Orang Asing

By IifJung

1.8K 232 47

Sasuke dan Naruto, dua orang yang kehilangan cintanya. Mereka bertemu diacara pertunangan pria pujaan Naruto... More

Orang Asing

1.8K 232 47
By IifJung


Naruto hanya milik Masashi Kishimoto

Ini alur absurb milik author seorang, bila ada kesamaan ooc hanyalah insiden belaka

Cerita ini persis dengan penulis Jung.Jaena, orangnya sama. wkwkwkkwkw

Typo bertebaran

Selamat menikmati

********************************************************************************************

Naruto sudah tampil cantik malam ini. Tubuh langsingnya dipeluk dengan gaun strapless hitam selutut, membiarkan bahu seputih susu itu terekspos dengan indahnya ditambah gemerlap batu Swarovski menghiasi dada dan ujung gaunnya itu mempertegas setiap inci lekuk tubuhnya. Naruto memakai set perhiasan pemberian sahabat dekatnya, kalung perak berliontin sepasang sayang melingkari leher jenjangnya, sepasang anting mutiara yang dikelilingi mutiara menghiasi telinganya, juga gelang bertabur berlian yang melingkari pergelangan tangan dengan gantungan sepasang sayap yang disatukan dengan batu ruby itupun menambah kecantikan Naruto. Surai kuning keemasan sepinggang ia gelung rendah dengan aksen kepangan, ditambah hair comb mewah bertabur berlian, poni yang jatuh diwajahnya tak mengurangi kecantikannya, justru menambah ia semakin memikat dan membingkai wajah orientalnya. Tak lupa Naruto mengalungkan syal merah kesayangannya. Syal ini merupakan pemberian sahabatnya itu, juga kenangan terakhir pada perasaan yang selamanya tidak pernah terbalaskan. Dia kenakan syal itu agak longgar membiarkan kalung sepasang sayap itu masih terlihat jelas.

05.00 p.m

Matahari mulai menyembunyikan sinarnya di ujung katulistiwa. Meskipun undangannya masih satu jam lagi, Naruto ingin menjadi tamu pertama yang datang di acara pertunangan sahabat dan cinta pertama tak terbalaskan, Gaara Sabaku. Mungkin dengan datang lebih awal, dia bisa ikut menata dan lebih bisa mengobrol dengan sahabatnya, mungkin untuk yang terakhir, piker Naruto.

Naruto dan Gaara adalah sahabat masa kecil yang sudah seperti keluarga sendiri. Gaara sudah menganggap Naruto sebagai adik perempuannya, namun Naruto tidak bisa seperti itu. Sifat Naruto yang kekanakan membuat Gaara ingin terus bersama Naruto, sebagai adiknya, tidak lebih. Tapi Naruto juga wanita biasa, dia tak bisa bertahan dengan seorang lelaki begitu lamanya tanpa ada suatu perasaaan yang tersembunyi. Sudah hampir 15 tahun Naruto bersama dengan Gaara dan selama itu pula perasaan Gaara hanya sebatas teman dekat dan keluarga, dan selama itu pula perasaan Naruto tak akan pernah terucap. Pengorbanan Naruto untuk Gaara sudah tak bisa dihitung dengan jari, ia melakukan apa saja untuk Gaara dan memberikan apa yang dia punya untuk Gaara. Jangan salah paham dulu, seberapapun cintanya pada Gaara dan rela memberikan apapun untuk Gaara, Naruto adalah perempuan yang terhormat, dia tidak akan memberikan 'mahkotanya' untuk siapapun.

Naruto menyambar coat hitam legam polos yang mendekap tubuh mungilnya dan memakai flat shoes hitam dengan Kristal ditengah sebagai hiasannya. Dia lebih suka memakai flat shoes daripada heels, ia merasa heels membuatnya semakin jenjang daripada teman-teman sekantornya, dan Naruto tak menyukai itu. Menyalakan mesin mobilnya dan segera menuju di kediaman keluarga Sabaku.

Perjalanan menuju keluarga Sabaku tidak membutuhkan waktu lama sekitar 15 menit dari apartemen Naruto. Naruto memarkir mobil hitam miliknya di halaman keluarga Sabaku, melangkahkan kaki ramping seputih susu menuju pintu utama yang besar dikelilingi ukiran gaya Eropa. Butler dengan sigap menyapanya dan meminta coat hitam legam Naruto untuk digantungkan disamping pintu. Netra secerah langit musim semi Naruto mengamati hall utama keluarga Sabaku yang sekarang disulap penuh dengan stan-stan makanan minuman dengan maid yang sibuk menata hidangannya. Matanya besinar ketika dia menemukan seseorang yang dia cari. Dengan senyum mengembang dibibirnya dengan polesan lipstick berwarna merah darah, Naruto langsung menghampiri pria itu yang tampak sibuk mengkomando maid di rumahnya.

"Gaara..." serunya nyaring.

"Hello Naruto. Kau cantik sekali" Puji Gaara sembari mengamati perempuan didepannya, sea foam netra Gaara meneliti sahabatnya itu dari ujung mata hingga ujung kaki.

"Aku memang sudah cantik dari dulu" sambung Naruto sambil memutar bola matanya malas.

"Hahaha... kau benar." Tawa renyah Gaara menggetarkan gendang telinga dan juga hatinya. Rasa yang dirasakan Naruto masih sama, seperti dulu, namun dia harus tau siapa dirinya sekarang. Sebisa mungkin ia menampik perasaan itu, menahan diri sekuat mungkin untuk tidak menghambur ke pelukan Gaara dan sebisanya membawa kabur pria didepannya itu.

"Mana Sakura? Aku tidak melihat dia sekarang" Tanya Naruto berusaha mengalihkan perhatian dari hatinya yang meraung menginginkan Gaara seorang diri.

"dia sekarang masih bersiap di kamarku. Kesanalah Naruto, ku yakin dia bahagia melihatmu" Naruto hanya mengangguk dan segera menuju ke kamar Gaara. Sebenarnya Naruto tak ingin melihat Sakura. Naruto dan Sakura adalah teman sekaligus rival di segala bidang, bahkan untuk memenangkan hatinya Gaara. Namun apa yang bisa dia lakukan bila Gaara harus memilih Sakura daripada Naruto.

"Tidak... aku akan menunggu disini dan membantu maid menyiapkan apa yang perlu disiapkan" tolak Naruto halus. Mana sudi dia bertemu dengan gadis yang merebut permata hatinya.

"Baikalah jika itu maumu.. aku akan keatas. Melihat apakah Sakura sudah siap atau belum" Naruto sedikit tersentak saat Gaara tersenyum membayangkan Sakura dengan senyum yang tak pernah dia berikan pada Naruto, dia sedikit iri, ya... iri sekali, namun sekali lagi DIA bukan siapa-siapa.

Waktu telah berlalu dengan cepatnya. Tak terasa waktu menunjukkan pukul 06.00 tepat. Para tamu sudah berdatangan meramaikan aula utama kediaman Sabaku. Naruto menyapa Rasa dan Karura Sabaku, orang telah membatu dan menolongnya ketika dia kecil. Naruto sangat berhutang pada keluarga Sabaku, namun dengan kurang ajarnya dia menyukai bahkan mencintai putra bungsunya. Tak bisa disalahkan, cinta itu tak memandang apa dan siapa untuk kita memberikan hati kita. Naruto juga menemukan teman-teman semasa kuliahnya, ada Hinata Hyuga, Rock Lee, Kiba Inuzuka, Chouji Akimichi, Ino Yamanaka, dan Neji Hyuga. Dulu, Neji sempat menaruh hati pada gadis berwajah oriental milik Naruto itu, tapi cintanya juga tak terbalaskan, Naruto saat itu dengan bodohnya mengejar-ngejar cinta Gaara.

Acara pertunangan berjalan lancer, Gaara dan Sakura bahagia. Senyum kebahagian tak pernah lenyap dibibir mereka. Sakura cantik sekali malam ini, gaun kuning keemasan panjang membalut tubuh poporsionalnya. Rambut gulali-nya ia gelung keatas menyisakan rambut bagian depan membingkai wajah cantik berkulit pucat itu, dihiasi dengan jepit rambut kupu-kupu menambah kemilau. Naruto melihat mereka dari kejauhan hanya ditemani segelas wine, takut jika wajah kusutnya terlihat. Dia berdiri di pojokan, vas besar disampingnya menyembunyikan sosoknya.

"Nona.. tak baik berdiri sendirian di pojokan dengan wajah seperti itu" suara berat seseorang menyadarkan lamunannya. Naruto menoleh disebelahnya, dia seperti melihat malaikat. Lelaki itu memiliki tatapan tajam menusuk, membuat bulu romanya berdiri. Rambutnya hitam sehitam gagak di malam hari dengan gaya mencuat keatas melawan gravitasi. Pria ini tinggi, sekitar 185 cm, taksir Naruto didalam hati. Saking tinggi pria asing itu, Naruto yakin jika ia memakai heels 14cm, tingginya hanya mampu mencapai sebatas dada bidang pria asing yang memikat hati.

"tch... aku tak terlalu suka keramaian" seru lelaki misterius itu, tanpa dikomando jantung dibalik sraples hitamnya berdegup. Bergetar cepat dibalik tulang rusuknya.

"Aku juga." Jawab Naruto singkat sambil menundukkan pandangannya pada gelas wine ditangannya. Lelaki itu menyenderkan punggungnya di dinding sebelah Naruto.

"Sudah lama sekali aku tidak pergi dikeramaian seperti ini" ucap pria bermata gelap, segelap malam tanpa rembulan itu.

"Memangnya kau kemana saja Tuan" Tanya Naruto penasaran. Dia sendiri tak mempercayai bahwa dia tertarik pada lelaki untuk pertama kalinya selain Gaara. Menurut Naruto, lelaki disampingnya itu dapat dipercaya. Entahlah, logika Naruto mengelak, siapa juga yang percaya sama orang asing padahal baru saja bertemu dan itupun hanya sekali seperti ini, namun hati kecil Naruto menyakinkan, bahwa dia adalah orang baik dan dapat dipercaya.

"Aku menghilang, menjauh dari dunia ini. Mencoba menyembuhkan sebuah luka" ujarnya sendu. Meskipun dari luar dia dingin dan selalu menatap tajam. Ternyata dibalik semua itu dia menyimpan sebuah penderitaan yang mendalam.

"terkadang ada luka yang akan pernah benar-benar sembuh. Bahkan waktupun tak dapat membuatnya lebih baik" merasa ada kesamaan, merekapun larut dalam obrolan yang tidak bisa dibilang ringan. Mereka hanya menyuarakan hatinya. Tanpa mempedulikan sekelilingnya. Music mengalun, membuat siapapun yang mendengarnya bersiap untuk mencari partner untuk berdansa.

"kau benar... waktu tidak menyembuhkannya, namun membuat bekas. Bekas yang tak akan pernah hilang" Naruto tak bisa membendung senyum sebelahnya ketika jawaban lelaki itu sangat mengena dan bisa menyimbolkan apa yang akan Naruto hadapi dimasa depan.

"Hidupmu benar-benar kelam" Naruto terkekeh, polesan merah darah yang mewarnai bibir penuh Naruto menyunggingkan senyuman yang sudah akhir-akhir ini tidak ia perlihatkan.

"Tidak jauh beda dengan mu" kata lelaki itu sontak menghilangkan senyuman di bibirnya yang semerah darah itu.

"raut wajahmu, tingkah lakumu, pandangan matamu semuanya terlihat jelas padaku. Kau terluka" Naruto memutar tubuhnya untuk menatap lelaki didepannya itu. Mata shappire punyanya melihat dalam manik hitam milik lelaki itu. Dia seorang stranger tapi Naruto tertarik dan merasa nyaman bercakap dengannya.

"apakah aku terlihat jelas?" tanpa menyadari, Naruto menyentuh wajahnya sendiri. Lelaki didepannya kini menyunggingkan senyum miringnya, membuat lutut Naruto sedikit bergertar. Tanpa aba-aba, tangan kekar milik lelaki itu terangkat dan menyentuh pipi ramping Naruto. Darah mengalir di wajahnya, membuatnya panas, mawarnani pipi pucat Naruto.

"mungkin orang lain tak mengetahui, tapi tidak dimataku" ucar lelakai itu sampil memainkan jempolnya di pipi Naruto yang merona. Degub jantungnya semakin menjadi, lututnya lemas, tangan Naruto menggapai tangan lelaki yang berada dipipinya itu dengan lembut. Naruto tidak pernah merasakan apa itu cinta, cinta yang dia ketahui hanya untuk Gaara, tapi sekarang kenapa bisa seperti ini. Dia belum pernah merasakan perasaan seperti ini, pipinya terasa terbakar, lulutnya lemas, dan jantungnya berdegub dengan liar di tulang rusuknya. Dia hanya takut lelaki didepannya itu mendengar suara degub jantungnya. Apakah ini yang dinamakan cinta pada pandangan pertama? Pikir Naruto. Naruto bukanlah percaya pada mitos seperti itu. Dia yakin bahwa proses dapat menimbulkan rasa cinta itu, dia yakin bahwa perasaannya pada Gaara itu adalah cinta.

"Tuan.. apakah kau bisa menyembuhkannya?" Naruto menatap iris sekelam malam tanpa bintang itu dengan tajam. Kedua tangannya menggenggam erat dasi hitam miliknya.

"apa kau mau menerima hati yang sudah lama terluka?" Tanya pria itu sambil menangkup wajah Naruto hati-hati seolah-olah perempuan didepannya bisa merapuh bila dia sentuh.

"itu juga hal sama dengan mu Tuan. Apakah kau mau menerima hati yang baru saja terluka?" Tanya Naruto mantap

"Aku akan menjahitnya. Membalutnya dengan hati-hati"

"dan bila membekas?"

"Aku akan menghiasnya dengan bunga sampai bekas itu tertutup dan membiarkannya sembunyi."

"Tuan maukah kau menjahitnya?"

"with my pleasure"

Naruto seakan tersihir. Logikanya menyerah pada hati nuraninya kali ini. Dia benar-benar menyerahkan hati dan hidupnya pada seseorang yang asing, tapi dia sangat yakin seyakin yakinnya, bahwa lelaki disampingnya itu dapat menyembuhkan luka dihatinya.

"Namaku Naruto, Kau?"

Naruto tersenyum puas, dia percaya demi apapun yang ada dilangit dan dibumi dia sudah menyerahkan hidupnya dengan lelaki disampingnya.

"Sasuke... Sasuke Uchiha"

Sasuke dengan lembutnya mengecup bibir Naruto yang semerah darah itu. Seakan mengklaim bahwa Naruto hanya punya dirinya sorang. Dia tak peduli dengan tamu yang bertepuk tangan untuk kebahagiannya mereka, tak lupa Gaara. Gaara yang melihat gerak-gerik mereka dari jauhpun ikut bahagia. Akhirnya kau menemukan bahagia mu Naruto.

Cinta dapat membuat hidupmu jungkir-balik. Cinta yang bisa melukaimu dan cinta yang bisa membahagiakanmu. Seperti padang bertama dua, itulah yang bisa digambarkan Cinta Naruto sekarang.

Love can hurt and Love can heal

Naruto dan Sasuke Uchiha

FIN

Please Komen

Berikan kritik dan Saran

Butuh Banget

Semangat untuk Kita Semua

JungJaena or IifJung

Special thanks to

MiyukiKiyoshi19

Continue Reading

You'll Also Like

17M 654K 64
Bitmiş nefesi, biraz kırılgan sesi, Mavilikleri buz tutmuş, Elleri nasırlı, Gözleri gözlerime kenetli; "İyi ki girdin hayatıma." Diyor. Ellerim eller...
191M 4.6M 100
[COMPLETE][EDITING] Ace Hernandez, the Mafia King, known as the Devil. Sofia Diaz, known as an angel. The two are arranged to be married, forced by...
196K 9.6K 56
ငယ်ငယ်ကတည်းက ရင့်ကျက်ပြီး အတန်းခေါင်းဆောင်အမြဲလုပ်ရတဲ့ ကောင်လေး ကျော်နေမင်း ခြူခြာလွန်းလို့ ကျော်နေမင်းက ပိုးဟပ်ဖြူလို့ နာမည်ပေးခံရတဲ့ ကောင်မလေး နေခြ...
28.9M 916K 49
[BOOK ONE] [Completed] [Voted #1 Best Action Story in the 2019 Fiction Awards] Liam Luciano is one of the most feared men in all the world. At the yo...