Selesai sarapan, kini Sang Eun
dan Ayahnya siap berangkat
bersama. Sang Eun yang hendak
pergi ke sekolah sedang Kim Bum
akan pergi ke kantor. So Eun
mengantar anak dan suaminya
hingga sampai didepan mobil.
"Hati-hati ya sayang, dan ingat. Belajarlah dengan baik, jangan
nakal disekolah."Nasihat So Eun
pada Sang Eun.
"Iya Ibu, aku janji tidak akan nakal."
Sahut Sang Eun mengecup pipi
Ibunya dan So Eun juga balas
mengecup putrinya dikedua pipi
chuby nya. setelahnya gadis kecil itu
langsung masuk kedalam mobil sang
Ayah lalu duduk disamping kemudi
pasalnya hari ini Ayahnya sendirilah
yang akan mengantar Sang Eun
ke sekolah.
Sebelum masuk ke mobil,
Kim Bum menyempatkan diri
pamit pada istrinya.
"Aku berangkat dulu, jika terjadi sesuatu yang buruk, langsung hubungi aku saja."Pamit Kim Bum sekaligus berpesan pada So Eun.
So Eun mengangguk sambil
tersenyum manis. Kim Bum pun
mencium kening So Eun dalam
dan sedikit lama. Entah sadar
atau tidak. So Eun memejamkan
matanya menikmati sentuhan
bibir Kim Bum dikeningnya.
Setelah melepaskan ciumannya dikening sang Istri, Kim Bum tersenyum manis. So Eun yang
sedikit terkejut atas perlakuan
manis suaminya tadi hanya terdiam,
tapi sebisa mungkin dia membalas senyuman Kim Bum.
Kim Bum masuk kedalam mobilnya, lalu mulai menstater mobilnya.
"Dah Ibu..aku berangkat dulu."
Pamit Sang Eun saat mesin mobil
sudah menyala. Kim Bum menoleh
kearah So Eun dan tersenyum.
"Iya sayang, hati-hati."Balas So Eun
tersenyum lembut.
____
Dikediaman keluarga Kim Hyun Jong,
kakak dari Kim Bum.
"Honey..."Panggil seorang pria
pada seseorang.
Tak lama kemudian, seseorang
yang dipanggilnya tadi langsung
menghampiri pria tampan itu.
Begitu sampai dihadapan pria tadi,
si pria itu tanpa sungkan meraih pinggang si wanita yang berdiri dihadapannya.
"Hyuna terus merengek ingin
diantar olehmu, aku harap kau
tidak mengecewakan putri kita
kali ini. Kemarin kau tidak bisa
mengantarnya, tapi paling tidak
antarkan Hyuna hari ini."Ucap
wanita itu yang tak lain adalah
istri si pria. Jung So Min.
"Baiklah, aku mengantarnya
hari ini."Wajah So Min berbinar
senang karena pada akhirnya
suaminya itu bisa mengantar
putri mereka ke sekolah lagi.
"Hyun Joong oppa, terima kasih.
Aku mencintaimu."Ungkapnya dan
itu sukses membuat Hyun Joong
menyunggingkan senyumnya.
Hyun Joong sangat mencintai
istrinya, berbeda dengan Kim Bum
yang hingga sampai saat ini belum
bisa mencintai istrinya. Hal itu sedikit
membuat Hyun Joong takut, takut
kalau Kim Bum masih mencintai
Oh Yeon Seo, mantan kekasih
adiknya itu. Jika hal itu sampai
terjadi Hyun Joong bertindak tegas.
"Aku sudah siapkan masakan
special untukmu dan Hyuna,
mari kita makan."Ajak So Min dan
hendak berlalu, tapi sebelum itu
Hyun Joong menahannya lalu
kembali memeluk pinggang
istrinya dengan erat.
"Apa lagi? Jangan seperti ini,
aku tidak ingin kau dan Hyuna terlambat."Ucap So Min berusaha melepaskan tangan Hyun Joong
dari pinggangnya.
"Tidak akan kulepaskan sebelum
kau menciumku."Sahut Hyun Joong sembari mendekatkan wajahnya kearah sang istri.
"Dasar mesum!"
Sebelum bibir Hyun Joong
menyentuh bibirnya, So Min
sudah lebih dulu menutup bibir
suaminya dengan tangan kanannya.
Raut wajah Hyun Joong berubah jadi
kesal karena gagal mencium So Min.
"Aku kan hanya mesum pada
istriku saja."Goda Hyun Joong.
"Hmm..selain mesum, kau ini juga
pandai merayu ternyata."Balas So Min
tersenyum menatap suaminya yang
sepertinya semakin kesal padanya.
"Itu bukan merayu, tapi itulah
kenyataannya."Sahut Hyun Joong
tak mau kalah.
"Oke, oke. Aku percaya padamu,
sekarang pejamkan matamu bila
ingin ciuman dariku."Terdengar
seperti perintah, namun Hyun Joong
tetap menurutinya.
Melihat Hyun Joong memejamkan
matanya, membuat So Min
tertawa lebar.
Merasa So Min belum juga
menciumnya serta mendengar
tawa So Min, Hyun Joong langsung membuka matanya dan itu tidak membuat So Min berhenti tertawa, awalnya Hyun Joong kesal karena dikerjain istrinya, tapi didetik berikutnya dia tersenyum misterius.
Tanpa aba-aba, Hyun Joong
menarik tengkuk So Min dan
langsung melumat bibir So Min
dengan sangat lembut. So Min
terbelalak kaget tapi setelah itu
dia memejamkan matanya sambil
membalas lumatan Hyun Joong
di bibirnya.
Setelah cukup lama mereka
berciuman, akhirnya Hyun Joong
mengakhiri ciumannya.
"Manis, aku suka rasa bibirmu."
Komentar Hyun Joong sambil
mengusap lembut bibir So Min
menggunakan jempol besarnya.
So Min menunduk merona malu,
Hyun Joong tersenyum melihat wajah
istrinya memerah karena malu.
Diangkatnya dagu So Min agar
memandang dirinya.
"Selalu saja seperti ini, tapi aku
suka. I Love You my wife."Ungkap
Hyun Joong dengan tatapan
penuh Cinta.
So Min memeluk Hyun Joong
sembari menenggelamkan wajahnya
didada bidang milik suaminya,
dan Hyun Joong pun membalas
pelukan istrinya.
****
Kini sudah pukul 7 malam, dan
itu berarti sudah waktunya Kim Bum pulang dari kerja. Tapi Kim Bum tak kunjung pulang juga hingga membuat
So Eun khawatir, dia takut jika terjadi apa-apa pada Kim Bum.
"Ibu, kapan Ayah pulang?"Tanya
Sang Eun menyadarkan lamunan
So Eun yang sedari tadi memikirkan
suaminya, Kim Bum.
"Sayang, mungkin sebentar lagi
Ayahmu pulang."Jawab So Eun agar
putrinya juga tidak ikut khawatir.
"Ya sudah, lanjutkan saja belajarmu. Ibu akan membuatkan Susu
untukmu dulu."Lanjutnya lagi.
Sang Eun mengangguk paham
dan ia pun kembali belajar.
Saat So Eun sudah kedapur,
tak lama Kim Bum datang lalu menghampiri Sang Eun yang
sedang belajar diruang tamu.
"Putri Ayah, sedang belajar
rupanya."Ucap Kim Bum sembari
duduk disamping Sang Eun.
Sang Eun sangat senang melihat
kedatangan Ayahnya, dia pun
langsung duduk dipangkuan
Kim Bum. seperti biasanya.
"Aku dan Ibu sejak tadi menunggu
Ayah pulang."Ucap Sang Eun
dengan wajah polosnya.
"Maaf Sayang, tadi setelah dari
kantor. Ayah mampir dulu ke rumah
pamanmu."Jelas Kim Bum jujur.
"Tapi lain kali, kalau mau pulang
terlambat telpon dulu agar aku dan
Ibu tidak khawatir."Pesan Sang Eun
sok dewasa, Kim Bum tersenyum.
Kim Bum mengangguk setuju,
diciumnya kedua pipi Sang Eun
bergantian. Sang Eun tertawa
merasa geli, karena sang Ayah
menciuminya diseluruh wajah
mungilnya.
"Oh, ya. Ibumu mana?"Tanya
Kim Bum yang sejak ia pulang
tidak melihat sang istri.
"Sebelum Ayah datang tadi,
Ibu membuatkan susu untukku
di dapur."Jawab Sang Eun.
"Sudah lama?"
"Baru saja."
"Baiklah kalau begitu, Ayah menemui
Ibumu dulu. Tidak apa kan Ayah
tinggal sendiri?"Kim Bum meminta
izin pada sang putri kecilnya.
"Beranilah, aku kan sudah besar
bukan anak kecil lagi."Sahut Sang Eun
merasa dirinya sudah besar.
"Ya sudah lanjutkan saja
belajarnya."Kim Bum mengusap
lembut kepala putrinya.
Sang Eun mengangguk lalu
turun dari pangkuan sang Ayah
dan kembali belajar.
Kim Bum ke dapur mendatangi
istrinya. Begitu melihat istrinya
yang sedang membuat susu
untuk Sang Eun.
Kim Bum memeluk So Eun dari
belakang, sontak saja So Eun
terkejut tapi setelah tahu siapa
yang memeluknya, dia pun hanya
membiarkannya saja.
Kini Kim Bum mengecup leher
So Eun dari samping, So Eun
menggelinjang kegelian akibat
kecupan Kim Bum dilehernya.
"Bum-ah apa yang kau lakukan
Bagaimana kalau Sang Eun
melihatnya. Aku tidak mau kejadian
tadi pagi terulang lagi."Protes
So Eun sambil mengaduk-ngaduk
susu untuk Sang Eun.
"Putri kita sedang belajar, aku
sangat lelah dan hanya dengan
cara ini rasa lelahku bisa hilang."
Ucap Kim Bum, mengeratkan
pelukannya dipinggang So Eun,
sesekali dia mengecup pipi dan
leher So Eun secara bergantian.
"Dasar modus."Umpat So Eun.
Kim Bum terkekeh pelan, tapi
dia tetap betah memeluk tubuh
sang istri, dibalikkan badan So Eun
agar menghadap kearahnya, tangan
Kim Bum tak lepas dari pinggang
ramping istrinya.
"Aku merindukanmu dan juga
bibirmu."Ucap Kim Bum santai.
So Eun tersenyum mendengar
ucapan suaminya.
"Sayangnya aku tidak merindukanmu
apalagi bibirmu."Balas So Eun dengan
sengaja agar Kim Bum kesal.
"Oh ya?"Tanya Kim Bum seolah tak
percaya apa yang dikatakan istrinya,
dia menyeringai misterius.
"Iya."Jawab So Eun santai akan
tetapi kedua tangannya malah
mengalung dileher Kim Bum.
Kim Bum balas dengan mengeratkan
pelukannya dipinggang sang istri.
Tanpa diduga, So Eun mulai
mendekatkan wajahnya kewajah
Kim Bum dan tentu saja Kim Bum
juga melakukan hal yang sama.
Semakin dekat dan tiba-tiba...
"Ayah! Ibu!"
•
•
•
Bersambung...?