One More Time One More Chance

By paracetamol31

93.2K 3.4K 671

●Cerita tentang satu kesempatan berharga untuk merubah kisah yang menyakitkan menjadi kebahagiaan More

Without Love
Tears
Saying I Love You
Begin
Game

Want You

4.5K 478 100
By paracetamol31

================================

Now that I gave you the gift of my love

You try to give me heartbreak

Were you such a person ?
How could you be so heartless ?

Was our love all a lie ?
I did not know you would be like this to me

How could you not know ?

================================











Taehyung memeluk dirinya saat dinginnya hujan malam ini masuk melalui jendela kamarnya yang sengaja Ia buka. Entah kenapa Taehyung ingin melihat rintikan hujan malam ini melalui jendela tanpa menghiraukan resiko masuk angin yang bisa saja menerpanya. Hanya ingin menikmati hujan itulah yang dilakukan Taehyung.

Tok
Tok
Tok

Taehyung menolehkan wajahnya saat mendengar ketukan dipintu kamarnya dengan Jungkook. Melangkah mendekat lalu membukannya disapa senyuman damai Bibi Ahn, "Ada panggilan dari Tuan Muda Jeon untuk mu, Tae."

Apa?

Panggilan. Jungkook. Untuknya ?

Taehyung hanya memberi tatapan tak percaya dengan sangat polos hingga membuat Bibi Ahn menjadi gemas sekali.

"Tae, kalau kau tidak mau menerimanya aku akan —"

Tanpa menunggi Bibi Ahn menyelesaikan ucapannya Taehyung dengan cepat melangkahkan kakinya menuju telpon rumah yang letaknya berada dilantai pertama.

Tak perduli bahaya melangkah cepat di tangga bisa membuatnya terjatuh, hanya Jungkook yang menjadi prioritasnya. Ia ingin cepat mencapai ganggang telepon itu, mendengar suara sang Suami yang amat ia sayangi.

Tap
Tap
Tap

"Tae, hati - hati!"

Seruan Bibi Ahn tak ia perdulikan lagi, ia tetap melangkahkan kakinya menuruni anak tangga itu dengan sangat cepat.

Tap

Hup

Diraihnya dengan cepat ganggang telepon itu.
"Ha-Hallo, Tuan?" sapanya dengan nafas yang memburu.

Taehyung mendengar tawa kecil dari sambungan itu.

"Jangan bilang kau tadi berlari untuk mengapai panggilan ini ? Jangan berlari, aku sabar untuk menunggu jawabanmu. Anak tangga bisa berbahaya jika kau tidak berhati-hati dalam melangkah."

"Sa — saya hanya tidak ingin membuat anda menunggu terlalu lama,"

"Tidak ingin membuatku menunggu lama atau ... kau memang ingin buru - buru mendengar suaraku, hm ?"

Skak mat.

Dua - duanya. — ucap Taehyung dalam hati.

Taehyung tidak tahu harus menjawab apa, terlalu malu maka dari itu dia hanya diam saja.

"Tanpa kau perlu jawab aku sudah tahu jawabanmu ] selanjutnya tawa ringan Jungkook yang kembali menyapa pendengarannya."

"Hmm, ada apa, Tuan memanggil saya ?"

"Aku hanya ingin kau memakai kemeja putih yang sudah aku siapkan di lemariku. Saat aku pulang nanti kuharap kau sudah siap dengan kemeja itu."

Kemeja putih? Permintaan aneh apa ini? Tapi Taehyung akhirnya menjawab, "Baiklah, ada lagi?" karena ini adalah permintaan suaminya, dan seorang Istri memang harus memenuhi permintaan Suami.

"Tidak hanya itu saja."

"Hmm, baiklah saya tutup panggilannya jika tidak ada yang ingin anda sampaikan lagi,"

"Baiklah, sampai jumpa nanti malam."

Tut.

Tersenyum, hanya percakapan sederhana namun tawa ringan yang diberikan Jungkook membuat dadanya menghangat.

Berjalan kembali menuju kamarnya dan segera mencari kemeja putih yang dimaksudkan oleh suaminya.

Gotcha!

Namun, Taehyung merasa tidak asing dengan Kemeja Putih besar itu.

Dimana Ia pernah bertemu dengan kemeja itu?

Ah, mungkin hanya sama saja. Pikirnya.

Melenggang masuk kamar mandi dan segera memakai Kemeja itu. Lalu mengernyit saat melihat kemeja itu menelan tubuhnya, jemarinya hampir tenggelam dan panjang kemeja itu hampir menyentuh lututnya belum lagi tulang selangkanya yang terekspos karena kancingnya itu tak sampai untuk menutupinya.

Yakin Kemeja ini yang dimaksud Jungkook?

Tetapi hanya Kemeja ini yang dia temukan menggantung di lemari itu, karena yang lain dalam posisi terlipat. Pasti memang yang ini.

Mengangkat bahunya lalu berpikir Ia mengambil Kemeja yang benar.

Setelah itu beranjak dari kamar mandi dan duduk di ujung kasur empuk menunggu sang Suami pulang.






Derasnya air hujan yang bertabrakan dengan kaca mobilnya sepertinya menjadi pemandangan yang menarik. Tidak, bukan karena menarik hingga dipandang dengan lekat. Jungkook hanya sedang mencari pengalihan saja, anggap saja Ia sedang tak ada objek lain untuk dilihat.

"Ta ... Taehyung"

Suara itu.

Kembali Ia dengan suara itu, terdengar nyata dan jelas untuk diingat.

Kembali tangan itu mengepal diatas ganggang setir mobilnya.

Masih segar semua dalam kendali ingatannya.

"Sebentar lagi, sebentar lagi" gumamnya entah pada siapa.

Dipejamkan matanya sesaat sebelum menyalakan mesin mobilnya dan melaju dengan kecepatan tinggi membelah hujan deras menuju kediamannya.





Taehyung masih menunggu dengan berbagai perasaan gugup yang menerpanya. Sangat gugup bahkan gemercik air hujanpun tak terdengar olehnya karena ribut detakan jantungnya lebih menguasainya saat ini.

Kriet

Deg

Pintu itupun terbuka, Taehyung menoleh untuk mendapati sang Suami yang berdiri diambang pintu itu dengan senyum tipis diwajah tampannya.

Taehyung tersenyum canggung lalu berdiri menghampiri sang Suami.

"A ... apa anda butuh kopi atau jahe hangat?" tanyanya saat menyadari rambut dan kemeja sang Suami sedikit basah. Pasti dingin bukan.

Jungkook tersenyum, lalu menggeleng.

Memilih melenggang masuk kedalam kamar sembari menarik lengan sang Istri, meletakkan tas kerjanya di nakas.

"Anda basah, sebaiknya anda segara mandi dan mengganti pakaian anda agar tidak sakit, sa—"

"Ssstt, bantu aku melepas dasi ini, hm?"

Dengan patuh Taehyung mendekat, meraih dasi itu dan berusaha melepas ikatan itu dengan perlahan.

Sret
Grep

Dasi terlepas bersama dengan tarikan Jungkook pada pinggang Taehyung yang membuat tubuh ramping itu menubruk tubuh kekar Jungkook. Kedua lengan Taehyung terhimpit di antar tubuh Jungkook dan Taehyung tepat diatas dada bidang berbalut kemeja abu-abu yang membungkus tubuh atletis itu.

Deg
Deg
Deg

Jantung Taehyung berpacu dengan sangat cepat menundukkan matanya menghindari tatapan sang Suami yang penuh intimidasi.

Jarak sedekat ini membuat Jungkook bisa melihat betapa lentiknya bulu mata yang dimiliki Pria didepannya. Benarkan dia Pria?

"Tae ... aku melupakan sesuatu," ucapnya pelan.

"A ... apa?"

Jungkook tertawa kecil, mendekatkan bibirnya di telinga Taehyung.

"Aku lupa memintamu untuk tidak memakai celana apapun yang menutupi kaki jenjangmu. Aku lupa memintamu untuk hanya memakai kemeja putih itu." bisiknya dengan suara rendah yang membuat Taehyung gugup.

"A- apa benar kemeja i- ini? Sa- saya sempat berpikir salah karena terlalu be- besar," cicitnya sambil berusaha meredakan degupan jantungnya.

Jungkook kembali mengulas senyuman diwajahnya.

"Tidak salah." bisik Jungkook lagi.

Deg

Taehyung meremat kemeja bagian depan Jungkook saat Jungkook mengulum cuping telinga Taehyung dengan gerakan yang amat sangat sensual.

Taehyung menggigit bibir bawahnya guna meredam suara desah yang hampir ia lontarkan.

Sepertinya telinga adalah salah satu area sensitif miliknya. Tubuhnya memanas saat lidah hangat nan basah milik Jungkook menyapu telinga bagian dalamnya.

"Se-sebaiknya anda mandi du-dulu!"

Percuma.

Jungkook seperti menulikan pendengarannya.

Taehyung memejamkan matanya saat Jungkook melambatkan kulumannya ditelinga Taehyung. Geli dan membuat Taehyung memanas.

Tangan yang sedari tadi diam kini bergerak perlahan menuju bongkahan sintal milik Taehyung yang tertutupi kain celana tidur serta Kemeja putih yang Ia kenakan. Mengelusnya dengan amat pelan, membuat pemiliknya semakin keras menggigit bibir bawahnya menahan desahnya. Dirasa cukup dengan mengelus, kini Jungkook pun memberi remasan lembut dibongkahan sintal itu, amat lembut dan berulang - ulang membuat Taehyung pada akhirnya melenguh tertahan dengan tangan yang semakin erat meremas pakaian Jungkook.

Jungkook melepas kulumannya pada telinga Taehyung lalu jemarinya menurunkan celana tidur Taehyung secara perlahan sampai ke mata kaki Taehyung sehingga terluhatlah paha mulus serta kaki jenjang sang Istri tepat dihadapannya yang sedang berlutut ketika menarik turun celana itu. Apa yang ada dihadapannya semakin membuat gairahnya menggila. Jungkook pun tak lupa untuk memberi apresiasi berupa kecupan-kecupan ringan namun basah dipaha itu hingga Taehyung terjengit lalu refleks membungkukkan dan meremas kain bagian pundak yang dikenakan Jungkook yang saat ini berlutut didepannya.

Setelah beberapa menit Jungkook memberi kecupan pada paha milik istrinya, iapun kembali berdiri dan melingkarkan kedua lengannya pada pinggang ramping istrinya. Sedangkan kedua tangan Taehyung telah berada diatas pundak Jungkook, pas.

Jungkook memberi senyum tipis setampan mungkin didepan sang Istri yang dibalas senyum canggung milik Taehyung.

Perlahan Jungkook mendekatkan wajahnya pada wajah Taehyung hingga kedua ujung hidung mereka saling bertemu. Hembusan napas menerpa wajah masing - masing, hangat.

"I want you tonight," bisik Jungkook tepat didepan bibir tebal Taehyung.

Remasan dipundak Jungkook semakin mengencang kala muncul desiran asing yang Taehyung rasakan kala napas Jungkook menerpa permukaan bibirnya.

Jungkook menggerakkan kepalanya mengikis jarak yang ada diantara bibir mereka sampai kedua permukaan bibir mereka saling bertemu dalam sebuah ciuman. Hanya menempel setidaknya untuk saat ini. Sampai Jungkook perlahan menggerakkan bibirnya dengan gerakan amat pelan dan dominasi nafsu yang amat ketara disana. Kepala Jungkook bergerak kekanan dan kekiri secara bergantian mencari spot yang lebih pas dan nyaman. Taehyung pun melakukan hal yang sama namun berlawan arah.

Ciuman yang sangatlah panas. Perlahan kedua manik mereka terpejam. Menikmati sensasi menggairahkan saat ini.

Lumatan demi lumatan mereka lakukan pada bibir satu sama lain, gerakannya pelan namun brrulang - ulang, bisa kalian bayangkan bagaimana jika kalianlah yang mengalami ciuman seperti itu?

Oh, Jungkook memulai, 

Menggigit kecil bibir bagian bawah Taehyung hingga lenguhan sarat kepasrahan mengalun dengan indah disertai terbukanya mulut itu sebagai akses lidah hangat Jungkook untuk bergelirya didalam goa hangat itu.

Lidah hangat Jungkook menyapa lidah Taehyung yang tak kalah hangat. Membelitkan satu sama lain seakan mengajak berdansa.

Tetesan saliva yang entah milik siapa mulai mengalir kedagu lancip Taehyung hingga beberapanya sampai lolos dan menetes kebawah.

Tangan Jungkook mengelus sensual disepanjang punggung hingga turun sampai di pinggang ramping Taehyung. Sedangkan Taehyung semakin mengencangkan rematannya di bahu sang suami.

Bunyi cumbuan mereka menjadi rangsangan tersendiri yang meningkatkan libido mereka menjadi lebih liar lagi.

Tap
Tap
Tap

Tepukan halus dari Taehyung di dada Jungkook memberi isyarat agar Jungkook menyudahi cumbuan mereka karena Ia membutuhkan oksigen saat ini. Sungguh. Dan Jungkook mengabulkan.

Dapat Jungkook lihat betapa Taehyung sangatlah menggairahkan saat ini, dengan mata terpejam bibir merah alami yang mengkilat dan bengkak akibat ulahnya, dan wajah memerah menjadi kombinasi obat rangsangan tersendiri bagi Jungkook. Sial.

Tidak.

Jungkook tidak mampu menahannya lebih lama lagi, denyutan di balik celana hitam miliknya harus segera dihilangkan dan digantikan dengan kenikmatan berbalut nafsu yang menggebu.

Fyuhh~

Ditiuplah kedua kelopak mata itu agar terbuka. Dengan gerakan perlahan keduanya terbuka, menampakkan tatapan sayu yang semakin membuat Jungkook tak mampu menahan lagi. Hingga dalam sekali sentakan Ia mengangkat ala brydal style tubuh kecil Taehyung, dan membawanya ke ranjang King size milik mereka.

Bukan menidurkannya, melainkan membawanya duduk diatas kedua pahanya. Kedua tangan Taehyung di bawanya melingkari lehernya.

Untuk beberapa detik mereka hanya saling memandang, sampai jemari Jungkook mulai melepas kancing kemeja Taehyung. Tubuh mulus tanpa cacat menjadi sambutan pertama bagi Jungkook saat berhasil melepas semua kancing kemeja itu.

Perut mulus tanpa adanya otot perut seperti miliknya, hei kenapa perutnya seperti milik perempuan saja? Bahkan pinggangnya sangatlah ramping, mungkin saja seukuran dengan milik sang adik, Jeon Yein.

Dibagian dada itu, kedua puting berwarna merah muda yang sedikit mencuat menggoda Jungkook untuk membubuhkan lumatan serta hisapan disana.

Cukup. Mendeskripsikan bagaimana tubuh Taehyung akan menghabiskan banyak waktu.

Perlahan Jungkook menarik turun kemeja kebesaran itu hanya sampai memperlihatkan kedua bahu saja.
Kilatan nafsu dapat Taehyung lihat dari pancaran mata Jungkook saat ini.

"Bodohnya aku selama ini menyia - nyia kan keindahan ini." Gumam Jungkook.

Taehyung hanya tersenyum lembut, dan entah saran dari siapa, tangannya dibawa untuk mengelus pelan tengkuk leher Jungkook, yang semakin membuat Jungkook tersulut akan nafsu.

"Kau mencoba menggodaku, hm?" desis Jungkoom di telinga Taehyung.

Setelahnya Jungkook langsung menyerang bahu telanjang milik istrinya itu dengan kecupan bahkan hisapan tanpa jeda.

"Ahnn —" lenguhan Taehyung menjadi penyemangat Jungkook untuk melakukan yang lebih dari yang ia lakukan saat ini.

Dari bahu, cumbuan itu naik ke leher jenjang itu.

Jilatan memanjang Jungkook bubuhkan, hingga membuat Taehyung mendongakkan kepalanya keatas. Kedua tangan itu meremat helaian rambut hitam Jungkook ketika Jungkook semakin liar mencumbui leher jenjang miliknya.

Dari leher turun ke dada.

Shit.

Kedua puting itu sangatlah menggoda.







"Ahnn —" melenguh kembali saat lidah hangat Jungkook bergelirya disalah satu puting mencuat miliknya,

"Ahnn—" kini Jungkook memberi lumatan serta hisapan keras disana saking gemasnya. "Ouch — ja ... jangannhh di ... gigithh —" lirih Taehyung saat Jungkook mengigit puting miliknya.

"Maaf, tapi mereka terlalu menggoda. Aku tidak dapat menahannya lagi."

"Ahhnnmmnnnhhh ~" hanya bisa melenguh dan mendesah seterusnya saat Jungkook semakin liar melahap puting miliknya, jilat, lumat, hisap dan gigit. Terus seperti itu.

Sret

Taehyung meendorong paksa Jungkook agar menjauh dari puting miliknya, karena ia merasa akan ada luka lecet disana jika Jungkook terus memberi gigitan disana.
"Cu-cukup!"lirih Taehyung.

Baiklah.

Jika bukan puting lagi, maka ...

"Mmppttthh —"

Bibir.

Lumatan dilakukan Jungkook dengan sangat cepat dan keras.

Telapak tangan Jungkook mengelus lembut — sensual pinggang Taehyung.

Sret

Bruk

Dengan sekali sentakan Jungkook membawa tubuh Taehyung untuk terlentang dibawah kungkungannya tanpa melepas kegiatan melumatnya dibibir merah yang sudah membengkak itu.

"Ku ingatkan. Aku tidak akan berhenti bahkan ketika kau memohon padaku, aku tidak bisa berhenti." bisik Jungkook

Setelahnya Jungkook kembali menyerang bibir bengkak itu. Semakin liar dengan tengannya yang bergelirya mengelus lembut paha milik Taehyung.

Sedangkan Taehyung sendiri hanya bisa memejamkan kedua matanya merasakan cumbuan serta sentuhan sensual dari sang Suami. Tangannya bergerak mengelus serta meremat rambut hitam Jungkook.












Kilatan nafsu yang tadi terpancar lambat laun berubah menjadi tatapan datar sarat akan kemarahan.










"Sebentar lagi, bersabarlah. Tidak lama lagi semua ini akan berakhir. Semua rasa sakitmu akan terbalaskan, Hyung."

●»tbc

Continue Reading

You'll Also Like

329K 25.7K 36
Warning!!! Ini cerita gay homo bagi yang homophobic harap minggir jangan baca cerita Ini ⚠️⛔ Anak di bawah umur 18 thn jgn membaca cerita ini. 🔞⚠️. ...
735K 75.3K 25
Karmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia...
1.7M 83.8K 55
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
2.8M 196K 35
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...