Abiding

By Churniekova

55.3K 6.4K 2.4K

Menyukai seseorang secara diam-diam dan memberikan perhatian tanpa mengharap balasan. Karena sadar orang yang... More

Intro&Greeting
ch.1: Meeting
ch. 2: Closer
ch. 4: Hidden Future
ch. 5: Reject
ch. 6: Rear
ch. 7: Bizzare
ch. 8: Tricks
ch. 9: Suspicious
ch.10: Doubts
ch.11: Mix Feeling
ch.12: Foolish
ch.13: Pretending
ch.14: Revealed
ch. 15: India
ch.16: Confession
ch.17: Unexpected Birthday
ch. 18: Short Memory
ch.19: Keep It Down
ch.20: To Be Loved
ch.21: Happy
ch.22: Go Public
ch.23: Will You Marry Me?
ch.24: VIPs
ch.25: Live Together
ch.26: Acceptance
ch.27: Secret Meeting
ch.28: You and Me
ch.29: Burning Sun
ch 30: A Couple Life
ch.31: Paris With Love
ch.32: Marry U

ch. 3: Chance

1.4K 191 40
By Churniekova

Pagi hari saat waktunya bekerja Kyuhyun berjalan mondar-mandir di depan pintu yang tertutup. Dia bingung untuk keluar rumah, jika dia keluar sekarang apa Sungmin sudah keluar untuk berangkat juga? Jika dia keluar nanti apa Sungmin sudah pergi?

Kyuhyun jadi merasa seperti remaja yang baru jatuh cinta yang ingin bisa bertemu pujaan hati saat berangkat dan pulang sekolah.

Kyuhyun mengingat lagi jam kedatangan Sungmin yang biasa datang 10 menit kurang dari jam masuk kerja jadi dengan estimasi waktu itu Kyuhyun menyesuaikan jam berangkatnya. Dia melihat jam tangan diamond rolex miliknya, masih ada 20 menit, dengan perhitungan perjalanan ke kantor menggunakan bus Sungmin akan keluar tak kurang dari 5 menit lagi mengingat komplek apartmen yang sekarang dia tinggali lebih dekat dibanding sebelumnya.

Menghitung waktu menit demi menit akhirnya Kyuhyun keluar saat menit ke tiga, dia berjalan dengan langkah tegap berbanding terbalik dengan saat dia berada di balik pintu.

Menunggu lift bisa memakan waktu hampir 1 menit, jika tidak bertemu di lift Kyuhyun bisa memperkirakan sampai di lantai dasar 1 menit kemudian dan disana dia bisa bertemu Sungmin.

Kyuhyun sangat detail, pekerjaannya sebagai arsitek membuatnya mampu memperhitungkan segala hal hingga seakurat mungkin.

Saat menaiki lift dia melihat angka yang bergerak turun satu persatu, sampai di lantai dimana Sungmin tinggal lift kemudian terhenti tandanya ada orang yang sedang menunggu lift. Begitu pintu lift terbuka Kyuhyun merasa keberuntungan berpihak padanya.

"Sajangnim.. Selamat pagi" Sungmin menundukkan kepala menyapa dengan sopan tapi tidak sampai membungkukkan badan, karena sang direktur sudah sering memintanya untuk bersikap santai.
"Selamat pagi" Kyuhyun menahan tombol pembuka untuk menunggu Sungmin masuk.
"Sudah kuduga saya pasti bisa bertemu Sajangnim saat berangkat bekerja"
Meski dalam hati sangat senang tapi ekspresi wajah Kyuhyun tidak banyak berubah, dia bahkan tidak tersenyum.
"Saya juga berpikir apa nanti bisa bertemu pegawai GDS lain disini karena mereka juga tinggal disini"
Mendengar itu Kyuhyun langsung melirik Sungmin dari dinding lift di depannya, "ya.. mungkin saja kau bisa berpapasan" Kyuhyun memasukkan salah satu tangannya ke dalam kantong celananya, secara psikologis gestur tersebut berarti 'menyembunyikan sebuah fakta atau informasi yang tidak ingin dikatakan'. "Apa kau nyaman pindah ke apartmen yang baru?" Kyuhyun bertanya untuk mengalihkan topik pembicaraan.
"Iya Sajangnim.. tentu saja.. Apartment ini jauh lebih baik dibanding tempat tinggal saya sebelumnya"
"Apa kau sudah makan pagi?"
"Hm.. Saya biasanya makan pagi di dekat kantor agar tidak terburu-buru"
"Dimana kau biasanya makan?" Kyuhyun bicara seolah sangat natural, seperti mereka dua teman kerja dan bukannya atasan dan bawahan, bahasanya tidak formal dan cenderung banmal.
"Restoran makan pagi yang berada di perempatan jalan menuju kedutaan Amerika, restoran itu hanya buka dari jam 7 sampai jam 9 pagi".
"Hm.. Aku tahu tempat itu.. Mereka buka juga untuk makan malam"
"Benarkah? Saya tidak pernah pulang terlambat jadi tidak tahu restoran itu juga buka malam hari, itu pasti untuk mereka yang bekerja lembur" Sungmin yang pada dasarnya ramah dan banyak bicara jadi langsung ikut terpancing mengobrol.

Keluar dari lift mereka berjalan melewati lobby, sebuah mobil sudah menunggu di depan pintu otomatis, sekretaris Kim duduk dibalik kursi kemudi.

"Kalau begitu sampai disini, saya permisi" Sungmin menundukkan kepala lagi.
"Kau ikut saja.." Kyuhyun berucap tiba-tiba membuat Sungmin menoleh, sekretaris Kim yang sedang membukakan pintu mobil bagian belakang pun sejenak terhenti, dia merasakan kecurigaannya memang terbukti, tadinya dia pikir Sungmin hanya seseorang yang memiliki koneksi dengan sang direktur makanya diundang masuk GDS tanpa tes, tapi setelah sekretaris diminta mencarikan apartment di gedung yang sama dengan sang direktur tinggal dia tidak bisa lagi berpikir Sungmin hanya sekedar 'seseorang'.

Sementara sang direktur memberikan tawaran tumpangan, Sungmin justru kesulitan untuk menjawab, tentu saja tidak sopan bagi seorang pegawai biasa berangkat ke kantor satu mobil dengan Bossnya, jika dia wanita dia bisa menolak dengan alasan takut skandal, tapi karena dia laki-laki tidak mungkin dia perlu takut adanya skandal dengan laki-laki lain, lagipula jika seorang Boss laki-laki memberikan tawaran pada anak buahnya yang juga laki-laki pasti timbul karena kebaikan hatinya dan bukan karena berkaitan dengan asmara kan, jadi jika Sungmin menolak rasanya sangat tidak sopan, tapi jika dia menerima juga dia merasa tidak enak hati dilihat rekan kerjanya. Sungmin tahu dirinya masuk perusahaan GDS tanpa kelayakan yang cukup, dia tidak mau rekan kerjanya berpikir dia arsitek payah yang diundang ke GDS karena koneksi dengan sang direktur bukan karena keahliannya.

"Terimakasih banyak" Sungmin menunduk lagi lalu berjalan menuju sisi samping mobil.
Walau bagaimanapun juga menolak tawaran Boss lebih tidak enak hati dibanding terhadap rekan kerjanya.
"Kenapa kau duduk disana?" Kyuhyun melihat Sungmin duduk di kursi depan samping sekretaris Kim.
"Ehm.. Saya rasa akan tidak sopan kalau saya duduk dengan anda hehe.. Jadi lebih pantas saya duduk dengan sekretaris Kim"
Kyuhyun melirik sekretaris Kim, ada sekelebat sinar tajam yang menyorot di ujung mata sang direktur.
"Lee Sungmin-ssi lebih baik anda duduk di belakang, mengingat Sajangnim mengundang anda ke dalam mobil itu berarti anda adalah tamu Sajangnim" sekretaris Kim berusaha mencari alasan agar bisa mengusir Sungmin dan menyelamatkan dirinya dari petaka.
"Tapi.."
"Silakan pindah tempat duduk anda" meski sebagai sekretaris jabatan Sekretaris Kim lebih tinggi dibanding pegawai lain di GDS tapi dia tetap sopan terutama pada seseorang yang dianggap khusus oleh sang direktur. Saat dilihatnya Sungmin masih ragu baru sekretaris Kim mengeluarkan otoritasnya sebagai pegawai dengan jabatan lebih tinggi, "kita akan terlambat jika anda tidak segera pindah tempat duduk".
"Baik..baik..saya mengerti" Sungmin segera turun dan pindah ke samping sang direktur.

Sungmin merasakan kebaikan sang direktur yang terus menerus diberikan padanua, dia berpikir rasanya dia juga harus membalas kebaikan direktur. Meski dia takut dibilang menjilat atasan tapi dia tetap harus menghormati atasannya.
"Sajangnim..sebagai pegawai yang baru pindah tempat tinggal ke kawasan tempat tinggal pekerja GDS, rasanya saya harus datang berkunjung ke tempat tinggal anda, apa...boleh saya datang ke apartment anda?"
Sekretaris Kim bingung dengan kata-kata yang dipakai Sungmin 'pindah tempat tinggal ke kawasan tempat tinggal pekerja GDS' seolah-olah komplek apartment ini adalah kawasan tempat tinggal para pegawai GDS. Tapi dia hanya diam menelan kebingungannya.
"Tentu saja, datanglah kapanpun kau mau" Kyuhyun tentu sangat senang mendengarnya.
"Baiklah..terimakasih atas waktunya" Sungmin menundukkan kepala tanda kesopanan, meskipun saat di kereta api waktu itu dia sama sekali tidak menunjukkan kesopanan tingkat tinggi seperti itu, membuatnya merasa begitu canggung bagaimana harus memperlakukan Bossnya.

Sungmin merasakan kontras antara harus formal atau biasa saja, Cho Kyuhyun tidak seperti direktur kebanyakan yang menunjukkan jabatannya dengan menjaga jarak terhadap bawahan. Dia mau berangkat dengan pegawainya, mengantarkan pegawainya dengan mobilnya, dia mau makan bersama pegawainya, dia begitu baik dan akrab pada pegawainya hingga wajar jika dia meminta Sungmin bicara dengan santai tanpa perlu formalitas, Sungmin terus mempertimbangkan hal ini.

Pegawai lain melihat Sungmin jalan bersama sang direktur naik dari lobby, meski Sungmin masih menundukkan kepala untuk hormat saat dia harus berhenti di lantai 2 dan direktur masih naik ke lantai berikutnya tapi selama ini tidak ada pegawai bawahan yang bisa dekat dengan sang direktur untuk hanya bicara berdua. Mereka jadi makin penasaran sehebat apa bakat Sungmin hingga begitu istimewa bagi sang direktur.

"Sepertinya kau sangat dekat dengan Direktur Cho" Seorang arsitek asal Thailand datang mendekat dan mengajak Sungmin mengobrol.
"Tidak... kami hanya kebetulan bertemu saat mau berangkat bekerja"
"Oh... Ah kenalkan namaku Pinchit Bhumikool, panggilanku Jay, kau sudah membuat rancangan untuk mega proyek?" Dia bertanya
"Namaku Lee Sungmin, panggil saja aku Sungmin, kemarin aku harus pindah tempat tinggal jadi belum sempat memulai, hari ini aku akan memulainya"
"Apa sebelumnya tempat tinggalmu jauh?"
"Tidak begitu jauh tapi kita memang dapat fasilitas..." Belum selesai Sungmin bicara anggota tim mega proyek lain datang mendekat.
"Pinchit... Apa kau mau mencari informasi ide rancangan Arsitek Lee? Jangan curang...kita tidak boleh mencari tahu kelemahan lawan untuk menyerang balik ah" arsitek berkewarganegaraan China, Yang Yang, ikut mendekat, "arsitek Lee jangan sampai kau terperdaya ah... kau harus hati-hati, kita semua sedang berkompetisi jadi lihat mereka semua sebagai musuh"
"Kalau begitu kau juga musuh, sana pergi, jangan dekat-dekat, dan sudah kubilang panggil aku Jay, P'Jay hyung mengerti? Kau junior yang tidak sopan".
"Haha... Tapi kan namamu memang Pinchit, kau mau kupanggil Pinchit dage?" (Dage; bro)
Sungmin senang melihat atmosfer antar rekan kerjanya begitu hangat, tidak saling memusuhi meskipun terkadang merasa saling iri jika yang lain dapat proyek penting atau proyek luar biasa.
"Apa kalian sudah mulai membuat rancangan?" Sungmin bicara dengan santai tanpa bahasa formal, jika Kyuhyun mendengar Sungmin bicara dengan santai terhadap rekan kerja yang baru ditemuinya sementara dia bicara begitu formal pada Kyuhyun, direktur itu pasti akan kesal walau tidak akan menunjukkannya secara langsung.
"Mulai? Tentu saja kami sudah selesai"
"Selesai??"
"Hanya rancangan dasar sketsa, masih harus membuat design grafis dan... Oh ya.. Yang Yang apa kita perlu buat model design?"
"Buat saja kalau kau mau, buat juga model design untuk putri duyung dan hiu-nya" Yang Yang meledek Pinchit, yang kemudian dilempar pena tapi berhasil menghindar.
Sungmin langsung terintimidasi mendengar kerja cepat rekan kerjanya, memang arsitek kelas GDS beda, mereka bekerja dengan cepat dan efisien.

Melihat temannya sudah teralihkan dan tidak mengganggunya lagi Sungmin segera beralih ke komputer di mejanya, dia mau mulai mengerjakan proyeknya tapi dia tidak pernah membuat taman bermain atau tempat hiburan publik dan semacamnya, jadi dia tidak tahu bagaimana membuat sebuah tempat yang dapat menarik minat pengunjung, biasanya dia hanya membuat design aparment atau rumah biasa karena dia bekerja di perusahaan konstruksi real estate, tidak pernah berkesempatan membuat design unik atau yang bisa dipamerkan ke publik.

Pertama-tama Sungmin browsing tentang tempat wisata seaworld dan underwater park di seluruh dunia, Korea sendiri memiliki seaworld di daerah Yeouido, Seoul. Tapi karena letaknya di tengah kota itu hanya tampak seperti aquarium raksasa, bukan benar-benar dunia di bawah laut, tahun 2016 lalu Yeouido seaworld membuka wahana baru dengan nama aquarium planet yang berupa beberapa spot dunia ikan, karena semua hiburan seperti seaworld dan amusement park hanya terdapat di Seoul jadi pemerintah berencana membuat taman hiburan ikan serupa di daerah yang belum terjamah tapi memiliki potensi wisata yang sama besarnya dengan Seoul.

Busan adalah kota terbesar kedua di Korea yang terkenal dengan pantainya jadi memang tidak salah jika dibangun sebuah taman wisata yang berhubungan dengan laut, agar tidak mengecewakan masyarakat terutama para pengunjuk rasa maka taman wisata air ini harus bisa memiliki ciri khas daerah Busan sehingga tidak akan terlihat seperti buang-buang uang rakyat, taman ini nantinya harus berbeda dengan seaworld atau aquarium planet di Seoul.

Sungmin sendiri tidak pernah melihat-lihat bentuk rancangan kedua taman air di Seoul karena dia tidak pernah terpikir untuk membangun sebuah tempat sebesar itu.

Sungmin menulis di sebuah agenda kecil, rencana kunjungan ke seaworld. Dia terlebih dahulu harus memiliki imajinasi sebelum dia mulai membuat bentuk rancangannya, karena Arsitektur tidak hanya ilmu teknik perancangan seperti teknik sipil tapi juga memiliki nilai seni.

Sungmin tahu ini akan semakin memperlambat pekerjaannya tapi dia memiliki waktu 5 hari dan seperti yang rekannya dari China bernama Yang Yang bilang mereka tidak perlu membuat model design karena baru pra-planning jadi tidak perlu terburu-buru, membuat model design adalah bagian terlama dalam rangkaian pekerjaan arsitek, biasanya model design berfungsi sebagai contoh miniatur bentuk bangunan yang akan dipresentasikan, agar lebih terlihat real-nya, namun karena perkembangan jaman sekarang arsitek dapat membuat model design dengan perangkat design grafis dan dipresentasikan di layar, hanya para pelajar ilmu arsitektur yang masih menggunakan model design sebagai latihan praktek mereka, kadang klien ada juga yang meminta design model untuk dapat melihat hasilnya lebih nyata lagi sebelumnya dibangun.

Model design

Di sisa jam kerja Sungmin masih berkutat dengan internet untuk melihat-lihat macam jenis kolam dan aquarium di seluruh dunia, agar memberinya imajinasi yang lebih luas lagi sehingga tidak membuat sebuah karya yang mirip dengan karya orang lain. Meski pekerjaannya tidak secepat rekan kerjanya yang sudah terbiasa mendesign bentuk-bentuk unik, Sungmin bekerja dengan lambat.

Rekan-rekan kerja Sungmin sibuk menggaris dan menggambar sketsa di sebuah lembaran kertas diatas Drafting Machine, meja gambar khusus arsitek, setiap pegawai memiliki drafting machine untuk lebih memudahkan pekerjaan mereka, Sungmin juga memiliki drafting machine di samping meja kerjanya, kualitasnya lebih bagus dari yang dia miliki sendiri di apartment, tentu saja ini fasilitas perusahaan, bukannya murah membeli drafting machine dengan qualitas tinggi.

Drafting Machine

Selesai browsing dan mencatat hasil penelitiannya di sebuah notebook, Sungmin mulai menggambar sketsa di notebook gambar yang tersedia di meja, semua peralatan gambar lengkap mulai dari pensil berbagai warna dan kertas gambar berbagai ukuran hingga penggaris berbagai macam bentuk.

Sungmin fokus mengingat apa yang direktur katakan saat meeting kemarin, ada 4 zona inti yang harus ada dalam Busan Underwater Park, baru kemudian para arsitek mengembangkan ide tersebut menjadi beberapa macam design bangunan. Pertama-tama semua arsitek dibekali informasi inti tentang luas lahan yang akan dibuat yaitu sekitar 3000 meter persegi.

"Shark pool... Apa disana hanya akan ada ikan hiu atau pengunjung boleh berinteraksi dengan hiu? Kalau hanya untuk menunjukkan hiu maka kolamnya harus tertutup, akan lebih bagus pengunjung hanya melihatnya dari kaca, tapi kalau pengunjung boleh berinteraksi itu berarti harus memiliki sistem keamanan seperti kerangkeng besi, yang mana yang harus kubuat?"

Sungmin menggambar beberapa sketsa, lengkap dengan ukuran dengan skala 1:100.

Kelihatannya pekerjaan mereka hanya corat-coret, browsing, atau bermain photoshop, tapi itu saja menghabiskan waktu sepanjang hari.

Sungmin beranjak pulang setelah jam kerja selesai, tim proyek lain ada yang tetap tinggal di kantor untuk menyelesaikan design mereka.

Sungmin bertemu dengan direktur lagi di depan gedung kantor dan ditawari naik mobil yang sama lagi. Setelah duduk bersama sang direktur di mobil yang sama saat berangkat tadi pagi, rasanya seperti dia kembali ke saat dimana dia bertemu Kyuhyun di kereta api, bisa berinteraksi dengan santai, rasa canggung yang dia pikirkan sekarang sudah menghilang, tapi karena ada sekretaris Kim tentu Sungmin tidak berani lancang bicara dengan direktur seolah direktur itu temannya.

"Pekerjaanmu lancar?"
"Iya.. Walaupun masih belum memastikan design seperti apa yang ingin saya buat tapi setidaknya rekan-rekan kerja semua orang baik"
"Baguslah... ah kau bilang mau datang berkunjung ke apartmenku, kau bisa kesana sekarang karena aku tidak ada jadwal malam ini"
"Mm....maaf Sajangnim..saya berencana mau pergi untuk mengunjungi Seaworld, saya ingin mempelajari lebih dulu sebelum membuat rancangan mengenai Underwater Park"
"Sekarang?"
"Iya..saya harus sudah mulai membuat rancangan besok jadi saya mau pergi sekarang, sekretaris Kim tolong berhenti di subway di depan"
Sekretaris Kim hanya melirik dari rear-view mirror.
"Terimakasih Sajangnim, sekretaris Kim.. Saya permisi" Sungmin keluar dan masuk terowongan subway.

Kyuhyun kembali kecewa setelah dia merasa gembira sepanjang hari mengingat Sungmin akan berkunjung ke apartmentnya.

"Kenapa dia tidak bilang sejak tadi pagi kalau dia mau kesana" Kyuhyun bicara sendiri seolah mengeluhkan keadaan.
"Hmm..apa kita lanjutkan perjalanan menuju apartment Sajangnim? Atau...kita juga ke Yeouido?" Sekretaris Kim tahu tujuan Sungmin ke Yeoido meski dia hanya menyebutkan kata Seaworld, karena Seaworld hanya ada di Yeouido. Dan dia seolah membaca pikiran Bossnya yang ingin pergi juga menyusul Sungmin.
Melihat itu Kyuhyun merasa alert dan bersikap acuh dengan nada bicara yang bossy seperti biasanya dia bersikap pada bawahannya.
"Kembali ke apartment" dia mengibaskan tangannya lalu melipat kaki.

****

Sungmin sampai di Seaworld dan langsung masuk. Harga tiket masuknya 19.000 Won untuk orang dewasa. (± Rp. 200rb)

Seaworld entrance

Sungmin berkeliling melihat aquarium yang ada, dari mulai yang kecil hingga aquarium raksasa setinggi dinding ruangan yang membuat pengunjung seolah-olah berada di dalam laut. Ikan-ikan berenang keatas seperti terbang, tidak satupun ruangan yang terlewati Sungmin berkeliling hingga lebih dari 1 jam.

Banyak couple datang terutama menjelang malam begini saat mereka sudah pulang dari sekolah atau bekerja, sementara Sungmin keliling sendirian, dia juga sesekali melihat couple berciuman di depan aquarium raksasa dengan lorong yang gelap, hanya merasa cahaya dari aquarium tanpa cahaya lampu lorong untuk semakin memberikan kesan dunia bawah lautnya.

Karena merasa risih akhirnya Sungmin keluar. Dia sudah lupa kapan terakhir kali dia pergi berkencan, saat sekolah dan berkuliah dia masih punya banyak waktu jadi bisa berkencan, tapi setelah bekerja dengan kesibukan yang padat, serta pekerjaannya yang membutuhkan konsentrasi yang tinggi Sungmin jadi jarang menelpon pacar dan mengajaknya kencan hingga akhirnya dia diputuskan pacarnya.

Sudah beberapa tahun sejak dia mulai bekerja dengan rutinitas yang sibuk, dia merindukan momen-momen romantis itu, pergi berkencan dengan perempuan.

Sampai di apartment Sungmin berpapasan lagi dengan direktur yang lagi-lagi memakai kaos dan sweatpants, Sungmin menundukkan kepala hormat.

"Anda mau pergi ke gym?"
"Ya.. Kau baru pulang?" Kyuhyun melihat Sungmin masih memakai kemeja yang dipakainya saat pergi kerja tadi.
"Iya..ternyata cukup lama juga berkeliling seluruh ruangan dalam Seaworld"
"Apa kau sudah mendapat ide untuk proyek?"
"Iya..." Sungmin mengangguk ragu, tetap saja dia hanya arsitek amatir dibanding arsitek lain di GDS.
"Jika ada yang bisa kubantu katakan saja".
"Ah..terimakasih Sajangnim..tidak perlu repot..." Sungmin segera ingat sesuatu, "emm...sebenarnya...saya memang memiliki sedikit pertanyaan mengenai proyek itu, apa boleh saya bertanya pada anda?"
"Tentu... Tapi sekarang aku mau pergi ke gym, lebih baik kita bicara di ruang kerjaku, mungkin kau juga bisa mempelajari tentang GDS lebih dalam lagi karena aku memiliki beberapa sketsa design dari bangunan-bangunan yang dibuat GDS".
"Terimakasih banyak Sajangnim.. Saya akan segera mandi dan menemui anda di apartment anda" Sungmin menunduk menyampaikan terimakasihnya, "oh ya... Berapa nomor penthouse Sajangnim?"
"Nomor satu".
"Baiklah.. Saya akan datang kesana, silakan lanjutkan kegiatan anda" Sungmin tersenyum lebar seperti biasanya dia tersenyum, senyum yang Kyuhyun lihat saat di kereta waktu itu.

Sementara Sungmin jalan masuk ke gedung apartment, Kyuhyun masih hanya berdiri memandanginya dari belakang, setelah kesempatan pertama mengundang Sungmin ke apartmentnya gagal, kini datang kesempatam kedua.

Kyuhyun tersenyum lalu beranjak dari tempatnya menuju gedung gym setelah dilihatmua Sungmin sudah masuk lift.

Dari dalam lift Sungmin melihat punggung sang direktur muda itu berjalan menjauh, tidak melihat sang direktur sejenak memperhatikan dirinya.

###############

Continue Reading

You'll Also Like

238K 11.2K 81
Mereka memilih jalan ini meskipun mereka tahu jalan ini susah dilewati.
1.3M 58K 104
Maddison Sloan starts her residency at Seattle Grace Hospital and runs into old faces and new friends. "Ugh, men are idiots." OC x OC
784K 29.2K 104
The story is about the little girl who has 7 older brothers, honestly, 7 overprotective brothers!! It's a series by the way!!! 😂💜 my first fanfic...
7.3M 303K 38
~ AVAILABLE ON AMAZON: https://www.amazon.com/dp/164434193X ~ She hated riding the subway. It was cramped, smelled, and the seats were extremely unc...