Her Mistake His Regret

By Eunnie00

858K 43.3K 3.5K

◇◆◇◆ BOOK 2.2 ◆◇◆◇ malay story| COMPLETE Highest rank : #7 in romance, 24 July 18 #... More

B L U R B
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
preview
S2 | Prologue
※1※
※2※
※3※
※4※
※5※
7
8
※9※
※10※
※11※
※12※
13
※14※
※15※
※16※
※17※
※18※
※19※
※End※
Epilogue
◇DEMELISE◆
◇EUNNIE00◆
A SINGLE TRUTH
100K

※6※

9.6K 582 133
By Eunnie00




H E R
M I S T A K E

H I S
R E G R E T

●●●∽※∽※∽※∽●●●




" Demerez ! "



Tergesa-gesa Elise berlari ke arah Demerez yang sedang duduk di ruangan menunggu itu . Wajah lelaki itu kusut , jelas terbias kekhuatirannya .



Mata saling bertentang . Pertanyaan Elise dibiar tergantung tanpa jawapan keran masing-masing tiada jawapan yang tepat . Hanya menunggu laporan doktor .

" macam mana boleh jadi macam ni ? You tak jaga Aireen ke ! " selaran Elise memecahkan keheningan suasana yang sememangnya tegang sejak tadi . Renungan tajam Elise menikam wajah Demerez .






Sekali lagi Demerez tidak bisa berbicara apa-apa . Masih terkejut dengan hal yang menimpa anak mereka . Mata lelaki itu melirik kembali pada operation room itu , masih tiada tanda-tanda akan selesai .




Elise memejam rapat matanya , naik turun nafasnya menggila . Otak tidak mampu berfikir tika ini , hanya risaukan keadaan anak mereka . Esakan halus terluah dibibir Elise , tidak bisa melawan ketakutan yang menguasai diri . Emosi yang memakan diri .



Alexander yang bersama-sama mereka hanya mendiamkan diri . Tiada sebarang ungkapan yang bisa mententeramkan hati mereka di sini , dia lebih tahu kerana situasi sebegini pernah dilaluinya suatu ketika dahulu .



" I percayakan you Demerez . I trust you to take care of her ! Apa yang you dah buat ! Tell me ! " desak Elise , masih mahukan penjelasan daripada lelaki itu .


Demerez bertindak merangkul lengan Elise , kedua mata saling bertaut .



" calm down .... everythings gonna be fine ... " halus pujukan Demerez , cuba menenangkan wanita itu .


" I need your damn explana —— "





" ahli keluarga Aireen Black ? " pertanyaan daripada doktor yang kebetulan keluar daripada operation room itu mengalihkan kesemua perhatian padanya .




Segera Elise meloloskan diri daripada rangkulan Demerez . Doktor itu dihampiri dengan pelbagai persoalan yang meracuni minda . Detak jantung yang seakan menghentak dada , bagai hukuman buat dirinya . Terseksa jiwa dan hatinya apabila diletakkan dalam situasi begini . Kebimbangan yang merodak bagai lahar yang memuntahkan isinya .


" a-anak I .... d-dia okey k-kan ? " tangan yang bergetaran dingin apabila digenggam disisi tubuh .


Kebisuan jadi jurang antara mereka . Ketegangan semakin menebal dibebani emosi yang mulai ingin mendominasi . Nafas yang disedut hembus seakan duri yang menyiat jantung .



Doktor itu menggeleng lemah . " kami dah buat yang terbaik "


Tembakan jelas menusuk dada Elise saat menelan kebenaran itu . Pandangan matanya kabur dek air mata yang berlinangan . Mulut terlopong tanpa ada butir bicara yang bisa diluah , hanya esakan kesakitan berjalurkan keperitan menjadi kiasan dibibir .



Kaki terus longlai menyembah bumi . Esakan yang halus bertukar kuat dan terdesak . Bergema di ruangan itu . Jeritan ELise bersahutan dengan tangisan seorang ibu yang tidak berpeluang merangkul gelaran itu .





Demerez yang masih kaku , tidak mampu lari daripada kesakitan yang sama dilalui oleh ELise . Diseka air mata yang lolos dari birai matanya sebelum melutut dibelakang tubuh ELise .




Tubuh Elise yang bergetaran didakap seeratnya . Esakan dan tangisan sendu wanita itu seakan satu hukuman pada dirinya . Dieratkan lagi kedua lengannya yang mendakap tubuh itu .



Rintihan ELise berpanjangan , kesakitan dan penderitaan yang baru menghuni dadanya dihambur tanpa peduli . Direngkuh kasar lengan Demerez yang mendakapnya meski tidak berjaya . Ditolak dan sedaya upaya meleraikan rangkulan Demerez padanya , dirinya dilanda badai emosi . Badai yang meranapkan segala yang tersisa dalam diri .



" ELise ... " seruan namanya yang lemah dan sendu oleh Demerez membuatkan Elise semakin agresif . Menolak tubuh lelaki itu darinya .





" why ?! Why Demerez ! " selaran Elise diikuti tangisannya yang menambahkan lagi ketegangan suasana hiba itu . Bahu Demerez dipukul sekuatnya , tangannya ringan menampar wajah lelaki itu yang hanya tertunduk .





" I percaya dekat you ! I fuckin'  trust you !! How could you Demerez ! How could YOU ! " semakin kuat tumbukan ELise pada dada Demerez , disambut kebisuan oleh lelaki itu . Hanya membenarkan wanita itu menghamburkan segala kedukaannya .




" you tahu I tak sempat lagi nak .. dukung dia ... kiss her ... I tak pernah lagi Rez .... I belum habiskan masa I dengan dia lagi ... how could you did this to me ! How fuckin' dare you ! " sekali lagi tangan ELise menampar wajah Demerez .


" I hate you !! I hate you Demerez ! " tengkingan itu berjaya meraih perhatian Demerez . Sekelip mata , kedua bahu Elise digenggam kemas . Memaksa mereka berdua untuk saling bertentang mata .






" Elise , no ... " tenggelam timbul suara Demerez , separuh merayu . KEdua pasang mata berkaca . Terbias segala kedukaan yang menguasai diri mereka . Kerana hanya mereka sahaja yang merasai perihnya kehilangan itu . Realiti yang menghentak mereka tanpa sebarang amaran .





Elise menggeleng , tangan menolak sekasarnya tangan Demerez . Naik turun nafas tidak sekata , masih dikejar esakan dan tangisnya .




" you nak hukum I kan ?! This is what you want right ! This is what everyone want ! All of these are my fuckin' mistake .... karma is it ? Now , everyone could be happy . Cheers and fuckin enjoy it because right now Elise Kimberlin have been punish ! "




Selaran yang bergema itu bukan sahaja buat Demerez , malah lebih tepat ditujukan pada keluarganya yang kini kaku di hujung koridor itu . BApanya .... Carla ... Ellen dan juga Lufasz .




Renungan tajam ELise menikam setiap wajah 'keluarganya' itu . Bibir yang bergetaran dek emosi digigit lemah . Tangan yang berpijar ngilu kerana memukul dan menampar Demerez tadi dikepal kuat disisi tubuh . Esakan mati namun tidak air mata Elise yang menangisi nasib anaknya . Menyumpah dirinya yang langsung tidak layak bergelar ibu .



Lengan Elise diraih Demerez , mengalihkan perhatian wanita itu padanya . Sisi wajah Elise ditekup halus ,







" kau ada aku Elise . AKu tak akan tinggalkan kau ... I'm not going to lose you ... " rintihan Demerez membuatkan air mata Elise tumpah .


Ditepis kasar tangan lelaki itu , jelingan sinis Elise beralih pada ahli keluarganya ...

Kimberlin Hans yang merenungnya dengan tatapan hiba . Carla , ibunya yang hanya tertunduk sesekali menyeka air mata . Ellen , adiknya yang turut sama menangisi insiden ini . Akhir sekali , Lufasz yang melarikan pandangan matanya dari ELise .




Kini , kedua sisi wajahnya disentuh Demerez . " look at me Elise ... fuckin' look at me ... "



" I love you " tegas Demerez , tidak langsung mematahkan tautan mata mereka . " I fuckin' love you Elise . Only you "



Renungan mata Elise berubah datar . Kekosongan yang jelas terbias diwajah itu . 



" —— but I hate myself . And all of you too " datar luahan ELise , separa berbisik . Nada yang kosong tanpa riak mahupun emosi . Benar-benar kosong .



" no " gumam Demerez sebelum memeluk erat tubuh ELise . Kali ini , tubuh Elise hanya kaku seakan patung tanpa nyawa atau emosi . Seakan hilang dirinya sendiri dalam badai realiti yang menyelar diri .






" its not me . Its you who ruin us Demerez .  The blame is on you ... because I'm too fuckin' tired ... to take those ... blame " lirih ungkapan Elise sebelum memejamkan sepasang matanya . Lelah . Penat .












Kosong jiwa raga Elise saat melirik pusara Aireen . Jambangan bunga tulip diletakkan oleh Demerez . Masing-masing membisu . Keheningan dan kehibaan yang jelas mencengkam setiap hati di situ .




Tiada lagi air mata yang menangisi insiden ini . Sudah kering .  Yang tinggal , hanya parut luka yang begitu mendalam . Tidak akan pernah terubat .





Keluarga Kimberlin turut sama mengunjungi pusara itu . Memberi penghormatan terakhir .



Tatapan simpati mereka tidak lari daripada firasat Elise . Jelas merasakan lirikan mereka padanya yang sarat dengan ... nilai-nilai kemanusian . Apa gunanya ... nilai sebegitu di saat begini ... terlambat sudah .





Elise hiraukan pandangan itu . Memfokuskan perhatiannya buat pusara Aireen . Bahagia yang sebelum ini dirancang ... untuk dilakukan bersama Aireen ... kini tinggal kenangan sahaja . Tubuh itu yang tidak sempat di... didakap dalam tidurnya ... senyuman Aireen yang belum sempat dikongsikan bersama ...
Terlalu banyak perkara yang dia tidak sempat lakukan dengan Aireen . Terlalu banyak ...






Pandangan Elise mulai kabur , birai mata menghangat . Dikerdip lemah sambil bibir diketap lembut . Tangannya menyentuh halus batuan seramik yang terukirkan nama anaknya . Satu-satunya anak yang dia miliki ...






Seruan namanya dibuat tak endah apalagi kerana Kimberlin Hans yang menyerunya . Dibuat tuli . Dirinya , hatinya sudah cukup terluka .






Sedar bahawa ELise tidak akan menghiraukan mereka lantas keluarga Kimberlin mengorak langkah meninggalkan kawasan itu .







Buat seketika hanya deruan angin yang menyapa wajah . Dingin namun tidak cukup bagi 'menyedarkan' diri Elise yang masih tenggelam dalam emosi .





Begitu sukar untuk dipercayai ... tidak terjangka dek akal logiknya ...






Sehinggalah kedua tangannya digenggem kemas oleh Demerez . Mata saling bertentang .







Elise melepas hela berat sebelum tangannya yang diraih Demerez ditarik . Merubah riak wajah lelaki itu yang jelas terkesima . Terluka .






" Elise ... "



Elise menggeleng lemah .  " please no . I ... letih sangat ... I nak balik " lirih permintaan Elise .






Demerez hanya menurut tanpa bantahan . Apabila bahu ELise ingin dirangkulnya , pantas selaran wanita itu menyentak sanubari . Pegun seluruh tubuh .





" —— You still ada hutang dengan I Rez . An explanation . Selagi ... I tak dengar sebarang penjelasan ... I tak akan maafkan you "






" sebab anak I mati ... sewaktu berada dibawah jagaan you "




" —— kalau ..kematian Aireen ...disebabkan kemalangan ... I put the blame on you for the rest of my fuckin' life . Tapi ... kalau dia dibunuh ... dalam rumah you ... I akan bunuh pembunuh tu ... even its you "





∽※∽※∽※∽





|TBC|

VOTE ||COMMENT

★★★
NEXT UPDATE : SATURDAY



Continue Reading

You'll Also Like

673K 25.7K 53
"Yang disangka racun rupanya hanya la sekadar penawar" "Selamat datang, adik tiriku." - Tuanku Daeen Mateen Nakal, bebal, miang. Itu yang dapat Bunga...
16.6K 419 48
Hanya senario harian bagi sang putera dan puteri di alam perkahwinan. A love story between Daniel Harriz & Hana Aira.
1.5M 87.9K 65
𝐌𝐢𝐧𝐞'𝐬 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 [UNEDITED] "Jika dulu kau yang kejar aku, sekarang biarlah aku yang kejar kau pula." "I take you as my babygirl." "Dasar jan...
313K 14.3K 61
(Cerita pertama yang mengandungi banyak KESALAHAN) Tengku Ghibran Adrean X Haura Ameena Konflik tk berat,story jenis yang chill Tengku Ghibran Adrean...