—Destiny—
○
○
○
Tidak terasa kalau saat ini ujian semester sudah di depan mata. Semua siswa kelas 11-2 terlihat sudah siap untuk menerima lembaran kertas ujian yang akan dibagikan oleh ketua kelas.
“Semoga lancar, Min”
Chan menoleh kearah Seungmin di sampingnya sambil tersenyum
Seungmin mengangguk dan membalas senyuman Chan
“Kamu juga, Chan. Semoga lancar juga”
Semua soal sudah di bagikan dan tibalah semua siswa untuk mengisi lembar jawaban yang sudah disediakan.
Berlangsung selama 90 menit kemudian berganti pada waktu istirahat.
Semua siswa langsung berhamburan menuju Kantin saat ini. Kecuali Seungmin dan Felix yang masih ada di dalam kelas.
Seungmin terlihat sedang mengajari Felix beberapa rumus Fisika, karena setelah ini adalah ujian mata pelajaran Fisika yang menurut Felix sangat tidak berfaedah.
“Aku paham, Min wkwk”
“Makasih ya”
Felix tertawa sendiri karena akhirnya dia bisa paham dengan rumus-rumus aneh itu. Dan Seungmin ikut senang dibuatnya.
“Syukurlah wkwk”
Seungmin membereskan beberapa buku yang ada di depannya
“Min?”
Seungmin menoleh pada Felix yang saat ini menatapnya
“Kenapa?”
Tanya Seungmin bingung dengan perubahan sikap Felix
“Aku jahat ya?”
Felix menggigit bibir bawahnya
“Heh-kenapa? Cerita ayo!”
Desak Seungmin mulai cemas
“Chang Bin… aku sudah jahat sama dia”
Lanjut Felix, kini dia menundukkan wajahnya
“Loh- emang kamu apain dia?”
Seungmin makin dibuat penasaran, tapi Felix malah menggelengkan kepalanya. Memberi tanda kalau dia tidak bisa cerita lebih jauh lagi saat ini.
“Hm, yaudah. Nanti aja ceritanya kalau kamu udah siap buat cerita”
“Udah, udah. Jangan di pikirin dulu. Pikirin ujian dulu aja ya?”
Seungmin merangkul Felix dan memeluknya penuh kasih sayang
“Iya-“
Lirih Felix sambil membalas pelukan Seungmin
“Heem”
Seungmin terus memeluk Felix semakin erat.
○○○
Chan mengundang Seungmin untuk datang ke rumahnya malam ini. Sebenarnya Seungmin sempat minta maaf karena tidak bisa datang tapi karena ini permintaan Jeongin akhirnya Seungmin mengalah dan akan datang.
Adik yang baik –Chan 2k17
Selang 20 menit kemudian, terdengar suara pintu rumah Chan diketuk dan ternyata itu adalah Seungmin.
“KAKAK MANIS!!!!”
Jeongin yang membukakan pintu langsung berhambur ke pelukan Seungmin saat tahu Seungmin yang datang.
“Eh- Halo Jeongin kkkk”
Seungmin membalas pelukan Seungmin dan mengusap pelan rambutnya
“Oh- sudah datang”
Chan yang melihat itu langsung mendekati mereka
“Ayo masuk, jangan diam di ambang pintu gitu”
Chan terkekeh kemudian meminta mereka masuk
“AYOO!!!”
Jeongin melepaskan pelukannya dan menarik tangan Seungmin kedalam rumah, Seungmin menurut saja sambil tertawa pelan, sedangkan Chan hanya bisa tersenyum melihatnya.
“Kak, Kak, masakan Kak Chan enak banget loh-“
Jeongin sudah duduk manis di samping Seungmin, tangannya tidak mau lepas dari lengan Seungmin
“Wah, iyakah? Emangnya Chan bisa masak ya?”
Seungmin melirik Chan yang baru saja duduk bergabung dengan mereka sambil terkekeh pelan.
“Bisa dong, ini buktinya"
Chan memanggakan diri sambil menunjukkan hasil masakannya yang ada di atas meja dan terkekeh di akhir ucapannya
Seungmin melihat makanan yang sudah tersedia di meja, terlihat sangat lezat memang dan kebetulan Seungmin belum makan malam.
“Hm iya iya deh yang jago masak kkkkk”
Seungmin kembali terkekeh dan di ikuti Chan yang juga ikut terkekeh
“Ayo makaaaaaaaan”
“Iya iya ayo”
“iya iya ayo”
Balas Chan dan Seungmin secara bersamaan
“Cie cieeeeeee kkkkk”
Goda Jeongin pada Chan dan juga Seungmin
“Apa Dek? Wkwk”
“Ayo makan”
Dan akhirnya mereka makan bersama.
Setelah makan malam bersama itu, mereka beristirahat di ruang tengah, sambil menikmati tayangan drama di tv.
Jeongin yang meminta ditemani nonton drama malam ini, padahal tadi Seungmin sudah mau pamit pulang tapi Jeongin melarangnya dan bilang untuk menginap saja. Akhirnya Seungmin mengalah dan bilang akan di sini sampai Jeongin tidur tapi tidak menginap karena dia belum belajar buat ujian besok.
“Kan- di amah gitu, nyuruh di temenin tapi sendirinya tidur”
“Dasar bayi besar”
Chan menarik gemas hidung Jeongin dan membuat Jeongin yang sedang tertidur di pahanya menggeliat pelan.
“Kkkkk, lucu banget dia Chan”
Seungmin memandangi wajah damai Jeongin yang sedang tertidur dan mengusap pelan pipinya
Chan terdiam memperhatikan Seungmin yang masih asik mengusap pipi gembil Jeongin, diam-diam Chan tersenyum dalam tatapannya.
“Jeonginie kkkkk”
Seungmin terkekeh pelan dan menghentikan kegiatan mengusap pipi Jeongin, pandangannya dia alihkan pada Chan yang masih diam menatapnya
“Eung, Chan?”
Ditatap dalam diam oleh Chan membuat Seungmin berasa mati ditempat saat itu juga, apalagi Chan juga tersenyum
“GILA KAMU CHAN, NGAPAIN SIH?!”
Batin Seungmin menjerit
“YAK CHAN!”
BUGH
Seungmin hilang kendali dan akhirnya memukulkan bantal sofa pada Chan
“Eh- Eh- kenapa? Ada apa?”
Chan kaget dan kemudian tersadar dari lamunannya
“M-maaf”
Seungmin baru sadar kalau sikapnya sudah berlebihan
“Lagian kamu ngapain diem sambil senyam senyum gitu, horror tau”
Seungmin memanyunkan bibirnya kesal dengan sikap Chan
Chan melihat itu pemirsa, sikap imut Seungmin terlihat jelas dimata Chan saat ini
“Ya Tuhan, cobaan apalagi ini….”
Batin Chan mencoba menahan gejolak dalam dirinya agar tidak menyerang Seungmin saat itu juga
“Min?”
“Hm?”
“Ke kamar yuk”
BUGH
Lagi
Chan mendapat pukulan bantal dari Seungmin
“ENAK AJA! APA APAAN KAMU?!”
“Aw!”
Chan meringis pelan, pasalnya Seungmin memukul Chan tepat di kepalanya. Tapi Chan tidak marah, justru dia tertawa dibuatnya
“Hahaha lucu kamu Min"
Chan terus tertawa
“APA?!!”
Seungmin berdecak pinggang sambil menatap tajam kearah Chan
“Maksud aku, kita ke kamar pindahin Jeongin. Kasian kamu kan mau pulang, biar aku anterin kamu habis ini”
Jelas Chan sambil terkekeh di akhir ucapannya
“Eh- hehe maaf”
Seungmin menggaruk tengkuknya yang tak gatal dan kembali bersikap seperti biasa
Dia benar-benar malu sebenarnya
○○○
“Makasih Chan”
Seungmin tersenyum pada Chan begitu mobil Chan sudah berhenti tepat di depan pagar rumahnya, Chan mengangguk sambil membalas senyuman Seungmin
“Aku duluan ya, hati hati Chan di jalannya wkwk”
Seungmin sedikit tertawa sambil membuka sabuk pengamannya sedangkan Chan masih terdiam sambil memperhatikan Seungmin
“Bilang tidak ya?”
Batin Chan terus berpikir
“Chan? Ini kuncinya belum kamu buka, ya?”
Seungmin melihat Chan yang masih diam
“Chan?”
Seungmin mengguncangkan lengan Chan karena tidak mendapat respon, dan akhirnya Chan tersadar
“Eh- Iya?”
“Kuncinya buka dulu”
Chan mengangguk dan membuka kunci pintu mobilnya
“Yaudah aku duluan ya”
“Tunggu-“
Chan menahan lengan Seungmin dan membuat Seungmin menoleh kearahnya
“Kenapa?”
—Destiny—