Lebih Dari Sekedar Friendzone.

By melindafsupratman

16.6K 339 5

Apa yang Felly lakukan ketika Felix mengajaknya untuk berpacaran? Sedangkan Felly tidak diperbolehkan pacaran... More

Prolog
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Thanks

18 (End)

903 21 0
By melindafsupratman

Beberapa bulan kemudian...

Semenjak Felly tidak ada, sikap Felix berubah, dia sudah tidak cuek kepada siapapun, dia juga tidak mengacuhkan mamanya. Sikap Felix berubah 180 derajat dari yang dulu. Felix yang mulai rajin belajar, yang sudah berhenti merokok. Hal ini dikarenakan Felly yang berhasil merubah Felix menjadi lebih baik.

Siska juga sudah akrab dengan Christy dan yang lainnya. Menurutnya, itu merupakan amanah dari Felly, agar Siska dapat memulai semuanya dengan baik.

Felix, Siska, Christy, Kenny, Alfa, Monik, dan Adit sekarang sedang berada di cafe dilangganan mereka. Berbulan bulan mereka menjalin sebuah persahabatan tanpa melupakan Felly.

"Eh, keluarga Felly pindah ke luar negeri?" tanya Monik yang masih belum tau bahwa keluarga Felly pindah ke luar negeri.

"Iya, kemarin bang Riki pamit sama gue, dia juga nitip salam buat lo semua, hari ini dia berangkat." ucap Christy dengan lesu.

Kenny yang melihat itu hanya menggenggam tangan Christy. Terkadang Christy menangis melihat sahabatnya yang pergi secepat ini, dan Kenny hanya memakluminya dan mencoba untuk menguatkannya.

Setelah beberapa bulan kepergian Felly, Riki dan keluarga rlkkl untuk tinggal diluar negeri. Mereka tidak mau berlarut-larut dalam kesedihan sesuai amanah dari Felly.

"Eh liburan yuk!" ucap Adit memecahkan suasana yang sudah mellow.

"Yuk!" ucap Kenny yang membangkitkan kembali semangat teman-temannya.

"Ikut ga Fel?" tanya Siska sambil menggenggam erat tangan Felix.

Felix hanya menganggukkan kepalanya tanda dia setuju.

"Fel, kok lo lesu banget? Felly kan mau lo senyum jangan kayak gini, mana Felix yang udah berubah jadi lebih baik?" tanya Siska.

Felix yang mendengar ucapan Siska hanya tersenyum lesu.

"Gue kangen Felly." lirih Felix

"Okey, sebelum kita liburan, kita pergi ke makam Felly. Gimana setuju gak?" tanya Alfa.

Mereka menganggukkan kepalanya antusias.

"Kita liburan kemana?" tanya Monik.

"Kita honeymoon aja sayang." ucap Alfa sambil menyenderkan kepalanya dibahu Monik.

Monik hanya tersipu malu.

"Najisin tau ga!" ucap Adit sambil melempar botol kosong kepada Alfa.

"Anying! Iri aja lo!"

Mereka yang melihat itu hanya tertawa.

"Ke pantai yuk!" ucap Siska.

Felix menyutujuinya, karena kalau mereka pergi ke Puncak lagi, Felix akan kembali mengingat kebersamaannya dengan Felly dan kembali bersedih.

Sahabat-sahabat Felix yang mengerti pun langsung menyetujui usul Siska.

"Nginep di villa gue ya." ucap Alfa.

"Oke." balas Christy.

***

Saat ini, mereka sudah sampai di villa Alfa, tadi sebelum pergi, mereka menyempatkan diri untuk pergi ke makam Felly, memanjatkan doa, dan berbincang sedikit menganggap bahwa Felly berada ditengah tengah mereka.

Mereka berpencar dengan pasangan masing-masing, kecuali Adit yang memutuskan untuk tidur, karena dia lelah menyetir. Mereka memutuskan untuk kembali berkumpul nanti malam dan besok, untuk hari ini mereka menikmati waktu dengan pasangan masing-masing.

Saat ini Siska dan Felix sedang berada di pinggir pantai sambil berjalan dan bergandengan tangan.

Siska yang mengenakan celana pendek, baju putih tanpa lengan, kaca mata hitam dan rambut yang dicepol nampak cocok berjalan dengan Felix yang mengenakan celana hitam selutut, kaos putih, kaca mata hitam serta topi yang menambah ketampanan dia.

Siska berhenti berjalan, membuat Felix langsung berbalik menatap Siska dengan tatapan bertanya.

"Hubungan kita sekarang apa Fel?" akhirnya apa yang sedari dulu Siska pikirkan terucap begitu saja lewat bibir merahnya.

Felix bingung ingin menjawab apa, dia tidak mau menggantikan posisi Felly, dia masih sayang sama Felly.

"Gue mau kita lebih dari ini, bukan karena Felly, tapi karena gue Cinta lo dan lo Cinta gue. Gue ga peduli kalo lo masih Cinta dan sayang sama Felly, gue ngerti, gue ngerti posisi dia yang masih ada dihati lo, tapi apa kita ga bisa coba semuanya dari awal?" tanya Siska sambil mengeratkan genggamannya pada tangan Felix.

Felix merasa bersalah apabila ia menolak Siska, tapi Felly berpesan agar ia tidak boleh berlarut-larut dalam kesedihannya, dan didalam tubuh Siska, ada hati Felly.

"Gue ga mau kalo lo gue jadiin pelampiasan."

"Lo ga mungkin kan jadiin gue pelampiasan? Gue tau lo, lo ga akan nyakitin gue. Apa lo mau coba sama gue?" tanya Siska yang kembali meyakinkan Felix bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Akhirnya, Felix menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.

Siska yang melihat itu tersenyum sambil menitikkan air mata kebahagiaannya.

Felix langsung memeluk Siska dengan erat.

Gue akan menjaga Felix, lo jangan khawatir Fell. Lo tenang ya disana. Batin Siska.

Gue akan jaga Siska Fell. Lo baik-baik disana. Lo tenang aja Fell, posisi lo masih sama di hati gue, ga akan pernah tergantikan. Batin Felix.

Selepas mereka melepaskan pelukan mereka, tiba tiba Siska mencubit lengan Felix dan berlari dan alhasil mereka kejar-kejaran di pinggir pantai sambil tertawa lepas.

Felix berhasil menangkap Siska, dan langsung menggendong Siska.

"Kamu merusak suasana." ucap Felix sambil mencium hidung Siska.

"Kamu?"

"Iya kamu, kan kita udah pacaran"

Blusshhh!! Pipi Siska merah mendengar ucapan Felix.

"Cie pipinya merah." goda Felix sambil mencium pipi Siska.

Siska langsung menyembunyikan pipinya di ceruk leher Felix.

"Jangan tinggalin aku ya." gumam Siska dibalik leher Felix.

Felix menganggukan kepalanya sambil tersenyum.

Terima kasih Fell. Batin Siska.

***

Saat malam tiba, mereka semua memutuskan untuk membuat api unggun dipinggir pantai sambil mengobrol.

"Gaes, kabar Regi gimana?" tanya Siska.

"Kata bang Riki, dia lagi liburan, tapi gue ga di kasih tau liburan kemana. Dia mau menjernihkan pikirannya. Semenjak kepergian Felly dia jadi Regi yang dingin, tapi dia tetap sekolah di sekolah kita kok." jelas Christy panjang lebar sambil kembali memainkan ponselnya.

Felix yang mendengar nama Felly disebut langsung teringat kenangannya bersama Felly.

Siska yang melihat itu langsung memeluk Felix dan menyenderkan kepala Felix dibahu Siska, dan mengatakan kepada Felix bahwa semuanya adalah masa lalu, sekarang kita harus menata masa depan, tanpa menghilangkan kenangan bersama Felly. Biarkan Felly menjadi kenangan terindah dimasa lalu.

"Kamu tau? Felly diatas sana tersenyum loh kalau liat kamu senyum." ucap Siska sambil memainkan rambut Felix yang sekarang berada di pangkuannya.

"Darimana kamu tau?" tanya Felix dengan kerutan di dahinya.

"Karena, setiap kamu tersenyum pasti Felly lihat dan dia akan ikut tersenyum. Makanya, jangan murung lagi ya, kalau kamu murung Felly juga murung, jadi jangan buat Felly sedih disana. Okey?"

Felix menganggukkan kepalanya sambil tersenyum manis.

"Kalian pacaran?" tanya Adit yang mewakili pertanyaan yang ada dipikiran para sahabatnya.

Siska hanya mengangguk sambil tersenyum malu.

"Iya." jawab Felix sambil kembali duduk.

"Selamat Sis." ucap Monik.

Siska dan Felix hanya menganggukkan kepalanya.

"Lo kapan dit bawa cewek lo kesini?" tanya Kenny yang langsung mendapat toyoran dikepalanya oleh Adit.

"Jangan bawel lo. Lo diem aja, nanti juga ada waktunya gue bawa cewek gue kesini." ucap Adit sambil makan ciki yang dibawa oleh Monik.

"Jangan ngomong doang tapi ga ada bukti." ucap Alfa sambil memainkan rambut Monik yang sedari tadi sudah marah, karena rambutnya sudah acak-acakan.

"Kok jadi bully gue ya?" tanya Adit.

"Sejak kapan lo jadi baperan?" tanya balik Felix.

Mereka semua tertawa keras, sedangkan Adit hanya mendengus kasar melihat teman-temannya meledekinya.

***

Pukul 10 malam, teman teman Felix memutuskan untuk kembali ke villa, sedangkan Felix dan Siska memilih untuk tetap duduk diteras villa menikmati malam dipantai.

"Terima kasih Fel." ucap Siska memecahkan keheningan sambil menghadapkan wajahnya kepada Felix.

"Untuk?"

"Untuk hubungan ini, untuk semuanya. Terima kasih karena kamu mau coba memulai semuanya dari awal. Aku ga nyangka kita bisa pacaran."

Felix membawa Siska ke pelukannya dan Siska menyandarkan kepalanya dibahu Felix.

"Aku akan coba Sis, aku akan memulai semuanya dari awal. Apapun masalah yang kita hadapi nanti, kita ngga boleh saling melepaskan, tetap genggam tangan aku. Kita bicarakan baik baik, jangan pernah ucap kata putus. Aku minta maaf kalau misalnya Felly masih ada dihati aku, aku ga mau ngelupain dia. Felly akan menjadi serpihan masa lalu yang ga akan pernah aku lupain." ucap Felix sambil mengusap punggung Siska.

"Aku ngerti. Aku juga ga permasalahin itu, selagi kamu ada disamping aku, aku senang."

Siska mengeratkan pelukannya.

"Oiya, kita kan udah naik kelas 12, kamu kerja atau kuliah?" tanya Siska sambil melepaskan pelukannya.

Felix sedang berpikir, dia juga tidak tahu gimana kedepannya, yang pasti dia akan membantu mamanya meneruskan perusahaan papanya.

"Yang pasti aku mau bantuin mama nerusin perusahaan papa, aku ga tega lihat mama pergi pagi pulang malam. Kalau kamu?"

"Aku juga ga tau sih mau kerja atau kuliah, aku juga masih bingung."

Siska hanya menunjukkan cengirannya kepada Felix.

"Kalau kamu masih bingung kenapa nanya aku?" tanya Felix sambil mencubit pipi Siska.

"Gapapa, aku mau nanya aja." ucap Siska sambil menjulurkan lidahnya.

Akhirnya, malam itu mereka habiskan untuk membahas suatu hal yang menurut mereka tidak penting tetapi membuat mereka melupakan masalah mereka, membuat beban mereka terlepas.

Continue Reading

You'll Also Like

379K 3.4K 10
Alexandria Neville akan melakukan apapun demi uang. Karena memang itu yang paling penting di dunia ini. Hidup itu keras, Kawan. Kau tidak bisa mendap...
98.8K 4.1K 19
[My Boyfriend✨jjk] [mynpark | 2O18] Menjadi seorang pacar dari laki laki famous tentu saja hanya hayalan belaka untuk gadis yang sangat jauh dari kat...
3.6K 1.8K 145
don't expect too high
10.2K 1.9K 34
Cerita KIM SEJEONG X OH SEHUN