Centred On Renjun

By Arkayaan03

116K 2.8K 226

The story of Renjun with NCT members More

Kirameki (JaemRen)
My Earnest Love Comedy (JaemRen)
Precious

He Will Never Know (JaemRen)

14.3K 740 53
By Arkayaan03


Warning: Typo and this is a BXB story if you don't like it, please don't read it!!

Don't forget to vote and comment, thank you! 



Jaemin POV

Musik itu terhenti disaat aku baru saja akan memulai gerakan terakhir. Seseorang mematikannya dan tanpa aku lihat pun aku sudah tau itu siapa. Aku menghempaskan tubuhku di lantai ruang latihan itu sembari terpejam.

"Jangan memaksakan dirimu, ayo kembali ke dorm."

Aku membuka mata memandangnya yang kini tengah memasukkan barang-barangku kedalam tasnya. Mengapa ia begitu peduli? Semua jadi terasa sulit.

"Aku harus menyempurnakan gerakanku, biarkan aku berlatih sebentar lagi."

Namun tubuhku bahkan tidak bergerak sedikitpun, hanya terus memandanginya yang kini menatapku kesal.

"Lakukan besok Jaemin-ah,  manager hyung sudah menunggu."

Aku bangkit merapikan sedikit pakaianku, meraih topi dan masker yang disodorkan Renjun lalu mengikutinya yang telah lebih dulu keluar ruangan.

Kami berjalan dalam diam, lift bahkan bergerak lebih lambat dari yang biasanya aku rasakan. Renjun gelisah memainkan smartphone di sampingku.

"Kau sudah makan?" dia mengalihkan pandangan kearahku sekilas.

"Kau lapar, Injun-ah?" tanyaku menebak

Renjun menghela napas, "Aku bertanya padamu Jaemin-ah, Mark hyung memintaku menemaninya makan, karena ada kau jadi kenapa tidak sekalian saja, hm?"

Aku terdiam. Mark, selalu saja.

Pada akhirnya aku menggeleng sebagai jawaban, "Aku tidak lapar, kau pergilah, aku akan kembali ke dorm dengan manager hyung."

Renjun mengangguk kemudian keheningan menyelimuti kami sesaat sebelum pintu lift terbuka, kulihat Mark hyung berdiri tidak jauh dari lift. Renjun mendekatinya dengan berlari kecil.

"Jaemin-ah, katakan pada manager hyung aku akan mengantar Renjun nanti. Oh ya, telepon saja jika kalian ingin kami bawakan sesuatu," Mark hyung menyerahkan tas Renjun kepadaku.

Sebelum mereka benar-benar pergi aku meraih tangan Renjun dan memakaikan topiku tadi kepadanya. Mengabaikan tatapan aneh yang ditujukan Mark hyung padaku.

"Injun-ah belikan saja kami pizza atau ayam," Renjun mengangguk mengiyakan sebelum Mark hyung kembali menariknya pergi.

Aku memandangi kepergian mereka dengan pandangan sendu, menghela napas dan berjalan menuju mobil untuk kembali ke dorm.


Dia terasa semakin menjauh, lelaki yang kucintai.

Sayangnya dia tidak akan pernah tau, tidak akan pernah.

.


Aku sudah lama memperhatikannya, memperhatikan Renjun. Dia itu terlalu polos untuk menjadi seseorang yang lebih tua dariku walau hanya beberapa bulan. Aku suka suara tawanya,wajah manisnya dan juga aku suka disaat dia menutup wajahnya malu-malu dihadapan kamera.

Aku sangat bersyukur bisa bertemu dengannya, bersyukur dapat menjadi sahabatnya, orang yang dekat dengannya. Namun kini semuanya terasa berbeda, rasanya aneh jika dia ada didekatku, rasanya aneh saat mendengar dia memanggil namaku. Dan setelah semua itu aku sadar, akulah definisi dari aneh itu sendiri. Perasaanku padanyalah yang membuat diriku aneh, aku sadar aku menyukainya lebih dari sekedar menjadi dekat atau bahkan sahabat, aku tau diriku ingin kami lebih dari itu.

Sebelum itu benar-benar terjadi, seseorang mendahuluiku.


Flashback

Author POV

"Jinjja? Heol! Daebakk, Mark hyung!" Haechan bertepuk tangan masih dengan mulut terbuka tidak percaya.

"Mwo? Mwo-ya? Ada apa???" Jisung muncul dari arah kamar masih dengan gadget ditangan diekori oleh Chenle.

"Mark hyung dan Renjun berpacaran." Jeno mengklarifikasi sambil mencomot sepotong ayam yang dibawa Mark.

Mendengar hal itu Jisung dan Chenle berebut memeluk Renjun yang duduk disamping Mark diruang tengah Dorm NCT Dream itu. 

"Andwae, Renjun-ge hanya milikku!' itu suara Chenle diikuti Jisung yang mendorong-dorong Mark dari samping. Mark hanya tertawa-tawa melihat kekasihnya tenggelam dalam pelukan duo maknae itu.

Dan Jaemin, dia kini hanya bisa berdiri mematung dibalik pintu kamar. Tangannya terkepal erat namun tidak ada emosi yang terbaca di wajah datarnya. Dia membuka pintu kayu itu pelan, melangkah keluar menuju suara ribut yang ditimbulkan member lain.

"Jaemin-ah, kemarilah Mark hyung membawa ayam goreng," Jeno mengacungkan paha ayam, Jaemin bahkan tidak menanggapinya.

"Kenapa, kalian ribut sekali?" Jaemin duduk dikarpet disamping Haechan, menghadap tepat kearah Renjun yang duduk disofa.

"Jaemin-ah, mari kuperkenalkan, Huang Renjun kekasihku." Mark merangkul Renjun memperkenalkannya seakan dihadapan keluarga, yang dirangkul hanya tersenyum malu-malu.

"Oh ya? Selamat ya," ujar Jaemin tersenyum namun hanya tertuju pada Renjun, Mark menatap Jaemin dan Renjun bergantian dan tatapan Jaemin pada Renjun seketika menyadarkannya.

Bahwa kekasihnya telah menerima banyak cinta, cinta itu tidak hanya datang darinya namun juga dari Jaemin. Tidak perlu bersusah payah semuanya terlihat jelas di mata Mark.

Jaemin mencintai Renjun dan dia tidak menyembunyikannya sedikitpun.

.

.


Jaemin POV

Aku menutup mataku, berusaha menghilangkan bayangan hari itu. Hari dimana Mark hyung mengumumkan hubungan mereka kepada kami. Padahal aku sudah merasa senang dapat kembali comeback bersama NCT Dream setelah lama hiatus namun berita itu membuatku badmood seketika.

Haruskah aku benar-benar mengeluarkan jiwa rebelku hanya untuk melupakan hari itu? Lagipula aku benar-benar menyukai konsep baru kami di MV GO, Renjun benar-benar menyedot fokusku, dia terlalu mempesona.

Aku berusaha bersembunyi, berharap untuk tidak muncul.

Karena bagaimanapun perasaanku padanya, 

Dia tidak akan merasakan hal yang sama untukku.

.


"Jaemin-ah," aku menoleh memandang Jeno yang duduk disampingku, membalasnya bertanya 'apa' tanpa suara.

"Jangan memandangnya dengan tatapan seperti itu, aku tau Renjun itu memang mempesona. Tapi aku tidak mau jika terjadi perang dunia di Dorm setelah ini-"

Jeno menghentikan ucapannya sejenak, memandang ke arah meja rias dimana disana duduk seorang namja yang kini menatap tajam padaku.

"-karena Mark hyung tampak tidak suka kau memandangi kekasihnya."

Jeno bangkit dan mulai mengganggu Haechan disudut ruangan, aku tentu saja tau bahwa hyung tertua di NCT Dream itu tidak berhenti menatap tajam padaku sejak aku tidak mengalihkan sedikitpun mataku dari Renjun yang kini tertidur disofa menyender ke bahu Chenle.

"Jaemin-ah, bisa ikut aku sebentar?" Mark hyung nampak menahan ntahlah amarah mungkin, aku mengangguk mengikutinya keluar ruang ganti. Kami berhenti disudut lorong yang jauh dari keramaian, bagaimanapun juga ini gedung siaran dan kami tidak mau ada kamera yang menangkap hal ini.

Tidak menunggu Mark Hyung, aku langsung mengucapkan apa yang ingin aku katakan, "Aku tau hyung sudah tidak bisa menahannya lagi, jadi jika hyung ingin bertanya apa aku punya perasaan padanya maka aku tidak akan ragu menjawab ya dan jika hyung ingin memukulku aku juga akan menerimanya," aku menatap Mark hyung, namun dia hanya diam sambil mengepal tinjunya erat.

Mark Hyung memejamkan mata seakan menetralkan emosinya sebelum membalasku, "Aku tidak ingin memukul dongsaengku hanya karena masalah ini, tapi bukankah tidak sopan jika kau memandang kekasih dari hyungmu sendiri seintens itu?" aku mendengus mengalihkan pandangan dari Mark hyung.

"Hyung tau, terkadang ada saat dimana aku memikirkan hanya ada kami, aku dan Renjun. Kami berdua, namun semua itu jelas salah dan aku terus mencoba untuk melupakannya karena aku tau dia sudah memiliki seseorang yang bisa membuatnya bahagia. Namun Hyung, tidak bisa secepat itu untuk melupakan seseorang yang kau cintai, jadi biarkan aku menikmati keegoisanku sendiri, tanpa dia mengetahui bahwa aku memiliki perasaan terhadapnya-"

Aku tercekat, tak sanggup melanjutkan kata-kataku. Mungkin saat ini aku benar-benar terlihat menyedihkan di hadapan seorang Mark Lee.

"Jaemin-ah, aku tau perasaanmu itu memang tidak salah tapi kita tidak bisa terus seperti ini. Aku tidak bisa berpura-pura tidak tau bahwa kau menyimpan rasa terhadap Renjun dan kau juga tidak bisa berpura-pura tidak tau bahwa Renjun sudah menjadi milikku. Aku juga tidak ingin hal ini malah menghambat karir kita, menghambat NCT kedepannya. Jadi, hentikan sampai disini dan aku akan menganggap tidak pernah terjadi apa-apa, keadaan ini," tanpa menatapku Mark hyung berbalik menuju ruang ganti.

Aku menghela napas lelah, masih terdiam menatap kosong lorong yang sepi.

Mungkin memang sudah saatnya aku berhenti, aku terlampau jauh hanyut dalam rasa yang hanya bisa kunikmati sendiri. Aku tau diriku benar-benar ingin memeluknya dengan erat namun itu hanya akan menyakitinya. Aku tau bukan hanya aku satu-satunya yang tersesat dalam jernih mata itu.

Aku akan mengalah.


Dia tidak pernah tau bahwa aku mencintainya..

Dia bersama orang lain dan aku membiarkannya pergi.  



-END-



180709.

Revisi 2022.

Continue Reading

You'll Also Like

119K 12K 34
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
435K 34.2K 58
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
1.7M 151K 76
Ziel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka."...
1.2K 195 4
[Romance] [Comedy] [Daily Life] Doyoung ini pecinta salak, semua yang berhubungan sama salak pasti dia bakalan suka. Termasuk Mas Taeil-si pemilik k...