Atelino & Satorik #3 (END)

By Nadiarnad

78K 6.5K 338

Empat tahun setelah Athena dikabarkan meninggal. Keberadaan penyihir diketahuin dan terbongkar oleh manusia b... More

Cast.
<Prolog>
Chapter 1 - Two Freak!
Chapter 2 - New Student!
Chapter 3 - What Wrong With You Kirari?
Chapter 4 - Still A Life!
Chapter 5 - Battle With Reinas
Chapter 6 - Teamwork And Mision!
Chapter 7 - Teamwork And Mission Part 2
~Interview~
Chapter 8 - Revealed Part 1!!!
*Charter Info*
Chapter 9 - Revealed Part 2!
Chapter 10 - A Honesty!
Chapter 11 - Are You Back?
Chapter 12 - Still Kirari!
Chapter 13 - Fans Club The Prince!!
Chapter 14 - Ghost Island!
Chapter 15 - Eternal Love!
Chapter 16 - Nigth Ballroom 1.
Chapter 17 - Nigth Ballroom 2.
Chapter 18 - Something Is Strange..!
Chapter 19 - Flashback!
Chapter 20 - Flashback 2!
Chapter 21 - Meet All Myself Past!
Chapter 22 - The Truth
Chapter 23 - Rescue!
Pengumuman Q/A
Jawaban Q/A
Chapter 24 - Real!
Chapter 25 - Plan Coronation!
Chapter 26 - Preparation Of The Festival Of School!
Chapter 27 - Preparation Of The Festival Of School 2!
Chapter 28 - Preparation Of The Festival Of School 3.
Chapter 29 - Alice In Wonderland!
Chapter 30 - Kill The Jabberworky!
Chapter 31 - Atelino And The Past.
Chapter 32 - The Secreat!
Chapter 33 - Disappointment Or Trust
Chapter 34 - Athena And Sakura
Chapter 35 - Atelino & Satorik.
Chapter 36 - Atelino & Satorik 2
Chapter 37 - Declaration Of War!
Chapter 38 - Three Years Leter!
Chapter 39 - Stay Forever!
Chapter 41 - Goodess Witch 2
Chapter 42 - Hiroki! Athena! Dan Edwin!
Chapter 43 - The Witch And The Dreinot
Chapter 44 - You!
Chapter 45 - Surprise Plan 1.
Chapter 46 - Surpries Plan 2
Chapter 47 - The END Of Thunder Prince! Part 1.
Chapter 48 - The END Of Thunder Prince! Part 2.
Chapter 49 - Not End?
Chapter 50 - The Last Battle Part 1.
Chapter 51 - The Last Battle Part 2.
Chapter 52 - Plot Twist ;)
<Epiloque>
!!!Final Season Arrived!!!

Chapter 40 - Goddess Witch!

723 70 0
By Nadiarnad

Sakura terdiam dengan wajah menyesal. Edwin memegangi kepalanya kaget. Kedua insan itu tenggelam dalam pikiran masing-masing.

"Ka-kau benar-benar melihat itu?" Lirih Edwin dengan wajah kaget yang bukan main.

Sakura mengangguk pelan, "Lelaki yang dipeluk Athena berambut merah! Tetapi aku tidak melihat wajahnya! Karena Athena memeluknya dengan sangat erat hingga wajahnya tertutup! Tapi aku yakin itu kau! Karena hanya kau yang memiliki rambut semerah darah..." Jelas Sakura membuat Edwin berteriak frustasi.

"Kita mencoba menghindari sejarah yang akan terulang lagi! Tetapi! Kali ini sejarah itu berbalik melawan kita!" Ucap Edwin dengan sendu, dia duduk di pinggir kasur dengan wajah yang terlihat sangat frustasi,  sementara Sakura masih berdiri sambil mematung.

"Tetapi ada sesuatu yang aneh!" Tiba-tiba Sakura berkata lagi membuat Edwin semakin bingung dan frustasi.

"Maksudmu?"

Sakura berjalan dan berdiri didepan Edwin, "Jika kau saat itu sudah mati! Dan Athena memeluk mu! Lalu siapa pria bermata hijau emerald yang menepuk dan menenangkan Athena?" Jelas Sakura membuat Edwin memasang wajah datar.

"Selama ini kita membuat keputusan berdasarkan pada ramalan mu dan mimpi Athena!" Seru Edwin dengan datar membuat Sakura menatapnya dalam.

Edwin berdiri dan mengenggam tangan Sakura, "Aku akan melakukan sesuatu saat perang nanti! Mungkin ini konyol! Tetapi! Bisakah kau bantu aku?" Ucap Edwin dengan nada sangat memohon. Sakura mengerjapkan matanya bingung. Seorang Edwin meminta tolong?

"Boleh saja?" Jawab Sakura dengan wajah kebingungan.

Edwin membisikan rencananya pada Sakura. Sakura tersenyum mendengar Rencana Edwin.

"Jika itu keputusan mu! Aku akan membantumu! Aku akan coba selipkan kenalanku di tengah-tengah pasukan nanti!" Ucap Sakura sambil mengedipkan sebelah matanya lalu berjalan keluar dari kamar Edwin.

***

Athena berjalan dilorong kegelapan. Entah sudah berapa lama dia tidak pernah berjalan di tempat ini lagi. Dia mendengus pelan, "Jika aku berada disini berarti aku sedang

Terakhir kalinya adalah tiga tahun yang lalu. Dia memasuki tempat seperti ini karena Kirari
"Kau memanggilku?" Ucapnya. Dibalas gema suaranya sendiri di sana.

Setitik cahaya muncul dihadapannya. Membuat sosok seorang wanita muncul dihapannya.

"Ku kira kita sudah tidak bisa berkomunikasi lagi?" Athena mengerutkan dahinya bingung melihat sosok yang seharusnya sudah tidak bisa dia lihat lagi.

"Memang..." Jawab Kirara pada Athena dengan senyumnya.

"Tetapi aku masih punya sesuatu ingatan! Yang tidak pernah diketahui oleh siapapun! Bahkan oleh Willio sendiri..." Sambung Kirara lalu dia menjentikan jarinya.

Ruang hitam itu berubah menjadi hutan. Hutan yang gelap dimalam hari.

"Kita dimana?" Tanya Athena terlihat kebingungan.

Tetesan bening keluar dari mata Kirari. "Satu hari sebelum perang terjadi di masa lalu!" Jawab Kirara terlihat sendu.

Dilihat oleh mereka Kirara berjalan memasuki hutan semakin dalam. Dan semakin jauh kedalam.

"Apa yang membuatmu berjalan kedalam hutan?" Tanya Athena yang kebingungan melihat Kirara yang terus berjalan kedalam hutan.

"Kau akan lihat!" Tegasnya dengan sangat serius. Dilihat dari mana pun Kirara sangat berbeda saat ini.

Kirara tiba-tiba berhenti didepan sebuah pohon. Dia menyentuh pohon itu, lalu keluarlah sesosok arwah yang bercahaya.

Mereka berbicara dengan bahasa aneh. Bahkan Athena sendiri tidak bisa menerjemahkan bahasa apa yang digunakan mereka.

"Siapa arwah itu? Dan dengan bahasa apa kau bicara dengannya?" Tanya Athena yang sudah sangat kebingungan dengan apa yang dia lihat.

Kirara menatap Athena dengan dalam. Athena kebingungan, lalu kirari menatap lagi kearah dirinya yang sedang bicara dengan arwah itu.

"Setitik cahaya turun..." Ucap Kirara sukses membuat Athena menatapnya dengan mata yang membulat sempurna.

"Membawa kehidupan untuk sekitarnya. Membawa kekuatan besar bersamanya. Membawa Cinta dan kebencian bersamanya...." Sambung Kirara membuat Athena semakin terlihat kaget. Kata-kata yang diucapkan Kirara sudah tidak asing lagi ditelinga penyihir mana pun.

"Cahaya terang! Seterang kasih sayang ibu. Cahaya yang membawa kehangatan.  Wujud yang sangat cantik. Reinkarnasi empat jiwa yang menderita." Kata-kata yang diucapkan oleh Kirara adalah pembuka sebuah puisi sihir yang sangat melegenda.

"Panggil ibu saja tidak cukup. Karena dia lah ibu semuanya! Ibu para penyihir! Sang Dewi penyihir..." Ucapnya kemudian menatap Athena yang sudah mematung mendengar Puisi yang dibacakan kirara.

"Kau mengerti sekarang? Dia adalah Dewi Penyihir! Bahasa yang kami gunakan oleh kami adalah bahasa kuno! Kurang lebih seperti bahasa Yunani kuno." Kirara menjelaskan semuanya.

Athena dan Kirara melihat lagi kearah Kirara yang bicara dengan Dewi Penyihir. Sosok yang dikeliling oleh cahaya putih disekitarnya, rambut pirang yang sangat panjang hingga menyentuh tanah, gaun hitam dan mahkota silver yang digunakan olehnya, dan juga tidak lupa tongkat panjang dengan lingkaran sihirnya. Itu cukup membuktikan kalau sosok itu benar-benar Dewi Penyihir.

"Aku bisa saja melakukannya. Tetapi aku bisa menghilang!" Dewi penyihir merubah bahasa yang mereka gunakan.

"Aku akan menjadi jiwa pertama yang nantinya akan jadi empat jiwa yang menderita nanti!" Tegas Kirara. Dewi Penyihir menghilang dan melesat kearah perkemahan pasukan penyihir.

Athena mengerutkan dahinya bingung. Dia menatap Kirara dengan penuh kebingungan dan meminta penjelasan.

Seluruh hutan itu berubah menjadi hitam lagi. Lalu muncul tiga sosok yang sangat Athena kenal.

"Kau tidak mengerti juga?" Ucap Aletha mengerutkan dahinya. Athena menggelengkan kepalanya.

"Kau ingat bagaimana kami mati Athena?" Tanya Tiara sontak membuat Athena mengangguk.

Athena menatap kearah gadis yang sama persis seperti dirinya, "Aku tau! Tetapi aku tidak tau kalau Alena mati seperti apa?" Ucap Athena kebingungan saat menatap Alena gadis yang sangat mirip dengannya.

Keempat arwah itu saling tatap kemudian Aletha menepuk bahu Athena, "Alena adalah penyihir putih! Yang dikurung oleh Shiro didalam pikiran mu! Jika kau ingat saat liburan empat tahun yang lalu! Yang membuat Ed- Robbie harus mandi dengan air es! Maka kau akan ingat saat itu Shiro menyerang mu secara tiba-tiba!" Ucap Aletha menjelaskan kembali kronologis kejadian di hari itu. Membuat Athena mengingat saat dimana Edwin akan tiada karenanya.

Athena mengangguk pelan. Lalu dia tertunduk.

"Ini bukan saatnya untuk sedih! Kami tidak punya banyak waktu lagi!" Tegur Kirara membuat semua menoleh kearah Kirara yang terlihat bergetar.

Athena menganggukkan kepalanya, "Aku tau betul maksud kalian apa! Kalian ingin bilang kalau aku adalah Dewi penyihir kan?" Athena menaikan sebelah alisnya.

"Iya! Seharusnya Aletha yang menjadi Dewi Penyihir tetapi dia mati sebelum menjadi dewi!" Ucap Alena sambil menatap Aletha yang menundukkan kepalanya.

"Kami akan memberikan semua kekuatan kami agar kau bisa menjadi Dewi saat perang nanti! Ingat jangan sampai Masa lalu terulang kembali...! Atau kehancuran benar-benar akan terjadi...!" Ingat Tiara sebelum tubuhnya menjadi cahaya dan masuk kedalam tubuh Athena, begitu pula dengan Aletha, dan Kirara.

Athena menatap bingung Alena, tubuhnya memang mengeluarkan cahaya dan cahaya itu masuk kedalam tubuhnya. Tetapi tubuh gadis itu tidak menghilang.

"Aku sudah jadi setengah dari jiwa mu! Jika aku hilang kau juga akan hilang Athena..." Ucap Alena seperti membaca pikiran Athena.

Tiba-tiba sinar putih menyilaukan menusuk mata Athena. Saat membuka matanya lagi Athena mendapati dirinya terbaring di atas kasur di kamarnya.

Dia menatap ke kiri dan kanan mencoba mencari mungkin saja ada yang menjaga atau mengawasinya.

Tetapi tidak ada siapapun. Athena bangkit dari tempat tidurnya, dia menganti pakaiannya dan menggunakan seragam Narioka Academy. Dia juga merubah wujudnya menjadi wujud yang lain, wujud yang tidak pernah dia tunjukan kepada siapapun.

Sosok berambut merah panjang dengan mata berwarna hitam, Athena berteleportasi keluar dari istana secara diam-diam.

Athena tiba-tiba sudah ada di perbatasan luar dari daerah Witch Castle, dia berlari dan pergi ke suatu tempat.

"Jika Kirara benar! Maka pohon itu seharusnya ada di dekat gerbang utama WitchWorld!" Gumam Athena sambil terus berlari menjauh dari daerah istana. Dia bahkan tidak peduli harus membuat kepanikan karena dia tidak ada di istana.

"Maaf Edwin! Tetapi aku tidak bisa menahan diriku lagi!" Batin Athena lalu dia memandang kedepan dengan tajam.

*
*
*
*
*
*
*

Bersambung...

Continue Reading

You'll Also Like

867K 65.8K 32
Apa yang kamu lakukan jika mengulang waktu kembali? Tabitha Veronika Miller sosok gadis yang diberi kesempatan untuk mengulang waktu kembali, kematia...
27.6K 1.6K 38
Nichole Tienna - Dalam keluarga dikenal sebagai troublemaker, (sebagian mewarisi sifat ibunya dimasa lalu). Di atas jalanan, dikenal sebagai juara be...
10.2M 1.2M 62
"Sumpah?! Demi apa?! Gue transmigrasi cuma gara-gara jatuh dari pohon mangga?!" Araya Chalista harus mengalami kejadian yang menurutnya tidak masuk a...
717K 65.6K 31
Ini adalah kisah seorang wanita karir yang hidup selalu serba kecukupan, Veranzha Angelidya. Vera sudah berumur 28 tahun dan belum menikah, Vera buk...