The Cursed Diary [ JuRic | Sa...

By beshaninglight

19.8K 2.6K 243

Eric menemukan sebuah diari asing di apartemen baru mereka Cast: Lee Sangyeon, Bae Jacob, Kim Younghoon, Ji C... More

{~1~}
{~2~}
{~3~}
{~5~}
{~6~}
{~7~}
{~8~}
{~9~}
{~10~}
{~FIN~}

{~4~}

1.5K 237 12
By beshaninglight

Please vote and comment

{~The Cursed Diary~}



Aku berjalan di sebuah tempat yang gelap, tapi aku tak tahu tempat apa ini. Bahkan aku tak bisa melihat apa-apa. Hanya hitam. Tanganku mencoba meraih apa pun yang ada di sana, namun benar-benar tak ada apa-apa. Lantai di bawah tergenang air, dan berbau agak tidak sedap. Aku ketakutan. Keringat mulai membasahi sekujur tubuhku. Tiba-tiba, terdengar suara wanita.

"Hai... Akhirnya kita bertemu lagi." Suara itu terdengar menyeramkan. Lembut, tapi mencekam. Aku melihat sekelilingku, namun tak ada siapa pun.

"Si- siapa itu?!"

"Son Eric-ssi... Aku senang, akhirnya kita bertemu lagi." Katanya dengan seringaian yang menyeramkan.

"A- apa maksudmu?! Aku bahkan tidak bisa melihatmu!" Teriakku masih mencoba mencari ke sekeliling. Benar-benar tak ada siapa pun di sini. Tapi suara itu terdengar sangat jelas dan terasa sangat dekat dengan telingaku.

"Kau ingin melihatku? Hihi... Baiklah..." Kemudian muncul sebuah cahaya di hadapanku.

TAP TAP

Aku dengar suara langkah kaki mendekatiku. Aku mencoba mundur, tapi langkah itu tetap mendekat dan terus mendekatiku, seolah aku tak beranjak dari tempatku sama sekali. Kemudian muncul sosok seorang perempuan berambut lurus sebahu. Parasnya cantik, namun menyeramkan dengan beberapa luka dan darah yang mengotori kulit pucatnya. Aku menutup mataku, tak ingin melihat wajah seramnya. Namun sosoknya masih terpampang jelas, seolah sosok itu memang ada di balik kelopak mataku.

"Kenapa?" Tanyanya tiba-tiba. Ia masih terus melangkah maju, dan aku terus mundur.

"Apa? Apa yang kau maksud dengan 'kenapa'?" Tanyaku tak mengerti dengan apa yang ia pertanyakan tadi. Suaraku terdengar jelas bergetar saking takutnya.

"Kenapa? Kenapa kau membaca buku diariku?!"

Jadi dia pemilik buku itu?

"A- aku tidak membacanya!"

"JANGAN BOHONG! KATAKAN KENAPA KAU MEMBACA DIARIKU?!" Jeritnya dengan suara yang melengking, membuat gendang telingaku sakit dan membuatku makin ketakutan. Akhirnya kakiku lemas dan jatuh begitu saja di lantai yang basah.

"AKU TIDAK SENGAJA!" Teriakku lebih kencang darinya. "Buku itu muncul tiba-tiba di apartemen kami! Aku tak tahu kenapa bukumu bisa ada di sana. Jadi awalnya kukira buku itu milik salah satu hyung-ku, makanya kami membukanya."

Hening, sosoknya berhenti melangkah.

"Aku akan mengutukmu. Semua kejadian yang tertulis di buku itu akan menimpamu." Ucapnya dengan nada dingin. Aku terkejut.

"Apa? Apa maksudmu?!"

Ia tak menjawab. Kemudian sosok itu melayang menjauhiku sembari menggumam kata-kata yang aku tak mengerti.

"UG... 16... Inside... Door... Alone..."

"A- apa?! Apa maksudnya itu?! Hei! Aku tak mengerti!"

Aku mencoba mengejarnya, namun kakiku seolah berlari di tempat. Ia tak menjawab pertanyaanku. Ia hanya terus menjauh, sembari mendengungkan kata-kata itu hingga menggema di tempat gelap ini.


{~The Cursed Diary~}



"Ya! Kembali!"

Eric bangun dari mimpi buruknya. Tubuhnya terlonjak hingga terduduk di tempat tidur. Tubuhnya gemetar, dan nafasnya tersengal. Ia menoleh ke sampingnya. Dilihatnya Changmin masih tertidur pulas. Eric memeluk lutunya. Air mata jatuh membasahi pipinya dengan deras. "Kenapa harus mimpi itu lagi? Aku tak mau. Aku tak mau bertemu wanita itu lagi. Aku takut... Aku tak mau kembali tidur. Hiks..."

Eric terus menangis, tak berniat sedikit pun untuk kembali terlelap. Air matanya tak bisa ia hentikan. Mimpi itu selalu muncul di tidurnya beberapa hari belakangan, sejak berawalnya kejadian aneh ini. Tangisannya makin kencang, dan rupanya itu membangunkan Changmin dari mimpinya. Changmin mengusap matanya dan mengambil posisi duduk di tempat tidur. Changmin kemudian menoleh ke asal suara yang tadi membangunkannya. Ia terkejut dan mulai panik melihat Eric menangis sembari meneringkup di atas tempat tidur.

"Eric? Ada apa? Kenapa kau menangis?" Changmin terdengar sangat panik. Ia mendekatkan diri dengan tubuh sang maknae.

"Changmin hyung?" Eric terkejut. Dengan cepat, ia menghapus air matanya. "Tidak ada apa-apa, hyung... Ah, maaf aku jadi membangunkanmu."

"Eric," Changmin menahan tangan Eric . "Jangan hapus air matamu. Menangislah kalau memang itu membuatmu tenang."

Eric hanya mengangguk. Kemudian kembali menangis. Changmin di sampingnya bersedia mengusap punggung sang maknae sembari menunggu sampai Eric merasa tenang dan akhirnya bersedia berhenti menangis dengan sendirinya.

"Sudah merasa lebih tenang?" Kembali Eric hanya menjawab dengan sebuah anggukan. "Sekarang jelaskan alasanmu menangis."

"Mimpi itu," Gumam Eric tanpa menatap Changmin. Matanya masih setia fokus pada jari-jari kakinya. Changmin masih mengusap punggung sang maknae. "Mimpi buruk itu selalu muncul dalam tidurku. Aku tak mau tidur lagi, hyung. Aku takut..."

"Mimpi apa? Katakan padaku."

"Aku berjalan di sebuah tempat yang gelap. Tiba-tiba muncul seorang wanita cantik, tapi menyeramkan dengan luka dan darah di sekujur tubuhnya. Dia bilang, dia akan mengutukku karena membaca diarinya. Katanya, semua kejadian yang tertulis di buku itu akan menimpaku. Kemudian dia mengucapkan kata-kata yang aku tidak mengerti."

"Apa itu?"

"UG, 16, Inside, Door, Alone..." Jawab Eric. Changmin kebingungan.

"Apa maksud kata-kata itu?"

"A- aku juga tidak mengerti..." Eric lalu menatap Changmin. "Hyung, aku benar-benar takut."

"Tenanglah," Changmin membawa sang maknae ke dalam pelukan. "Aku dan yang lain selalu ada di sampingmu. Kami akan menjagamu. Sekarang kembalilah tidur, kau butuh istirahat."

"Tidak!" Eric menarik tubuhnya dari dekapan Ken. "Aku tak mau tidur lagi! Aku takut mimpi itu akan datang lagi. Aku tak mau bertemu wanita itu lagi!"

Eric kembali menangis. Changmin menatap iba pada dongsaeng-nya itu. Digenggamnya tangan sang maknae. "Genggam tanganku dan kembali tidur. Dengan begitu, aku akan muncul dalam mimpimu. Jangan takut, Eric. Aku bersamamu, okay? Kau butuh istirahat. Kau sendiri tahu kondisi tubuhmu belakangan ini sedang tidak baik, kan?"

"Tapi, hyung—" Eric berniat menolak, namun melihat senyuman di wajah hyung-nya itu, ia urung. "Baiklah, aku akan tidur. Tapi janji, kau tak akan melepaskan genggamanmu. Kumohon, hyung~"

Changmin menjawab hanya dengan sebuah senyuman dan anggukan. Kemudian Eric merebahkan tubuhnya ke kasur, dan kembali menutup mata. Changmin melakukan hal yang sama di sampingnya. Tangannya terus menggenggam erat tangan Eric. Ditatapnya wajah sang maknae. "Sampai kapan ini semua akan menimpanya?"



{~The Cursed Diary~} 




Jacob's POV

Aku duduk di samping Sangyeon hyung, sambil menatap Juyeon yang tengah menunuduk dan duduk di ruang tengah. Saat ini ia pasti sangat bingung dan khawatir tentang apa yang terjadi pada kekasihnya itu. Dan aku yakin, ia tengah memikirkan tentang bagaimana semua ini bisa berakhir.

"Juyeon-ah, kau baik-baik saja?" Tanya Younghoon yang datang membawa secangkir teh hangat untuk Juyeon.

"Aku baik-baik saja. Terima kasih, hyung." Ucap Juyeon sambil mengambil cangkir dari tangan Younghoon.

"Kau yakin? Tapi wajahmu terihat pucat." Ucap Sangyeon hyung mengusap punggung Juyeon.

Juyeon tak menjawab. Kurasa ia sudah kembali berpikir.

"Juyeon-ah, jangan terlalu dipikirkan. Aku yakin sesuatu akan datang untuk membantu kita keluar dari keadaan ini." Ucapku.

Juyeon mengangkat kepalanya dan menatapku sinis, "Kapan?"

"Huh? Um, entahlah." Jawabku ragu.

"Jangan mengatakan hal yang belum pasti, hyung! Bagaimana kalau sesuatu yang kau katakan itu tidak benar adanya?!" Teriaknya membuatku takut.

"Juyeon, tenanglah!" Younghoon menahan bahu Juyeon, mengantisipasi kalau-kalau Juyeon berani menghajarku. Melihat emosinya yang meluap begitu, semua tahu ia pasti sangat kesal dengan kata-kataku barusan.

"Maaf." Gumamku, namun kurasa tak ada yang mendengarnya.

"Juyeon, ingat kata-kataku waktu itu." Kata Sangyeon hyung singkat.

Ya, kami semua harus berhati-hati. Terlebih Juyeon yang emosinya cepat sekali naik karena ini semua menyangkut kekasihnya. Yah, aku pun akan bertingkah sama kalau semua ini menimpa Sangyeon hyung.

Akhirnya hening. Juyeon sudah terlihat lebih tenang.

Tiba-tiba, Changmin keluar dari ruangannya. "Changmin? Kenapa kau bangun?" tanya Younghoon.

"Entahlah, aku tak bisa tidur. Keadaan Eric terus terngiang di kepalaku." Changmin duduk di samping Younghoon, dan bersandar ke tubuh kekasihnya. "Kalian kenapa tidak tidur?"

"Kami ingin menelisik tentang semua yang terjadi." Jawab Sangyeon hyung.

"Kalian dapat jalan keluarnya?"

Kali ini pertanyaan Changmin hanya mendapat gelengan kepala dari kami semua, kecuali Juyeon. Pria itu kemudian berkata, "Bagaimana pun, kita harus punya jalan keluar. Aku tak mau melihat Eric lebih tersiksa lagi lebih dari ini."

Kembali hening, sampai Changmin berkata,

"Ngomong-ngomong, tadi Eric sempat terbangun."

"Kenapa?" Tanyaku.

"Dia bilang dia bermimpi buruk."

"Mimpi buruk?"

Changmin mengangguk, kemudian ia mulai menceritakan mimpi yang Eric alami.

"UG, 16, Inside, Door, Alone? Apa itu?" Sangyeon hyung mengulang kata-kata terakhir Changmin sebutkan. Aku sendiri masih memikirkannya.

"Apa itu sebuah kode?" Tanya Younghoon. Changmin hanya mengangkat bahunya.

Kembali hening... tiba-tiba,

"PERGI! JANGAN MENDEKAT! AKU TAK MAU BERTEMU DENGANMU LAGI! PERGI!"

"Eric?!"



{~The Cursed Diary~}  




NORMAL POV

Kelimanya berlari menuju kamar Eric . Terlihat sang maknae tengah terduduk lemas di lantai dan bersandar pada dinding. Dari gelagatnya, ia seperti tengah menghindari sesuatu. Ia menangis dan tubuhnya gemetar. Kelima hyung langsung berlari mendekatinya.

"Eric, apa yang terjadi?!" Juyeon menggenggam bahu Eric. Sang maknae langsung menatap kekasihnya.

"Juyeon hyung." Gumamnya. Kemudian ia mulai menangis lebih keras. Dipeluknya tubuh sang kekasih dengan tenaga seadanya. Juyeon terus mengelus punggung dan kepalanya, berusaha menenangkannya.

"Ada apa?"

"Aku takut. Wanita itu muncul lagi."

Hening. Kemudian keheningan pecah oleh Changmin yang berlutut di samping Eric.

"Ma- maafkan aku. Aku mengingkari janji untuk tidak meninggalkanmu. Apa mimpi itu datang lagi? "Ya, Tuhan. Hyung macam apa aku ini?" Changmin menangis sembari memukuli kepalanya sendiri. Namun Eric menghentikan gerakan tangannya.

"Tidak, hyung. Ini bukan salahmu." Changmin menatap Eric. "Wanita itu. Dia tidak lagi muncul di mimpiku, karena... Dia ada di sini." Eric kembali menangis, di sela-sela nafasnya yang tersengal.

"APA?!"

"Eric, apa dia menyakitimu?!" Tanya Jacob, benar-benar panik.

"Akh!" Bukan menjawab, Eric malah meringis sembali memegangi kepalanya.

"E- Eric, ada apa denganmu?!" Eric tetap tak menjawab.

Kelima hyung tiba-tiba saja dikagetkan oleh darah yang keluar dari telinganya. Tepat setelah itu, Eric ambruk dan tak sadarkan diri.

"KITA HARUS BAWA DIA KE RUMAH SAKIT! CEPAT!"





{~To Be Continued~}



Thanks for reading. See ya

Continue Reading

You'll Also Like

Alpha? By debu

Fanfiction

37.7K 3.8K 18
Ni-Ki tinggi- pasti alpha. Lantas feromon manis memabukkan ini milik siapa? Jika bahkan ketujuh anggota adalah Alpha. ⚠️🔞cerita ini boy's love, bxb...
20.8K 2.1K 21
"Karena aku tahu. Cinta tidak harus memiliki. Bagaimanapun caranya, cinta tidak akan datang pada setiap orang yang ingin memiliki cinta itu sendiri."
18.5K 2.6K 22
[FINISHED] •Tentang Kang Taehyun yang awalnya ingin memonopoli Choi Yeonjun tapi hal itu malah di lakukan sebaliknya• "Kak Yeonjun, ayo pacaran!" #1...
69.8K 8.8K 22
JEONGHARU. Di bawah cahaya bulan dengan termenung Haruto masih bertanya tanya, kenapa langit mengirimnya ke dunia ini. Dia yang harusnya mati karena...