[FF BTS] You In Danger

By Wellashey

218K 22.5K 1K

[SELESAI] Sebuah organisasi yang di bentuk oleh pemerintahan Korea Selatan, dan berasal dari perintah Preside... More

Intro
You In Danger 1 : Danger I
You In Danger 2 : Danger II
You In Danger 3 : Danger III
You In Danger 4 : Danger IV
You In Danger 5 : We Are Bulletproof I
You In Danger 6 : We Are Bulletproof II
You In Danger 7 : We Are Bulletproof III
You In Danger 8 : We Are Bulletproof IV
You In Danger 9 : We Are Bulletproof V
You In Danger 10 : We Are Bulletproof VI
You In Danger 11 : We Are Bulletproof VII
You In Danger 12 : Fire I
You In Danger 14 : Fire III
You In Danger 15 : Fire IV
You In Danger 16 : Fire V
You In Danger 17 : Fire VI
You In Danger 18 : Fire VII
You In Danger 19 : Butterfly I
You In Danger 20 : Butterfly II
You In Danger 21 : Butterfly III
Yon In Danger 22 : Butterfly IV
You In Danger 23 : Just One Day I
You In Danger 24 : Just One Day II
You In Danger 25 : Just One Day III
You In Danger 26 : Rain I
You In Danger 27 : Rain II
You In Danger 28 : Let Me Know I
You In Danger 29 : Let Me Know II
You In Danger 30 : Coffee I
You In Danger 31 : Coffee II
You In Danger 32 : Serendipity I
You In Danger 33 : Serendipity II
You In Danger 34 : Serendipity III
You In Danger 35 : Singularity I
You In Danger 36 : Singularity II
You In Danger 37 : Singularity III
You In Danger 38 : The Truth Untold I
You In Danger 39 : The Truth Untold II
You In Danger 40 : The Truth Untold III
You In Danger 41 : Go Go
You In Danger 42 : Good Day
Outro
NEW STORY!!!
[My New Story] Black Memories | 00L

You In Danger 13 : Fire II

5K 536 35
By Wellashey

Pukul 10.10.

Setelah izin kepada para hyung-nya, Jungkook dan Taehyung pergi meninggalkan kamar dan berjalan menuju lantai utama. Mereka akan pergi ke suatu tempat bersama. Dalam perjalanan menuju pintu keluar rumah sakit, kedua anggota BTS tersebut melihat seseorang yang mereka kenali. Kim Jongdae. Ia sedang berjalan menuju lift sendirian. Melihat teman barunya itu, Taehyung memanggilnya.

"Jongdae-hyung!!" Teriak Taehyung. Jungkook dan Taehyung berjalan mendekat.

Mendengar namanya dipanggil, Jongdae mengehentikan langkahnya dan menoleh ke arah sumber suara. Di sana ia melihat Taehyung dan Jungkook yang menghampirinya sambil berjalan. Kemudian ia menaikan sudut bibirnya membentuk senyuman.

"Bagaimana kabar kalian?" Tanya Jongdae dengan ramah.

"Kami baik-baik saja seperti Hyung saat ini. Apa kau mau menjenguk Namjoon-hyung?" Tanya Taehyung.

Jongdae menganggukan kepalanya pelan, senyumannya perlahan menghilang. Ia mengingat kejadian dua hari lalu dimana ia diselamatkan oleh orang yang belum lama ia kenal. Bahkan orang tersebut pernah ia buat susah oleh perbuatannya.

"Pergilah ke lantai tiga kamar nomor 304. Ada teman-teman kami di sana yang sedang menjaga Hyung. Mereka pasti senang mengetahui kau datang." Ucap Taehyung sambil menepuk pundak Jongdae.

"Baiklah.. Terimakasih informasinya. Bagaimana dengan kalian?"

"Kami akan pergi menemui Taecyeon-hyung untuk memberitahu kabar Namjoon-hyung. Kami tahu dia menyesal telah melakukannya, jadi kami ingin memberikan kabar baik padanya." Jawab Taehyung sembari tersenyum. Di sampingnya, Jungkook hanya terdiam. Seperti biasa.

"Baiklah kalau begitu, kalian hati-hati dijalan.. Sampai Jumpa!" Ucap Jongdae. Kemudian ia berjalan meninggalkan Taehyung dan Jungkook.

Langkah Jongdae berhenti ketika ada seseorang yang menahannya berjalan dengan menarik pundaknya. Jongdae menoleh untuk mengetahui pelakunya. Pelaku tersebut adalah Jungkook. Lalu ia memasang ekspresi bertanya di wajahnya.

"Sebenarnya aku ingin mentraktirmu nanti sore. Karena ada hal yang ingin aku katakan. Tapi karena sekarang kita bertemu, aku akan mengucapkannya sekarang." Ucap Jungkook dengan ekspresi datarnya yang biasa ia tunjukan kepada siapapun yang ia ajak bicara.

Jongdae membenarkan posisi berdirinya. Kini ia berdiri berhadapan dengan Jungkook.

"Terimakasih sudah menolongku. Jika kau tidak menendang kakinya, mungkin aku sudah mati waktu itu. Aku janji akan menjaga keluargamu sampai Kim Jong In tertangkap." Ucap Jungkook.

Jongdae tersenyum.

"Terimakasih.. Jika kau butuh bantuan, kau bisa panggil aku. Sekarang kita adalah teman." Jongdae mengulurkan tangannya untuk mengajak Jungkook bersalaman.

Jungkook menerima tangan Jongdae.

"Hey hey hey... Aku cemburu melihat kalian seperti ini." Ucap Taehyung sambil berlari menghampiri kedua temannya. Jongdae tertawa mendengar ucapan Taehyung.

Jungkook tersenyum sekilas.

***

Kini Jungkook dan Taecyeon sedang duduk berhadapan dengan sebuah kaca sebagai pembatas. Kaca tersebut di beri lubang agar kedua pihak dapat saling mendengar suara satu sama lain ketika sedang berbincang. Di dalam sana, Taecyeon di jaga oleh seorang polisi yang duduk tidak jauh darinya. Jungkook yang datang bersama Taehyung, memutuskan untuk Jungkook saja yang mengobrol dengan Taecyeon atas usul Taehyung. Sehingga Taehyung menunggu di luar ruangan. Jungkook yang merupakan anak penurut, menuruti perintah Hyung-nya. Sebenernya tujuan Taehyung adalah agar Jungkook dapat berinteraksi kepada lebih banyak orang. Siapa tahu sikap dinginnya dapat berubah seiring berjalannya waktu. Selama ini Taehyung menganggap Jungkook sebagai bongkahan es yang berjalan.

Keduanya saling tatap. Taecyeon menatap wajah dingin Jungkook dengan kikuk. Ia merasa bersalah padanya, sangat merasa bersalah. Ia siap jika harus mendapatkan ucapakan kasar dari orang yang hampir ditembaknya.

"Namjoon-hyung sudah sadar. Sekarang ia baik-baik saja, hanya butuh istirahat dan pemulihan jahitan di bagian perut dan bahunya." Ucap Jungkook yang meniru ucapan dokter saat memberitahu kondisi Namjoon.

Taecyeon menghembus napas lega. Ia bersyukur bahwa Namjoon masih dapat diselamatkan.

"Terimakasih atas informasinya. Aku senang mendengar dia baik-baik saja. Katakan padanya, aku sungguh menyesal melakukan hal itu. Aku minta maaf.." Ucap Taecyeon dengan nada penyesalan.

"Akan ku sampaikan."

"Apa ada lagi yang ingin kau sampaikan?" Tanya Taecyeon pada Jungkook.

"Kenapa kau dan teman-temanmu melawan polisi? Biasanya jika seorang penjahat mengetahui informasi tersebut, mereka akan kabur. Sama seperti Kim Jong In." Ucap Jungkook masih dengan ekspresi yang sama.

"Kim Jong In? Kau mengenalnya?" Taecyeon terkejut ketika Jungkook menyebutkan nama temannya.

"Tentu kami tahu, dia adalah ketua geng yang sebenarnya. Waktu itu kami tau kau berbohong. Jawab pertanyaaku yang belum kau jawab Hyung.."

Taecyeon membulatkan matanya mendengar dirinya dipanggil dengan sebutan 'Hyung' oleh Jungkook. Ia merasa senang dan tanpa sadar malah tersenyum pada Jungkook.

Sekian detik kemudian ia seperti di tampar oleh angin, ia sadar, bukan saatnya untuk tersenyum ramah saat ini. Kemudian ia mengingat sejenak pertanyaan dari Jungkook yang belum ia jawab.

"Kami hanya orang-orang bodoh yang berlagak kuat. Waktu mendengar kabar bahwa polisi akan menangkap kami, kami justru menggebu-gebu ingin menghabiskan mereka. Tidak peduli kata Kim Jong In yang menyuruh kami untuk kabur. Tapi aku tidak menyesali perbuatanku. Aku pantas tinggal di sini. Dan Kim Jong In, tolong bawa dia kemari. Aku khawatir kalau dia masih berkeliaran di luar sana. Ia bukan penjahat biasa, ia bisa membunuh siapa saja tanpa ada rasa takut sedikitpun. Dan satu lagi, dia pintar." Ucap Taecyeon yang kemudian mendapatkan anggukan kepala dari Jungkook.

"Kalau begitu aku pamit." Jungkook beranjak dari duduknya.

"Terimakasih sudah mengunjungiku. Dan buanglah wajah datarmu itu. Bisakah kau tersenyum?"

"Sama-sama." Jungkook berjalan meninggalkan Taecyeon yang sedang tersenyum ke arahnya.

Taecyeon yang melihat perilaku Jungkook terheran-heran. Bagaimana bisa ada manusia sedingin itu. Bahkan ia tidak mau tersenyum pada Taecyeon yang sudah memanggilnya Hyung. Taecyeon merasa bahwa mungkin Jungkook masih benci dengannya atas apa yang ia lakukan terhadapnya dua hari yang lalu.

***

Mobil sport berwarna hitam berhenti di depan sebuah rumah yang ramai. Rumah tersebut tengah mengadakan pesta perayaan kelulusan. Yang mengadakan adalah Park Chanyeol. Ia telah lulus dari perguruan tinggi dengan nilai yang memuaskan, bahkan dirinya sudah mendapatkan pekerjaan yang mapan. Pekerjaan tersebut ia peroleh sejak ia masih kuliah, prestasinya yang baik membuat sebuah perusahaan tertarik untuk memperkerjakannya.

Park Chanyeol mengadakan pesta barbeque, selain itu dia menyediakan beberapa alat untuk berkaraoke dengan teman-temannya. Dan yang paling utama dan tidak akan terlewatkan adalah minuman alkohol.

Kim Joon Myun turun dari mobil sprot-nya, diikuti oleh temannya yang bernama Kim Jong In. Melihat betapa asiknya acara di rumah Chanyeol, Joon Myun dan Jong In saling membalas senyuman.

"Terimakasih kawan. Kau memang teman yang berguna." Ucap Jong In pelan kepada Joon Myun sambil berjalan masuk halaman rumah Chanyeol.

"Aku hanya ingin membalaskan dendamku padanya. Lihat laki-laki itu, dia sedang bermesraan dengan mantan pacarku. Bisa-bisanya wanita itu lebih memilih Chanyeol ketimbang diriku." Gerutu Joon Myun.

Mereka berdua telah sampai di rumah Chanyeol. Melihat seseorang datang ke rumahnya, Chanyeol meninggalkan pacarnya sejenak untuk mendatangi tamunya. Dengan senyuman yang ramah, si tuan rumah menyambut tamunya dengan baik.

"Selamat malam di perayaan kelulusanku! Silahkan masuk dan nikmati apapun yang tersedia di sana.." Ucap Chanyeol dengan memamerkan sederet gigi putihnya.

"Terimakasih kau sudah mengundangku. Perkenalkan ini teman SMA-ku, Kim Jong In. Dia pandai dalam hal minum, kau bisa lomba dengannya nanti." Goda Joon Myun pada Chanyeol. Lalu mereka berdua tertawa ringan.

Park Chanyeol mengulurkan tangannya untuk mengajak Kim Jong In bersalaman. Dengan senang hati, Jong In memerimannya. Kemudian mereka saling bertukar senyuman.

"Silahkan masuk dan nikmati pestanya!" Ucap Chanyeol dengan girang.

Pesta berlangsung dengan serunya hingga tidak ingat waktu. Teman-teman Chanyeol sangat menikmati pesta yang dibuatnya. Karaoke bersama-sama dengan gila-gilaan. Mereka tidak peduli dengan para tetangga yang pasti kebisingan oleh suara mereka. Makan sepuasnya hingga kekenyangan. Kesempatan yang tidak boleh mereka lewatkan, sangat jarang bisa makan enak dengan gratis.

Cuaca malam itu sangat mendukung, tidak ada air yang menetes dari langit. Bahkan para bintang tersenyum bahagia melihat mereka yang bahagia.

Semakin larut malam, hampir semuanya sudah hilang kesadaran akibat banyaknya gelas alkohol yang mereka minum. Kecuali para pengemudi yang membawa kendaraan sendiri. Mereka yang mengemudi, membatasi jumlah gelas alkohol yang mereka minum. Sedangkan si pemilik rumah, ia tidak takut jika harus meminum berbotol-botol alkohol. Dirinya sangat senang hari ini hingga dirinya merasa bahwa hari ini ia harus melakukan apa saja sesuka hatinya. Dirinya sudah mabuk sama seperti pacarnya yang sudah tertidur di sofa miliknya bersama teman-temannya.

"Chanyeol-ah kau sudah menyerah?" Tanya Kim Jong In sambil menuangkan alkohol dari botol ke gelas kecil yang akan ia berikan pada teman barunya itu.

"Aku.... Aku... Masih bisa meng-menghabiskan SEMUANYA!!!" Ucap Chanyeol dengan kesadaran yang kurang. Bahkan nada bicaranya sudah ngawur.

Kim Jong In tersenyum senang melihat si pemilik rumah mabuk berat. Dengan begitu ia dapat melaksanakan aksinya dengan mudah tanpa ada kendala. Apalagi ia sudah mengelilingi rumah Chanyeol dengan teliti tanpa ada yang tahu. Maka jika waktunya sudah tiba, ia akan mudah dan cepat saat melakukan hal keahliannya.

***

Rumah sakit, pukul 07.20.

Jimin dan Yoongi berjalan menyusuri koridor rumah sakit. Setelah menghabiskan dua porsi makanan, mereka kembali ke kamar Namjoon.

"Hyung, lama-lama aku bosan dengan makanan di kantin rumah sakit. Makan siang nanti, bagaimana kalau kita pesan antar makanan saja?" Usul Jimin kepada Yoongi.

Yoongi yang mendengar ide brilian Jimin langsung membulatkan matanya dan tersenyum. Bukan hal yang buruk, pikir Yoongi. Dengan begitu, anak-anak BTS bisa makan bersama di kamar Namjoon. Tidak perlu bergantian pergi ke kantin seperti yang mereka lakukan biasanya. Mereka hanya ada kesempatan makan bersama ketika makan malam, ketika Namjoon sedang tertidur.

"Kau pintar! Aku sangat setuju!" Ucap Yoongi sambil menyeringai.

"Sebuah kebakaran terjadi di tiga tempat yang berbeda selama tiga hari berturut-turut-"

Tidak sengaja Jimin melihat dan mendengar televisi yang di pasang di dekat tempat penungguan pengambilan obat. Jimin merasa tertarik untuk mampir sebentar dan melihat berita yang sedang di siarkan. Entah mengapa ada firasat buruk tentang berita kali ini.

"Hyung, lihat berita itu sebentar saja." Ucap Jimin kepada Yoongi. Dengan segera Jimin melangkah dengan cepat menuju depan televisi. Ia yang terdepan untuk menyaksikan televisi.

"Polisi mengatakan bahwa kecerobohan adalah masalah utama dari kebakaran tersebut. Pasalnya, sebab dari kebakaran tersebut salah satunya adalah putung rokok yang apinya masih menyala. Dengan begitu polisi menghimbau kepada masyarakat apabila ingin mengadakan acara di rumah, jika sudah selesai acara, harap segera memeriksa apakah ada api yang masih menya-"

"Hyung, kita harus mulai penyelidikan sekarang, kita terlalu lama membiarkan Kim Jong In berkeliaran di luar sana." Ucap Jimin cemas. Bukan berarti Jimin menuduh Kim Jong In yang melakukan kejatahan atas terjadinya kebakaran tersebut. Buktinya, penyebabnya bukanlah karena ulah seorang penjahat. Jimin hanya kahwatir bila Kim Jong In akan melakukan hal-hal buruk yang dapat membahayakan orang lain. Mengingat apa saja kejatahan yang ia perbuat selama ini, ia patut di waspadai dan harus segera di tangkap. Kali ini harus berhasil.

"Kau benar, kita bicarakan dulu dengan yang lain nanti. Sekarang kita harus kembali ke kamar. Mereka yang belum sarapan pasti sudah menunggu kita sejak tadi.." Ucap Yoongi.

To be continue

Makasih buat pembaca yang masih setia dengan ff-ku ini :D adakah diantara kalian yang masih setia dgn BTS? Maksudnya fandom kalian cuma A.R.M.Y hehe.. Jarang lhho jaman sekarang kpopers yang cuma punya satu fandom wkwkwkwk.

Continue Reading

You'll Also Like

47.2K 6.8K 47
Sepenggal kisah 7 pemuda yang sering murid SMA Nusa Bangsa sebut 'Sirkel B' Mereka berisik, mereka tidak bisa diam, mereka baik. Penilaian setiap or...
4.9K 824 15
@misochan_05 Jeon Jungkook, pemuda tampan yang memiliki hidup penuh warna bersama teman-temannya ternyata mempunyai masa kecil kelam yang tidak ia ke...
2.4K 269 11
Anyyeong aku anizhayulianti... Jangan lupa sambil baca sambil follow juga🤭 Vote and coment nya kencengin ya beib 😍 Ketujuh pria hebat ini yaitu Cha...
1.4K 129 68
ini kisah 7 anak laki laki yang harus sama sama berjuang untuk melawan kehidupan mereka yang kejam, ada pula kisah percintaan mereka yang sangat meny...