My Princess

By Cicak__

6.5K 669 52

Akashi tengah mengasingkan diri dari kepenatannya karena pekerjaan tiba-tiba di kejutkan oleh seorang gadis k... More

Who ?
I FOUND YOU

The Truth

2.3K 233 29
By Cicak__

Hari minggu pagi yang cerah, ditemani suara jernih burung yang berkicau, panas di pagi hari ciri khas musim panas di Jepang berkurang karena banyaknya pohon rindang, sungguh suasana yang tenang dan damai ala pedesaan yang menentramkan jiwa. Semalam hanya mereka habiskan untuk melepas rindu, berbagi pelukan sambil melihat bintang, alhasil pagi ini Akashi memulai paginya dengan secangkir kopi hitam buatan Tetsuya.

Suasana seperti ini benar-benar seperti yang selama ini Akashi impikan. Kalau saja dia dia melupakan fakta bahwa anaknya belum mengetahui kebenaran tentang statusnya. Karena itulah dia akan mengatakannya hari ini juga, meskipun terkesan tiba-tiba, dia yakin Kiyomi adalah anak yang kuat, darah Akashi mengalir kental dalam diri gadis itu. Selain itu, Akashi juga sudah tidak bisa menahannya lagi dia ingin segera mendekap keluarga kecilnya.

"Ohayou paman" Sapa Kiyomi yang baru bangun dari tidurnya. Tubuh mungilnya berbalut piyama lucu bergambar tokoh kartun putri yang disukai banyak anak perempuan. Sebelah tangannya mengucek matanya yang masih terasa berat, sedangkan tangan yang satunya menggendong anak anjing teman barunya. Tetsuya sudah memastikan kebersihannya sehingga mengizinkan Kiyomi membawanya tidur. Membuat Akashi tersenyum gemas melihat putrinya. Juga ada anjing besar yang diketahui bernama nigou. Kenapa Nigou ? Karena Nigou lahir lebih dulu daripada Kiyomi. Bisa dibilang Nigou adalah penjaga Kiyomi, mereka seperti saudara yang berbeda spesies. Sama seperti Tetsuya, Kiyomi juga memiliki hati yang lembut dan penyayang binatang.

"Ohayou Kiyomi" Jawab Akashi ramah membalas sapaan putrinya .

"Paman, "

"Hm ?"

"Panggil aku Kiyo saja itu terdengar lebih keren "

Alis Akashi sedikit naik mendengar perkataan gadis kecilnya .

"Kenapa ? Bukankah itu terdengar manis ?"

Si gadis mengerucutkan bibirnya. Dia tak suka di bilang manis.

"Aku tidak manis paman. "

Akashi mendengus, tidak Tetsuya tidak anaknya mereka tidak sadar diri. Apalagi Kiyomi yang notabene adalah anak perempuan.

"Kau itu bukan laki-laki."

Kiyomi menurunkan anjing kecilnya dan menaruhnya di lantai. "Aku memang perempuan, tapi aku tidak lemah." Tukasnya dengan lantang. Bahkan kini kedua tangannya bersidekap.

"Apa kau tidak suka namamu ?"

"Tidak paman !" Sanggah Kiyomi tegas. Demi apapun dia sangat menyukai nama pemberian ibunya. "Aku sangat suka namaku. Aku hanya tidak ingin terdengar terlalu feminim. Itu saja paman."

Akashi nyaris tergelak. Anak sekecil itu sudah tahu arti kata feminim.

"Baik-baik..Kiyo ?"

Akhirnya dia menuruti permintaan sang anak yang ingin di panggil 'Kiyo' saja.

Tampak senyuman lebar dari Kiyomi. Merasa puas mendengar panggilan untuknya.

"Nah, begitu paman."
Akashi tersenyum tipis. Tak ada yang menyadari tatapan miris di matanya. Rasanya menyesakkan ketika mendengar anak kandungmu memanggilmu paman.

Tak lama setelahnya Tetsuya datang membawa segelas susu vanilla untuk putrinya. Begitu tahu gadis kecil itu sudah bangun.

"Kiyo-chan, jangan lupa beri makan nigou dan anjing yang kau temukan kemarin, oh ya , kau belum memberinya nama kan ?"

Ujar Tetsuya yang duduk diantara Akashi dan Kyomi.

"Ah, benar, Kaa-san, Kira-kira namanya siapa ya?"

Tanya Kiyomi yang masih merasa kebingungan mencari nama untuk teman barunya. ibu jari dan telunjuknya memegang dagu.

"Bagaimana kalau Natsu ? Kau menemukannya saat musim panas kan ?" Ucap Akashi memberikan saran.

"Itu bagus juga." Lanjut Tetsuya yang merasa setuju dengan usul Akashi.

"Tapi aku lebih suka Haru." Kiyomi menyampaikan pendapatnya secara pribadi.

"Kenapa begitu ?" Tanya Tetsuya penasaran. Mengingat Haru adalah nama untuk musim semi.

"Karena bulunya banyak dan lebat."
Manik babyblue, Kiyomi memandang anak anjing berjenis Shiba inu berbulu coklat yang sedang dipangkunya. Lidahnya terjulur dan ekor mungilnya bergoyang kekanan dan kekiri. Menggambarkan suasana hatinya yang merasa senang. Lalu mengeluarkan gonggongan kecil.

"Sepertinya dia menyukai nama itu." Ujar Tetsuya sambil mengelus kepala si anak anjing.

"Ung, " Kiyomi mengangguk senang, lalu kembali melihat anjingnya. "Kalau begitu namamu sekarang adalah Haru."

Anak anjing itu menggonggong kembali.

"Yosh, Sekarang kalian makan dulu ya.."

Ucap Kiyomi mngajak kedua anjingnya keluar untuk di beri makan. Dia sangat menyukai kegiatannya mengurus dan mengajak bermain anjing-anjingnya.

.
.

"Sepertinya dia sedikit Tomboy."

Ujar Akashi yang melihat tingkah putrinya yang begitu aktif dan tidak bisa diam. Meskipun dia perempuan, dia jarang mau bertingkah anggun dan kalem, dia lebih menyukai tontonan anak laki-laki, dia juga lebih suka berlarian dan hobi memanjat pohon seperti anak laki-laki.

Tetsuya menghela nafas. "Ini Karena ayahku sering menajaknya saat pergi menemui teman-temannya, kau tau, didaerah sini, Kiyomi adalah satu-satunya anak perempuan diantara bocah sebayanya, karena itulah teman bermainnya semuanya laki-laki."

"Kita bisa mendaftarkan dia ke sekolah kepribadian nanti."

Tetsuya mendengus. "Percuma, dulu aku pernah mencobanya, baru satu jam pertemuan pertama dia kabur."

Akashi terkekeh mendengarnya. "Kita lihat saja nanti, apakah jika aku yang memintanya hasilnya akan sama ?"

"Kau tidak akan terlalu keras padanya kan ?"

Tanya Tetsuya tak menutupi rasa khawatirnya. 

Akashi menunjukkan senyum menenangkan. "Tenang saja, sejak sebelum bertemu denganmu aku sudah berjanji pada diriku sendiri agar tidak melakukan hal yang sama dengan ayahku."

"Aku percaya kau akan jadi ayah yang hebat."

Akashi menatap Tetsuya lekat, pikirannya menerawang tentang statusnya kini yang telah menjadi seorang ayah, dia tak hanya harus bisa bertanggung jawab dalam hal materi tapi yang lebih penting dari itu dia harus bisa memberikan contoh yang baik untuk anaknya kelak.

Kemudian dengan pelan dia menjawab. "Ya, aku akan berusaha."

.

.

Tetsuya saat ini tengah sibuk memasak sarapan, Akashi sempat ingin membantunya namun Tetsuya melarangnya. Sambil menunggu, Tetsuya menyerahkan beberapa benda berbentuk mirip buku yang tak lain adalah album foto. Disitu terdapat foto Kiyomi dari saat baru lahir hingga foto terbaru saat upacara kelulusan TK. Tangannua menyentuh foto bayi yang masih terbungkus selimut warna pink, Kulitnya begitu putih seperti salju, hidungnya mancung dan bibirnya merah, penampilannya semakin manis manakala kepala mungilnya di beri bandana dengan aksen  bunga. Seulas senyum tersungging di wajah tampan Akashi, gadis kecilnya sudah terlihat cantik sejak baru dilahirkan.

Penyesalan dan kesedihan sudah pasti mendatangi batinnya. Dia tidak ada di sana saat anak itu lahir, begitu banyak hal yang dia lewati, bahkan dia tidak sempat menggendongnya saat dia bayi.

"Dia membuatku teringat akan ibuku,"

Ucap Akashi pada Tetsuya yang masih sibuk menata meja makan.

Sesaat tangan putih itu menghentikan kegiatannya memindahkan mangkuk kecil berisi sup tofu untuk melihat Akashi.

"Menurutku dia lebih mirip denganmu, sei-kun, sifatnya pun juga sama."

Seijuurou menatap Tetsuya. "Kalau memang kau merasa dia mirip denganku, kenapa kau tidak memberinya nama Seira, atau Seishina saja sekalian, ?

" Nama itu memang bagus, tapi aku tidak mau terkesan kurang kreatif."

Akashi tersenyum kecut, merasa tidak berguna sebagai ayah.

"Lagipula Kiyomi itu artinya cantik, dan kuat. Aku ingin dia menjadi gadis yang tegar."

Bayangan kilas balik peristiwa enam tahun yang lalu tiba-tiba memenuhi kepalanya. Hari dimana ketika dia mendekap bayinya untuk pertama kali, ada rasa tak percaya bahwa bayi yang nemiliki paras cantik itu adalah anak yang berasal dari rahimnya, kemudian di berikannya nama yang sarat akan harapan dan doa. Berharap di balik kecantikan yang di miliki sang putri, terdapat jiwa yang kuat dan tegar.

Tentu saja yang dia maksud dengan sikap tegar di sini adalah Kiyomi yang di masa depan nanti akan menjalani kehidupan yang tidak mudah, dia tidak akan memiliki sosok seorang ayah yang mendampinginya tumbuh. Ayah kandungnya tidak bisa mendampinginya saat dia menikah. Hatinya kembali merasa sesak, mengingat penderitaan yang dialami anaknya. Ada saat dimana dia merasa tidak pantas menjadi orang tua.

Seakan mengerti pikiran orang yang dicintainya, Akashi kemudian bangkit lalu berjalan menuju Tetsuya, membawa tubuh kecilnya kedalam dekapan yang menangkan.

"Jangan berfikir apapun, aku di sini, aku tidak akan pernah meninggalkan kalian."

Tatapan penuh cinta di berikan, kemudian kecupan dalam di kening. Membuat Tetsuya merasa tenang.

Tetsuyapun menunjukkan senyum indahnya. Beban di hatinya kini sudah menghilang. Dia tidak akan sendirian lagi.

"Ya.. Aku tahu itu. Terima kasih Sei-kun.."

.
.
.
Gadis kecil itu menatap heran aneka makanan yang telah tertata di depannya. Tidak biasanya sang Kaa-san memasak banyak makanan.

"Kaa-san masak sup tofu ?"

Tetsuya tersenyum seraya mengangguk. "Iya,sup tofu adalah makanan kesukaan Akashi-kun"

Kiyomi menoleh kearah Akashi.
"Paman suka sup tofu ?"

"Memang kau tidak ?"

Kepala bersurai merah panjang itu menggeleng polos.

"Aku lebih suka daging." Ucapnya sambil mengambil potongan daging Teriyaki yang lebih menggoda selera makannya.

Penampilan boleh mirip, tapi selera makan Kiyomi seperti Tetsuya yang suka pilih-pilih makanan dan tidak terlalu suka sayur. Untuk porsi makan anak itu tergolong normal, tidak sedikit seperti ibunya. Seperti itu yang di pikirkan Akashi. Kemudian dia mengambil potongan brokoli lalu menaruhnya di mangkuk Kiyomi.

"Kau harus makan sayur, itu baik untuk pertumbuhanmu."

"Tapi paman.."  Gadis itu menatap mekas ke arah Akashi karena tidak mau memakan sayur.

"Ini perintah."

Akhirnya sifat alamiah itu muncul juga, dan untuk pertama kalinya digunakan kepada anaknya.   Jika sudah begini, siapapun tidak bisa membantahnya.  Dan Kiyomi pun dengan setengah tidak selera memakan sayuran meskipun dengan wajah cemberut.

"Kau juga Tetsuya."

Tetsuya yang sedang menyuapkan nasi ke mulutnya tiba-tiba berhenti dan menatap Akashi,

"Aku sudah bukan anak-anak."

Meskipun nada dan wajahnya terlihat datar, tapi sebenarnya Tetsuya kesal.

"Tapi kau sudah punya anak."

"Apa hubungannya ?"

" Perilaku anak mencontoh orang tuanya, dia tidak suka sayur karena kau sendiri juga tidak mau makan sayur."

Sama seperti anaknya, Tetsuya juga dengan setengah hati memakan sayuran yang di berikan Akashi.

Akashi tak tahan untuk tidak menyeringai karena telah berhasil membuat Tetsuya dan Kiyomi menuruti perintahnya.  

'Inikah rasanya memiliki keluarga ?'  tanya Akashi dalam hatinya.  Rasanya sangat bahagia bisa berada di tengah-tengah  orang yang sangat  di cintainya.  Tak pernah dia merasa begitu hidup seperti saat ini. 
.
.

"Paman ?
Tanya Kiyomi setelah selesai sarapan, menatap Akashi yang masih sibuk dengan ponselnya ,

"Hm ?"

"Kapan paman pulang ?"

"Kau tidak suka aku di sini ?"

Wajah anak itu cemberut, merasa Paman ini sensitif sekali, batinnya.  "Aku kan hanya tanya saja paman"

" Kalau kau tidak pulang dan terlalu lama di sini, uangmu bisa habis paman."

Gemas, Akashi mencubit ujung hidung Kiyomi.

"Kau pandai bicara juga ya bocah."

"Aw, sakit paman !"

Protesnya,karena hidungnya di cubit, sementara Akashi masih terkekeh menyebalkan.

"Kiyo-chan. Setelah ini bersiap-siaplah."

Suara Tetsuya yang baru saja selesai mencuci peralatan makan mengalihkan dua atensi manusia merah.

"Memang kita mau kemana Kaa-san ?

"Kau sudah mulai libur musim panas kan ? Karena itu Akashi-kun mengajak kita jalan-jalan."

Dua mata bulat itu berbinar senang.

"Benarkah ?!"

Tanya anak itu memastikan, kemudian bersorak girang begitu mendapat anggukan oleh ibunya.

"Yeay !"

"Apa Nigou dan Haru boleh ikut ?"

"Tanyakan saja pada Akashi-kun."

"Boleh kan paman ? "

Kiyomi menatap Akashi dengan  puppy eyes nya, seperti Tetsuya saat begitu nenginginkan sesuatu dan biasanya Akashi tidak kuat melawannya.

"Haah, baiklah-baiklah, hentikan tatapanmu itu."

"Arigatou paman."

"Aku ganti baju dulu."

Akashi menghela nafas, ketika Kiyomi  pergi menuju kamarnya,

"Bisa gawat jika aku terus menghadapi tingkahnya yang seperti itu."

Menghadapi satu saja sudah membuatnya susah, apalagi jika nanti mereka berdua melakukannya bersamaan untuk menyerang Akashi.

Tetsuya tersenyum kecil. Kemudian mengelus pundak Akashi. "Mulai sekarang kau harus membiasakannya."

Meski begitu diam-diam Akashi menyusun rencana untuk mengatasi jurus andalan Tetsuya dan Kiyomi.

Ketika sedang tenggelam dalam pikirannya, tiba-tiba saja kecupan kecil diterima di bibir tentu saja membuat Akashi terkejut. Begitu sadar Tetsuya sudah pergi menuju kamarnya. Namun Akashi masih bisa melihat semburat merah menghiasi pipi Tetsuya. Akashipun tersenyum melihat tingkah kekasih birunya.

"Dasar."

.

.

Matahari memang belum terlalu tinggi,  rasanya sudah panas setengah mati. 

Akashi mengajak  Keluarganya,  untuk pergi liburan,  Pria berambut merah itu tersenyum dalam hatinya, ketika memikirkan bahwa sekarang dia memiliki keluarga.  Dia juga akan mengatakan kebenarannya pada Kiyomi nanti.

Sementara itu, Kiyomi duduk sambil memangku haru,  di sampingnya nigou duduk dengan tenang, gadis kecil itu mengagumi interior mewah yang ada pada mobil paman yang sejak kemarin menginap di rumahnya.  Dari sejak di lahirkan dia belum pernah merasakan naik mobil mewah dan pasti super mahal. Biasanya dia hanya naik mobil Tetsuya, atau mobil truk milik kakek dan neneknya yang memang bekerja mengurus beberapa ladang.  Rasanya begitu nyaman, kursinya juga empuk. ' Seandainya setiap hari dia bisa naik mobil seperti ini,' Pikirnya.

Jalanan Terlihat ramai meski tidak menimbulkan kemacetan, saat ini sudah memasuki liburan musim panas belum lagi hari Minggu, tentu saja banyak orang yang memanfaatkan waktu untuk berlibur bersama keluarga, atau bersama teman-temannya.

Setelah melalui waktu satu jam berkendara, Akashi dan keluarga kecilnya telah sampai di tempat wisata tujuan, seperti yang dinginkan si putri  dia membawa mereka ke sebuah taman safari.  Gunma Safari  Park, begitulah tulisan yang tertulis ketika mobil merah itu memasuki area taman yang menjadi tempat tinggal satwa dari beragam spesies.  Tetsuya bilang jika sudah lama Kiyomi ingin di ajak ke tempat itu, hanya saja baik Tetsuya dan kedua orang tuanya belum memiliki waktu luang untuk menemani gadis kecil mereka.

Sama seperti taman safari pada umumnya, hewan di sini tidak ditempatkan di kandang, mereka di biarkan berkeliaran sesuka hati.  Untuk di sini,  Pengunjung melihat dari dalam bus tour yang  di sediakan oleh pengelola.

"Pakailah ini, "

Ucap Akashi saat memakaikan Topi lebar yang biasa di pakai saat cuaca panas, Topi berwarna putih itu tampak cocok dipadukan dengan baju outher berwarna putih dengan kombinasi biru muda di ujungnya, menyembunyikan kaos berwarna biru yang di pakai Tetsuya.

"Kenapa?"

"Aku tahu kau tidak terlalu kuat dengan cuaca panas."

Meski sedikit kesal karena merasa diremehkan Tetsuya memilih menuruti saja permintaan Akashi.

"Kau juga."

Kiyomi tampak tidak protes ketika Akashi memakaikan topi di kepalanya,  miliknya berwarna merah muda seperti warna baju T-shirt dengan aksen pita tepat di dadanya, sementara celananya berwarna putih dengan panjang sampai lututnya, dipadukan dengan flat shoes yang senada bajunya,  anak itu sudah terlihat seperti model cilik, Tatapan polosnya membuatnya tampak menggemaskan.

Akashi sendiri mengenakan kemeja berwarna merah kombinasi hitam, memilih melindungi kedua netranya dengan sunglasses hitam yang di bawanya.

.
.

"Aku ingin Tiket untuk dua orang dewasa, satu anak-anak  dan dua anjing."

Pintanya begitu berada di depan loket pembelian tiket,.  Karena kalimat yang di ucapkan terdengar lucu membuat petugas yang ada di sana sedikit Tertawa merasa gemas ketika melihat Kiyomi dan dua anjingnya.

"Semuanya sepuluh ribu Yen sudah termasuk biaya sewa bus,untuk anjing kecil setengah harga."

Ucap wanita itu dengan ramah sambil menyerahkan Tiket.

"Terima kasih."

"Sepertinya aku pernah melihat wajah Anda tuan, tapi di mana ya ?"

Tanya wanita itu merasa familiar dengan si  laki-laki tampan berambut merah. 

"Apakah wajahku sepasaran itu ?"

Jawab Akashi dengan sedikit nada bercanda, kemudian pergi untuk menuju tempat bus wisata.

Petugas wanita itu langsung terbelalak kaget begitu menyadari bahwa laki-laki tampan tadi adalah orang yang sama dengan yang di lihatnya di televisi yang tak lain adalah Akashi Seijuurou sang pewaris Tunggal Kerajaan bisnis Akashi Group, Dia memang bukan selebrity tapi pembahasan tentang ketampanannya dan keberhasilannya memimpin perusahaan besar dalam usia muda membuatnya tak kalah populer dari idola yang sedang di gemari remaja masa kini.

.

.

Entah sadar atau tidak, Kiyomi duduk  di pangkuan Akashi.  Sedangkan Tetsuya duduk disebelah mereka.  Mereka tampak seperti sebuah keluarga kecil yang bahagia, membuat orang yang melihat merasa kagum sekaligus iri. 

Ketika dirasa waktu sudah cukup, bus berjalan membawa turis untuk bertemu beraneka macam satwa dari yang umum seperti gajah, singa, dan harimau hingga beberapa satwa endemik yang hanya ada di Jepang dan hanya ada di Taman Safari Gunma.

Tetsuya dengan sabar menjelaskan pertanyaan Kiyomi, ketika penjelasan dari tour guide belum memuaskan untuknya.  Sama seperti ketika dia mengajar murid-muridnya di TK.  Membuat Akashi merasa bangga melihatnya.

Ketika tour sudah selesai mereka tak lantas pergi, di area taman safari itu juga terdapat museum shop, museum yang menyimpan berbagai fosil dinosaurus,  di sini Seijuurou lah yang memberi penjelasan pada Kiyomi , dia juga membelikan semua buku tentang sejarah baik itu tentang dinosaurus juga tentang sejarah Gunma yang di jual di museum tersebut. Membuat Tetsuya menggelengkan kepalanya, Akashi memang bukan orang yang setengah-setengah dalam melakukan sesuatu , termasuk dalam mengajari anaknya.

Ketika sudah merasa lelah dan lapar mereka memutuskan untuk makan siang di resto yang terdapat di Taman Safari,  rasa makanan di sini juga tak kalah dengan restaurant bintang lima.

Selesai makan, karena cuaca yang begitu terik untuk bermain di wahana taman hiburan, mereka memutuskan untuk jalan-jalan saja melihat taman,  banyak pohon rindang dan pemandangan alam juga indah, membuat tempat ini menenangkan. 

Disini nigou dan haru bisa bebas berlarian dan Kiyomi ikut bermain bersama mereka. Akashi dan Tetsuya tak habis pikir kenapa anak itu seolah tak kehabisan tenaga padahal sudah hampir seharian dia beraktifitas.  Padahal anak seusianya akan merengek minta gendong karena tidak mau berjalan lagi.

.

Akashi menghampiri Kiyomi yang tampak sedang melihat pohon besar bunga wisteria, belum pernah dia melihat pohon sebesar ini dan memiliki bunga yang indah.

"Apa kau senang, ?"

"Ung,  Aku senang sekali Paman."

Akashi sudah tidak tahan lagi, rasanya begitu sakit ketika mendengar panggilan yang seolah asing untuknya. 

"Kiyo"

Dengan lembut Akashi memanggil nama anaknya. 

"Ya paman ?"

"Apa kau mau punya ayah ?"

Mata bulat memicing penuh curiga. Tangannya bersidekap di depan dada.
"Sudah kuduga, paman pasti menyukai okaa-san "

Bukanya tersinggung Akashi hanya tertawa kecil. Kemudian berjongkok mensejajarkan diri di depan anak perempuannya. Tersenyum lembut. Sementara Tetsuya berada tak jauh Dari mereka.

Dengan hati-hati Akashi mengatakan kebenaran tentang hubungan mereka pada Kiyomi.

"Bagaimana jika. . aku adalah ayah kandungmu ?"

".." Kiyomi hanya diam menatap Akashi dengan ekspresi datar, tak ada yang tahu apa yang dipikirkan anak itu.

Sementara bagi Akashi situasi ini tentu sangat tidak nyaman, tapi dia sudah sampai sejauh ini, tidak mungkin dia menarik kembali perkataannya.

"Kiyomi ?"

Akashi sekali lagi nemanggil nama anaknya, memastikan semoga perasaannya baik-baik saja.

"Aku sudah tahu"

"Apa ?!"

Nada Terkejut tak dapat disembunyikan dari sang pewaris salah perusahaan terbesar di Jepang. Dia tak percaya dengan apa yang diucapkan sang anak.

"Aku sudah tahu kalau kau adalah ayahku, sejak awal aku merasa kalau kita mirip, tapi aku takut jika aku bertanya, oka saan akan sedih," Pandangan mata si gadis kecil itu tampak menyendu. Kepalanya tertunduk ke bawah.

"Dan kau pasti akan pergi lagi" lanjutnya dengan nada lirih. Namun masih bisa terdengar oleh Akashi. Sementara di belakang mereka Tetsuya menggigit bagian bawah bibirnya tangannya terkepal, menahan air matanya agar tidak meluncur jatuh.

Memang, darah Akashi dan kejeniusannya tak bisa disembunyikan. Seharusnya Akashi sadar sejak awal. Tapi tak dipungkiri dia merasa bangga.

Dengan penuh sayang, Akashi membelai lembut kepala putrinya. Mencoba memberi pengertian.

"Tidak, aku tidak pernah meninggalkan kalian, saat itu ada sesuatu hal yang harus menyebabkan kita harus terpisah, dan sekarang ayah datang untuk membawa kalian"

Kiyomi diam kemudian tersenyum, lalu memeluk Akashi

"Otou-san" Akhirnya kata itu terucap juga dari mulut mungilnya.

Akashi merasakan perasaan antara bahagia dan terharu di hatinya.

" Terima kasih. Aku berjanji akan selalu menjaga kalian. " Akashi membalas dekapan anaknya penuh sayang. Merasakan kehangatan yang terjadi diantara mereka.

Kehadiran Kiyomi sangat di syukuri oleh Akashi, Dia merasa dirinya kembali utuh,. Seorang anak yang memiliki wajah cantik bak putri,  meskipun kadang sikapnya kadang harus membutuhkan sedikit bimbingan, namun Akashi tahu anak itu adalah anak yang berhati baik dan begitu mencintai keadilan,  di dalam diri anak itu dia bisa melihat gambaran ibunya pada Kiyomi, dan kehangatan dari Tetsuya.

Memang, tak ada yang bisa menggantikan sang ibu, dan juga Tetsuya hanya ada satu-satunya di dunia ini, Kiyomi juga akan tumbuh menjadi dirinya sendiri, tapi keberadaan mereka membuat hidupnya menjadi berarti.

Mungkin ibunya memang sengaja mengirim mereka berdua untuk menemaninya.

.

Hari sudah gelap ketika mereka kembali kerumah keluarga Kuroko.  Setelah seharian bermain akhirnya Kiyomi ketiduran sehingga Akashi menggendongnya menuju kamar.

Setelah membetulkan selimutnya, tak lupa menempatkan Haru di samping putri kecilnya, Nigou juga mengambil tempat tak jauh di sekitar sang majikan,  Tak lupa memberikan kecupan selamat Tidur di kening sang anak.

Akashi keluar untuk menemui Tetsuya yang telah menunggunya di ruang tamu dan juga kedua orang tua Tetsuya yang ternyata sudah kembali dari Hokaido.   Awalnya kedua orang tua itu sangat Terkejut begitu mengetahui Akashi ada dirumah mereka, juga ketika Akashi menjelaskan semuanya, juga  dia ingin langsung menikah dengan Tetsuya dan membawa Tetsuya tinggal bersamanya.  Tak ada pilihan lain,  mereka mendukung keputusan sang anak karena merasa Tetsuya sudah dewasa dan bisa mengambil keputusan untuk dirinya dan cucu mereka, Dan Akashi  dengan meyakinkan menjamin kebahagiaan Tetsuya dan Kiyomi.  Membuat orang Tetsuya tak lagi ragu untuk menurunkan Restu. 

Rasa bahagia langsung memenuhi dada, terutama Akashi.
Tak ada lagi yang perlu di cemaskan, tak ada lagi penghalang untuk mereka menyatukan cinta yang sempat Terpisah.

Akashi menggenggam tangan putih dengan lembut. "Tetsuya"

"Ya Sei-kun ?"

"Setelah kita kembali nanti, hal pertama yang ingin aku lakukan adalah aku ingin mengajak kalian menemui ibuku, kau mau kan ?"

Senyum Terindahpun  diberikan. Sebagai jawaban.

"Tentu saja."

Tamat

Ceritanya cuma gini aja karena saya  tidak ingin ada konflik di cerita ini.

Entah kenapa saya suka banget cerita Akakuro yang beginian walaupun mainstream tapi selalu bikin baper wkwkwk
Saya juga berencana bikin sequelnya, gapapa kalau ga Ada yang baca, bisa saya baca sendiri buat asupan hehe.

Gambar    sampul saya peroleh dari zerochan dan pinterest    dan   itu anak siapa lagi yang saya pake fotonya wkwkwkk. Boleh chat saya untuk yang tahu info cr.

Terima Kasih.

Continue Reading

You'll Also Like

69.6K 6.3K 49
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
2.4M 446K 32
was #1 in paranormal [part 5-end privated] ❝school and nct all unit, how mark lee manages his time? gampang, kamu cuma belum tau rahasianya.❞▫not an...
1.4M 81.7K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...
1.1K 113 13
[Thousand Autumns / Qian Qiu / Shan He Jian Xin] Author : Meng Xi Shi Genres : action, martial-art, historical, wuxia, danmei, shounen-ai, yaoi. STAR...