FLORIFEROUS | Persona 5

By Cordisylum

2K 126 226

[DISCONTINUED] Kumpulan drabble dan ficlet Ini tentang kamu dan dia. Seperti apa kisah yang akan kalian jalin... More

Halaman Awal [Request: Closed]
Sweet Coffee
Downpour
Burnt
Memoir

Acephalous

271 16 32
By Cordisylum

Kurusu Akira x Reader
Requested by Nadi3012

MAJOR SPOILER ALERT!!

☘☘☘☘

Matamu tak lepas memandangi awan berarak di lautan kanvas biru. Beriringan dengan beberapa teman perempuanmu yang lain, kau terus menyusuri jalan menuju sekolahmu. Ada banyak pejalan kaki di sekitarmu yang juga memakai jenis seragam sama. Membuatmu secara spontan memperhatikan di antara mereka.

Tentu saja, dia tak ada.

Meski hati dibalut penyesalan serta gundah gulana, meski hatimu berteriak berharap akan suatu hal bisa kau lakukan. Kau tak bisa melakukan apapun. Hanya bisa berdiam seolah semuanya tak pernah terjadi. Menjalani hidupmu seperti orang normal pada umumnya.

Kembali pada hal yang membosankan ini.

Embusan napasmu di kala kebosanan semakin menjadi-jadi. Kau biarkan teman-teman seperjalananmu mulai berbincang ria mengenai segala hal yang mungkin tak pernah kau pedulikan. Sementara matamu ternyata bertemu pandang dengan salah seorang teman lain yang kau kenal.

Di sebelah sana, Niijima Makoto berusaha mengalihkan pandangan.

Kau tahu, ia sendiri mendapatkan peran untuk tetap tak terlihat. Begitu juga denganmu. Begitu juga dengan teman kalian yang lain.

Apa tidak ada yang bisa kau lakukan untuknya? Untuk seseorang di seberang sana yang kini tengah menanggung luka atas beban semua temannya?

'Aku merindukan Akira.'

Kau tahu itu. Tapi kau tak berani untuk bersuara.

"Ne, ne ... bagaimana denganmu [Name]-chan? Bukankah itu mengerikan?" Kau yang tidak fokus mulai mengerjapkan mata. Menatap heran pada salah satu teman perempuan yang rupanya belum melupakanmu di sana. Memiringkan kepala tanda tak mengerti, kau berusaha meminta penjelasan lebih.

"Kau sudah dengar, bukan? Ketua kelompok Phantom Thieves of Heart itu tertangkap!"

Mata melebar. Sama sekali tak menyangka perbincangan mereka akan sampai di sana. Kau hanya menjauhkan pandangan. Berharap dengan itu mereka mengerti kau tak ingin ikut terseret di pembicaraan.

'Apa kau baik-baik saja sekarang, Akira?'

Pertanyaan di benakmu hanyalah penenang sederhana. Karena kau yakin dan pasti sosok itu tengah menjalani siksaan panjang. Kau tak bisa membayangkannya.

Kau tidak ingin membayangkannya.

"Kasihan sekali. Yah ... tapi dia memang pantas mendapatkannya, bukan?"

'Diam. Diam. Diam.'

"Lagipula itu balasan bagi pembunuh."

'Kalian tidak tahu apa-apa...'

'Jangan menghakimi kami seenaknya!'

-

"..."

Terlalu lelah. Mencoba memahami situasi meski rasa sakit menjalari kepala serta seluruh tubuh. Pemuda dengan memar dan luka hampir di seluruh permukaan kulitnya itu memandang sosok yang tak asing di sana. Keringat dingin menjalari kepala.

'Kenapa ... semuanya jadi begini?'

Bagian mana yang salah dari perkiraannya?

Senjata api tertodong pada si pemuda. Pelakunya, serta merta mengulai seringai gila di wajah secara tak terduga. Menatap meremehkan pada lawannya yang masih diam seolah mencerna.

"Ini adalah akhir dari keadilanmu."

Tembakan dari peluru yang melesat tanpa ragu tepat menghujam kulit kepalanya. Luka yang terlukis, menyebabkan darah merah mengalir membanjiri wajah si pemuda. Jatuhnya kepala menghantam meja di hadapan, mengakibatkan darah merembes pada sekitar.

Yang terdengar untuk terakhir kalinya adalah suara tawa teredam. Meletakkan senjata di dekat sang korban, Akechi Goro dengan langkah gontai kemudian meninggalkan ruangan.

-

"Apa yang terjadi?"

Matamu memandang seram pada sosok gadis berambut panjang di hadapan. Kali ini, pertemuan kalian terjadi karena kau yang mengambil langkah maju untuk menemuinya. Kau tak peduli. Kau tak tahan lagi. Setidaknya, kau berharap bisa mendapat kabar terbaru yang bisa memperbaiki suasana hatimu.

Seharusnya semuanya tepat seperti itu.

"Futaba-chan!" Kau berteriak sedikit lebih keras. Bahkan mulai buta akan tubuh yang gemetar di depanmu. Kau mungkin tak bisa melihatnya dikarenakan kegelisahan hatimu yang mengambil alih pemikiranmu. Tapi di sana, Futaba menggigit bibirnya sendiri mencoba sebisa mungkin menahan air mata. Sayang sekali ia gagal. Memberimu pemandangan keputusasaan.

Ia tetap tak memberimu balasan. Dan kau lari dari hadapannya saat itu juga.

"Kau tidak boleh tertangkap."

"Kau sendiri bagaimana?! Apa jadinya jika Phantom Thieves kehilangan pemimpinnya?!"

Kilas balik memori beberapa hari lalu kembali mengikis hati. Andai saja saat itu elakanmu tak berhenti di situ. Andai saja saat itu kau tak termakan bujukan Akira yang bilang ia akan baik-baik saja. Bersikeras membebani diri dengan tugas berat dan tak mengizinkanmu menggantikannya.

Kenapa kau begitu naif, berpikir semuanya akan baik-baik saja? Hanya karena dia Kurusu Akira yang selalu kau kagumi akan bakat tersembunyinya?

Sungguh. Kau berharap kau bertukar posisi dengannya saja saat itu.

'Tidak, ini tidak benar. Akira pasti akan baik-baik saja. Ia akan kembali.'

Ya. Ia harus kembali dan menenangkanmu dengan wajah datar khasnya itu. Atau tidak, kau bisa gila.

'Semuanya akan sesuai rencana, bukan?'

Riuh oleh suara orang-orang di sekitarmu. Kau tidak tau apa yang terjadi. Tapi ketika kepalamu bergerak pada asal suara yang menjadi sumber kegaduhan itu, kau temukan hal mengejutkan yang mengusik hatimu.

Di sana, di salah satu layar besar tergantung pada bangunan tinggi di dekatmu. Seorang pembawa berita mengumumkan kematian seorang pemimpin kelompok pencuri yang sensasinya telah melanda seluruh Shibuya.

"Itu tidak mungkin. Mustahil. Ya, pasti yang mereka maksud adalah orang lain..."

Haruskah kau sadari betapa bodohnya dirimu yang menyangkal kenyataan itu? Tidak. Kau hanya tak ingin mempercayainya. Kau tak ingin memikirkannya. Dan meski kau kembali langkahkan kaki dengan laju tapak bergetar, kesusahan bernapas, kau tetap berusaha mengenyahkan dugaanmu yang telah menjadi nyata.

Kau ingin berteriak. Tapi bahkan kau tahu suaramu tak akan sampai kepada siapapun.

Bahkan dia.

Kau telah kehilangan kekasihmu yang berharga.

Game over.

-fin-

.
.
.

AAAAAAAAAAAAAAAAAAH!!

/flip da tables

Maafkan aku kalau gak sesuai harapanmu, Nad-tan ;-;

^diri ini sedang dikeroyok oleh project yang menumpuk /alasan kau

Erm ... yasudah. Langsung saja karena saya gak tau mesti bilang apa. Karya saya jadi aneh semua ;^;

Next update,

Ryuji x Akira's Twin Sister!Reader
Yusuke x Blind!Reader


Continue Reading

You'll Also Like

97.3K 17.7K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
1.8K 170 7
"I Think i In Love With (Name)." •s𝗍ᥲr𝗍 : 𝟭𝟲/𝟬𝟯/𝟮𝟮 •s𝗍ᥲ𝗍ᥙs : Hiatus •gᥱᥒrᥱ : 𝗰𝗼𝗺𝗲𝗱𝘆, 𝗮𝗰𝘁𝗶𝗼𝗻, 𝗿𝗼𝗺𝗮𝗻𝗰𝗲 •up setiap : malm...
648 58 4
-hiatus- fanfic albedo x lumine