[FF BTS] You In Danger

Bởi Wellashey

218K 22.5K 1K

[SELESAI] Sebuah organisasi yang di bentuk oleh pemerintahan Korea Selatan, dan berasal dari perintah Preside... Xem Thêm

Intro
You In Danger 1 : Danger I
You In Danger 2 : Danger II
You In Danger 3 : Danger III
You In Danger 4 : Danger IV
You In Danger 5 : We Are Bulletproof I
You In Danger 6 : We Are Bulletproof II
You In Danger 7 : We Are Bulletproof III
You In Danger 8 : We Are Bulletproof IV
You In Danger 9 : We Are Bulletproof V
You In Danger 10 : We Are Bulletproof VI
You In Danger 11 : We Are Bulletproof VII
You In Danger 12 : Fire I
You In Danger 13 : Fire II
You In Danger 14 : Fire III
You In Danger 15 : Fire IV
You In Danger 17 : Fire VI
You In Danger 18 : Fire VII
You In Danger 19 : Butterfly I
You In Danger 20 : Butterfly II
You In Danger 21 : Butterfly III
Yon In Danger 22 : Butterfly IV
You In Danger 23 : Just One Day I
You In Danger 24 : Just One Day II
You In Danger 25 : Just One Day III
You In Danger 26 : Rain I
You In Danger 27 : Rain II
You In Danger 28 : Let Me Know I
You In Danger 29 : Let Me Know II
You In Danger 30 : Coffee I
You In Danger 31 : Coffee II
You In Danger 32 : Serendipity I
You In Danger 33 : Serendipity II
You In Danger 34 : Serendipity III
You In Danger 35 : Singularity I
You In Danger 36 : Singularity II
You In Danger 37 : Singularity III
You In Danger 38 : The Truth Untold I
You In Danger 39 : The Truth Untold II
You In Danger 40 : The Truth Untold III
You In Danger 41 : Go Go
You In Danger 42 : Good Day
Outro
NEW STORY!!!
[My New Story] Black Memories | 00L

You In Danger 16 : Fire V

3.9K 464 31
Bởi Wellashey

Pukul 18.05.

Waktunya pergi ke TKP. Jimin dan Hoseok sudah siap untuk menyelidiki tempat terjadinya kebakaran. Berbekal informasi dari polisi Han, berita di televisi, rekaman CCTV, dan informasi lainnya yang Jimin lihat dari internet. Jimin melangkah dengan percaya diri dan yakin. Hoseok yang melihat adiknya sedang membara hanya menggelengkan kepalanya. Walaupun adiknya keras kepala, tetapi ia tetap sayang dengannya, karena Jimin merupakan adik yang baik. Jimin tidak segan untuk meminjamkan kaos bahkan celana dalam kepada Hoseok.

Jimin dan Hoseok pergi ke rumah Lee Soo Geun menggunakan bus. Selama perjalanan Jimin tidak henti-hentinya membaca catatan dalam buku kecilnya. Ia sedang menganalisis dan menduga-duga. Hoseok hanya memperhatikan adiknya dengan tersenyum.

Perjalanan mereka membutuhkan waktu setengah jam.

Kini mereka sudah sampai di rumah Lee Soo Geun. Rumah yang setengah terbakar dan sudah tidak layak pakai. Beberapa perabotan yang setengah hangus seperti sofa dan lemari masih di sana.

Jimin dan Hoseok tanpa ragu mendekati rumah tersebut. Mereka mengamati hal-hal yang ingin mereka amati. Memasuki rumah yang atapnya sudah ambruk, tembok yang hitam, lantai yang kotor karena abu, dan perabotan yang hangus.

Tidak ada yang mencurigakan.

"Kau menemukan sesuatu yang menarik?" Tanya Hoseok pada Jimin.

"Sudah kuduga. Lee Soo Geun bukanlah target Kim Jong In." Ucap Jimin yang membuat Hoseok bingung.

"Maksudmu?"

"Aku hanya menduga jika target Kim Jong In memiliki umur yang tidak beda jauh dengannya. Yaitu 21-27 tahun." Jawab Jimin.

"Kenapa bisa begitu?"

"Kau tahu kan kalau Kim Jong In adalah penjahat jenius yang memakai otak jika melakukannya? Aku yakin jika Kim Jong In mendatangi rumah temannya, lalu ia pelajari rumah temannya itu, dengan begitu ia dengan mudah mengambil barang mahal dan berharga lalu membakar rumahnya. Itu trik liciknya supaya polisi tidak tahu jika sebenarnya ada motif kejahatan dibalik kejadian kebakaran. Sebenarnya itu hanya asumsiku, tapi aku yakin jika asumsiku tidak salah."

"Kenapa kau tidak megatakannya sejak awal? Kalau begitu dari awal aku akan percaya denganmu.."

"Aku baru mempelajarinya sejak mendapatkan informasi dari polisi Han." Ucap Jimin dilanjut dengan tawa kecilnya.

"Kalau begitu ayo kita pergi ke TKP kedua, rumah Moon Ga Young." Ajak Hoseok.

***

Jungkook dan Taehyung masuk kedalam sebuah cafe kopi. Mereka mencari sebuah tempat duduk yang sekiranya nyaman untuk mewawancarai kerabat korban. Yang pasti jauh dari jangkauan pengunjung lain. Mereka mencari tempat yang jarang orang tempati. Sudut ruangan. Mereka berjalan mendekati meja di sudut ruangan dengan empat kursi.

Karena sekarang pukul 18.25, Jungkook dan Taehyung harus menunggu Lee Changsub setengah jam lagi. Seperti janji yang sudah mereka buat sore tadi, bahwa Lee Changsub akan menemui mereka pukul 7 malam. Sambil menunggu, Jungkook membuka kembali catatan di buku kecilnya. Ia sudah menyiapkan beberapa pertanyaan untuk para kerabat korban, tetapi ia merasa ada yang kurang, sehingga ia menambah pertanyaannya lagi ke dalam daftar pertanyaan.

"Kau ingin minum? Aku akan memesannya." Ucap Taehyung.

Jungkook berfikir sejenak.

"Coklat hangat."

"Menu yang bagus, itu sangat membantumu untuk berfikir. Tapi, tidakkah membosankan?"

Jungkook menggelengkan kepalanya dengan yakin.

"Baiklah.."

Taehyung berjalan meninggalkan Jungkook menuju kasir. Disana ia memesan dua coklat hangat. Sebenarnya ia ingin minum-minuman yang segar dan dingin. Tetapi entah kenapa bibirnya mengucapkan menu tersebut dengan lancar dan sulit untuk meralatnya. Mungkin otak dengan hatinya sedang tidak sinkron.

Setelah membayar dan mendapatkan minumannya, Taehyung kembali ke mejanya.

Taehyung mengerutkan dahinya melihat Jungkook tidak lagi sendirian. Kini ia bersama dengan seorang laki-laki yang ia yakini bernama Lee Changsub.

Taehyung menaruh minumannya di hadapan Jungkook dan dihadapannya. Kemudian ia menjulurkan telapak tangannya untuk mengajak Lee Changsub berjabat tangan sebelum ia duduk.

"Kim Taehyung."

Lee Changsub membalaskan tangan Taehyung sambil memperkenalkan namannya, "Lee Changsub."

Lalu keduanya saling membalas senyuman.

"Kau datang lebih awal dari jam yang sudah ditentukan. Apakah waktumu senggang?" Tanya Taehyung sebagai basa-basi sebelum mulai mewawancarainya.

"Ahh tidak juga.. Sebaiknya kita langsung saja mulai wawancaranya. Karena aku ada urusan yang harus diurus."

"Ahh ndee.." Ucap Taehyung dengan tergagap, ia merasa tersinggung karena sikap ramahnya diabaikan.

Jungkook menekan pangkal pulpennya agar ujung tinta pulpennya keluar. Ia menatap Lee Changsub sekilas lalu memulai dengan pertanyaan yang pertama. "Ini mengenai kasus kebakaran yang menimpa ayahmu. Kebakaran itu terjadi pada malam hari setelah sebuah pesta kecil selesai. Apa kau tau pesta kecil apa yang dibuat oleh ayahmu itu? Dan siapa saja yang hadir di sana?"

"Bukan pesta, lebih tepatnya reuni teman SMA. Aku tahu siapa saja yang hadir, karena aku kenal dengan teman-temannya. Setiap tahun ayahku mengadakan reuni tersebut." Jawabnya.

"Saat terjadi kebakaran, siapa saja yang berada dirumah itu?" Tanya Jungkook.

"Hanya ayahku, karena saat itu aku sedang pergi keluar kota. Dan eomma-ku juga sudah meninggal tiga tahun yang lalu.

Jungkook mencatat apa yang dikatakan oleh Lee Changsub. Kemudian ia melanjutkannya dengan pertanyaan selanjutnya. Sebelum itu ia membuka galeri di ponselnya, lalu memilih sebuah foto yang akan ia tunjukan pada Lee Changsub. Foto Kim Jong In. "Kau kenal dengannya? Apakah dia hadir di acara ayahmu?"

"Tidak.. Aku tidak mengenalnya dan aku yakin ayahku juga tidak mengenal pria itu."

"Benarkah? Siapa tahu dia adalah anak laki-laki dari teman ayahmu." Tanya Taehyung.

"Aku sangat yakin, bahkan aku tidak tahu jika ada orang seperti dia."

***

Sesampainya di rumah Moon Ga Young, Jimin dan Hoseok langsung mengamati rumah yang sudah tidak berbentuk tersebut. Dari bagian luar hingga dalam. Tidak ada benda-benda yang masih layak dipakai. Semuanya sudah hangus dimakan oleh api. Bahkan rerumputan yang berada di halaman rumah Moon Ga Young ikut hangus, walaupun ada beberapa pot tanaman di ujung halaman paling depan dekat pagar yang masih terlihat baik-baik saja. Sepertinya hanya benda itulah yang tidak bermasalah. Selain itu tidak ada lagi.

Tiga kali putaran Jimin dan Hoseok mengamati TKP. Tetapi belum ada yang menarik perhatian mereka untuk diselidiki atau yang sekiranya bisa menjadi bukti.

Jimin mendekati salah satu pot tanaman yang terlihat cantik. Tanamannya yang lebat dengan ukiran pot yang indah. Ia mengamatinya sesaat dan setelahnya ia menemukan sebuah botol.

Jimin mengambil botol tersebut dengan tangannya yang terbalut sarung tangan.

Jimin mendekati penciumannya untuk menghirup bau apa yang ditimbulkan dari botol tersebut.

"Hyung!!! Aku mencium bau bensin di botol ini!!" Teriak Jimin kepada Hoseok.

Hoseok malah menaruh jari telunjuknya ke bibirnya sambil melototkan matanya kepada Jimin. Jimin terlalu berisik. Tidak seharusnya mereka menimbulkan keributan ketika sedang berada di TKP.

"Coba kulihat." Hoseok melakukan apa yang tadi Jimin lakukan. Menghirup aroma dari botol tersebut.

"Kita bawa botol ini dan minta kepada Yoongi-hyung untuk mengecek apakah ada sidik jadi Kim Jong In." Usul Hoseok.

Jimin menganggukan kepalanya dengan semangat hingga rambutnya bergerak lucu.

Tanpa membuang-buang waktu, Jimin dan Hoseok langsung menuju TKP ketiga. Rumah Park Chanyeol. Tidak jauh dari TKP kedua, hanya membutuhkan waktu 15 menit. Tetapi menjadi 25 menit karena menunggu bis yang tidak kunjung datang.

Setelah sampai di TKP, Jimin langsung mencari benda tergetnya. Botol. Dia yakin jika akan ada botol di sekitar rumah Park Chanyeol. Sama seperti Jimin, Hoseok juga mencari botol. Jika mereka menemukannya, mereka akan pulang dalam keadaan tenang.

Melihat dengan teliti setiap detail sudut TKP. Mereka tidak melewatkan celah sedikitpun. Dari halaman belakang, bagian dalam rumah yang sudah tidak beratap, kemudian halaman depan. Dan sayangnya yang mereka cari tidak kunjung kelihatan. Jimin sampai menyeka keringatnya yang mengalir di dahinya.

"Aku akan mencari ke seberang jalan. Siapa tau ada disana." Ucap Hoseok. Lalu ia berjalan menyebrangi jalan yang lebarnya hanya empat meter.

Hoseok menggunakan ponselnya untuk menerangi jalanan yang minim pencayaan itu. Mengikuti alur jalan, ia akhirnya menemukan jalan setapak. Semakin penasaran, ia berjalan masuk kedalam setapak yang gelap tersebut.

Rupanya disana adalah tempat pembuangan sampah.

Tanpa ragu Hoseok langsung mendekati kotak sampah bagian plastik yang berada di antara kotak sampah daun dan kotak sampah kertas.

Karena ada beberapa botol di dalamnya, Hoseok tidak segan untuk mendekatkan penciumannya untuk menghirup bau dari masing-masing botol. Sudah tujuh botol yang menjadi santapan hidung mancung milik Hoseok. Masih ada empat botol yang tersisa. Dengan sisa botol tersebut, Hoseok berdoa, ia memohon agar di antara keempat botol tersebut adalah salah satu bukti kasus kebakaran.

Salah satu dari keempat botol tersebut ia ambil. Kemudian ia hirup aroma dari botol tersebut. Dan ya.. Itulah botol yang ia cari sedari tadi. Dengan semangat ia membereskan botol-botol yang lain untuk dimasukan kembali ke kotak sampah. Setelah itu ia menghampiri Jimin dengan perasaan yang puas.

***

"Annyeonghaseyo.."

Seorang wanita cantik menyapa Jungkook dan Taehyung yang tengah menikmati coklat hangatnya yang sudah tidak lagi hangat. Wanita tersebut kemudian duduk di hadapan Jungkook. Wanita tersebut adalah Moon Geun Young.

"Annyeonghaseyo." Jawab Jungkook dan Taehyung dengan kompak.

"Apakah kalian teman adikku? Kalian terlihat seumuran." Tanya Geun Young.

"Bukan, kami adalah detektif yang ingin mengusut kembali kasus kebakaran. Maaf jika menganggu waktu anda." Ucap Taehyung dengan senyumannya yang canggung.

"Begitu rupanya. Memang kenapa? Ada masalah?"

"Kami mencurigai ada motif kejahatan di dalamnya, bukan hanya kebakaran yang tidak disengaja." Jawab Taehyung.

Moon Geun Young terlihat sedih mengingat adiknya yang sudah tiada. Berbeda dengan Lee Changsub yang terlihat tegar dan sudah ikhlas dengan kepergian ayahnya.

"Kalau begitu bisakah kita mulai wawancaranya?" Tanya Taehyung dengan sopan yang membangunkan lamunan Moon Geun Young.

Geun Young mengangguk lemah.

"Seperti yang diketahui, kebakaran terjadi setelah adanya pesta kecil. Apa kau tahu pesta seperti apa itu? Dan apakah kau tau siapa saja yang hadir di sana?" Tanya Jungkook.

"Adikku memang sering mengajak teman-temannya kerumah kami. Ia melakukannya untuk menghilangkan setres akibat perkelahian orang tua kami. Tidak hanya teman perempuannya, ia juga mengajak teman laki-lakinya. Aku sudah melarangnya melakukan itu, tetapi ia anak yang susah diatur sejak orang tua kami tidak akur. Karena sering datang kerumah, aku jadi kenal dengan teman-temannya."

"Apakah saat kebakaran terjadi kau tidak di rumah?" Tanya Jungkook.

"Tidak, saat itu aku sedang lembur dikantor bersama karyawan lainnya untuk tugas pekerjaanku."

"Lalu apakah salah satu temannya yang datang adalah dia?" Jungkook menunjukan foto Kim Jong In.

Moon Geun Young mengerutkan dahinya.

"Aku tidak mengenalnya. Tetapi dia datang ke pesta adikku saat hari kejadian kebakaran. Mungkin dia teman barunya. Aku melihatnya saat aku pulang kerumah untuk mengambil barang yang tertinggal."

Jungkook dan Taehyung saling menatap karena sama-sama terkejut.

***

Rumah,pukul 21.14.

Kedua botol yang dibawa oleh Jimin dan Hoseok sedang dideteksi oleh alat canggih milik Yoongi. Alat untuk mendeteksi sidik jari yang terdapat di sebuah benda untuk mengetahui siapa yang sudah memegangnya.

Tidak butuh waktu satu jam alat tersebut memberikan hasilnya, bahkan dalam tiga menit kedua botol tersebut sudah dapat dideteksi. Dan seperti dugaan Jimin, kedua benda itu milik Kim Jong In. Kini mereka sudah mengumpulkan beberapa potongan puzzle, tinggal beberapa potongan lagi yang harus mereka kumpulkan. Seperti hasil wawancara kerabat korban.

"Bagaimana hasil wawancaranya?" Tanya Jimin kepada Jungkook dan Taehyung.

Kini Jimin, Hoseok, Taehyung, dan Jungkook sedang berada di ruang tengah untuk membicarakan hasil penyelidikan dari yang mereka dapatkan tadi.

"Menurut hasil wawancara kami, kesimpulannya untuk kasus Lee Soo Geun sepertinya memang murni kebakaran tanpa ada motif kejahatan. Sedangkan untuk kasus Moon Ga Young, memang ada motif kejahatan. Karena ternyata Kim Jong In datang ke pestanya dimana hari itu terjadi kebakaran. Besok kita akan mendapatkan informasi yang lebih lengkap dari hasil wawancara Park Sooyoung." Ucap Jungkook menjelaskan.

Jimin menganggukan kepalanya mengerti. Ia mulai mengerti dengan alur kasus kebakaran yang terjadi.

"Bagaimana hasilnya?" Tanya Yoongi kepada adik-adiknya sambil berjalan ke arah sofa yang masih kosong. Ia duduk di sana, disamping Taehyung.

"Baiklah akan ku simpulkan dari semua hasil informasi yang kita dapatkan. Begini, Kim Jong In adalah masalah di balik kasus kebakaran. Kecuali kasus kebakaran milik Lee Soo Geun, karena di TKP dan hasil wawancaranya tidak mengarah kepada Kim Jong In, itu memang kembaran murni yang terjadi oleh kecerobohannya. Lalu untuk kasus Moon Ga Young, Kim Jong In terlibat di dalamnya, karena hasil penyelidikan di TKP kami menemukan botol dengan sidik jari Kim Jong In dan botol tersebut telah terisi bensin yang digunakan Kim Jong In untuk membakar rumah Moon Ga Young. Untuk kasus Park Chanyeol, Kim Jong In juga terlibat, karena kami juga menemukan botol yang sama persis seperti yang kami temukan di TKP milik Moon Ga Young. Tetapi kalian harus tetap mewawancarai Park Sooyoung, siapa tahu ada informasi menarik yang didapat." Ucap Jimin.

"Wow wow wow!! Jimin-ah, yakhh kau keren sekali.." Ucap Taehyung memuji. Membuat Jimin tersenyum sombong.

To be continue

Dari semua lagu BTS, lagu apa yang paling kalian suka?? Kalo aku si banyak yaa hehee.. Salah satunya 'Spring Day'.

Jangan lupa vote dan komen yaaa.. Terimakasih^-^

Đọc tiếp

Bạn Cũng Sẽ Thích

28K 2.4K 16
kisah cinta berbeda dunia (sequel Blue Wings) "We can be together even though our world is different" Cast: all member bts kim hyora kim yongyoo park...
1.4K 129 68
ini kisah 7 anak laki laki yang harus sama sama berjuang untuk melawan kehidupan mereka yang kejam, ada pula kisah percintaan mereka yang sangat meny...
197K 9.7K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
2.4K 269 11
Anyyeong aku anizhayulianti... Jangan lupa sambil baca sambil follow juga🤭 Vote and coment nya kencengin ya beib 😍 Ketujuh pria hebat ini yaitu Cha...