetap serius karena ini pekerjaan pertamanya di GDS.

Sungmin mulai menggarap bagian Underwater Building, pertama-tama dia memilih bahan apa yang akan dipakai sebagai dinding-dinding gedung bawah laut itu, tentunya harus berbahan kaca agar pengunjung dapat menikmati pemandangan bawah laut dari dalam gedung, jadi tugas Sungmin memilih bahan material kaca yang sesuai untuk air laut, baru kemudian dia membuat sketsa design.

Untuk menyambungkan Underwater building Sungmin membuat lorong kaca, sementara Underwater buildingnya sendiri berbentuk bundar dengan kubah bulat jadi seperti bola kaca dalam laut. Jika pekerjaan tidak selesai dilakukan di kantor Sungmin melanjutkannya di rumah, hampir setiap malam dia tidur jam 2 atau jam 3 pagi, hingga akhirnya semua sketsa selesai dan design grafis juga selesai.

Kyuhyun selalu bertemu Sungmin setiap hari dan Sungmin selalu terlihat fresh tanpa terlihat kalau dia selalu tidur larut. Sungmin sudah tidak merasa risih harus naik mobil direktur setiap hari karena berpikir dia sudah berteman dengan direktur, tapi dia tetap menggunakan bahasa sopan jika ada pegawai lain untuk menghormati jabatan Kyuhyun, meski di depan sekretaris Kim sekalipun.

Lain pikiran Sungmin lain pula pikiran Sekretaris Kim, meski dia melihat tidak ada yang aneh dengan sikap Sungmin dan Sungmin masih hanya menganggap Direktur Cho sebagai atasan dan kenalan saja tapi dia tetap yakin akan perasaan bossnya dari keistimewaan yang diberikannya pada Sungmin. Dengan itu sekretaris Kim juga tahu kalau perasaan bossnya tidak terbalas, lebih tepatnya tidak tersampaikan, karena jelas perasaan cinta sejenis itu tidak umum di mata orang, dia yakin bossnya pasti tidak bisa mengungkapkan perasaan begitu saja.

Sekretaris Kim cukup cerdas untuk menurunkan Sungmin di lobby depan karena jika sampai ke parkiran akan ada banyak pegawai yang datang mobil melihat Sungmin diantar direktur setiap hari. Meskipun mereka tidak mungkin akan serta merta mengira mereka pacaran tapi jika Sungmin dianggap dekat akan menimbulkan kecemburuan sosial juga.

Rapat presentasi proyek Busan diadakan di lantai 3 kantor GDS, lima orang arsitek GDS ditambah Sungmin jadi berenam, di antaranya 4 arsitek bangunan dan 2 arsitek LED, kini mereka mempresentasikan hasil kerja mereka.

Sungmin memperhatikan rekan kerjanya mempresentasikan karya mereka dan ada salah satu bagian yang sama dengan yang akan Sungmin presentasikan, hal ini memang tidak bisa dihindari mengingat semua diharuskan membuat contoh untuk dipilih yang terbaik, bermacam bentuk sudah ada, mulai dari bentuk satu kotak, tumpukan kotak, pentagonal, hexagonal, bahkan arsitek perempuan Korea itu menyertakan visualisasi LED karena dia arsitek designer LED, sebuah video dalam kubah bulat dengan diatasnya ikan beterbangan tanpa jarak, seolah pengunjung berada dalam air di bawah laut.

Sungmin seketika merasa kalah.

Tapi bagaimanapun juga presentasi tetap harus dilakukan. Sungmin mempersiapkan lembaran sketsa di papan presentasi, menjelaskan bagian-bagian design yang dia buat, secara visualisasi dapat dilihat dengan model design dari design grafis komputer yang diproyeksikan ke dinding papan, kenapa dia membuat atap Underwater building berbentuk kubah membulat.

"Agar secara visual mereka merasa di dalam air dan tidak terbatas dinding kaca, tidak akan ada siku-siku bangunan seperti jika bangunan tersebut berbentuk seperti kotak kaca" meskipun orang lain sudah tahu maksudnya karena presentasi sebelumnya juga sudah diterangkan dan bahkan lebih jelas lagi dengan menunjukkan visualisasi video.

Selain Underwater Building, karya Sungmin bagian lain tidak terlalu menonjol, dibanding design rekan kerjanya design Sungmin masih sangat biasa, contohnya untuk Shark Pool, ada yang membuat kolam hiu dengan kedalaman puluhan meter mempertimbangkan hiu suka berenang di laut dalam jadi akan lebih nyaman untuk faunanya juga, lalu bagian Mermaid Show ada yang membuat contoh design grafis mermaid yang berenang bebas di sebuah aquarium berbentuk silinder raksasa dengan karang dan ikan warna warni di dalamnya, kemudian crocodile zone ada yang membuat efek matahari buatan karena buaya suka berjemur di darat.

Kyuhyun mengangguk setelah selesai melihat presentasi. Dia berdiri ke tengah dan mulai memilih design dari arsitek yang dia setujui, dari ketiga bagian Sungmin tidak terpilih, saat bagian Underwater building Kyuhyun membandingkan design Sungmin dan design arsitek Yoon, membuat arsitek Yoon jadi tegang, tentu dia juga ingin terpilih karena itu berarti karyanya lebih bagus.

"Aku setuju dengan fungsi bentuk yang dibuat tapi di antara kedua design ini design arsitek Yoon lebih artistik, jadi aku akan memilih design arsitek Yoon" Kyuhyun memandang Sungmin dan mengucapkan kata-kata dukungan sewajarnya atasan yang menolak presentasi bawahannya.
Sungmin mengangguk dan tersenyum.

Setelah semua keluar dari ruang meeting arsitek Yoon mendekati Sungmin, "kenapa kau membuat design yang sama denganku? Apa kau mau menyaingiku uh?"
"Tidak.. Itu tidak disengaja karena kita semua kan masing-masing membuat design, bukankah wajar jika ada kesamaan ide? Bukan berarti aku mencuri idemu"
"Tapi kau kan bisa bertanya, apa yang rekan kerjamu buat, kau tidak lihat di antara kelima design kami tidak ada satupun yang sama?"
"Tapi... bukankah ini proyek individu? tidak boleh saling bertanya karena akan dianggap curang?" Sungmin teringat Yang Yang dan Pinchit yang juga saling ledek untuk tidak bertanya pada arsitek lain tentang ide mereka.
"Ah..kenapa harus dianggap curang? Itu artinya bekerja sama, untung saja aku yang terpilih, kalau sampai tidak terpilih... awas saja kau" aristek Yoon berlalu ke arah tangga dan turun ke bawah.

Sungmin teringat jelas kedua arsitek rekan kerjanya waktu itu saling melarang untuk bertanya padanya, jadi itu semua bohong? Di balik itu mereka saling kerja sama dan saling bertanya agar hasil karya mereka berbeda? Sungmin percaya mereka tidak boleh saling bertanya makanya dia bekerja seorang diri, mencari semua data dari internet dan bahkan mengunjungi seaworld, hingga sangkin konsentrasinya dia tidak berinteraksi dengan rekan kerja lain dan tidak tahu mereka saling bertanya.

Sungmin hanya bisa menarik nafas.

Terlalu dini untuk berpikir rekan kerjanya ramah.

Sungmin tidak kesal, dia juga tidak menyesali anggapan baiknya terhadap rekan kerjanya, dia justru beepikir itu kesalahannya karena tidak perduli pada keadaan di sekitarnya.

***

Di apartment Sungmin berjalan menuju lift dengan pikiran kosong, dia sudah tidak memikirkan rekan kerjanya, dia hanya memikirkan karyanya yang tidak cukup bagus untuk arsitektur sekelas GDS.

"Apa kau kesal karyamu tidak terpilih?"
"Eh?" Sungmin menoleh, dia terkejut Kyuhyun berdiri di sampingnya, dari tadi dia melamun melihat angka lift yang berjalan turun, "ah tidak.. Aku hanya..." Sungmin tersenyum malas, "aku harus buat yang lebih bagus lagi".
"Datanglah ke tempatku dan kita minum, anggap saja permintaan maafku"
"Kenapa harus minta maaf?? Kau sudah melakukan yang terbaik, itu bukan salahmu, kau sudah menjadi pemimpin yang objektif, itu bukan hal yang buruk.. Lagipula aku juga masih punya banyak pekerjaan, tempatku masih berantakan karena seminggu ini aku konsentrasi membuat proyek, tidak ada waktu untuk menata rumah, terimakasih tawarannya, kita bisa minum lain kali, aku pergi dulu".
Sungmin masuk ke dalam lift sementara Kyuhyun yang memakai baju gym berdiri saja di depan lift.

Dia melihat angka lift yang terus naik, ingin sekali menyusulnya tapi apa yang akan dia lakukan?

Kyuhyun tidak puas, dia tidak bisa menghibur Sungmin, dia tidak melihat senyum Sungmin hari ini, tapi dia juga tidak bisa berlaku subjektif dengan memilih karya Sungmin saat ada karya lain yang memang lebih kreatif.

Sungmin belum selesai menata ruang kerjanya, bungkusan plastik berantakan dan box-box yang terbuka masih berisikan buku. Dia sedang menata beberapa alat dengan lengan kemeja tergulung saat bel pintu berbunyi.

"Siapa yang datang? Tidak ada orang yang tahu aku tinggal disini" Sungmin membuka pintu tanpa melihat siapa tamu yang datang dari lubang pintu yang ada, di pintunya tidak terdapat kamera intercom.
Saat pintu dibuka Sungmin melihat kantong plastik di depan wajahnya.
"Chimaek" (chicken maekju/ayam&bir), begitu plastik diturunkan orangnya tersenyum.
"Kenapa?" Sungmin tersenyum terkekeh, "heh..aku kan sudah bilang kau tidak perlu minta maaf, untuk apa ini??" Sungmin mengambil plastik lalu Kyuhyun masuk apartment Sungmin.
"Aku cuma ingin makan dan minum, snack malam"
"Bukankah kau baru saja dari gym, kenapa mengisinya lagi dengan kolesterol dan alkohol? Kau tidak takut absmu akan hilang?"
"Bagaimana kau bisa tahu aku punya abs atau tidak? Apa kau diam-diam melihatnya?" Sungmin melirik Kyuhyun dengan tatapan aneh, baru kali ini dia dengar Kyuhyun sang direktur meledeknya, dia tidak pernah menyangka boss perlente seperti dia mau bercanda.
"Kau pergi ke gym setiap malam bukankah karena kau ingin punya tubuh sixpack?"
"Aku pergi ke gym setiap malam karena aku punya banyak energi yang tidak tersalurkan"
Sungmin terbahak-bahak, "sekarang kau mengucapkan gurauan kotor?" (Dirty jokes, jokes about sex)
"Kau yang berpikiran kotor, yang aku maksud aku punya banyak energi karena aku hanya duduk di kursi direktur sepanjang hari".
"Tidak..itu bukan maksudmu, aku tahu itu..."
Kyuhyun tertawa ringan, "kau ini... kau berpikiran buruk tentangku eh?"
"Tidak buruk..bukankah itu kebutuhan semua laki-laki?"
"Jadi..kau juga membutuhkan itu?"
"Tentuuu~" Sungmin menanggapinya dengan gurauan.
"Kau punya pacar? Makanya kau tidak perlu menyalurkannya dengan olahraga?"
"Haah...aku bukan orang yang beruntung yang kerjanya hanya duduk sepanjang hari, aku bahkan tidak punya waktu untuk memperhatikan seseorang, mana bisa aku punya pacar?" Sungmin minum bir dan makan fried chicken yang sudah Kyuhyun bawa, mereka duduk di sofa dengan menonton tv, acara apa saja, "bukankah kau punya pacar?" Sungmin menoleh pada Kyuhyun.
"Kalau aku punya pacar aku tidak akan kesini"
Sungmin terbahak-bahak lagi, rasa down yang sepanjang hari dia rasakan jadi hilang seketika, mereka makan dan minum sambil mengobrol.
"bukankah kau ini boss? Mudah sekali untuk mencari wanita kan?"
"Kau ini... benar-benar berpikir aku pria mesum? Mencari wanita hanya untun bersenang-senang?"
"Lalu? Kau tidak ingin bersenang-senang? Maaf..maaf...maksudku..apa kau lebih ingin sebuah hubungan?"
"Hm...aku juga tidak ingin mencari hubungan".
"Lalu apa maumu??" Kata orang Korea alkohol dapat mendekatkan dua orang yang tidak saling kenal, karena saat minum mereka bisa mengobrol dengan sangat santai.
"Aku ingin...menemukan cinta sejatiku" Kyuhyun menoleh memandang Sungmin dengan tatapan serius, tapi Sungmin tidak banyak perduli karena alkohol sudah mulai masuk sistem syarafnya.
"Kalau begitu cari wanita yang bisa kau ajak serius, apa kau sudah memikirkan untuk menikah? Ah tentu saja.. Kau sudah jadi direktur di usia semuda ini, kau tidak perlu memikirkan apa-apa lagi, tidak sepertiku... aku masih harus bekerja keras".
"Aku hanya ingin cinta" Kyuhyun minum bir di tangannya, "bukan berarti harus menikah".
"Huh...? Bagaimana bisa cinta sejati bukan berarti menikah?"
"Kadang.... ada cinta yang hanya bisa bersatu tapi tidak bisa terikat oleh pernikahan"
"Hanya bisa bersatu tanpa bisa menikah?" Sungmin bingung, dia merasa dirinya sudah mulai mabuk hingga tidak bisa lagi berpikir, faktanya dia hanya baru minum setengah kaleng, dia tidak mengerti ucapan Kyuhyun, kenapa ada sepasang kekasih yang tidak bisa menikah meski saling cinta.

Sungmin sibuk berpikir dengan kepala miring menghadap langit-langit, melihat itu membuat Kyuhyun tersenyum. Orang yang disukainya itu benar-benar lurus, tidak tahu jika ada cinta selain pria&wanita.

"Kau tidak akan pernah tahu, kau sendiri tidak pernah pacaran" Kyuhyun meledek Sungmin.
"Aku pernah pacaran~ kau jangan meremehkanku..meskipun banyak perempuan meremehkanku karena aku berwajah cantik dan mereka berpikir aku tidak cukup bisa diandalkan dibanding laki-laki berwajah maskulin".
Kyuhyun baru tahu ternyata Sungmin sadar akan penampilannya yang tidak biasa? Dia sadar akan wajah cantiknya?
"Karena itu aku harus jadi kaya! Semua orang pasti mau padaku kalau aku kaya~ hehe..."
"Tapi tidak semua orang kaya bisa mendapatkan cinta seperti yang dia butuhkan, jangan mengira uang bisa membeli segalanya".
"Heuuh...kenapa kau sangat pesimis... Kau tampan... kau sukses... kau bisa mendapatkan cinta seperti apapun yang kau mau... semangatlah!" Sungmin menepuk pundak Kyuhyun dan mendekatkan wajahnya.
Kyuhyun tersenyum, "kau berpikir aku tampan?"
Sungmin kinu sudah terpengaruh alkohol, tidak bisa lagi berpikir jernih, dia hanya menjawab apa yang dia dengar tanpa merasakan keanehan pertanyaannya, "tentu saja kau tampan! Siapa yang tidak bisa melihatnya? Kau sangat tampan... siapapun pasti suka padamu".
"Lalu kau?" Jarak antara wajah Kyuhyun dengan wajah Sungmin hanya beberapa senti saja, Sungmin menggelayut pundaknya saat menepuk bahunya tadi.
"Aku? Aku suka padamu..kau sangat baik! Kau seorang direktur tapi kau mau berteman dengan bawahan sepertiku".
Kyuhyun berpaling geleng kepala, dia tersenyum tahu kalau Sungmin hanya menganggapnya teman laki-laki seperti temannya yang lain.
"Kenapa??" Sungmin meraih wajah Kyuhyun untuk menoleh padanya lagi, "kau tidak percaya?"
Kyuhyun memandang mata sayu Sungmin yang dekat di depannya, dia bahkan bisa mencium aroma alkohol dari nafas Sungmin, dia merasakan hangat tangan Sungmin di pipinya membuatnya tidak bisa menghindar untuk melihat bibir merah Sungmin yang terbuka.
"Apa aku harus menciummu agar kau percaya aku suka padamu?" Sungmin berwajah datar tapi kemudian terkekeh dan terbahak-bahak.
Kyuhyun tahu Sungmin hanya berucap asal, dia tahu maksud 'suka' Sungmin bukan suka yang dia harapkan, tapi dia tetap tertegun karena Sungmin menembak tepat ke sasaran.
"Apa kau ingin laki-laki juga suka padamu baru kau percaya kau bisa disukai siapapun?" Sungmin merangkul pundak Kyuhyun dan makin mendekat seperti memeluknya.
"Hm.." Kyuhyun menjawab secara kabur.
"Heunggg..."
"Kau tahu kalau laki-laki bisa menyukai laki-laki lain?" Kyuhyun bertanya tanpa serius, saat Sungmin belum mabuk dia kesulitan memikirkan cinta yang tidak bisa dipersatukan pernikahan tapi setelah mabuk dia justru dengan mudahnya berpikir laki-laki bisa mencium laki-laki lain.

Sungmin memikirkan pertanyaan Kyuhyun dengan dagu diletakkan di pundak Kyuhyun, membuatny makin dekat, dengan bibir berhadapan.

Kyuhyun sangat ingin menciumnya tanpa perduli apapun tapi dia masih memiliki logika, masih menghargai
Sungmin sebagai laki-laki normal, tidak ingin melukai hubungannya dengan Sungmin.

Sungmin terus berpikir kemudian memandang bibir Kyuhyun, laki-laki bisa menyukai laki-laki lain?

"Tidak" sekelebat kesadaran Sungmin terlintas. Mendengar itu senyum tipis di bibir Kyuhyun seketika hilang, "laki-laki harus menyukai wanita" Sungmin menjawab dengan wajah serius meskipun dia sudah mabuk.
Kyuhyun berpaling, tidak mau lagi memandang wajah Sungmin di depannya, takut jika dia akan makin terhanyut dan berbuat hal yang tidak akan disukai Sungmin.

Tapi Kyuhyun tidak benci pada Sungmin, dia tahu pemikiran Sungmin benar walau tetap ada perasaan kesal karena Sungmin menolaknya secara tidak langsung.

Sungmin tertidur di sofa setelah menghabiskan ayam dan bir, Kyuhyun menoleh padanya yang tergeletak masih memakai kemeja kerjanya, dia ingin pergi saja dan tidak mau mengantar Sungmin ke kamarnya, selain dia merasa itu bukan tanggung jawabnya karena Sungmin tidak akan suka padanya dia juga merasa takut sisa rasional yang masih ada di otaknya lenyap dan dia bisa berbuat hal yang berbahaya saat melihat Sungmin tergeletak di ranjang.

Tapi jika harus pergi begitu saja pasti Sungmin akan bangun dan sakit badan karena posisi lehernya menekuk dengan tubuh terkulai ke lantai.

Akhirnya Kyuhyun mengangkat kaki Sungmin dan membenahi posisi tidur Sungmin di sofa tanpa membawanya ke ranjangnya. Kyuhyun kemudian pergi.

****

Pagi hari saat Sungmin bangun siang dia menutup wajahnya yang silau sinar matahari, dia terlonjak mau melihat jam tapi dia heran saat melihat dirinya tidur di sofa, kepalanya terasa agak pusing dan Sungmin mengira itu karena dia bangun dengan tiba-tiba, tapi setelah melihat mejanya berantakan dengan kaleng bir kosong dan bungkus chicken yang masih tersisa remahan tepung Sungmin jadi ingat dia semalam minum dengan sang direktur.

Dia memijit kepalanya yang pening, kini dia sadar kepalanya pusing karena sisa mabuk semalam.

"Kenapa dia pergi begitu saja~ dia buat rumahku jadi berantakan begini lalu pergi begitu saja? Aku kan belum menata barang-barangku~ sekarang aku harus membersihkan ruang tamu juga, memang dia direktur ya..mana mungkin bersih-bersih sisa mabuk" Sungmin mau komplen tapi sadar diri jadi dia mulai mengemasi ruang tamunya.

Setelah ingat kejadian semalam Sungmin baru merasa santai karena ini weekend, dia tidak berangkat kerja. Sungmin hanya membuang kaleng dan bungkus chicken ke tempat sampah, dia merasa gerah karena semalaman tidak mandi jadi dia putuskan untuk mandi dulu sebelum beres-beres. Lagipula hari ini jadwalnya hanya bersih-bersih rumah barunya.

Sementara Kyuhyun yang sudah bangun sejak pagi dan fresh karena tidak begitu mabuk semalam sedang berdiri di balkon minum jus orange, dia memakai celana sweatpants dan kaos santai saja, menikmati matahari pagi sambil menghirup udara segar di ketinggian puluhan meter.

Kyuhyun mengaku semalam dia memang kekanak-kanakan, pergi meninggalkan Sungmin begitu saja hanya karena dia merasa terhakimi, ucapan Sungmin secara tidak langsung menjawab perasaannya kalau Sungmin tidak akan menyukai laki-laki yang suka padanya karena dia normal.

Saat Sungmin mau keluar membawa plastik berisi sampah yang sudah terkumpul selama seminggu, karena dia tidak makan di rumah jadi sampah yang ada hanya sampah kering, dia berpapasan dengan direktur muda dan tampan itu di depan pintunya. Sungmin terkejut karena ini masih pagi, jam 11 mungkin tidak terlalu pagi, kenapa direkturnya datang?

Sementara itu Kyuhyun heran melihat Sungmin membawa kantong plastik sampah transparan yang sudah terikat.

"Apa yang kau bawa itu?" Kyuhyun sudah tahu itu sampah, tapi untuk apa Sungmin bawa-bawa sampah, itu yang tidak dia mengerti.
"Sampah, aku mau buang sampah ke bawah"
Kyuhyun mengerutkan alis tebalnya, "disini tidak ada tempat pembuangan sampah"
"Eh?? Lalu?? Aku harus buang kemana??"
"Petugas akan mengambil sesuai jadwal masing-masing apartment, kau hanya perlu membawanya keluar saat jadwalmu tiba, atau kau bisa meletakkan di depan pintu kalau kau tidak ada di rumah".
"oh...." Sungmin mengangguk, "lalu sajangnim? Ada apa datang pagi-pagi?" Sungmin bertanya dengan santai tapi kemudian dia ingat, "apa aku sudah berbuat atau berucap tidak sopan saat mabuk semalam??" Sungmin langsung bertanya membelalakkan matanya.
"Tenang saja, kau tidak berbuat atau berucap hal yang memalukan"
"Hehe..." Sungmin meringis, "silakan masuk".
Kyuhyun masuk dan ruang tamu yang semalam dia sengaja tinggalkan berantakan kini sudah bersih.
"Maaf kalau aku pergi begitu saja"
"Ah...tidak masalah, seorang direktur mana mungkin harus bersih-bersih, itu sudah sewajarnya saya lakukan" Sungmin berucap sopan dengan nada sindiran.
"Aku bawa ini sebagai permintaan maaf" Kyuhyun mengangkat kantong plastik lagi dan ada kotak putih di dalamnya.
Sungmin senang direktur itu benar-benar merasa bersalah tapi dia juga jadi merasa tidak enak hati karena direktur terus minta maaf padanya, padahal hanya hal sepele, dan lagi dia repot-repot membeli dan membawakan makanan??
"Kau minta maaf lagi dan bawa makanan lagi, sebenarnya kau tidak perlu melakukannya, aku jadi merasa bersalah sudah membuatmu repot membeli makanan-makanan itu", Sungmin menyesal sudah menyindir direktur.
"Tidak masalah, aku tidak membelinya sendiri", Kyuhyun bicara dengan santai sambil masuk apartment Sungmin, tidak ada rasa kesal tersisa tentang pembicaraan semalam, lagipul dia lihat Sungmin sama sekali tidak teringat pembicaraan mereka.

Sementara itu sekretaris Kim dengan memakai baju kasual, kaos dan celana jeans masuk ke dalam mobil di depan lobby apartment.

"Aku ini sekretaris direktur, kenapa sekarang aku jadi pelayan yang membelikan makanan cepat saji begini, sejak kapan dia makan makanan cepat saji? Semalam chimaek sekarang hamburger, bukankah dia sangat menghindari makanan murahan begitu?" Sekretaris Kim teringat Sungmin selalu pergi ke restoran cepat saji saat jam makan siang, sambil menggelengkan kepala sekretaris Kim memakai sunglass-nya, "dia bahkan mau makan makanan cepat saji demi orang itu?".

#####

Happy weekend...... Kemarin buru2 posting dengan chapter pendek karena aku merasa bersalah sudah meninggalkan ff ini lama dan fokus translating :D
So here it is... Update egen...

Continue Reading

You'll Also Like

787K 29.4K 105
The story is about the little girl who has 7 older brothers, honestly, 7 overprotective brothers!! It's a series by the way!!! 😂💜 my first fanfic...
238K 11.2K 81
Mereka memilih jalan ini meskipun mereka tahu jalan ini susah dilewati.
43.8M 1.3M 37
"You are mine," He murmured across my skin. He inhaled my scent deeply and kissed the mark he gave me. I shuddered as he lightly nipped it. "Danny, y...
294K 8.8K 95
Daphne Bridgerton might have been the 1813 debutant diamond, but she wasn't the only miss to stand out that season. Behind her was a close second, he...