[FF BTS] You In Danger

By Wellashey

218K 22.5K 1K

[SELESAI] Sebuah organisasi yang di bentuk oleh pemerintahan Korea Selatan, dan berasal dari perintah Preside... More

Intro
You In Danger 1 : Danger I
You In Danger 2 : Danger II
You In Danger 3 : Danger III
You In Danger 4 : Danger IV
You In Danger 5 : We Are Bulletproof I
You In Danger 6 : We Are Bulletproof II
You In Danger 7 : We Are Bulletproof III
You In Danger 8 : We Are Bulletproof IV
You In Danger 9 : We Are Bulletproof V
You In Danger 10 : We Are Bulletproof VI
You In Danger 11 : We Are Bulletproof VII
You In Danger 12 : Fire I
You In Danger 13 : Fire II
You In Danger 14 : Fire III
You In Danger 15 : Fire IV
You In Danger 16 : Fire V
You In Danger 17 : Fire VI
You In Danger 19 : Butterfly I
You In Danger 20 : Butterfly II
You In Danger 21 : Butterfly III
Yon In Danger 22 : Butterfly IV
You In Danger 23 : Just One Day I
You In Danger 24 : Just One Day II
You In Danger 25 : Just One Day III
You In Danger 26 : Rain I
You In Danger 27 : Rain II
You In Danger 28 : Let Me Know I
You In Danger 29 : Let Me Know II
You In Danger 30 : Coffee I
You In Danger 31 : Coffee II
You In Danger 32 : Serendipity I
You In Danger 33 : Serendipity II
You In Danger 34 : Serendipity III
You In Danger 35 : Singularity I
You In Danger 36 : Singularity II
You In Danger 37 : Singularity III
You In Danger 38 : The Truth Untold I
You In Danger 39 : The Truth Untold II
You In Danger 40 : The Truth Untold III
You In Danger 41 : Go Go
You In Danger 42 : Good Day
Outro
NEW STORY!!!
[My New Story] Black Memories | 00L

You In Danger 18 : Fire VII

3.8K 413 23
By Wellashey

Sudah selesai mengitari bangunan sambil menumpahkan bensin, kini mereka tinggal menggesekan korek api lalu dijatuhkan ke bangunan yang terkena bensin.

"ANGKAT TANGAN!!" Seru seseorang kepada Kim Jong In. Dengan segera ia menjatuhkan bungkus korek apinya kesembarang tempat lalu melakukan apa yang diperintahkan orang yang ia ketahui sebagi polisi tersebut.

Dengan pelan, ia membalikan badannya. Dugaannya tidak salah, dihadapannya kini memang ada polisi. Tetapi bukan hanya satu orang polisi, melainkan sepuluh orang polisi kini sedang mengarakah pistol tepat ke tubuhnya. Dan yang membuat Jong In tambah terkejut adalah Kim Joon Myun sudah ditangani oleh dua orang polisi. Mereka sedang memborgol temannya tersebut.

"Sialan." Ucapnya dengan suara yang sangat kecil hingga hanya dirinya yang mendengar. Kini otaknya memunculkan banyak pertanyaan. Kenapa polisi bisa mengetahui keberadaannya? Padahal hanya Joon Myun yang tahu soal mereka akan kabur dan membakar panti asuhan. Kenapa waktunya sangat tepat saat dirinya akan membakar bangunannya? Kenapa tidak datang setelah apinya sudah melahap bangunannya? Siapa yang membuat rencananya menjadi kacau seperti ini? Kim Jong In sadar bahwa akhir hidupnya adalah saat ini. Tidak akan ada lagi kesempatan untuk melakukan apapun yang ia inginkan. Kabur bukanlah hal yang terbaik, kakinya akan menjadi sasaran bagi pistol para polisi. Jadi Jong In memilih untuk menurut.

Sebuah mobil hitam berhenti di samping mobil sport milik Kim Joon Myun. Setelah mesinnya dimatikan, si supir membuka pintunya, kemudian turunlah supir beserta penumpangnya. BTS. Mereka hadir di sana kecuali Namjoon dan Seokjin. Mereka berlima mengedarkan pandangannya melihat apa yang terjadi sekelilingnya. Mereka melihat dengan jelas ketika Kim Joon Myun sedang masuk ke dalam mobil polisi dan Kim Jong In yang sedang diborgol.

Melihat semuanya beres, BTS menghambur ke tujuan mereka masing-masing. Taehyung dan Hoseok memilih untuk memeriksa mobil sport milik Joon Myun, siapa tahu di sana ada barang yang berbahaya seperti senjata tajam.

Hoseok membuka bagasi mobil. Ia memeriksa semua barang yang ada di dalamnya. Tidak ada yang perlu di curigai. Tetapi ia tetap harus teliti. Akhirnya Hoseok memutuskan untuk membuka isi dari tiga buah tas tersebut. Tas pertama berisi pakaian, tas kedua berisi pakaian pula, dan tas ketiga berisi beberapa pistol dan pelurunya. Yap, Hosoek mendapatkan apa yang ia curigai.

Taehyung membuka pintu depan mobil, siapa tau di sana ia menemukan sesuatu.

"Ehmmm... Ehmmm..." Suara seseorang yang terdekap membuat Taehyung terkejut. Lalu ia menoleh ke bangku belakang. Di sana ada Sooyoung yang mulut, tangan, dan kakinya dililit oleh tali.

"Sooyoung-ah!" Dengan cepat Taehyung membuka pintu belakang mobil. Kemudian ia melepaskan semua tali yang terlilit di beberapa bagian tubuhnya. Setelah semuanya beres, Sooyoung mengeluarkan dirinya dari dalam mobil. Sambil menangis ia memeluk Taehyung.

"Gomawo oppa.. hiks hiks hiks.." Sooyoung menangis di pundak Taehyung dengan air matanya yang membasahi kaos hitam Taehyung.

"Sekarang kau baik-baik saja.." Ucap Taehyung menenangkan perempuan di pelukannya.

Di lain tempat ada Jongdae yang hendak memasuki panti asuhan. Karena di sanalah keluarganya selama beberapa hari ini diamankan. Diikuti oleh Jungkook dan Jimin, mereka bertiga memasuki bangunan tersebut dengan langkah yang tidak menimbulkan suara, karena di dalamnya banyak anak-anak yang sedang tertidur pulas. Mereka tidak ingin membuat keributan yang membuat tidur anak-anak terganggu.

Jongdae yang bertemu dengan keluarganya langsung saling memeluk. Mereka menumpahkan air mata yang bukan berarti kesedihan, melainkan kebahagiaan kebebasan. Hari yang ditunggu-tunggu oleh ibu dan adiknya akhirnya datang juga, saat matahari sudah muncul, mereka berniat untuk kembali pulang ke rumahnya.

"Aku sangat merindukan kalian. Lihatlah pipimu, kenapa tidak sebesar yang dulu??" Tanya seorang wanita paruh baya yang diketahui sebagai pengasuh di panti asuhan tempat dimana BTS dibesarkan dan dididik. Namannya Ra Mi Ran. BTS memanggilnya dengan sebutan 'eomma'.

Jungkook dan Yoongi tertawa mendengar keluhan eomma-nya.

"Kami harus memiliki pipi yang ramping agar terlihat tampan." Ucap Jungkook dengan kebohongan yang bermaksud untuk melucu. Mi Ran tertawa mendengar ucapan anaknya tersebut. Menjadi sosok yang lebih lembut dan hangat dihadapan eomma-nya adalah Jungkook. Ia akan kembali menjadi dingin nantinya saat sudah tidak berada di panti asuhan. Sebuah peristiwa yang membuatnya menjadi seperti itu. Sebuah peristiwa yang membuat dirinya ingin membalas dendam. Walaupun ia tahu bahwa balas dendam itu perbuatan yang buruk, tetapi ia tetap ingin melakukannya. Suatu saat nanti, ketika waktunya sudah tiba.

"Aigoo.. Kenapa wajahmu semakin tampan Yoongi-ah.." Mi Ran mengusap pipi Yoongi dengan lembut.

"Kalian sudah dewasa dan semakin pintar. Bahkan kalian menyelamatkan kami. Kalian memang anak yang baik.." kedua tangan Mi Ran menepuk bahu Jungkook dan Yoongi.

Sementara itu, Jimin hendak meminta maaf kepada polisi Han. Ia ingin berkata jujur, karena dua hari yang lalu ia sempat berbohong soal kasus yang BTS urus. Tidak pantas jika Jimin diam saja dan tidak mengucapkan kata maaf.

Saat itu Han Woo Tak sedang mengambil barang bukti seperti korek api dan botol yang berisi bensin. Jimin mendekati laki-laki itu lalu menepuknya. Kemudian ia menoleh ke arah Jimin. Melihat siapa yang datang, Woo Tak malah melanjutkan aktivitasnya tanpa memperdulikan Jimin yang sedang tersenyum ramah. Jimin tahu jika orang dihadapannya sedang marah dengannya karena telah dibohongi.

"Mianheyo.. Aku sudah membohongimu waktu itu. Aku mengaku salah dan berjanji tidak akan melakukannya lagi." Ucap Jimin dengan memelas.

Hening.

Setelah membungkus barang bukti, Han Woo Tak bangkit dari jongkoknya. Ia menghembuskan nafasnya dengan kasar. "Aku kecewa sekaligus kagum denganmu. Aku tidak suka denganmu karena sudah membohongiku waktu itu. Tapi berkat kau kasus ini diselesaikan dengan baik karena kau lebih teliti, dengan begitu aku dapat pelajaran baru darimu. Karena impas, aku memaafkanmu." Ucapnya.

"Jinjayo? Gamsahamnida!" Jimin membungkukkan badannya 90° berkali-kali.

"Tapi dengan satu syarat!"

Jimin menatap Han Woo Tak dengan tatapan bingung.

"Kau harus mentarktirku."

Jimin tertawa ringan mendengar syarat yang diberikan oleh polisi Han. "Akan akan mentarktir makanan termahal di Korea."

Kembali lagi dengan kedua manusia yang tengah berpelukan. Kini Sooyoung melepas pelukannya setelah mendapat beberapa kata-kata bijak dari Taehyung. Sooyoung merasa dirinya sudah lebih baik dari sebelumnya, hatinya sudah lega karena Kim Joon Myun sudah ditangkap oleh polisi. Bahkan ia sudah mendapatkan teman-teman baru yang berhati baik. Taehyung dan Jungkook. Sooyoung hanya kenal dengan kedua anggota BTS tersebut dan ia hanya mengetahui bahwa mereka detektif biasa yang bekerja bersama polisi. Bukan BTS yang merupakan organisasi buatan Korea Selatan yang sengaja dibentuk atas usul presiden. Ia tidak perlu tahu, pikir Taehyung. Karena hati seseorang dapat berubah kapanpun, dimana pun, dan di saat apapun. BTS sangat dirahasiakan identitasnya.

"Oppa?"

"Hmm?" Taehyung menaikan kedua alisnya.

"Bagaiman bisa kau tahu kalau kami ada di sini?"

Taehyung tersenyum mendengar pertanyaan Sooyoung.

17 jam sebelum Kim Jong In dan Kim Joon Myun ditangkap...

Sesampainya Jungkook dan Taehyung dirumah, mereka langsung disambut oleh pertanyaan hyung-nya. Yaitu Jimin yang sangat bersemangat mengurus kasus kali ini. "Bagaimana hasilnya?"

Jungkook dan Taehyung melepas jaket hitamnya lalu duduk di ruang tengah sambil melampirkan jaketnya di sofa.

"Biarkan kami duduk dulu.." ucap Taehyung mengeluh.

"Kim Jong In memang pelaku dibalik terjadinya kebakaran rumah milik Moon Ga Young dan Park Chanyeol. Dan satu hal lagi, ini informasi baru yang sangat penting. Ada seseorang yang bersekongkol dengan Kim Jong In, namanya Kim Joon Myun." Jungkook menjelaskan.

Hoseok dan Yoongi yang sedang berada di dapur untuk menikmati sereal tertarik untuk mendengarkan penjelasan Jungkook. Mereka berdua mendekat ke ruang tengah dan duduk di sofa. Kini kelima anggota BTS berkumpul di sana.

"Maksudmu Kim Jong In tidak melakukannya sendirian?" Tanya Hoseok penasaran.

Jungkook mengangguk, kemudian ia menjelaskan semuanya yang dikatakan Park Sooyoung, pacar Park Chanyeol.

Semuanya terkejut mendengar penjelasan Jungkook. Mereka tidak menyangka jika ada cerita dibalik kasus tersebut. Walaupun seperti itu, Kim Jong In memang diakui sebagai penjahat paling licik. Dia memanfaatkan kebencian seseorang untuk keuntungannya sediri. Ia mendapatkan hasil curiannya karena temannya membantunya demi membalas dendam.

"Kau punya nomor telepon Kim Joon Myun?" Tanya Yoongi pada Jungkook.

Jungkook menganggukan kepalanya.

"Aku ingin meng-hack ponselnya agar mengetahui isi pesannya. Aku yakin mereka saling membalas pesan untuk membicarakan rencana mereka." Ucap Yoongi.

Kemudian Jungkook menyerahkan buku catatannya kepada Yoongi.

Yoongi meninggalkan ruangan menuju kamar kerjanya. Di sana ia memulai keahliannya sebagai hacker. Mula-mula ia mengirimkan pesan spam kepada nomor Kim Joon Myun yang berisi virus untuk mengambil semua data dari teleponnya. Jika pesan spam tersebut dibuka oleh si pemilik, maka virus tersebut sudah bekerja. Beruntungnya, tidak butuh waktu lebih dari satu menit, Joon Myun sudah membuka pesan spam yang dikirim Yoongi. Setelah itu dia dengan mudah dapat memeriksa dan membaca isi pesan Joon Myun dengan Jong In.

Jimin, Hoseok, Jungkook, dan Taehyung ikut membaca isi pesan kedua tersangka tersebut.

Betapa terkejutnya mereka ketika membaca pesannya. Benar-benar sama persis seperti informasi dari Sooyoung dan dugaan dari Jimin. Beberapa menit mereka membaca pesan hingga selesai, mereka mulai membuat rencana penangkapan kedua tersangka. Secepat mungkin. Sebelum ada orang lain yang menjadi korbannya. Akan sangat bahaya bila kedua orang tersebut masih berkeliaran di luar sana.

Yoongi mencari alamat Kim Joon Myun melalui data di komputernya.

Setelah mendapatkannya, Hoseok menghubungi pihak polisi untuk memberikan misi penangkapan tersangka kasus kebakaran. Mereka akan menangkap Kim Jong In dan Kim Joon Myun pukul 8 malam.

Pukul 13.49.

Setelah pulang dari rumah sakit untuk menjenguk hyung-nya sekaligus membicarakan rencana mereka, kelima anggota BTS tersebut berencana untuk tidur siang. Sayangnya keributan yang dibuat oleh Yoongi mampu membuat jadwal tidur siang mereka hilang. Pasalnya komputernya menampilkan pesan baru yang dikirimkan oleh Joon Myun kepada Jong In mengenai rencana mereka untuk kabur karena sudah menjadi buronan polisi.

"Sepertinya Sooyoung memberitahu Joon Myun bahwa polisi sedang mencarinya, pasti ia terlalu emosi hingga mengatakan semuanya. Aku lupa mengingatkannya.." ucap Taehyung kepada Yoongi dan yang lain.

"Hhh.." Hoseok menghembuskan nafasnya dengan lemas.

"Gwaenchana, yang kita lakukan sekarang belum terlambat. Kita baca saja pesannya, apapun yang mereka lakukan kita mengetahuinya." Ucap Yoongi yang membuat anggota BTS kembali bersemangat.

***

Sekarang keadaan sudah menjadi normal. Anak-anak panti asuhan beserta pengasuhnya menjalani kegiatan rutinitas seperti hari-hari biasanya. Jongdae dan keluarganya berkumpul lagi dan menikmati sarapan bersama setiap paginya seperti sedia kala. Sooyoung pun kembali menjadi mahasiswa di semester akhirnya, ia sudah tidak bersedih-sedih lagi karena Kim Joon Myun sudah berada di dalam jeruji penjara. Namjoon masih dengan selang infusnya, tetapi luka jahitnya sudah kian membaik. Bahkan dua hari lagi ia bisa pulang dan melakukan aktifitas seperti biasanya. Walaupun begitu, ia masih harus hati-hati. Tidak boleh melakukan hal-hal yang berbahaya seperti berkelahi.

Dan anggota BTS lainnya mulai menangani kasus baru.

To be continue

Park Sooyoung nih alias Joy Red Velvet~

Cantik banget sampe aku yang cewe aja ngebiasin dia hehe.. bias girlband kalian siapa nih??

Continue Reading

You'll Also Like

69.8K 6.3K 49
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
1M 86.4K 30
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
68.1K 6.2K 24
Dia datang tanpa diundang. Datang dalam heningnya suasana rumah tua terbengkalai milik kami.. Lalu menjelma menjadi seorang bocah kuat walau tak di h...
155K 15.4K 39
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...