Prolog
Bagaimana jika kebohongan, kehidupan, dan cinta teramu jadi satu?
Itulah kisah kami. Saat aku bertemu dengannya, dia baru berusia 15 tahun, tapi kenapa… beban yang harus ditanggungnya jauh lebih besar dari usia dan tubuhnya? Kenapa ia harus menjadi kuat di depan orang lain?
Apa sebuah keegoisan, jika aku ingin dia menangis dan mengeluh padaku? Aku sangat ingin mengurangi kesusahannya. Menyeka air matanya. Menjadi seseorang yang berharga buatnya.
Inilah kisah kami…
-
-
-
Hai!
Balik lagi nih sama kisah remaja dan berlanjut hingga dewasa. Adakah yang suka sama kisah seperti ini? Atau mungkin punya kisah cinta yang berlanjut hingga ke jenjang pernikahan?
Jika ternyata kalian masih remaja, nggak papa kok. Kisah ini masih cocok kalian baca. Karena konten dewasanya nggak ada. Tenang saja. 😃
Sekedar informasi, kisah ini sebenarnya sudah tamat aku posting di akun Storial. Cuma karena teman-teman di wattpad juga, jadi aku putuskan untuk memposting di sini.
Rencananya akan aku posting perbab tiap hari. Kalian nggak keberatan kan? Atau kalau terlanjur penasaran, silahkan aja mampir ke akun Storialku ya. Judul dan covernya sama kok 😉
Ya, sudah. Sampai jumpa besok, ya!