S.C.I.谜案集 SEASON 1 Bahasa Ind...

By Eky_Eissen

272K 23.6K 4.4K

-- S.C.I.谜案集 ( Special Crime Investigation) -- Tim Investigasi Kejahatan Khusus adalah Satuan Tugas Khusus ya... More

S.C.I.谜案集 Ch.00 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.01 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.02 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.03 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.04 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.05 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.06 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.07 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.08 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.09 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.10 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.11 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.12 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.13 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.14 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.15 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.16 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.17 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.18 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.19 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.20 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.21 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.22 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.24 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.25 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.26 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.27 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.28 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.29 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.30 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.31 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.32 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.33 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.34 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.35 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.36 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.37 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.39 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.40 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.41 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.42 Bahasa Indonesia

S.C.I.谜案集 Ch.23 Bahasa Indonesia

4.9K 522 56
By Eky_Eissen

Season : 1
Book Cover : 1
Kasus Pertama : Pembunuh Digital
Chapter 23 : Cinta Gila

Gongsun terbangun dalam kebingungan dan mendapati dirinya berada di atas tempat tidur. Sinar matahari melewati tirai tipis dan ruangan itu sangat terang.

Melihat jam alarm di tempat tidur ... jam sembilan pagi.

Berusaha mengingat apa yang telah terjadi kemarin tapi kepalanya masih terasa pusing. Bangun dari tempat tidur dan pergi ke ruang tamu untuk melihat-lihat ... Bai Jintang sudah pergi.

Botol anggur Bordeaux yang berusia 86 tahun diletakkan di atas meja kopi, dan selembar catatan ditekan di bawahnya.

"Anggur itu untukmu, ada suatu hal yang harus kulakukan, aku pergi dulu. Yutang akan datang mengunjungimu di pagi hari, ingatlah untuk tetap berada dekat dengan mereka hari ini!"

"Juga, katakan pada Yutang untuk melihat jendela ke lima di lantai 13 dari gedung yang berlawanan."

-- 白锦堂 (Bai Jintang) --

Gongsun akhirnya mengingat hal-hal yang terjadi tadi malam dan menghela nafas panjang, tetapi melihat botol anggur merah Bordeaux yang berusia 86 tahun ... lupakan saja.

Pergi ke kamar mandi, buka keran air, melihat ke cermin, melihat pantulan dirinya sendiri. "Bagaimana bisa aku memakai piyama?"

Seingatku, aku tidak mengganti pakaianku ketika aku tidur tadi malam ... Firasat buruk !!

Gongsun membuka kancing piyamanya, dan melihat dari leher sampai ke dada, tanda-tanda merah berbintik yang berbekas pada kulit putihnya ... kelainan erotis ... jejak meluas sampai ke bagian perut bawah. Memutar pinggang sedikit, tampak perut rata dengan beberapa tulisan tangan yang ditulis dengan pena bertinta merah :

"Bai Jintang datang di sini untuk berkunjung. Hak pengembangan daerah ini, secara eksklusif dimiliki oleh Bai Jintang. Orang-orang yang datang berekreasi tidak diizinkan untuk mendekat ... N.B : Bentuk yang bagus !!"

"Bajingan itu!" Gongsun dengan marah dan melemparkan handuknya ke lantai. "Tak tahu malu! Brengsek! Bajingan ....."

Gongsun menyeka perutnya dengan handuk basah. Hanya saja, tulisan dengan tinta merah sangat sulit untuk di bersihkan dengan air.

"叮咚 ~~~ 叮咚 ~~~"

叮咚
Ding ... Dong ...

Bel pintu berdering, Gongsun dengan cepat melempar handuk basah lalu memakai piyama dan mengikatnya. "Itu pasti Bai Yutang!"

Melangkah dengan marah untuk membuka pintu, Gongsun sedang memikirkan cara untuk mengeluh pada Bai Yutang atas apa yang telah dilakukan Bai Jintang tadi malam.

Membuka pintu, dan melihat sekilas.

Orang yang berdiri di depan pintu tampak sedikit lelah, dan rambutnya berantakan sambil memegang tong sampah. Gerak-geriknya sedikit canggung, memakai mantel putih, raut wajah yang muram, dan lingkaran hitam di sekitar mata yang tampak sangat mencolok.

"Bagaimana kabarmu ..." Gongsun sedikit terkejut dengan kunjungan yang mendadak dari pria yang ada di depannya saat ini.

Pria itu menatap Gongsun dan tersenyum. Dia berkata : "Aku ingin melihatmu." Suara itu, suara yang serak dan sedikit pecah.

Gongsun memandangi pria yang ada di depannya itu, tiba-tiba merasakan bagian belakang punggungnya dingin, dengan kasar mengulurkan tangannya dan berusaha menutup pintu, tapi tidak disangka, pria itu tiba-tiba membanting pintu.

Dalam keadaan seperti itu, Gongsung benar-benar tidak siap, dan dia terjatuh ke belakang, pergelangan tangannya yang menopang tubuh saat jatuh terasa menyengat dan terkilir.

Pria itu berjalan masuk dari luar pintu, mengulurkan tangannya, mengeluarkan kain persegi putih dari sakunya, dan berjalan mendekati Gongsung yang sudah tersungkur di lantai.

"Kenapa?" Gongsun merangkak mundur, tetapi pria itu dengan cepat meraih pergelangan kakinya.

"Jangan ..." Gongsun berjuang untuk berdiri. Pria itu tiba-tiba tersenyum dan bergegas menghampirinya, dan menekan kain persegi di hidung dan mulutnya.

"Yah ... um ..." Perjuangan Gongsun perlahan-lahan melemah, tangan dan kakinya menjadi lemas dan kesadarannya berangsur-angsur hilang. Di depannya, dia hanya melihat senyum suram pria itu dan kemudian jatuh ke dalam kegelapan.

"Mengapa ... Chen Hao ..."

Chen Hao dengan lembut melepaskan tangannya, dan Gongsun sudah dalam keadaan tak sadarkan diri. Mengulurkan tangannya yang gemetar, menyentuh pipi Gongsun, dan tiba-tiba tertawa dengan suara serak. "Haha ... sudah kubilang kau adalah milikku ... kau milikku."

Mengangkat Gongsun, berdiri dan berbalik, menuju pintu keluar, dan melangkah pergi.

●●●●●●●

Kemarin hari, Bai Yutang dan Zhan Zhao tidur sampai larut malam karena urusan Zhao Jue. Mereka terbangun karena dering ponsel di pagi hari. Bai Yutang mengangkat ponsel dan melihat bahwa orang yang melakukan panggilan itu adalah Gongsun ... sedikit ragu untuk mengangkatnya.

"Halo ?!"

"Hei? Aku sedang menelepon ponsel Xiao Zhao. Mengapa Yutang yang mengangkat telepon? Mungkinkah saat ini, Xiao Zhao sedang tidur di sampingmu? Ah! Selamat untukmu, Yutang. Dengan kerja keras, pasti akan membuahkan hasil yang baik."

"............." Bai Yutang menggunakan sepuluh detik untuk mencerna kalimat ini. "Kakak? Mengapa kau menelepon dengan ponsel Gongsun?"

"Aku menginap di apartemennya Gongsun! Aku ditinggalkan oleh saudaraku yang tidak bermoral kemarin dan menjadi tunawisma. Makanya, aku bergantung kepada orang lain!"

"...." Bai Yutang terdiam sesaat, melihat jam alarm di samping tempat tidur - 08.30 pagi.

"Kakak membangunkanku pagi-pagi, tidak hanya untuk mengeluh, kan?" Bai Yutang menguap dan bangun dari tempat tidur.

"Kau harus segera datang ke apartemen Gongsun."

"Apa?" Bai Yutang bertanya dengan tidak jelas.

"Kau akan tahu ketika kau sampai di sini, dia mungkin dalam masalah."

"Apa?" Bai Yutang terkejut, "Memangnya, Gongsun terlibat dalam masalah apa?"

"Berhentilah bertanya, datanglah segera! Aku sedang terburu-buru! ................"

"Halo? Kakak? Hei !!"

Bai Jintang sudah menutup teleponnya.

"Ada apa?"

Suara Bai Yutang membangunkan Zhan Zhao yang masih terbaring di tempat tidur.

Karena kejadian di taman kanak-kanak tempo hari, dan untuk melindungi Zhan Zhao, maka sejak kemarin Bai Yutang langsung tinggal di tempat Zhan Zhao.

Dan pagi hari ini, aku baru menyadari kalau ternyata semalam, aku berada di tempat tidur yang sama dengan kucing ....

Zhan Zhao yang masih membungkus dirinya dalam selimut, mencoba bangun dari tempat tidur, masih sangat mengantuk : "Ada apa? Kenapa pagi-pagi sudah berisik."

Tiba-tiba ada yang bergoyang di tempat tidur, 'Luban' dengan kepala berbulu berjongkok di depan Zhan Zhao ... meow ... wajah yang menjerit bahagia.

Bai Yutang mengetuk dagunya dengan ponsel dan tiba-tiba berkata : "Kucing! Bangun!"

●●●●●●●

Keduanya sampai di lantai bawah apartemen, tempat tinggal Gongsun.

"Apa yang kakakmu katakan?" Keduanya berjalan ke lift dan Zhan Zhao bertanya pada Bai Yutang.

"Tidak tahu! Dia hanya mengatakan kalau Gongsun mungkin dalam masalah."

Lift berhenti di lantai 11 dan berjalan keluar dari dalam lift. Mereka berdua berjalan menuju pintu ... pintu tempat tinggal Gongsun sudah terbuka lebar.

Melihat itu, aku cepat-cepat masuk.

Di dalam ruangan sangat bersih, tetapi tepat di pintu masuk agak berantakan, terutama bekas tanda sepatu di lantai dan kain persegi putih ...

"Gongsun ?!" Bai Yutang memandang di setiap ruangan untuk mencari Gongsun.

"Yutang, lihat ini." Zhan Zhao mengambil catatan di atas meja kopi dan menyerahkannya pada Bai Yutang.

Setelah melihat isi kertas catatan itu, Bai Yutang segera melihat ke jendela dan melihat ke arah gedung yang berlawanan. Dia hanya berteriak sekilas. "Ups!" Berlari keluar ruangan, dan Zhan Zhao dengan cepat mengikutinya dari belakang.

"Mana yang merupakan jendela kelima di lantai 13?" Bai Yutang bergegas ke gedung itu dan bertanya kepada penjaga keamanan.

"Ah ... kau, apa yang ingin kau lakukan di sana?"

Zhan Zhao dengan cepat mengeluarkan kartu tanda pengenal : "Kami adalah polisi!'

"Oh ... itu, itu sudah kosong, tidak ... tidak ada orang yang tinggal di kamar itu." Dengan terbata-bata.

"Kunci, berikan kuncinya!" Wajah Bai Yutang tampak suram, dan penjaga keamanan bergegas untuk mengambil kunci.

Keduanya dengan cepat mencapai lantai 13, Bai Yutang mengeluarkan pistol, dan Zhan Zhao memasukan kunci untuk membuka pintu dan kemudian berbalik, Bai Yutang yang berada di belakang Zhan Zhao langsung menendang pintu dan menghancurkannya.

Tidak ada seorang pun di dalam, tapi pemandangan yang ada di dalam ruangan itu membuat keduanya sangat terkejut.

Aku melihat bahwa ini adalah sebuah kamar yang belum selesai di renovasi, ada teleskop bertenaga tinggi dan beberapa camcorder di depan jendela besar, lantainya berantakan karena penuh dengan barang-barang yang berserakan, seperti : peralatan keras yang hancur dan foto-foto yang sudah robek. Dinding ruangan itu penuh dengan foto-foto Gongsun, dan semua foto itu dibidik secara diam-diam, seperti : saat Gongsun sedang duduk di sofa sambil menonton TV, baru selesai mengeringkan rambut, bahkan ada foto saat Gongsun sedang menerima panggilan telepon ...

Bai Yutang berjalan mondar-mandir di tempat yang sama sambil menggaruk kepalanya, "Mengapa orang itu belum juga datang?"

Zhan Zhao dengan cepat memindai foto-foto itu dan tiba-tiba berkata : "Aku tahu siapa orang itu."

"Apa?" Bai Yutang hampir melompat. "Siapa?"

"Rumah Duka!"

Setelah mendengar hal itu, Bai Yutang segera menarik Zhan Zhao dan berlari ke luar gedung. Dia berlari sambil menelepon : "Dynasty, bawa semua anggota SCI ke rumah duka, tangkap seorang penata rias jenazah yang bernama Chen Hao, dia telah menculik Gongsun! Cepat!"

⏮️ Rumah Duka & Chen Hao
Lihat Chapter 04 ⏮️

●●●●●●●

Masuk ke dalam mobil, Bai Yutang memasang lampu peringatan, menginjak pedal gas, dan mobil Spyker C8 dengan cepat meluncur ke rumah duka.

"Bagaimana kau tahu bahwa pelakunya adalah Chen Hao?" Sambil menyetir mobil Bai Yutang akhirnya bertanya pada Zhan Zhao.

"Mungkin, sejak awal, kita semua telah dipermainkan."

"... Apa maksudmu?" Bai Yutang menyalip beberapa mobil sambil berteriak : "Jika saja pesawat bisa dipakai di jalan raya, pasti akan cepat sampai."

"Foto-foto itu, teknik pemotretan, komposisi, pencahayaan ... aku merasa sangat akrab, di mana aku melihatnya!" Zhan Zhao meraih pegangan atap.

"........." Bai Yutang diam, "Chen Hao memberikan foto-foto para korban yang telah meninggal kepada Gongsun."

Zhan Zhao mengangguk : "Semua orang akan diberi riasan setelah meninggal, baik itu di rumah sakit ataupun di rumah duka, dan orang yang bisa berhubungan langsung dengan tubuh para jenazah adalah ......"

"Penata rias!" Bai Yutang mengerutkan kening. "Dialah yang telah menciptakan kasus yang sama sekali tidak relevan ini dan membuatnya seperti kasus pembunuhan berantai?"

"Ya!" Zhan Zhao berkata, "Karena kebetulan terkait dengan kasus Wu Hao, akhirnya kita memperluas kasus ini."

"Wu Hao ... pasti dia yang telah membunuhnya." Bai Yutang mempercepat laju mobilnya, "Penampilan fitur Chen Hao sangat cocok dengan kombinasi deskripsi dari para tahanan."

Zhan Zhao menggelengkan kepalanya : "Tingkah lakunya adalah paranoia ekstrem, dan stimulasi seperti apa yang mengintensifkan tindakannya itu."

Stimulasi
Ransangan / Dorongan

️ PARANOIA
Lihat Chapter 09 ⏮️

"Stimulasinya pasti adalah saudaraku."

Zhan Zhao berkata : "Ya ... dia memiliki tingkat kebersihan yang tinggi, dan hal-hal yang di sukainya tentu saja tidak akan pernah membiarkan orang lain untuk mengotorinya ... Kakakmu menghabiskan satu malam di apartemen Gongsun, jadi kemarahannya pasti tak tertahankan."

"Apakah Gongsun dalam bahaya?" Bai Yutang bertanya pada Zhan Zhao.

Zhan Zhao terdiam untuk sementara waktu, dan menyimpulkan sesuai dengan perilakunya : "Kemungkinan besar, dia akan membunuhnya."

"Apa? Bukankah dia menyukai Gongsun?"

"Apakah kau tidak melihat foto-foto itu? Dia adalah seseorang yang memiliki keinginan yang kuat, bahkan dirinya sendiri tidak bisa melawan keinginannya itu. Memangnya di dunia ini ada orang yang benar-benar patuh dan tidak akan pernah melawan?"

Bai Yutang mendengarkan penjelasan Zhan Zhao, dan beberapa kali mengumpat, berkata : "Sial."

●●●●●●●

... Di ruangan yang gelap.
...... Di lantai yang dingin.
Gongsun terbaring di sana dengan mengenakan piyama tipis, dan dinginnya lantai membuat efek anestesi dengan cepat berlalu.

⏮️ Anestesi
Lihat Chapter 10 ⏮️

Gongsun perlahan membuka matanya, dan pandangannya dipenuhi dengan noda tebal di langit-langit. Seberkas cahaya dari bersinar di sekelilingnya.

"Sudah Bangun?" Suara serak terdengar di telinganku.

Gongsun menoleh dan melihat Chen Hao sedang duduk di sampingnya dan menatap matanya.

Karena pengaruh obat bius, Gongsun merasa bahwa tangan dan kakinya sangat berat dan tidak ada cara untuk menggerakannya.

"Kenapa ...?" Gongsun tampaknya berbicara pada dirinya sendiri.

"Oh ..." Chen Hao tertawa dan tertawa, "Kau tentu tidak akan mengerti mengapa aku melakukan semua ini, karena kau tidak pernah melihatku lebih dari apapun!"

Gongsun terdiam beberapa saat. "Apakah kasusnya juga dipalsukan?"

"Ya!" Chen Hao mengulurkan tangan dan menyentuh leher jenjang Gongsun yang putih mulus. "Kasus itu hanya untuk membiarkanmu memperhatikanku, tapi aku tidak menyangka bahwa kau benar-benar mengajukan kasus itu untuk diselidiki."

"Oh ... sungguh konyol, apakah karena hal ini sehingga kau pergi ke penjara dan membunuh Wu Hao?"

"Konyol? Apakah kau merasa bahwa ini adalah hal yang sangat konyol?" Chen Hao tiba-tiba menjadi bersemangat, "Apakah kau tahu betapa aku mencintaimu?"

Aku berdiri dengan kasar dan berjalan bolak-balik : "Aku .. akulah yang pertama melihatmu, aku yang seharusnya memilikimu! Apakah aku konyol?"

Menghentikan langkahnya, Chen Hao mulai menatap Gongsun dengan tatapan berbahaya : "Apakah karena pria itu?"

Gongsun mengerutkan kening : "Apakah kau pikir semua orang di dunia ini adalah abnormal sepertimu?"

"...." Setelah Chen Hao mendengar kata-kata Gongsun, matanya perlahan-lahan mulai hancur, dia tersenyum gembira, berjongkok, mengangkat tangannya, dan menarik piyama Gongsun.

... !!! ... Gongsun melihat gerakan Chen Hao dengan gemetar dan rasa ngeri.

"Aku sudah mengatakannya, kau milikku, ini milikku ..." Dia berkata, dan tangannya mulai merayap di pinggang Gongsun, dan dengan lembut berjongkok di atasnya.

"Tidak ... berhenti ..." Gongsun berusaha dan berjuang dalam kepanikan, tetapi tubuhnya yang baru dibius benar-benar tidak bisa dikendalikan.

"Jangan takut ... aku ..." Chen Hao tiba-tiba terdiam karena dia melihat dua garis merah di perut Gongsun.

"Bai Jintang datang di sini untuk berkunjung. Hak pengembangan daerah ini, secara eksklusif dimiliki oleh Bai Jintang. Orang-orang yang datang berekreasi tidak diizinkan untuk mendekat ... N.B : Bentuk yang bagus !!"

... Mata Chen Hao mulai menjadi sesak.
...... Napasnya menjadi pendek.
Dan tubuhnya, tampaknya tidak mampu menahan kemarahan, gemetar karena kegirangan.

Pada saat itu, aku mendengar ejekan lembut di belakangku, suara berat dan dingin terdengar, "Apakah kau tahu arti kata-kata itu? Bagaimana bisa kau berani menyentuh barang milik orang lain?"

Ketika Chen Hao tidak sempat melihat ke belakang, dia langsung merasakan sakit yang tak terkira di bahunya, dia memegang bahunya yang telah dihancurkan oleh orang yang ada di belakangnya itu.

"Ah ~ ~ ~ ~" Jeritan serak bergema.

Melempar Chen Hao ke tempat yang tidak jauh di belakang, dan berkata kepada dua orang yang  sedang berdiri di kegelapan : "Seret dia keluar dari sini!"

"Ya!" Dua suara yang hampir identik muncul dari kegelapan. Meskipun Chen Hao melakukan sedikit perlawanan, dengan cepat dia diseret ke dalam kegelapan oleh kedua orang itu. Kemudian, hanya ada jeritan memilukan yang terdengar.

Mengangkat Gongsun dari lantai yang dingin, Bai Jintang tersenyum dan bertanya kepadanya : "Aku telah membantumu menangkap orang cabul itu, bagaimana kau akan membayarku?"

Ketika Bai Yutang dan Zhan Zhao tiba, para anggota SCI lainnya bergegas keluar dari mobil polisi.

Semua orang masuk ke dalam rumah duka dan melihat sekeliling tetapi tidak dapat menemukan Chen Hao dan Gongsun.

Ketika api menyala, pintu ruang insinerasi dibuka, dan Bai Jintang keluar dari dalam bersama Gongsun yang ada dipelukannya. Di belakangnya, ada dua orang yang wajahnya terlihat sama persis dan berpakaian dengan cara yang sama pula, sedang menyeret seseorang yang sudah babak belur dihajar. Sang pelaku pembunuhan ... Chen Hao.

Bersambung....

Continue Reading

You'll Also Like

485K 22.6K 93
Ratih berusia 30 tahun yang telah memiliki seorang anak lelaki bernama Dani dari suaminya yaitu Yadi. Ratih diganggu mahluk misterius yang menjelma s...
49.5K 6.5K 37
Nera adalah anak yang tumbuh di lingkungan kriminal pinggiran kota. Keputusannya menyelamatkan seorang pria tua yang terkena luka tembak membawanya m...
205K 5.8K 50
[Budayakan VOTE Sebelum Membaca] The Billionaire Prison [Love is Difficult] Sungai Thames, London. 📌 "Bersihkan semua, jangan sampai ada yang tertin...
18.5K 2.5K 26
"kenapa menunggu pelangi ? karna menurutku pelangi itu indah jika melihat pelangi itu bisa membuat ku bahagia walaupun hanya sementara" " Tunggu pel...