[FF BTS] You In Danger

By Wellashey

218K 22.5K 1K

[SELESAI] Sebuah organisasi yang di bentuk oleh pemerintahan Korea Selatan, dan berasal dari perintah Preside... More

Intro
You In Danger 1 : Danger I
You In Danger 2 : Danger II
You In Danger 3 : Danger III
You In Danger 4 : Danger IV
You In Danger 5 : We Are Bulletproof I
You In Danger 6 : We Are Bulletproof II
You In Danger 7 : We Are Bulletproof III
You In Danger 8 : We Are Bulletproof IV
You In Danger 9 : We Are Bulletproof V
You In Danger 10 : We Are Bulletproof VI
You In Danger 11 : We Are Bulletproof VII
You In Danger 12 : Fire I
You In Danger 13 : Fire II
You In Danger 14 : Fire III
You In Danger 15 : Fire IV
You In Danger 16 : Fire V
You In Danger 17 : Fire VI
You In Danger 18 : Fire VII
You In Danger 20 : Butterfly II
You In Danger 21 : Butterfly III
Yon In Danger 22 : Butterfly IV
You In Danger 23 : Just One Day I
You In Danger 24 : Just One Day II
You In Danger 25 : Just One Day III
You In Danger 26 : Rain I
You In Danger 27 : Rain II
You In Danger 28 : Let Me Know I
You In Danger 29 : Let Me Know II
You In Danger 30 : Coffee I
You In Danger 31 : Coffee II
You In Danger 32 : Serendipity I
You In Danger 33 : Serendipity II
You In Danger 34 : Serendipity III
You In Danger 35 : Singularity I
You In Danger 36 : Singularity II
You In Danger 37 : Singularity III
You In Danger 38 : The Truth Untold I
You In Danger 39 : The Truth Untold II
You In Danger 40 : The Truth Untold III
You In Danger 41 : Go Go
You In Danger 42 : Good Day
Outro
NEW STORY!!!
[My New Story] Black Memories | 00L

You In Danger 19 : Butterfly I

4.2K 450 20
By Wellashey

Rumah sakit, 10.11.

Seok Jin mendorong kursi roda yang diduduki oleh Namjoon. Di samping kiri kanannya ada Yoongi dan Hoseok. Sedangkan dibelakang ada Jungkook, Yoongi, Taehyung, dan Jimin. Mereka hendak berjalan-jalan di taman belakang rumah sakit, menemani Namjoon yang merasa penat karena berhari-hari selalu di kamarnya.

Udaranya sangat sejuk, dengan angin semilir yang membuat tubuh menjadi nyaman dan rilex. BTS berhenti tepat di depan sebuah pohon besar yang daunnya melindungi mereka dari sinar matahari. Mereka duduk dibawahnya, duduk di rerumputan yang lembut.

"Whoaaa rasanya lelah sekali. Kapan kita bisa libur bekerja?" Tanya Taehyung sambil melihat burung yang terbang bebas melintas di langit.

"Akan ada saatnya. Bersabarlah.. Bukannya bagus kalau kita punya pekerjaan? Dari pada harus bingung melakukan apa. Apalagi pekerjaan kita sangat membantu banyak orang, bahkan nyawa seseorang pun kita selamatkan." Ucap Jin yang membuat Taehyung tidak terima.

"Bukan begitu Hyung.. Maksudku aku ingin punya hari libur, walaupun satu hari aku akan sangat senang."

Jin menganggukan kepalannya untuk mengiyakan ucapan adiknya.

Taehyung memajukan bibir bawahnya melihat reaksi Jin yang terlihat tidak peduli dengan dirinya.

"Sebelum berangkat ke sini aku melihat ada email masuk." Ucap Yoongi. Dirinya mampu membuat teman-temannya melemaskan bahu.

"Apakah dari Polisi Kim? Kasus apa kali ini?" Tanya Jungkook.

"Siapa lagi kalau bukan polisi Kim." Jimin menjawab pertanyaan Jungkook dengan nada kesal.

"Kalian kan sudah dewasa, tidak pantas berperilaku seperti anak kecil yang malas pergi ke sekolah." Lagi-lagi Jin menasehati adik-adiknya.

"Apa isinya Hyung?" Tanya Jungkook lagi.

"Ada jenis narkoba baru, namanya Butterfly. Mereka menyuruh kita untuk menangkap si tokoh utama pembuat pill itu. Para polisi sudah berhasil menangkap pengedarnya dan mereka meminta bantuan kita untuk menangkap orang dibalik pembuat pill yang sudah memakan banyak korban." Ucap Yoongi menjelaskan.

Yang lain berdiam sejenak untuk mencerna ucapan Yoongi.

"Pill itu bisa membuat orang kehilangan nyawa setelah sepuluh kali konsumsi." Lanjutnya.

"Whoaaa.." Taehyung membuka mulutnya dengan lebar. Ia kagum dengan pill bernama Butterfly tersebut.

"Ada informasi lainnya?" Tanya Jungkook.

"Hanya bentuk pilnya dan reaksi yang ditimbulkan akibat memakan pill itu." Jawab Yoongi.

"Seperti apa?" Tanya Jimin.

"Bentuknya bulat pipih, berwarna biru muda, dan ditengahnya terdapat ukiran berbentuk kupu-kupu. Mungkin karena itu nama pillnya Butterfly. Lalu reaksi yang ditimbulkan adalah halusinasi yang berlebihan, sehingga membuat orang yang memakannya menjadi seperti orang gila, lalu tubuhnya menjadi sangat kuat, tetapi tak lama kemudian tubuhnya menjadi lemas sampai tidak bisa bergerak walaupun hanya mengangkat tangan."

"Aku penasaran dengan prestasi si pembuat pill-nya. Aku yakin dia orang yang jenius." Ucap Taehyung.

"Lalu kapan kita akan mengurusnya?" Tanya Hoseok.

"Pukul tiga sore kita akan pergi ke kantor polisi untuk mengintograsi salah satu pengedarnya." Jawab Yoongi.

***

Ruang Interogasi, pukul 16.38.

Dua anggota BTS kini sedang berada di ruang interogasi bersama dengan salah satu pengedar pill narkoba yang bernama Butterfly itu. Laki-laki berumur 27 tahun yang bernama Yoon Jisung itu menundukkan kepalanya karena tidak berani menatap Jungkook dan Taehyung. Tatapan tajam dari Jungkook lah yang membuat mental Yoon Jisung menciut. Lima orang sebelumnya pun sama persis dengan perilaku Yoon Jisung, takut dengan tatapan Jungkook yang serasa ingin menerkam dengan ganas.

"Kami akan menanyaimu beberapa pertanyaan. Tolong jawab pertanyaan kami dengan jawaban yang jujur." Ucap Taehyung dengan tegas.

Jungkook membuka laptopnya, ia langsung membuka laman email, sehingga saat wawancaranya sudah ia ketik, ia langsung mengirimnya kepada Yoongi. Sedangkan Taehyung, ia membuka bukunya untuk melihat daftar pertanyaan yang sudah ia buat sepulang dari rumah sakit.

"Pertanyaan pertama, kau tahu siapa pembuat pill butterfly?" Tanya Taehyung.

"T-tidak. Aku tidak mengetahuinya bahkan mengenalnya."

Taehyung dan Jungkook mengerutkan dahinya, suasana semakin serius. Jungkook diam-diam menatap wajah Yoon Jisung untuk mengetahui apakah dia berbohong atau tidak.

Ternyata ia memang berkata dengan jujur.

"Lalu bagaimana cara kau menerima pill-nya kalau tidak mengetahui siapa pembuatnya?" Tanya Taehyung.

"Dia hanya mengirimku lewat paket setiap malamnya."

"Bagaimana bisa kau memulainya?"

"Waktu itu aku sedang berada di bar. Di sana aku mabuk berat sambil mengingau masalah yang sedang ku alami. Aku ingat bahwa aku berkata kalau aku punya banyak hutang yang harus ku lunasi, tetapi aku tidak memiliki uang untuk melunasinya. Lalu ada seseorang yang menawariku untuk berkerja dengan mengedarkan pill narkoba. Lalu tanpa berfikir panjang aku langsung setuju."

"Lalu dia meminta alamatmu kemudian mengantarnya setiap malam?"

Yoon Jisung menganggukan kepalanya.

"Kau ingat seperti apa orangnya? Ciri-cirinya? Wajahnya? Namanya?"

"Dia tidak ingin diketahui namanya. Ia seorang laki-laki dengan tubuh yang tinggi dengan bahu yang lebar. Ia selalu menutupi wajahnya dengan masker hitam. Aku hanya dapat melihat matanya. Matanya cantik seperti kucing." Yoon Jisung menatap ke arah tembok yang ia pikir dapat membantunya untuk mengingat seseorang yang menawarkannya untuk mengedarkan narkoba.

"Kau bertemu dengannya di bar yang terletak di sudut kota itu?"

Yoo Jisung menganggukan kepalanya.

Taehyung dan Jungkook saling menatap, mereka sampai hafal dengan jawaban Yoon Jisung, karena kelima orang sebelumnya mempunyai jawaban yang hampir sama dengannya.

***

Rumah, pukul 17.48.

Sambil mengeringkan rambutnya yang basah menggunakan handuk kecil, Jungkook berjalan menuju dapur karena sebuah aroma masakan mampu membuatnya tergoda untuk melihat apa makanan yang tersedia di sana. Tidak hanya Jungkook, rupannya Taehyung, Jimin, dan Yoongi pun langsung menuju dapur setelah mencium aroma sedap makanan.

Setelah sampai di dapur, betapa terkejutnya mereka melihat meja makannya penuh dengan masakan rumahan. Sudah satu minggu ini mereka tidak makan masakan rumahan. Karena yang mereka makan adalah makanan kantin di rumah sakit juga makanan pesan antar, sering juga mereka hanya makan ramen buatan sendiri.

"Jin-hyung? Kau yang memasaknya?" Tanya Jimin dengan heran.

"Siapa lagi kalau bukan dia?" Jawab Taehyung.

"Whoaaa daebak!!" Seru Jimin dengan kagum.

Jimin dan Taehyung langsung mengambil kursi lalu duduk di sana. Mereka tidak sabar untuk segera melahap masakan Jin yang sudah lama dirindukan. Diikuti oleh Jungkook dan Yoongi. Sedangkan Hoseok dan Jin masih sibuk menyiapkan jus melon yang sedang dibuat.

"Aku kira kau kerumah hanya untuk mandi dan mengambil barang-barang Namjoon." Ucap Yoongi.

Seok Jin tersenyum melihat teman-temannya senang dengan kejutan kecilnya. Ia senang jika masakannya membuat orang lain gembira.

"Ini bukan jam makan malam, tetapi aku tidak sabar untuk memakannya sekarang juga!" Seru Jimin sambil mengambil sumpit yang berada di samping mangkuk nasinya.

"Makanlah sepuasnya. Aku akan memasaknya lagi jika kalian masih lapar." Ucap Jin disusul dengan sorak-sorak teman-temannya.

Hoseok berjalan menuju meja makan sambil membawa nampan yang diatasnya berdiri enam gelas jus melon. Seperti pelayan, ia menaruh gelas tersebut tepat di hadapan masing-masing anak.

"Whoaaa!!" Taehyung tidak berhenti untuk kagum.

"Padahal hanya masakan rumahan dan jus melon, tapi rasanya aku sangat bahagia." Ucap Jungkook masih dengan tanpa ekspresi. Bahkan nada suaranya sangat datar.

"Selamat makan!!" Ucap Jin yang mempersilahkan teman-temannya untuk makan.

Keenam anggota BTS tersebut makan dengan lahap, sampai-sampai Jimin menghabiskan tiga mangkuk nasi.

Satu jam kemudian.

Berbeda dengan suasana di ruang makan, kini mereka berada di ruang tengah dengan suasana yang serius. Mereka hendak membicarakan kasus yang mereka hadapi saat ini.

Jungkook membuka laptopnya, melihat hasil wawancara yang beberapa jam lalu ia lakukan bersama Taehyung. Ada enam data di sana, karena mereka berdua mewawancarai enam orang pengedar pill bernama Butterfly itu.

"Bagaiman hasil wawancaranya?" Tanya Jin. Kali kedua ini ia yang membimbing kasus, karena Namjoon masih berada di rumah sakit.

"Semua jawaban dari keenam pengedar hampir sama. Aku akan menjelaskannya satu kali dari hasil wawancara kami dengan Yoon Jisung. Mereka melakukannya karena sedang krisis uang, lalu ada yang menawari mereka untuk bekerja sebagai pengedar narkoba. Sayangnya saat kami tanya tentang siapa yang menawari mereka, mereka semua tidak tahu dengan nama maupun wajahnya yang djtutupi oleh masker. Kita sebut saja dia Tuan X. Mereka hanya menyebutkan ciri-ciri tubuh dan matanya." Ucap Jungkook menjelaskan.

Semuanya mendengarkan penjelasan Jungkook dengan tenang dan dengan ekspresi wajah yang serius.

"Lalu, keenamnya sama-sama bertemu dengan Tuan X di bar sudut kota." Lanjutnya.

"Bukannya ini kasus yang sangat mudah?" Hoseok meremehkan.

"Lalu apa rencana selanjutnya?" Tanya Jin.

"Kita pergi saja ke bar sudut kota, lalu kita mengamati orang-orang di sana dan mencari Tuan X dengan petunjuk dari ciri-ciri yang sudah mereka bilang." Ucap Hoseok.

Taehyung mengerutkan dahinya, ia tidak setuju dengan rencana Hoseok.

"Aku rasa tidak perlu secepat itu. Malam ini dua di antara kita pergi ke sana untuk menaruh beberapa mini DV kamera. Lalu dari sini kita mengamati, jika ada seseorang yang mencurigakan, kita anggap dia sebagai tersangka. Lalu malam berikutnya kita pergi ke sana untuk mendekati tersangka tanpa mencurigakan. Maksudnya jangan sampai mereka tahu kalau kita sedang memata-matai." Ucap Taehyung.

"Setuju!" Seru Jimin dan Yoongi bersamaan.

"Aku setuju denganmu Hyung.." lanjut Jungkook.

Hoseok tidak dapat berkata-kata, ia merasa bahwa dirinya sedang dikalahi oleh Taehyung, adiknya yang ia anggap paling aneh dan berisik.

"Rencana sudah dibuat, lalu kalian tinggal menjalankannya dengan sebaik mungkin." Ucap Jin.

Yang lain menganggukan kepala dengan mantap.

"Siapa yang akan pergi ke bar malam ini? Cukup dua orang saja. Menaruh kamera di sana tidak perlu banyak orang." Jin memandang adik-adiknya bergantian.

Jungkook mengangkat tangannya sekilas.

"Andwaaeee!!" Tolak Taehyung dengan mentah-mentah.

"Dia memiliki ekspresi yang terlalu serius dan tidak pernah merubah ekspresinya diamanpun tempat dan diwaktu apapun. Bisa-bisa nanti dia dicurigai dan rencana kita akan gagal. Sebaiknya Hoseok-hyung dan Jimin yang pergi kesana." Lanjutnya.

Jungkook melirik ke arah Taehyung sambil menghembuskan nafasnya dengan pasrah. Ada benarnya ucapakan Taehyung, pikir Jungkook. Ia mengakui dirinya memang tidak pandai mengolah ekspresi.

"Baiklah kalau begitu, kami akan berangkat pukul 11 malam." Ucap Jimin menyetujui.

To be continue

Double up lagi nihh.. Jangan lupa voment yaahhh biar authornya tambah semangat ngetik :))

Continue Reading

You'll Also Like

466K 46.7K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
37.9K 2.3K 25
Jin tomang:ngegad mulu:( Juki:laknad:) Tae:aliend:) Jimen:beauty tutor:) Suga:es idup:) Abangkuda:tereak mulu:) Namzun:God of destruction:) (END)
4.9K 824 15
@misochan_05 Jeon Jungkook, pemuda tampan yang memiliki hidup penuh warna bersama teman-temannya ternyata mempunyai masa kecil kelam yang tidak ia ke...
1.1K 74 2
"YAKK!! BERHENTILAH MENATAP KE ARAH PAYUDARA KU" jennie