Tidak banyak yang akan saya sampaikan di part ini. Sesuai judulnya, menulis dan kamu. Mulai saat ini berjanjilah untuk menulis dengan komitmen, ketekunan, kemauan keras untuk selalu belajar. Percaya diri dengan ciri khas dalam menulis. Jangan selalu mengikuti arus. Keluarlah dari arus itu. Dan jadilah arus yang baru. Kita tidak perlu mengikuti selalu tentang tren. Ciptakan tren itu sendiri. Yaitu tulisan kita yang unik dan original.
Tulislah hal-hal yang memiliki tujuan jelas dan bermanfaat bagi kita maupun para pembaca. Berikan tulisan yang tidak hanya menghibur, namun, informatif, mengobati dan menenangkan hati. Mempertajam akal dan menggunggah dengan pesan-pesan moral yang bermakna. Dunia literasi butuh, sangat membutuhkan tulisan yang berkualitas luar dalam.
Mengolah tulisan yang bermakna dan memiliki pesan bukan berarti harus menceritakan tentang permasalahan yang berat dan kompleks. Semuanya bisa kita mulai dari lingkungan sekitar. Hal-hal sederhana bisa menjadi daya tarik tersendiri. Karena terasa dekat dengan kehidupan para pembaca. Jangan muluk-muluk dalam menulis, atau terlalu bertele-tele. Lakukan saja dengan cara yang baik lagi benar. Cara yang kamu merasa nyaman dengan menulisnya.
Jangan terlalu melihat jauh keluar sana. Lihat dulu yang di dalam. Karena inspirasi terbaik ada di dalam diri kita sendiri. Perkataan ini bukan omong kosong, para penulis yang hebat dan sukses baik yang di luar negeri maupun dalam negeri. Pasti selalu menuliskan sesuatu yang berani, jujur, sederhana lagi dekat dengan kehidupan sehari-hari. Mereka mendapatkan inspirasi dari apa-apa yang ada di sekitar mereka. Dengan kreativitas dan keberanian, mereka pada akhirnya berhasil melukiskan kisah yang saat ini kita baca dan best seller di toko buku.
Mereka tidak mengikuti siapapun, mereka tidak menjadi siapapun ketika menulis. Mereka hanya mengikuti kata hati dan imajinasi unik mereka sendiri. Dan mereka hanya menjadi diri sendiri.