S.C.I.谜案集 SEASON 1 Bahasa Ind...

By Eky_Eissen

272K 23.6K 4.4K

-- S.C.I.谜案集 ( Special Crime Investigation) -- Tim Investigasi Kejahatan Khusus adalah Satuan Tugas Khusus ya... More

S.C.I.谜案集 Ch.00 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.01 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.02 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.03 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.04 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.05 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.06 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.07 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.08 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.09 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.10 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.11 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.12 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.13 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.14 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.15 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.16 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.17 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.18 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.20 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.21 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.22 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.23 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.24 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.25 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.26 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.27 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.28 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.29 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.30 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.31 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.32 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.33 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.34 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.35 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.36 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.37 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.39 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.40 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.41 Bahasa Indonesia
S.C.I.谜案集 Ch.42 Bahasa Indonesia

S.C.I.谜案集 Ch.19 Bahasa Indonesia

6.1K 605 122
By Eky_Eissen

Season : 1
Book Cover : 1
Kasus Pertama : Pembunuh Digital
Chapter 19 : Memegang

Pada pukul 02:30 dini hari, di kantor SCI lantai 17, gedung kepolisian Kota-S.

Setelah seharian tidak beristirahat, akhirnya Bai Jintang bisa berbaring di sofa, di ruang kerja Bai Yutang dengan tenang.

Pada hari yang sama, Zhan Zhao yang merasa lelah seharian, membawa kucing bernama Luban dan tidur di sofa, di dalam kantornya.

Pada hari yang sama, Bai Yutang, yang juga kelelahan seharian, mengambil keuntungan dari lehernya yang baru saja dipelintir oleh Bai Jintang, memerintahkan semua anggota tim SCI yang berada dalam kondisi ngantuk untuk membersihkan kantor.

Pada saat Gongsun menutup pintu ruang forensik, tidak terdengar suara apa pun. Semua orang sangat ingin tahu di mana dirinya tidur ketika dia bekerja lembur. Akan tetapi, karena hanya ada satu meja operasi di ruang pembedahan yang dapat mengakomodasi tubuh orang ... jadi, bahkan jika semua orang sangat penasaran, tidak ada yang berani untuk membuka pintu dan masuk ke ruang forensik, apalagi untuk melihat apa yang terjadi di dalam sana.

●●●●●●●

Pada pukul 08.30 pagi, kantor SCI lantai 17, gedung kepolisian Kota-S.

Para anggota SCI yang sedang tidur, dibangunkan oleh aroma yang harum, dan dengan seketika semua orang bangun dengan mata yang masih mengantuk. Mereka melihat Gongsun sedang menyegarkan diri di atas meja yang ditemani dengan segelas kopi mengepul dan roti isi daging mentah ... Alarm berbunyi! Akibatnya, para petugas polisi itu segera berubah menjadi harimau lapar, bergegas untuk sarapan. Anehnya, dalam situasi seperti itu, mereka terus mengunyah dan mengunyah roti yang disiapkan oleh Gongsun, tanpa memikirkan bahwa roti yang mereka makan mungkin saja adalah daging manusia.

"Bagaimana dengan kakakmu?" Tanya Gongsun kepada Bai Yutang sambil memberikan secangkir kopi kepada Zhan Zhao dan memberikan roti isi daging kepada Luban.

"Semuanya di luar kendali!" Jawab Bai Yutang dengan sembrono, dia masih tertegun dengan fakta bahwa dirinya telah menjadi bahan tontonan untuk pertunjukan tadi malam. Dia berkata dengan marah : "Dia masih tidur!"

"Kasihan~~~" Ucapan belasungkawa dari Zhan Zhao, sambil minum kopi dan memberi roti pada Luban untuk dimakan.

Melihat Zhan Zhao sedang minum kopi, Bai Yutang mengerutkan kening : "Apakah kau minum kopi di pagi hari? Tidak takut sakit perut?!"

"Aku ... " Zhan Zhao berbalik dan berniat membuka mulutnya, hanya untuk mengatakan sesuatu, tapi dengan tiba-tiba Bai Yutang memasukkan sepotong roti ke dalam mulutnya.

Melihat Zhan Zhao yang mulutnya penuh dengan roti dan kemudian melihat Luban yang juga sedang makan roti, menjadi pemandangan yang sangat nyaman bagi Bai Yutang.

Tanpa Bai Yutang sadari, kalau saat itu Gongsung sedang memperhatikannya dengan antusias.

Mengganggukkan kepalanya, Gongsun berkata : "Kau menyukainya?"

Bai Yutang terus menatap Zhan Zhao dan tidak menghiraukan pertanyaan Gongsun. Hatinya sangat nyaman saat ini dan lehernya sudah tidak begitu sakit ... tapi -- sekilas wajah Bai Jintang terlintas dalam benaknya dan benar-benar merusak moodnya saat itu juga.

●●●●●●●

" ..嘭.." Pintu kantor didorong terbuka, Lu Fang tersandung dan berlari masuk ke dalam kantor : "Ada sesuatu yang salah dan itu sedang terjadi."


Suara langkah kaki.

Semua menatapnya dengan penasaran, dan Bai Yutang jarang melihat Lu Fang ketakutan seperti ini : "Apa yang terjadi?"

Lu Fang menyerahkan sebuah dokumen dan segera menyalakan TV.

Adegan yang muncul dalam berita itu sangat kacau, seorang penyiar wanita mengatakan : "Penyanderaan ... taman kanak-kanak ..." Dan kata-kata yang diucapkan selanjutnya terdengar sangat cepat dan tidak berturan.

Lu Fang memperlambat ritme audio berita itu : "Setelah setengah jam, seorang petugas patroli dengan terburu-buru pergi ke taman kanak-kanak. Dia membunuh penjaga keamanan dan menyandera lebih dari selusin anak-anak di kelas besar."

"Apa? Apakah pelakunya adalah seorang polisi?" Zhao Hu terkejut dan membelalakkan matanya.

"Wang Yong, umur 28 tahun, setelah lulus dari sekolah polisi, dia kemudian ditempatkan di kesatuan patroli sampai dengan saat ini." Bai Yutang melihat sub-dokumen : "Apakah ini tidak salah?"

Lu Fang mengangguk : "Tidak ada yang salah dengan informasi itu. Area tersebut berada di bawah yurisdiksinya. Setelah insiden itu, dia tidak bisa dihubungi dan menurut para saksi karakteristiknya itu konsisten."

Zhan Zhao tidak mengerti : "Apakah para pakar negosiasi sudah berada di sana?"

Lu Fang menggelengkan kepalanya : "Sudah dicoba, tapi dia tidak bisa diajak untuk bicara."

"Apa?" Semua orang terkejut.

"Anak itu tidak normal!" Pintu didorong terbuka lagi dan Bao Zheng berjalan masuk ke dalam ruangan : "Xiao Zhan, kau pergilah ke TKP!"

"Apa maksudnya dengan anak itu tidak normal?" Bai Yutang mengerutkan kening. "Mengapa harus Kucing yang pergi ke sana? Lalu, apa yang dilakukan oleh para negosiator itu?"

Lu Fang dengan cemas berkata : "Semua pakar negosiasi telah kembali ke kantor polisi. Wang Yong mengatakan bahwa dia akan segera mati. Tuhan marah. Dan dia ingin berbicara dengan Malaikat."

"Tuhan? ... Malaikat?" Wajah-wajah tim SCI segera menunjukkan ekspresi kegembiraan dan semangat.

"Bagaimana?" Bao Zheng tersenyum dan bertanya : "Apakah kau ingin mengambil alih kasus ini?"

"Ya!" Zhan Zhao melangkah di depan Bai Yutang dan menjawab : "Tentu saja!"

Bao Zheng mengangguk : "Kalau begitu, Pergilah! Dan aku beri kalian kata-kata semangat ... jika ada seorang anak yang terluka, kalian jangan pernah kembali ke kantor."

SCI : "Siap, Direktur!"

Lu Fang meraih lengan Zhan Zhao : "Xiao Zhan ... Lu Zhen juga ada di dalam."

"Apa?" Bai Yutang yang berdiri di satu sisi, terkejut mendengar hal itu. Lu Fang sudah tua dan memiliki seorang anak yang masih kecil. Tidak mengherankan jika dia akan begitu ketakutan seperti ini.

"Jangan khawatir." Zhan Zhao menepuk bahu Lu Fang. "Tidak akan terjadi apa-apa!"

●●●●●●●

Semua orang bergegas ke tempat
kejadian perkara. Bai Yutang memasukkan dokumen ke dalam map dan membawa anggotanya melewati police line.

Ketika petugas polisi yang menjaga keamanan di TKP melihat Bai Yutang, mereka segera memberikan jalan. Pemimpin tim pasukan khusus, Ai Hu berlari ke arah Bai Yutang : "Kapten!"

Bai Yutang mengusap belakang kepalanya. "Kau adalah pemimpin tim. Kau yang adalah kaptennya."

"Rupanya kau sudah bisa bercanda dengan sangat baik." Ai Hu bergumam.

"Bagaimana situasinya?" Berjalan ke salah satu mobil polisi yang diparkir di tempat tersembunyi. Bai yutang membuka peta topografi sekolah taman kanak-kanak yang diberikan oleh petugas polisi.

"Ruang kelas untuk kelas besar ada di sisi timur lantai dua. Di kedua sisi ruangan tersebut, ada total tiga belas anak yang disandera. Wang Yong memiliki pistol dan dia berdiri di pojok yang sangat tersembunyi. The Flying Tigers (Sniper) tidak bisa melihatnya." Ai Hu menunjuk ke posisi pada gambar. "Titik penembakan lainnya, semuanya berjarak 100 meter yang tidak mudah untuk dilakukan."

"Adakah seseorang yang pernah berbicara dengannya?" Zhan Zhao bertanya : "Apakah ada rekaman tentang pembicaraan itu?"

"Ya" Ai Hu menyalakan alat perekam dan mereka mendengar suara Wang Yong yang sangat tajam : "Biarkan sang malaikat datang! Tuhan marah ... dan usir semua polisi yang ada! Kalau tidak, aku akan membunuh anak-anak ini! Petugas polisi yang berada di lantai atas, harus ditarik mundur! Biarkan sang Malaikat datang!" Dengan terengah-engah.

Zhan Zhao mematikan perekam : "Ada yang tidak beres."

"Apa itu?" Bai Yutang mengambil rompi anti peluru dan melepaskan jaket Zhan Zhao.

"Sangat jelas terdengar bahwa emosinya diluar kendali, tapi penyusunan kata-katanya sangat terbata-bata dan hampir tidak terdengar dengan jelas." Zhan Zhao mengulurkan tangannya dan membiarkan Bai Yutang memakaikan rompi anti peluru kepadanya.

"Apa maksudmu?" Tanya Bai Yutang.

Ketika rompi anti peluru sudah dipakai, Zhan Zhao memakai kembali jaketnya : "Maksudku, apakah dia memang gila ataukah ada seseorang yang secara diam-diam memberi perintah padanya."

Pada saat itu, seorang reporter wanita yang berdiri di kerumunan tiba-tiba menarik juru kameranya dan langsung merekam. Dia bergegas ke samping Zhan Zhao : "Apakah kau adalah seorang perwira polisi yang ingin pergi untuk bernegosiasi?"

Zhao Hu yang berada di samping, segera mengangkat tangannya, mengusir juru kamera dan mendorongnya : "Nyonya, tolong jangan membuat kekacauan."

Reporter wanita itu melotot pada Zhao Hu dan berkata : "Kenapa kau begitu kasar? Bukankah tugas polisi itu seharusnya melindungi orang-orang ... bukannya ... "

Reporter wanita itu belum selesai berbicara, Bai Yutang yang berada di samping Zhan Zhao langsung menatapnya dengan dingin dan berkata : "Pergi dari sini!"

Ai Hu segera memerintah orang-orang untuk tidak berkerumun di tempat lokasi kejadian. Pada saat itu, telepon yang digunakan untuk berkomunikasi dengan Wang Yong tiba-tiba berbunyi, penjahat itu akhirnya menelpon dengan sendirinya ....

"Biarkan sang malaikat masuk! Biarkan sang malaikat datang! Datanglah sendiri!"

Zhan Zhao dan Bai Yutang saling melirik dan saling memandang.

"Kau tenang saja! Aku segera masuk." Zhan Zhao menerima telepon itu.

"Cepat!" Wang Yong menutup telepon.

Zhan Zhao tersenyum dan menatap Bai Yutang : "Sepertinya, aku harus mengucapkan terima kasih kepada reporter wanita yang tadi."

"Apakah ada TV di ruang kelas?" Bai Yutang berbalik dan bertanya pada Ai Hu.

"Tidak ada."

"Tampaknya, orang yang memberinya perintah sedang bersembunyi di sekitar sini, dan sedang menonton siaran langsung di mobil penyiaran TV." Bai Yutang mencibir : "Aku akan mengirim spanduk sebagai ucapan terima kasih ke stasiun TV nantinya."

"Ketua, aku bisa menembak dari sini." Ma Han mengambil senapan sniper dari salah satu anggota The Flying Tigers dan menunjuk ke posisi tertentu di peta topografi sekolah.

Bai Yutang menatap posisi di peta itu : "Seratus dua puluh meter?"

Ma Han tersenyum : "Senjata ini memiliki jangkauan seratus lima puluh meter. Bawa saja penjahat itu keluar dari titik buta dan sisanya serahkan padaku!"

Bai Yutang menepuk bahu Ma Han : "Pergi! Laksanakan!"

Ma Han membawa senjata itu dengan hati-hati dan berjalan pergi. Zhao Hu menunggu di tempat semula untuk menertibkan kerumunan mobil penyiaran TV dan para khalayak ramai yang sedang menonton kejadian itu.

Bai Yutang memeriksa semua peralatan yang di kenakan oleh Zhan Zhao, dan dia melihat bahwa semuanya sudah beres dan tidak ada masalah. Kemudian Bai Yutang menariknya ke tempat di mana tidak ada seorang pun di belakang mobil patroli : "Kucing, aturan lama, aku melindungimu dari belakang."

"Ya." Zhan Zhao mengangguk.

"Hati-hati!" Bai Yutang menjangkau wajah Zhan Zhao, mendekat dan menatap dengan tatapan serius.

"Ya." Zhan Zhao mengangguk lagi dan kemudian berjalan ke gedung sekolah.

Xu Qing dan petugas polisi lainnya, menyelinap dengan hati-hati ke depan gedung sekolah. Dan dengan jelas, dia mendengar Wang Yong yang ada di dalam gedung sekolah itu, berteriak : "Suruh mereka pergi! Polisi tidak diizinkan mendekat! Biarkan sang malaikat datang sendirian."

Bai Yutang segera menyelinap dari kerumunan, berjalan ke halaman belakang taman kanak-kanak, memanjat tembok pagar dan menghilang di belakang gedung.

Seorang anggota baru dari tim polisi khusus, tidak bisa untuk tidak merasa kagum : "Wow, tembok itu setinggi empat meter, bagaimana bisa dia memanjatnya dengan sangat mudah? Dia seperti seorang gangster! Keren!"

Ai Hu berkata : "Apa itu? Tembok seperti itu bukan hal yang sulit untuknya. Bahkan, dia pernah memanjat gedung bertingkat sepuluh."

"Oh ... tidak mengherankan jika dia dijuluki Tikus Putih." Desahan panjang dari semua anggota tim pasukan khusus.

"... buk ... buk ..." Ai Hu memukul kepala mereka semua.

●●●●●●●

Zhan Zhao telah memasuki gedung sekolah. Dia berjalan perlahan ke lantai dua dan mengetuk pintu ruang kelas yang tertutup.

"Ya ... siapa?" Suara Wang Yong terdengar dari dalam.

Pintu kelas didorong terbuka dan Zhan Zhao berdiri di depan pintu : "Bisakah aku masuk?"

Zhan Zhao melihat bahwa petugas polisi bernama Wang Yong yang menyandera anak-anak di sekolah itu terlihat sangat kacau, dia berkeringat dan wajahnya tidak bercukur. Dia sedang memegang seorang gadis kecil dengan erat di satu tangan dan pistol di tangan yang lainnya. Sepuluh anak memegang kepala mereka di depannya, anak-anak itu tampak sangat ketakutan, mereka tersedak dan menangis, kecuali satu orang anak yang ada di barisan paling depan. Meskipun wajahnya pucat pasi karena ketakutan, tetapi dia tidak menangis. Bahkan lebih dari itu, dia terlihat sangat tenang. Dari penampilannya, Zhan Zhao merasa sangat yakin bahwa anak ini pasti adalah putra Lu Fang ... Lu Zhen.

Ketika Wang Yong melihat Zhan Zhao berdiri di depan pintu, dia jelas sangat gugup, tetapi setelah melihat penampilan Zhan Zhao, dia tertawa dengan gembira : "MALAIKAT ..."

"Bisakah aku masuk?" Zhan Zhao bertanya lagi dan mengangkat tangannya. "Aku tidak membawa senjata."

"Masuk ... ayo, masuk."

Zhan Zhao dengan perlahan memasuki ruang kelas.

"Masuk ... cepat!" Wang Yong tampaknya sangat gugup, berbicara sedikit gagap.

Zhan Zhao menutup pintu dan berkata : "Apa yang ingin kau katakan padaku?"

"Katakan ... katakan ..." Wang Yong tanpa sadar melihat ke kanan bawah. Zhan Zhao melihat di telinga kanannya, ada sepasang earphone. Wang Yong sedikit tersenyum, dan Zhan Zhao sangat yakin bahwa ada seseorang yang sedang memberi perintah padanya.

"Tuhan berkata untuk memaafkanmu." Tanpa menunggu Wang Yong untuk memahami perkataan dari orang misterius yang bicara padanya di earphone, Zhan Zhao berkata terlebih dulu.

"Kenapa ... apa ..." Wang Yong mengangkat kepalanya dengan tak percaya, tapi kemudian perhatiannya kembali tertuju pada suara di erphone.

"TUHAN yang sedang memberimu perintah di earphone itu adalah PALSU."

"Hah ?!" Wang Yong terkejut. Zhan Zhao melihat kesempatan itu dan lanjut berkata : "Kau bisa mendengar suara Tuhan yang sejati, jika kau melepas earphone itu."

"Benarkah?" Wang Yong mendongak dan menggelengkan kepalanya, sepertinya dia ragu-ragu.

"Apakah kau tidak mendengar-Nya?" Zhan Zhao dengan lembut menoleh dan bertingkah seperti mendengar sesuatu. "Dengar itu! Dia berkata, aku memaafkanmu."

"Ya ... apakah itu ..." Wang Yong ragu-ragu untuk melepas earphonenya dan dengan mendengarkan dengan cermat ...

Cahaya mata Zhan Zhao memandang ke jendela bagian barat dan Bai Yutang sudah mencapai jendela.

"Aku ... aku tidak mendengarnya!" Perhatian Wang Yong jatuh sepenuhnya pada tubuh Zhan Zhao.

Zhan Zhao tersenyum : "Kau dengarlah ..." Berkata, berjalan ke arah timur, garis pandang Wang Yong mengikuti Zhan Zhao. Lalu, Wang Yong berbalik secara bertahap, dan pada akhirnya, postur tubuhnya membelakangi jendela bagian barat.

"Apakah kau sudah bisa mendengar-Nya?" Zhan Zhao terus membujuk.

"Seperti ..." Wajah Wang Yong bingung.

"Kau telah melakukan hal-hal buruk, dan karena hal itulah suara Tuhan menjadi kabur.

"Aku ... aku tidak melakukannya. Aku tidak tahu apa yang kulakukan. Aku tidak melakukan hal-hal buruk." Wang Yong menjelaskan untuk membela diri

"Tapi gadis kecil yang ada di lenganmu itu akan segera mati." Zhan Zhao menunjuk pada gadis kecil yang berkedut.

"Apa ... bagaimana?" Wang Yong kewalahan dan menatap gadis kecil itu.

Zhan Zhao melihat bahwa Bai Yutang telah memanjat ambang jendela. "Trakea dan paru-paru anak-anak sangat rapuh. Kau menahannya dengan erat dan dia juga sedang menangis. Air mata dapat menyumbat di trakea dan dia tentunya tidak bisa bernafas dengan normal."

"Benarkah ... benarkah?" Wang Yong dengan curiga menatap gadis kecil yang ada di lengannya itu, dan melihat wajahnya sudah memerah.

"Itu Benar. Dia menderita asma." Xiao Lu Zhen yang sedang jongkok dengan tiba-tiba berbicara.

Dengan seketika tergambar beberapa ekspresi bersalah di wajah Wang Yong, dan Zhan Zhao tidak bisa untuk tidak mengagumi Lu Zhen di dalam hatinya : "Bocah yang cerdas."

Xiao Lu Zhen menatap Zhan Zhao dengan tatapan licik, dan Zhan Zhao mengangguk kepadanya. Dia berkata dengan berani untuk membuat Wang Yong ragu : "Lepaskan dia, kau bisa menahanku sebagai sandera." Berkata, berdiri, dan melangkah maju.

Pada saat itu, Bai Yutang telah berdiri di ambang jendela.

Wang Yong meletakkan gadis kecil itu di tangan satunya, dan berusaha menahan Lu Zhen, tetapi dia mendengar Zhan Zhao dengan tiba-tiba berkata : "Tuhan sedang berbicara!"

... Wang Yong terdiam dan secara naluriah menghentikan aksinya serta mendengarkan dengan saksama. Pada saat itu, Lu Zhen meraih dan merampas gadis kecil itu dari dekapan Wang Yong dan dengan cepat berguling ke samping. Bai Yutang terbang dari belakang dan menghantam Wang Yong. Ketika dia berusaha keras untuk melawan, dia berhasil melepaskan tangannya dan berusaha mengambil pistol. Akan tetapi, pistol itu segera dilucuti oleh Bai Yutang dan Wang Yong langsung menjerit dan meronta. Anak-anak berteriak, menangis, dan melarikan diri ke sisi yang lain, kemudian mendengar Lu Zhen berteriak : "Jangan takut, tidak apa-apa! Semuanya berkumpul!"

Zhan Zhao segera berlari meraih saku pakaian Wang Yong, dan melihat sebuah ponsel dengan earphone. Ketika Zhan Zhao berusaha mengambil ponsel itu, dia melihat ada benda hitam yang juga ada di dalam saku Wang Yong. Kotak hitam itu terhempas, dan Zhan Zhao secara naluriah meraihnya dan melihat serangkaian angka di kotak itu : "... 10 ... 9 ... 8 ..."

∑(゚ロ゚〃) ... Pandangan semuanya memutih ...

"Lempar!" Teriak Bai Yutang. Zhan Zhao mengangkat tangannya, dan melempar bom itu ke luar jendela dan melihat bom itu melayang di udara. Tiba-tiba terdengar suara reporter wanita dan beberapa juru kamera di bawah gedung, Zhan Zhao langsung sadar bahwa bom itu dilempar di luar tembok halaman belakang sekolah.

"Sial!" Bai Yutang menarik pistolnya dan melepaskan tembakan ke arah bom yang jatuh. Peluru menyapu sudut bawah bom, dijatuhkan dengan paksa, dan itu memantul ke atas ... Lepaskan tembakan kedua, bom itu terus naik ke atas.

Yu Guangyu melihat bayangan seseorang dari kejauhan dengan menggunakan teropong. Bai Yutang menunjuk ke arah bom yang terbang ke udara, dan Ma Han, yang berada seratus meter jauhnya, segera membidik.

Beberapa juru kamera yang ketakutan dengan suara tembakan itu, segera melarikan diri, dan mereka mendengar Bai Yutang berteriak dari atas gedung : "Semuanya ... TIARAP!"

Segera, Bai Yutang dan Zhan Zhao melepas tirai lantai yang berat dan bergegas kembali menuju ke anak-anak yang telah dikumpulkan oleh Lu Zhen di sudut ruangan.

((((((BOMB)))))

Bom itu diledakkan oleh peluru-peluru yang ditembakkan oleh Ma Han dari kejauhan. Semua jendela kaca di ruang kelas, tertembak dan pecah, tetapi tirai yang dibawa oleh Bai Yutang dan Zhan Zhao langsung melindungi kepala mereka dan anak-anak dari peluru dan reruntuhan kaca.

Setelah suara keras berhenti, Zhao Hu dan petugas polisi lainnya yang ada di lantai bawah segera bergegas menuju ke atas. Sesampainya di ruang kelas mereka merasa lega karena melihat semuanya baik-baik saja, dan langsung menuju ke anak-anak yang ketakutan dan kemudian menghibur mereka.

Bai Yutang berjalan ke depan jendela dan melihat beberapa juru kamera dan reporter wanita di lantai bawah berwajah pucat pasi, tetapi mereka tidak terluka. Mereka mengambil napas lega dan memberikan acungan jempol kepada Ma Han yang berada di kejauhan.

Ma Han, memegang senjata, duduk di tanah, menggosok keringat dan kakinya.

Xu Qing berkata : "Sial, tadi itu sungguh luar biasa, Ma Han ..."

Xiao Lu Zhen menghampiri Bai Yutang : "Apakah Anda paman Bai?"

Bai Yutang segera memeluk Lu Zhen dan kemudian menciumnya, berkata : "Good Boy! Kau sangat pemberani! Ada masa depan yang baik untukmu."

Pandanganku tiba-tiba menjadi gelap dan dalam sekejap mata, aku menyadari bahwa Zhan Zhao telah menghilang.

●●●●●●●

Di bawah gedung sekolah, Zhan Zhao menyusuri kerumunan dan berlari ke samping, melihat dengan serius ke kerumunan orang-orang, dia sangat yakin bahwa penelpon misterius itu berada di sekitar gedung sekolah.

Di kejauhan, sesosok bayangan dengan langkah cepat berlari ke dalam gang, dan langsung mencuri perhatiannya : "ITU DIA!"

Dengan cepat menyusul, berlari, masuk ke dalam gang, melihat sosok itu, mengejar, sosok itu menghilang ...

Aku hendak berbalik, ingin melihat ke belakang. Tapi aku sangat terkejut ketika mengetahui bahwa seseorang sudah berada di belakangku, dan satu tangannya sudah berada dipundakku.

Terdengar suara yang berteriak di kejauhan : "Kucing!"

Terkejut dengan teriakan Bai Yutang, orang itu mendorong Zhan Zhao dengan keras ke dinding.

Ketika Zhan Zhao berbalik, dia melihat seorang pria mengenakan jaket pullover hitam telah berlari dengan cepat. Pria itu bergegas keluar dari gang, masuk ke dalam mobil hitam, dan langsung meluncur dengan cepat. Ketika Bai Yutang sampai, dia berusaha mengejar, tetapi tidak berhasil, mobil itu sudah menghilang ... Mobil honda hitam !!

Bai Yutang menghampiri Zhan Zhao, dia melihat saputangan basah di tanah, menunduk, mengambil saputangan itu, mengendus, dan tercium bau eter.

Eter
Sering disebut alkoksialkana
adalah senyawa organik,
sering dimanfaatkan
sebagai obat bius
(anestesi).

"Mobil itu ... ah!" Zhan Zhao yang hanya ingin berbicara, dengan tiba-tiba ditekan ke dinding oleh Bai Yutang, dan dia mengendus.

"Apa yang kau lakukan?" Zhan Zhao bertanya dengan cemberut.

Melihat kemarahan yang tak tertahankan di wajah Bai Yutang dan dihiasai dengan tatapan matanya yang penuh dengan nafsu membunuh, membuat Zhan Zhao bertanya pada hati nuraninya, 'apakah yang aku lakukan adalah hal yang salah?'

Zhan Zhao tahu bahwa statusnya hanya sebagai mediator dan apa yang dilakukannya tadi benar-benar dapat membahayakan dirinya sendiri, apalagi orang misterius itu memiliki saputangan yang sudah dilumuri dengan cairan eter. Kesimpulan yang paling tepat dalam situasi ini, yaitu, bahwa dirinya telah dijadikan target penculikan.

Bai Yutang terus menatap Zhan Zhao dengan tatapan tajam selama beberapa detik, pikirannya berkecamuk.

"Apa?" Bai Yutang menggertakkan giginya. "Apa yang ingin kau katakan?"

Zhan Zhao juga menyadari bahwa kali ini dia sudah salah besar, dia berbisik pelan : "Aku minta maaf"

"Tidak mudah untuk melepaskanmu kali ini!" Bai Yutang menyeringai dengan picik. "Jangan harap aku akan minta maaf." Mengangkat dagu Zhan Zhao, menghadap ke bibirnya dan langsung menciumnya dengan jahat dan penuh nafsu.

Bersambung....

Continue Reading

You'll Also Like

6.3M 484K 57
Menceritakan tentang gadis SMA yang dijodohkan dengan CEO muda, dia adalah Queenza Xiarra Narvadez dan Erlan Davilan Lergan. Bagaimana jadinya jika...
4.1M 512K 80
Pembelian Novel Version bisa di shopee momentous.publisher❤ Elbiana Angelista Dewaga, siswi cantik SMA Cendrawasih yang terkenal bersikap dingin dan...
360K 31K 22
Ini tentang Na jaemin dengan cara anehnya, dalam mencitai Huang Renjun. Warning!!! mengandung kekerasan, adegan penyiksaan, dan sejenisnya:) BXB YAOI...
S E L E C T E D By mongmong09

Mystery / Thriller

328K 17.3K 32
Tentang obsesi seorang pria misterius terhadap seorang gadis yang menolongnya. ---------------------------------------------------- Raina Karlova, se...