Fatamorgana | โœ”

By nobiitanggra

998K 62.6K 1.2K

(Longlist and Shortlist Wattpad 2018) Wattys 2018 winner kategori Heartbreaker [C O M P L E T E] "Aku tak aka... More

Prolog; Bersemuka
Rasa yang Bermetamorfosa
Sang Penyebar Berita
Rindu
Kenapa Dia?
Dia Berbeda
Filantropi Fatamorgana
Sayang
Nona Senja
Aku, Kamu, Kita Satu
Hilang Sadar
Antara Kehidupan dan Kematian
Pergi
Detak yang Tak Hilang
Tersadar
Kenapa?
Hujan Milik Kita
Tatapan Serupa
Terampas
Berdua
Residivis
Sepakat
Resmi
Drama
Cabar Hati
Dua Hati
Permainan?
Tentang Tahta
Perihal Luka
Gana's Replacement
Pemenang
Tak Kenal Lelah Menyakiti
Twilight's Diary
Membuang Waktu
Nyaris
Siasat
Yang Terbaik
Luka Lagi
Pertanyaan itu, Lagi
Sedu Sedan
Kita
Menghilang
Eksplisit
Epilog; Surat Untukmu
Extra Part
D A R I A L E A U N T U K P E M B A C A

Kebencian

15.3K 958 59
By nobiitanggra

"Rasakan pembalasanku," bisik Thea di telingaku. Setelah ia mengucapkannya, ia berlari. Aku mengikutinya sambil menggenggam pisau yang diberikan Thea tadi. Aku berusaha mencegahnya, namun ia berlari amat kencang membuatku tak dapat mengikutinya. Aku terus mengejarnya, aku khawatir dengan keadaannya yang tengah berlumuran darah.

Aku mendengarnya berteriak sambil menangis dan memanggil nama Gana. Aku mempercepat langkahku dan pada akhirnya, aku berhasil mengejar Thea.

"Gana, tolong," teriak lirih Thea dengan mendesis dan menangis sesenggukan.

"Thea, berhenti!" perintahku padanya. Namun, ia mengabaikanku.

"Gana," teriaknya lagi.

Thea telah berada di depan Gana dan segera memeluk Gana. Tangannya tak lepas dari pipinya yang berdarah.

Aku menghentikan lariku tepat dihadapan Gana. Gana menatap Thea cemas.

"Thea, kenapa kamu seperti ini? Ada apa? Mengapa bajumu berlumuran darah?" tanya Gana bertubi-tubi dengan raut wajah khawatir.

"Al-Alea mencoba membunuhku, ia bilang, ia tak suka denganku. Lihat, dia membawa pisau. Untung aku dapat melepaskan diri dari gadis psikopat itu," jelas Thea dan tetap menangis.

Aku membelalakkan mataku, Thea berbohong. Ia mengarang ceritanya.

"Ti-tidak, tidak seperti itu. Jangan berbohong, Althea!" teriakku.

"Lihat dia, dia sangat berambisi untuk membunuhku."

Aku menatap Thea tak percaya, ia benar-benar berniat membuat Gana membenciku dengan cerita karangannya.

"Dia berbohong, Gana. Ia menjebakku," ucapku menjelaskan.

Gana menatapku dan Thea bergantian. Aku menatap Thea yang tersenyum sinis, kemudian badannya melemas dan aku tahu, ia berpura-pura tak sadarkan diri.

"Thea, bangun," ucap Gana sembari menggoyangkan badan Thea dipelukannya. Namun, Thea tak membuka matanya. Gana segera membopongnya dan membawanya ke posko kesehatan di area camping yang tak jauh dari lokasi kami. Aku mengikuti langkahnya. Tak lama, seseorang memanggilku.

"Alea,"

Aku menoleh ke sumber suara. Aldo berada di belakangku.

"Aldo, mengapa kamu disini? Bukankah seharusnya kamu bersama Gana?"

"A-aku, aku ada urusan tadi," balasnya cepat.

"Baiklah, aku permisi," pamitku.

Aku berlari meninggalkannya dan menuju posko. Aku memasuki posko dan mendekati Gana yang tengah cemas dengan keadaan Thea.

"Gana," panggilku sambil menyentuh bahunya.

Aku tersentak saat ia menepis kasar tanganku dari bahunya. Ia berdiri, kemudian menarikku keluar dari posko.

"Gana, lepaskan. Sakit."

Ia menarikku agak jauh dari posko. Ia melepasku. Aku menatapnya.

"Tatapan itu berbeda, bukan lagi tatapan rindu. Tatapan benci yang pertama kali setajam itu. Aku takut, tatapan itu perlahan mengoyak hatiku. Merobeknya, lalu menghancurkannya," batinku.

"Kenapa lo lakukan hal serendah ini, Al? Kenapa?" tanyanya dengan nada menyentak.

Aku menunduk, takut dengan tatapannya. Hatiku terasa sakit saat ia bertanya padaku dengan bahasa yang berbeda; Kasar.

"Jawab!"

"A-aku," ucapku terpotong.

"Gue tahu, lo nggak suka Thea, terlebih hubungan gue sama dia. Tetapi, nggak seharusnya lo begini, bodoh" ucap Gana meledak-ledak.

Aku menatap Gana dengan mata dan hati memanas. Ucapannya telah melukai hatiku secara langsung. Setetes air jatuh dari kelopak mataku.

"Ka-kamu menyebutku bodoh?" tanyaku lirih.

"Iya, kenapa? Lo nggak terima disebut bodoh?" tanyanya sambil tersenyum miring.

"Gana, Thea itu bukan wanita baik untukmu, percayalah. Dia menjebakmu, dia ingin menghancurkan hubungan kita untuk balas dendam."

Gana mendekat, kemudian mencengkeram bahuku dan mendorongku. Punggungku menabrak pohon besar dibelakangku. Aku tersungkur karena merasakan sakit yang luar biasa.

Setega inikah?

Aku meringis kesakitan. Aku tak sanggup berkata-kata lagi. Memang benar, fisikku terluka, namun lukanya tak sebanding dengan luka hatiku.

Belum habis rasa sakit di tubuhku, ia menarik rambutku. Wajahku telah dibasahi air mata. Aku pasrah dengan apapun yang akan dilakukannya. Apapun perlakuannya padaku, baik atau buruk, aku akan menerimanya sepenuh hati supaya ia merasakan lega dan bahagia.

Gana mendorong bahuku membuatku duduk bersandar di pohon. Ia mencengkeram kuat rahangku dengan tangan kirinya. Ia menatapku tajam dan menghela nafas kasar. Wajahnya memerah menahan amarah. Ia mengepalkan tangan kanannya kemudian melayangkannya ke arah pipiku. Aku memejamkan mataku takut. Namun, beberapa detik kemudian aku tak merasakan sakit sama sekali. Aku membuka mataku perlahan.

Wajah Gana berada tepat didepan wajahku. Aku menoleh ragu ke arah kiri, Gana meninju pohon hingga tangannya bercucuran darah. Aku menatap matanya lagi dengan tatapan sendu.

"Lo memang brengsek, Al. Tapi gue masih punya hati nurani. Lo wanita dan nggak sepantasnya gue tinju muka cantik lo," ucapnya menggantung.

"Karena seharusnya yang gue tinju adalah hati busuk lo."

☜☆☞

Continue Reading

You'll Also Like

16.5M 1.9M 86
SUDAH TERBIT VERSI NOVEL. Bisa didapatkan di toko buku dan marketplace fav kamu seperti shopee, tokped, webstore MIZAN. "Dia cewek gue." Atlanta Nath...
368K 31.6K 41
"Udah lu tenang aja gak bakal ada yang berani sama lu!!" "Gw bilang apa?? Lu harus pulang sama kita!!" - ucap Cakra "Lu itu harus cerita apapun semu...
55M 5.6M 51
"๐š‚๐šŽ๐š™๐šŠ๐šœ๐šŠ๐š—๐š ๐š•๐šž๐š”๐šŠ ๐šข๐šŠ๐š—๐š ๐š‹๐šŽ๐š›๐šŠ๐š”๐š‘๐š’๐š› ๐š๐šž๐š”๐šŠ." -๐’œ๐“‚๐‘’๐“Ž๐“ˆ๐’พ๐’ถ๐’ถ, ๐Ÿข๐Ÿข.๐Ÿข๐Ÿข "Tolong jemput gue, Ka," pinta gadis itu. "Gak bisa, gue...
8M 1M 48
"๐™ท๐šž๐š“๐šŠ๐š— ๐š“๐šž๐š๐šŠ ๐š–๐šŽ๐š—๐š๐šŽ๐š›๐š๐š’ ๐š”๐šŽ๐š—๐šŠ๐š™๐šŠ ๐š‘๐šŠ๐š›๐šž๐šœ ๐š๐šž๐š›๐šž๐š—." -๐“๐“ถ๐“ฎ๐”‚๐“ผ๐“ฒ๐“ช๐“ช, 01.00 โ€ขโ€ขโ€ข "Kematian yang mencintai kehidupan." - 01.00 ...