NARIK SUKMO (TERSEDIA DI GRAM...

By Desofie

346K 25.9K 2.8K

#3 03062018 #4 25052018 #8 08032018 #9 08032018 Setelah menginjak usia 20 tahun, Kenar selalui di han... More

Bab // 1
Bab // 2
Bab // 3
Bab // 4
Bab // 5
Bab // 6
Bab // 7
Bab // 8
Bab // 9
Bab // 10
Bab // 11
Bab // 12
Bab // 13
Bab // 14
Bab // 15
Bab // 16
Bab // 17
Bab // 18
Bab // 19
Bab // 20
Bab // 21
BUKAN UPDATE
Bab // 22
Bab // 23
Bab // 24
Bab // 25
Bab // 26
Bab // 27
CAST
Bab // 28
Bab // 29
Bab // 30
Bab // 31
Bab // 32
Bab // 33
Vote Cover 😍
NARIK SUKMO OPEN ORDER
PROMO MANTUL
INFO NGOBROL HOROR
Belanja buku dari rumah
E BOOK MURAH
INFO PENTING (Narik Sukmo 2)
NARIK SUKMO THE MOVIE

Bab // 34

6.4K 674 82
By Desofie

Seandainya ADMIN MWV.MYSTIC & NARIK SUKMO ngadain Trip Horor, kamu maunya ke mana nih? Coba jawab lokasinya di kolom komentar dan tag teman kamu!
.
#loveable #mwvmystic

Cek ig @nariksukmo ya 😘
.
.
.
.
.
.
.
.

"Piye iki?" Tanya Kresno pada Candra dan juga Kusumo.

(Bagaimana ini?)

Hingga pagi menjelang Sari belum juga pulang. Sari tidak memiliki teman dekat di luar desa kelawangin. Ia juga tidak memiliki kekasih. Tidak ada kemungkinan Sari berkunjung kemanapun.

Minten terus menangis di samping Bu Candra. Kresno sudah tidak tahu lagi, bagaimana menenangkan istrinya.

"Ojo panik Pak Kresno. Tulung kumpulke kabeh muda mudi deso
Kita kerahkan seluruh pemuda desa ..." ucapan Candra terhenti ketika beberapa orang nampak memasuki halaman rumahnya dengan tergesa.

(Jangan panik. Tolong kerahkan seluruh pemuda desa...)

"Pak Candra,"

"Pak Candra,"

"Ono opo iki?" Kata Candra.

(Ada apa ini?)

"Tulung saya Pak Candra, suami saya ndhak pulang dari semalam." Kata Laksmi dengan suara bergetar.

Semua yang ada di sana terkejut. Tidak terkecuali Kenar yang baru saja keluar dari dalam rumah bersama Dierja dan juga Galuh.

"Ada apa ya?" Kata Kenar pada Galuh.

"Sepertinya ada yang menghilang lagi." Tebak Galuh. Mereka berhenti di depan pintu masuk.

"Piye ceritane Bu?" Tanya Kusumo.

(Bagaimana ceritanya Bu?)

"Semalam, suami saya mau ke rumah Harjo Pak. Suami saya hendak mengambil cangkul yang sudah di pinjam Harjo. Tapi, hingga pagi suami saya belum juga pulang. Saya susul ke rumah Harjo. Dan ..." Laksmi menangis keras. "Dan Harjo bilang, suami saya ndhak pernah ke rumahnya. Lalu, suami saya kemana Pak." Tangis Laksmi.

"Anak gadisku juga menghilang. Tulung kami Pak Candra." Isak Minten.

Kecemasan yang luar biasa sebenarnya yang sedang di rasakan Candra. Namun, ia tidak boleh memperlihatkannya di depan warga. Bisa - bisa mereka tambah panik. Candra menoleh pada Kusumo yang sedang menatapnya dengan pandangan bertanya. Candra menarik napas pelan.

"Kusumo," Panggil Candra. Kusumo mengangguk kemudian berdiri di samping Candra. Isak tangis dari Minten dan Laksmi mulai lirih terdengar.

"Kusumo, tulung kumpulke kabeh muda mudi deso kelawangin kelawangin." Candra menarik napasnya kembali. Setelah terdiam cukup lama ia melanjutkan ucapannya.

(Kusumo, tolong kumpulkan seluruh pemuda desa kelawangin)

"Tugaske nyang kabeh kon goleki sak kabehe sudut - sudut ndeso. Tanyai siapa saja yang mereka temui." Perintah Candra tegas.

(Tugaskan pada mereka untuk mencari ke semua sudut desa)

"Iya mas." Ucap Kusumo.

"Bapak - bapak dan Ibu - ibu, monggo bantu mencari keluarga yang hilang. Jubungi konco utowo keluarga liane. Mengko sore kabeh ngumpul neng kene."

(Hubungi teman atau kerabat lainnya. Nanti sore, kita berkumpul lagi di sini)

"Maturnuwun Pak." Ucap Laksmi. Mereka pun pergi dari rumah Candra untuk melakukan pencarian bersama warga lainnya.

(Terima kasih Pak)

"Sebenere opo sing kedaden Pak?" Tanya Rasmini pada Candra setelah para warga pulang. Candra menoleh pada Dierja. Dierja mengerti arti tatapan Ayahnya.

(Sebenarnya apa yang terjadi?)

"Galuh, ajak Kenar ke kolam iwak neng mburi." Kata Dierja.

(Galuh, ajak Kenar ke kolam ikan di belakang rumah kita)

Galuh mengangguk. "Iya mas. Ayo mbak Kenar, di belakang rumah bagus lo pemandangannya." Ucap Galuh menarik tangan Kenar.

"Ta. Tapi ... Sari bagaimana?" Kata Kenar berusaha menahan Galuh yang tengah menarik tangannya.

"Nanti ku beritahu." Kata Dierja.

Kenar mau tidak mau mengikuti Galuh. Padahal Kenar ingin menanyakan kabar Sari, lalu siapa lagi yang menghilang?

Pemandangan di depannya membuat Kenar lupa akan pertanyaannya tadi. Di belakang rumah Dierja terdapat sebuah kolam ikan yang cukup luas. Ada pondok kayu terbuka, sebagai tempat beristirahat. Galuh mengajak Kenar ke pondok kayu.

"Dierja nggak pernah bilang, punya kolam ikan sebagus ini di rumahnya." Kata Kenar.

Galuh berdecak. "Mas Dierja memang ndhak suka pamer. Apalagi gadis - gadis di kelawangin ini dan desa sebelah banyak yang ngejer - ngejer mas Dierja." Ucap Galuh.

"Lalu, siapa ... di antara gadis - gadis itu yang di ... sukai Dierja?" Tanya Kenar hati - hati. Dadanya berdegub kencang. Takut dengan jawaban yang akan di berikan Galuh nanti akan menyakitinya.

"Ada sih," Galuh melirik ke arah Kenar. Ia melihat keterkejutan di wajah Kenar.

"Maksudmu, ada gadis yang di sukai Dierja?" Galuh megangguk membuat hati Kenar seakan di remas.

Perasaan apa ini?

"Dulu, mas Dierja suka sama seorang gadis dari desa sebelah." Kenar mendengar cerita Galuh dengan antusias.

"Gadis itu juga suka sama mas Dierja." Galuh mengambil makanan ikan kemudian menaburnya ke pinggir kolam. Nampak ikan - ikan berkumpul merebut makanan itu.

"Lalu," Kenar sudah tidak sabar menunggu cerita Galuh.

Galuh mengedikkan bahu. "Ndhak tahu kenapa, mas Dierja menghindari gadis itu. Dan gadis itu juga terlihat lelah mengejar mas Dierja." Ucap Galuh. Galuh memberi Kenar makanan ikan. Kenar meraihnya, kemudian menaburnya ke kolam.

"Aku terkejut, waktu Ibu bilang kalau mas Dierja ngajak seorang gadis ke rumah. Untuk pertama kalinya dan ... langsung menginap." Tatapan Galuh membuat Kenar salah tingkah.

***

"Ono opo Pak?" Tanya Dierja pada Ayahnya.

(Ada apa Pak?)

"Ini yang ku takutkan." Kata Candra.

"Apa?" Tanya Dierja lagi.

"Gadis itu. Prawan sing kowe gowo rene." Lanjut Rasmini.

(Gadis yang kamu bawa ke sini)

"Kenar? Ono opo karo Kenar tho Bu?" Kata Dierja tajam.

Candra memperingati istrinya melalui tatapannya. Melihat hal itu, Rasmini membuang napas kasar. "Sore iki, sak durunge latihan, Ratih karo sari kudune nglakoni ritual "adus" neng kali. Mbah Sarti uwis nyepakne kabeh, tapi Sari ngilang." Kata Candra dengan kemarahan di wajahnya.

(Sore ini, sebelum berlatih. Ratih dan Sari harusnya melakukan ritual "mandi" di sungai. Mbah Sarti sudah menyiapkan semuanya tapi, Sari menghilang)

"Sari karo kasman ngilang ning dino sing podo. Artine opo?" Rasmini bertanya pada suaminya.

(Sari dan Kasman menghilang di hari yang sama. Artinya apa)

Candra bersandar di sandaran kursi kayunya. "Aku ndhak tahu Bu. Yang jelas, sore iki ritual pembersihan para penari harus di laksanakan." Tekan Candra.

"Kudu pak. Tapi sopo ... sing arep gantikke sari?" Tanya Dierja.

(Harus Pak. Tapi siapa ... yang akan menggantikan Sari?)

Candra nampak berpikir. Tidak satupun anak gadis kelawangin yang dapat menggantikan Sari. Sebagian besar masih anak di bawah umur. Sebagian lagi tidak bisa menari. Lalu, Candra tersenyum.

"Sopo Pak?" Desak Rasmini.

Candra menatap Dierja, "Opo prawan kui iso nari?"

(Apa gadis itu bisa menari)

Dierja terkejut dengan ucapan Ayahnya. "Maksudte Bapak?"

(Maksud Bapak)

"Jawab wae." Tekan Candra.

(Jawab saja)

"I.iya." ucap Dierja ragu. Ia sempat menari bersama Kenar. Meski sebentar Dierja tahu bahwa Kenar memiliki bakat yang luar biasa.

Senyuman Candra semakin lebar. Dierja dan Rasmini menoleh ke arah pandangan Candra. Di sana, Kenar tengah berjalan bersama Galuh.

"Pak, ojo ngomong nek," Dierja menganga mendengar ucapan Ayahnya selanjutnya.

"Sari arep dugantekke karo prawan kui."

(Sari akan di gantikan oleh gadis itu)

***

Ganti deh ini kata2nya wkwkwkwk

Follow IG aku ya : Dewie_sofia

Continue Reading

You'll Also Like

31.7K 915 45
•BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA• Setelah meninggalkan tempat dirinya di lahirkan, Erlang pergi nge-kost. Tidak di sangka juga, Tetangga nya adala...
23.7K 4.7K 60
[Mantra Coffee : Next Generation Season 2] Halaman terakhir sudah penuh terisi dan ditutup oleh sebuah titik, tetapi sejatinya selalu ada awal baru d...
386K 3.3K 18
18++ Bukan konsumsi anak2 Sekian lama menjanda, kau mendapatkan kabar jika ibumu akan menikah. Mungkin bagi sebagian anak. Ia akan bahagia. Namun tid...
58.9K 8.2K 43
Thriller, Horor | END ( Untuk sementara waktu cerita akan di unpublish sampai tahap revisi selesai ) Semenjak kecelakaan yang menimpa dirinya sewaktu...