Abiding

By Churniekova

56.3K 6.4K 2.4K

Menyukai seseorang secara diam-diam dan memberikan perhatian tanpa mengharap balasan. Karena sadar orang yang... More

Intro&Greeting
ch.1: Meeting
ch. 2: Closer
ch. 3: Chance
ch. 5: Reject
ch. 6: Rear
ch. 7: Bizzare
ch. 8: Tricks
ch. 9: Suspicious
ch.10: Doubts
ch.11: Mix Feeling
ch.12: Foolish
ch.13: Pretending
ch.14: Revealed
ch. 15: India
ch.16: Confession
ch.17: Unexpected Birthday
ch. 18: Short Memory
ch.19: Keep It Down
ch.20: To Be Loved
ch.21: Happy
ch.22: Go Public
ch.23: Will You Marry Me?
ch.24: VIPs
ch.25: Live Together
ch.26: Acceptance
ch.27: Secret Meeting
ch.28: You and Me
ch.29: Burning Sun
ch 30: A Couple Life
ch.31: Paris With Love
ch.32: Marry U

ch. 4: Hidden Future

1.2K 187 47
By Churniekova

Sungmin berdiri di depan pintu nomor 1 penthouse, lorong penthouse berbeda dari lorong apartment tipe lainnya, di lorong penthouse hanya terdapat beberapa pintu saja, karena ukuran penthouse lebih besar dan harganya paling mahal dibanding tipe lain jadi pengembang tidak banyak membuat penthouse.

Ada sebuah kamera di pintu yang terhubung dengan intercom, jadi pemilik rumah dapat melihat siapa tamunya sebelum membukakan pintu.

Kyuhyun yang sedang minum di dapur segera keluar membukakan pintu, dia baru kembali dari gym dan harusnya menunggu Sungmin sambil istirahat tapi karena dia tidak sabar dia berdiri saja di depan kitchen island, meja dapur yang menyatu dengan set dapur.

"Masuklah" Kyuhyun bersikap biasa-biasa saja, dia berjalan menuju ruang tengah dan Sungmin mengikutinya.

Seperti yang sudah Sungmin duga, ruangan penthouse memang tidak main-main, pandangan mata Sungmin begitu masuk disambut ruang yang luas dan tak bersekat dinding, sofa untuk tamu di sebelah kanan dari pintu masuk, sementara sofa untuk bersantai menonton tv ada di sebelah kiri berseberangan, dinding kaca yang lebar memperlihatkan taman di balkon luar dengan sebuah kursi memanjang dan payung peneduh serta kolam renang pribadi, open-kitchen terdapat di sisi kiri dengan mini bar, kemudian tangga di tengah ruang memutar naik ke lantai 2.

Sungmin seorang arsitek jadi tahu banyak macam bangunan dan sudah pernah melihat bermacam-macam gedung mewah tapi berada di dalamnya dan berpikir ruangan mewah itu bisa di tempati seseorang tetap saja dia merasa kagum.

Seperti inilah fasilitas untuk direktur GDS. GDS benar-benar royal memberikan akomodasi semewah ini untuk direkturnya.

Sungmin tidak tahu jika penthouse itu bukan akomodasi melainkan milik pribadi Kyuhyun dari penghasilannya sebagai Direktur GDS pusat Korea. Dan apartmen yang ditempati Sungmin juga bukan akomodasi GDS melainkan dibeli dengan uang pribadi Kyuhyun.

Saat melihat laporan sekretaris Kim tentang tempat tinggal Sungmin Kyuhyun merasa dia ingin melakukan sesuatu, dia ingin Sungmin bisa tinggal di tempat yang lebih baik, meski apartmen lama Sungmin layak tapi bagi Kyuhyun masih kurang dan rasanya dia tidak bisa menahan diri untuk memberikan yang terbaik untuk orang yang disukainya itu. Meski dia tidak mengharap akan mendapat imbalan dari semua itu.

Kyuhyun mengambilkan segelas wine dari mini bar di dapurnya, dengan memegang dua gelas dia berjalan menuju balkon sambil menyuruh Sungmin mengikutinya.

Angin malam terasa begitu segar, pemandangan lampu terrakota juga makin menambah keindahan. Billboard-billboard artis papan atas endorse produk terpasang di dinding gedung-gedung.

"Saya mau mengucapkan terimakasih karena Sajangnim sudah menerima saya di perusahaan impian saya..."
"Bukankah sangat kaku?" Kyuhyun memotong ucapan Sungmin sebelum selesai.
"Maaf?"
"Kau bisa bicara padaku dengan santai, usia kita juga tidak jauh berbeda"
"Tapi..."
"Aku lebih senang saat kita berbicara di kereta waktu itu, kau bicara dengan bebas tidak perduli status atau apapun, aku senang mendengar obrolanmu tentang arsitektur, kau terlihat benar-benar menyukai bidang pekerjaanmu"
"Karena waktu itu saya tidak tahu anda direktur GDS..."
"Memangnya kenapa kalau aku bukan direktur GDS?"
"Saya..." Sungmin menoleh memandang bossnya yang tampak lebih muda dengan tampilan kasual dan rambut yang basah karena keringat, "saya menganggap anda sebagai teman bicara".
"Jadi karena aku direktur aku tidak bisa jadi teman bicaramu?"
"Bu..." Sungmin menoleh lagi tapi diam kesulitan untuk menjawab, "apa saya pantas menjadi teman bicara direktur?"
"Apa kau pikir aku memilih-milih lingkaran pergaulanku?"
"Tidak..bukan itu maksud saya.." Sungmin akhirnya mengatakan hal yang mengganjalnya selama beberapa waktu ini setelah tahu orang asing yang diajaknya bicara panjang lebar ternyata jadi bossnya, "sebenarnya saya juga sulit untuk bersikap formal mengingat saya sudah bicara panjang lebar dengan bahasa santai waktu itu, tapi saya takut kalau terus bersikap santai seperti itu akan terbawa saat saya berbicara di depan umum, akan sangat tidak sopan jika pegawai lain mendengarnya, dan lagi..."

Mereka pikir aku punya koneksi dengan direktur, kalau mereka tahu aku bicara dengan santai mereka akan lebih yakin aku ini dekat dengan direktur, padahal hanya orang asing yang tidak sengaja berkenalan di kereta.

Sungmin hanya berucap dalam hati.

"Kalau begitu hanya berdua.. bagaimana kalau kau bicara dengan santai saat kita hanya berdua?"
"Eh?" Sungmin merasa senang karena seorang direktur mau berteman dengannya "apa benar tidak apa-apa?" Sungmin langsung merubah bahasanya menjadi santai. (Gwenjanha bukan Gwenjanhsemnika)
Kyuhyun seketika tersenyum, "bukankah begitu terdengar lebih baik? "
"Ah.. Tentu saja aku harus punya sopan santun..."
Kyuhyun tersenyum puas, untuk menyembunyikannya dia meminum wine di gelasnya, "bukankah ada hal yang ingin kau bahas soal proyek Busan?".
Sungmin sedang meminum wine-nya jadi dia hanya mengangguk dengan melirikkan ujung matanya.
"Hm..kalau begitu lebih baik langsung ke ruang studiku saja" Kyuhyun berbalik lalu masuk ke dalam dan Sungmin mengikutinya lagi.

Dengan santai Sungmin menaiki tangga seperti tidak keberatan sudah menginvasi ruangan apartmen bossnya, itu jadi membuat Sungmin berpikir kalau Kyuhyun orang yang terlalu mudah percaya pada orang lain.

Di lantai dua Kyuhyun masuk salah satu ruangan, ruang kerja pribadi Kyuhyun yang luas berisi beberapa rak tempat buku dan rak pajangan dengan sebuah draft machine yang terbuat dari kaca di sudut ruangan, kebanyakan buku yang ada di rak mengenai pekerjaan yang sudah digelutinya selama bertahun-tahun ini, macam-macam buku mengenai seni arsitektur dari berbagai belahan dunia, mulai dari arsitek lawas hingga arsitek modern yang terkenal, sementara di rak pajangan terdapat bermacam design model mulai dari menara Burj Khalifa, Eiffel, istana Birmingham lengkap dengan jam Big Ben, jembatan Brooklyn hingga White House.

Sungmin terkagum melihat model design yang tak biasa, bukan terbuat dari potongan karton atau kayu tapi dari kaca, diterangi lampu kecil di dalam atau sekitar model design membuatnya tampak seperti crystal berkilauan.

"Apa... Kau terlibat membuat semua bangunan ini??" Sebenarnya Sungmin merasa itu mustahil karena beberapa bangunan itu sudah berumur, tapi dia juga tidak bisa meremehkan laki-laki yang sudah menjadi seorang direktur di usianya yang masih relatif muda itu. Bagaimanapun juga pencapaiannya sekarang ini pasti karena prestasi yang dibuatnya sebelumny.
"Aku hanya menyukai bangunannya dan ingin membuat miniaturnya" Kyuhyun tersenyum menjawab pertanyaan Sungmin yang sudah dia tahu Sungmin pasti tidak benar-benar percaya pada pertanyaannya sendiri.
"Tapi ini sangat indah" Sungmin mendekati rak terbuka yang dibuat khusus untuk meletakkan model design itu, tidak seperti rak biasanya, rak itu memiliki sekat dengan jarak sesuai model design yang dibuat, jadi ada yang jaraknya lebar dan ada yang jaraknya lebih kecil, "kalau saja semua bangunan ini memakai dinding kaca seperti ini pasti terlihat seperti istana kristal"
"Tapi efeknya buruk untuk ozon"
"Haha..iya..kau benar" Sungmin benar-benar bisa santai seperti saat dia di kereta waktu itu.
"Tapi aku memang mendapat tawaran seperti itu"
Sungmin menoleh, "seperti itu? Maksudmu... membuat gedung yang seluruh bangunannya terbuat dari kaca?"
"Tidak juga, aku masih memikirkannya, klien hanya meminta untuk dibuatkan sebuah gedung yang bisa menghilang".
"Apa? Gedung yang bisa menghilang?? Bagaimana bisa?" Sungmin terbelalak.
"Maka dari itu aku masih memikirkan bagaimana caranya, jika aku membuatnya dengan kaca, itu tidak akan sepenuhnya menghilang, karena kaca hanya akan merefleksikan benda disekitarnya"
"Apa orang itu tidak gila?" Sungmin masih tidak bisa percaya ada klien yang minta dibuatkan gedung yang bisa menghilang.
Kyuhyun tertawa ringan, "itu permintaan pemerintah kota Seoul".
"Pemerintah? Bagaimana bisa orang dari pemerintahan berpikir hal segila itu? Gedung yang bisa menghilang?" Sungmin langsung teringat hal lain, "kenapa aku tidak mendengar proyek itu dari para pegawai lainnya?"
"Karena proyek itu hanya ditujukan untukku, pemerintah ingin aku menanganinya secara langsung".

Hebat... Cho Kyuhyun memang pantas jadi direktur GDS pusat Korea, dia memang sudah diakui di dunia.

Sungmin tidak tahu harus merasa kagum atau iri, usia mereka tidak beda jauh tapi kesuksesan mereka terpaut sangat jauh.

Merasa sedikit kesal karena ketidakmampuan diri sendiri Sungmin mengalihkan perhatian dan pandangannya tertuju pada sebuah meja besar, kali ini bukan model design yang terbuat dari kaca tapi dari kayu biasa, tapi ukurannya tidak main-main, hampir satu meja penuh, sebuah rumah bertingkat dua dengan gaya minimalis dengan atap datar melebar ke samping, bagian lantai atas lebih lebar dibanding lantai bawah yang menopangnya, lalu ada sebuah kolam renang di samping rumah, taman rumput di bagian belakang dan labirin semak kecil di bagian depan rumah.

"Apa ini salah satu proyekmu juga? Kau juga mendesign rumah?"
"Itu..." Kyuhyun menatap model design rumah diatas meja, "rumah masa depan"
"Oh..." Sungmin berpikir mungkin itu rumah untuk Kyuhyun saat berkeluarga nanti.
"Tapi aku tidak tahu bisa membangunnya atau tidak"
"Eh? Kenapa?" Sungmin mengelilingi meja melihat model design secara menyeluruh.
"Aku tidak tahu.." Ucapan Kyuhyun terhenti.
Apakah aku akan bisa hidup bersama dengan seseorang.
"...Apa aku butuh rumah sebesar dan seluas ini" Kyuhyun menyambungnya dengan kalimat lain.
"Meski hanya sebuah keluarga kecil tapi rumah yang luas juga bagus kan" Sungmin tersenyum, senyum hangat yang Kyuhyun sukai itu.

Kyuhyun menatap Sungmin, hanya bisa menatap Sungmin.

"Kau bilang ada yang mau kau bahas? Tentang apa?" Kyuhyun mencari topik lain karena tidak mau terlalu larut dengan suasana.
"Oh..  maaf aku sudah melenceng kemana-mana" Sungmin tidak mau menyita waktu berharga milik direktur, "soal proyek Busan, ada banyak hal yang tidak aku tahu, karena aku hanya seorang arsitek real estate".
"Tidak masalah, katakan saja"
"Kolam hiu yang akan dibuat apakah ditujukan untuk pengunjung agar bisa menontonnya saja atau agar mereka bisa berinteraksi?"
"Kolam hiu dibuat untuk pertunjukan interaksi dengan penonton, karena jika hanya pertunjukan ikan saja itu sudah ada di bagian Underwater Park"
"Underwater Park itu... Tidak hanya sekedar aquarium raksasa?" Sungmin mengingat kunjungannya tadi ke Seaworld, dia tahu aquarium raksasa saja sudah mengagumkan seperti membuat pengunjung berada di dalam laut, tapi tetap saja itu hanya aquarium, dan GDS tidak mungkin akan membuat konsep yang sama dengan yang sudah ada.
"Ya.. Real underwater... Kita akan membuat gedung di bawah laut"

Wah... Baru pertama kali ini aku akan membuat gedung di dalam laut.

"Ingat kau tidak hanya harus membuat design bangunannya tapi buat design itu sebagai sebuah pertunjukan, design bangunan yang bisa dinikmati tidak hanya isinya"
"Buat bangunan yang bisa dinikmati?"
"Itulah tujuan seni arsitektur"

Selama ini Sungmin hanya membuat bangunan real estate, yang diperlukan hanya fungsinya  saja jadi design bangunan itu sendiri tidak terlalu penting, jadi dia tidak pernah memikirkan estetikanya.

"Ini contoh sketsa design bangunan yang pernah kubuat, kau bisa mempelajarinya" Kyuhyun mengambil sebuah dokumen dari rak, buku lebar yang berisi sketsa design.

Sungmin membukanya untuk melihat-lihat, ada sebuah sketsa bangunan berbentuk bulat, gedung spiral yang terlihat seperti terpelintir, hotel berputar; hotel berlantai dua dimana bagian lantai duanya akan berputar searah jarum jam sehingga pengunjung bisa merasakan view dari berbagai arah, di dalam sketsa sudah ada angka-angka ukuran bangunan.

Melihat design yang sangat tidak biasa itu membuat Sungmin kagum, Kyuhyun benar-benar seorang arsitek handal.

"Kau bisa?"
"Aku akan berusaha.." Sungmin tersenyum, dia tidak lagi minder, dia jadi bersemangat karena dia ingin bisa sehebat bossnya itu.

Sungmin kembali ke apartmennya setelah bicara banyak tentang proyek Busan. Dia tidak tahu kalau dia sudah berbuat curang dengan mendiskusikan proyek dengan direktur sementara arsitek GDS lain tidak pernah ada yang bicara berdua dengan direktur. Sungmin pikir Kyuhyun sebaik dan seramah itu pada orang lain juga.

Apartmen Sungmin masih berantakan karena diabtidak buru-buru menatanya, untuk sementara dia hanya menata ruang tidur dan ruang kerja. Apartmen yang dia tinggali sekarang memiliki 2 kamar tidur, ruang kamar yang tidak terpakai bisa dia buat jadi ruang kerja karena seorang arsitek butuh ruang untuk menggambar.

Saat dia datang melihat apartmen siang itu dia sudah melihat isi apartmen yang sudah lengkap, jadi dia tidak perlu belanja perabot rumah. Biasanya ada apartmen yang dijual kosong tanpa barang satupun, tapi ada juga apartmen yang dijual dengan menyediakan furnitur&perabot premier seperti ranjang, sofa, tv, ac, kulkas, hingga kitchen set yang sudah termasuk dalam harga beli, sehingga harganya lebih mahal dibanding ruang apartmen kosong.

Sungmin hanya bisa mengagumi GDS karena mereka mampu menyediakan akomodasi kelas atas bahkan hanya untuk seorang pegawai sepertinya yang tidak memiliki jabatan.

Sungmin membuka box-box untuk menata ruang kerjanya, box berisi peralatan gambarnya, sambil menatanya dia bicara sendiri.

"Haah... bagaimana bisa orang semuda itu jadi direktur perusahaan dan memiliki kesuksesan yang luar biasa.. aku tidak pernah berpikir pemimpin GDS pria muda seperti dia, dengan kesuksesannya itu dia pasti sangat puas hidup di dunia ini kan?" Sungmin geleng-geleng kepala.

Faktanya... Tidak ada hal yang sempurna di dunia, karir dan materi mungkin Kyuhyun dapatkan semua, tapi cinta tidak pernah dia miliki. Meski gay dianggap hanya kesenangan sesaat tapi bagi Kyuhyun cintanya untuk selamanya. Dia tidak akan menjalin sebuah hubungan hanya untuk bersenang-senang.

Tidak ada kepuasan sejati yang dia rasakan meski memiliki segalanya.

Kini dia menemukan sesuatu yang dia anggap berharga, meski hanya bisa dia rasakan sendiri tapi dia sudah merasa bahagia. Selagi dia bisa melakukan sesuatu demi orang itu, dia akan merasa senang walau tanpa imbalan.

Continue Reading

You'll Also Like

6M 328K 91
They couldn't be more different. Ridley is a knight in shining white armor, so perfect in every way that it makes people hardly able to stand him. Pr...
209K 9.5K 59
Orm Kornnaphat's feelings for Lingling Sirilak have undergone a transformation over time. Initially, at the age of 11, Orm held an unromantic, platon...
791K 29.3K 97
𝐀 π’πŒπ€π‹π‹ 𝐅𝐀𝐂𝐓: you are going to die. does this worry you? βͺ tua s1 ⎯⎯⎯ 4 ❫ Β© π™΅π™Έπš…π™΄π™·πš‡πšπ™Άπšπ™΄π™΄πš…π™΄πš‚...
13.3M 438K 40
When Desmond Mellow transfers to an elite all-boys high school, he immediately gets a bad impression of his new deskmate, Ivan Moonrich. Gorgeous, my...