Save Me In Your Love (Ikonsta...

Por YGRyuiii

24.1K 2.2K 830

BL/YAOI (18+ T-M) : IM Changkyun yang bergantung pada Kim Hanbin ,serta Kim Hanbin yang tak ingin kehilangan... Más

Pertemuan-Perpisahan (chap 1)
Derita (chap 2)
Kalian Jahat (chap 3)
Malam Dingin Berbintang (chap 4)
Saputangan (chap 5)
Segitiga (chap 6)
Tak Terlihat (chap 7)
Terjebak Diantara Mereka (chap 8)
Buka Matamu (chap 9)
Bencikah ? (chap 10)
Pain (chap 11)
Prahara Cinta (chap 12)
Black And White (chap 13)
Reborn (chap 14)
Siapa kau? (chap 15)
IKONSTA (chap 16)
Sahabat (chap 17)
Backstreet (chap 18)
Dia (chap 19)
Pulang (chap 20)
Egois (chap 22)
You're Mine (chap 23 )
Crazy (chap 24 )I
Help Me (chap 25) II
Save Me (chap 26)
I'M Yours (chap 27)
CINTA (chap 28) End S1

Trauma (chap 21)

693 78 32
Por YGRyuiii

.

Vote dulu dong sayaaang...,

.

.

BI – POV

Haaahhhh malam ini dingin sekali. Pasti menyenagkan kalau memeluk tubuh hangat Changkyun. Mwooooo. Aish kenapa aku memikirkan anak itu lagi. Brengsek.

.

.

"Aku tidak tahu hyung, setahuku ya disekitar daerah itu." Kudengar Bobby menggerutu didepan pintu kamarku dan Jinan hyung.

"Ayolah Kimbab, mana mungkin kau tidak tahu. Kau ini kan biang gosip no 1 di YG." Jinhwan mulai ngotot.

Ah sudahlah , lagian untuk apa aku menguping pembicaraan mereka.

Degan menggigil ku eratkan selimutku makin rapat sampai membuntal kepalaku.

.

.

.

.

.

Normal – POV

Jinhwan melajukan 'Betty' mobil tua yang menjadi musuh bebuyutan BI dengan kecepatan ringan.

Sesekali ia menengok kanan kiri mencari alamat yang tertulis dalam secarik kertas .

Sangat bingung antara mengira ngira lokasi dan membaca tulisan tangan Bobby yang kelewat rumit.

"Anyeong, apa benar alamat ini disekitar sini? " Tanya Jinhwan sopan setelah memarkir mobilnya diarea taman kota, tak lupa ia mengenakan masker dan perlengkapan penyamaran.

"Ne, kau tinggal jalan beberapa langkah dan belok kiri." jawab lelaki paruh baya.

"Ah, terimakasih ahjussi." tanpa Babibu Jinhwan langsung berlari ke arah yang dituju.

.

.

Setelah melalui perjalanan yang melelahkan karna tersasar dan kebinguan. Ahirnya sampai juga ia di tempat tujuanya.

Ding...dong...

Ding...dong...

Ckleeek...

.

.

.

IM – POV

"Aaahhhhhaaaaahhhhaaaa..." Jooheon hyung makin tertawa kencang.

"Iya, mereka benar benar berisik dan-..." ucap ku terpotong.

Tok...tok...tok...

Seseorang mengetuk kamar kami, dan Jooheon hyung membuka pintu sebelum memberi instruksi agar aku pura pura tidur.

Ckleeek...

"Ada apa hyung..." ucap Jooheon malas.

"Ada yang ingin bertemu sunbae." jawab Hyungwoon acuh.

"Sunbaenim sudah tidur." Jawab Jooheon datar.

Tak ada lagi percakapan yang kudengar , dan tiba tiba saja Hyungwoon hyung masuk disertai teriakan Jooheon.

"Yaaakk hyung jangan dorong dorong begitu. Aduh kaki ku !" Jooheon mengamuk.

"Sunbaenim. Jinhwan-shi ingin bicara dengan mu. Dia bilang ini penting, dan dia memaksa bukan meminta !" Sontak perkataan Hyungwoon hyung membuat ku terbelalak.

Tanpa pikir panjang aku beranjak dari ranjang dan berlari keruang tamu.

.

.

.

Di sini aku sekarang, duduk berhadapan dengan Jinhwan hyung dalam suasana tegang diruang tamu.

"Maaf..." aku mencoba memecah keheningan.

"Apa yang kau mintakan maaf changkyuniii ?" tanya Jinhwan hyung menatapku.

"Entahlah hyung, banyak yang harus aku mintakan maaf pada kalian. Maaf. Maaf karena datang dengan tiba tiba, maaf karena pergi dengan tiba tiba dan maaf karena- ..." aku mengantung kalimatku, enggan melanjutkanya.

"Dan maaf karena apa ? Maaf karena telah menyakiti leader kami ? Atau maaf karena main kucing kucingan dengan maknae kami ?" Jinhwan hyung bertanya sinis.

Aku diam.

Diam karena semuanya benar dan diam karena membuat kisruh keadaan.

"Em hyung, aku ...aku tidak bermaksut membuat kekacauan aku...aku sungguh tidak sengaja." sesalku.

"Bisa kita keluar sebentar ? Aku ingin bicara lebih jauh denganmu." pintanya padaku.

.

.

.

.

.

Normal – POV

"Sampai kapan kau akan seperti ini ?"

"Diam lah Son hyunwoo." Nampak Minhyuk tengah menikmati kue beras buatan sang pujaan hati.

"Hyukiii dangar. Ini akan melukai Kihyun jika ia tahu yang sebenarnya." Shownu bersikeras.

"Bukankah sudah ku bilang untuk tidak ikut campur urusan kami dan jangan ganggu hubungan ku dengan kihyun lagi. Atau aku tidak akan memaafkan kesalahamu itu." Minhyuk berkata dingin.

"Lalu sampai kapan kau akan pura pura hilang ingatan seperti ini ?! Kau bukan hanya merepotkan Kihyun. Tapi kau juga membuat sedih fansmu dan juga member kita." Shownu tak kalah dingin.

"Heeeemmmm sampai kapan ya ?! Sampai... Sampai nanti. Hahahaha" Goda Minhyuk sambil memposisikan tubuh senyaman mungkin untuk bersiap tidur.

Ia benar benar membuat Shownu jengkel level dewa dan tak dihiraukan oleh Minhyuk.

Namun rupanya bukan hanya Shownu yang merasa Jengkel tingkat dewa , Yoo Kihyun nyatanya telah mendengar semuanya dari balik pintu kamar mereka.

Dan ini awal dari kekacauan yang akan menimpa hubungan ketiganya.

.

Bruuukkkk

"Aaahhhh..." tampak Kihyun terjatuh dan meringis kesakitan.

"Oh...mian...miane..." IM berniat membantu kihyun berdiri, namum nampaknya Kihyun salah faham dan mengeratkan matanya bersiap mendapar pukulan atau mungkin tendangan yang akan ia dapat dari seorang kim Hanbin.

Kihyun bersiap dengan segala kesakitan yang akan diterima. Namun sebuah tangan melingkari bahunya dan mengangkatnya agar berdiri dari posisi jatuh.

Terkejut dengan sikap baik dari orang yang disangkanya Hanbin, kihyun pun berlari terbirit birit ketakutan tanpa melihat wajah cengo IM.

"Kenapa dia ?" Gumam IM penuh tanya yang melihat Kihyun begitu takut padanya.

.

"Ommmoooo !" Teriak Shownu saat membuka pintu kamar dan mendapati IM yang berdiri dengan tiba tiba didepan mukanya.

"Hehehe...a...em...aku...aku ingin keluar sebentar dengan teman ku." IM tampak masih bingung merangkai kata.

"Oh ya pergilah , tapi jangan pulang terlalu larut."Shownu mengacak rambut IM dan berlalu menuju ruang tengah.

"Em ne." Jawab IM lirih menunduk sambil memegang rambutnya sendiri sambil tersenyum mengingat tingkah tak jelas Shownu yang beru saja mengacak rambutnya selayak kakak.

.

.

.

.

.

IM-POV

"Hyung, kenapa dari tadi mengelus pahaku?." tanya ku risih pada Jinhwan hyung.

"Mwooo ! Oh ah aahhhahahaha. Miane aku punya tangan yang tidak bisa diam hehehehe" dia mengusap usap tengkuknya.

Disini kami sekarang, didalam mobil Jinhwan hyung yang terparkir didekat taman kota.

"Kyuniii, kenapa kau pergi tidak berpamitan dengan ku ? Kau juga tak memberi kontak apaun pada ku. Aku jadi kesulitan mencarimu." rajuk Jinhwan hyung sambil memajukan bibirnya.

"Miane hyung, aku tidak bermaksut begitu."

"Lalu ? Kenapa kalian tiba tiba saja bertukar ? Itu membuat ku kesal." Jinhwan hyung mengusap daguku.

Aku bingung harus memulai dari mana. Jujur jika mengingat kejadian itu. Kejadian diamana Hanbin memakiku, mengusirku dan menghinaku, benar benar membuatku sakit.

Belum lagi saat dia menyatakan perasaanya padaku itu benar benar sakit.

Aku sakit saat melihat raut wajah kecewanya. Entak mengapa , sunggu itu terasa lebih sakit dari pada saat Chanu meminta ku untuk mengahiri hubungan kami.

Tanpa kusadari, airmata keluar dari pelupuk mataku. Aku terhenyak saat tiba tiba tangan Jinhwan hyung mengusap pipi basah ku.

"Hyu...hyuuung...huggsshhh"

"Menangislah, menangislah jika ingin menangis. Aku tak akan memaksamu untuk berceita. Menangislah. Menangis sepuasmu." Jinhwan hyung memeluk dan meyandarkan kepalaku didadanya.

Aku semakin tersedu.

.

.

.

"Hyung maaf ya, aku... aku selalu saja merepotkanmu." Aku berujar saat merasa puas dengan tangisku.

"Tak apa. Apa yang tidak untuk mu Changkyuniii. Nyawapun pasti ku berikan." Jinhwan hyung mengecup pipiku.

"Hyungiii, jangan seperti itu. Nanti aku jadi suka padamu. Ahhhhahaha" Candaku pada Jinhwan hyung.

"Sangat bagus kalau begitu, jadi aku tak perlu sesah payah untuk mendapatkanmu." jawaban Jihwan hyung membuat tawaku runtuh seketika.

Aku bingung harus berkata apa karna memang ini terlalu garing dan tidak lucu.

.

"Hy...Hyung..." aku tergagap saat Jinhwan hyung memegang kedua jari tanganku.

"Changkyuniiii, aku mencintaimu, sangat mencintaimu." ucapnya sambil memcium tanganku.

Aku termangu, awalnya dia menciumi tanganku, namun lama kelamaan dia menjilati jari jariku mengulumnya beberapa dan itu mebuat ku merasa janggal.

Dengan segera ku tarik tangan ku dan membuka pintu mobil saat alarm bahaya mengiang dikepalaku.

Namun gerakan ku kalah cepat dengan Jinhwan hyung yang sudah menarik pinggangku.

Dia menarik tubuhku yang hampir merosot dari dalam mobil. Memelukku dari belakang, sangat kencang hingga perutku terasa mual karna tanganya yang melingkar.

Bagian atas tubuh ku masih tertahan didalam mobil walau sebagian bawah sudah merosot keluar. Jinhwan hyung tak main main dia langsung menekan pundakku hingga aku telentang dalam pangkuanya dengan posisi kaki menjuntai dipintu mobil.

"Arhh hyu-...Euuunngghhh..." Aku hendak berteriak namun ia melolokan kepalanya tepat ke mukaku sehingga kami berhadap muka dan dia meraup bibirku. Aku kuwalahan.

Walau badanya kecil, tapi tenaganya lebih kuat dariku. Aku panik, sangat panik saat kurasakan tangannya berhasil masuk dalam kaosku dan meremat langsung dadaku.

Aku berontak kakiku menendang nendang udara , berharap ada orang yang melihat setengah badanku yang belum masuk mobil sepenuhnya.

.

Aku meronta sekuat tenaga mencakar lenganya ,mencubit tanganya dan menggigit bibirnya. Usahaku tak sia sia setelah Jinhwan hyung melepasku karna luka yang di terimanya.

.

.

.

Dengan nafas tersengal aku berlari kesetanan. Tak kuhiraukan tetangga yang mungkin akan terbangun dari tidurnya karna derap langkah kakiku.

Braaaakkkk...

"Hosssshhhh...hossshhhhhhh...hossssshhhhh..." aku mengatur nafas setelah berhasil masuk dalam dorm.

Kusandarkan punggungku dan memejamkan mata, tubuhku merosot dengan teratur dibalik pintu dorm.

Tak terasa aku larut dalam bayangan, aku merasa kembali pada masa masa itu, seperti mengalami dejavu. Saat mereka menyiksaku, saat mereka memukuliku dan saat mereka mengejarku.

Aku takut...,

Aku bingung...,

Aku menangis.....,

Semakin memejamkan mataku... semakin memeluk erat kakiku ...

.

"Cha...cha...changkyun ah... gwencana ?" kurasakan seseorang memegang pundakku.

Aku semakin menggigil kala mendengar suara itu.

.

"Save me...save me...please save me..." ku peluk kaki dan kepalaku dalam satu rengkuhan.

"Changkyun-ah aku tak akan menyakitimu tenanglah ,tenang Changkyun."

.

Ku cuba mengangkat kepalaku saat merasa tubuh ku melayang. Di depan mataku terpampang dengan jelas wajah panik dan ketakutan dari Wonho hyung.

Dia berlari sambil memanggil nama Hyungwoon hyung, entah benar atau tidak aku merasa dibawa kekamar Hyungwoon hyung dan Wonhoo hyung.

Pandangan ku meremang. Namun sempat kurasakan Hyungwoon hyung menyeka keringat yang mengalir didahiku, dia juga membalut tubuhku dengan selimut tebal.

Dan dengan setengah kesadaranku, aku melihat dengan agak berkunang , Wonho hyung mengompres dahiku.

Tangan ku mengangkat keatas, aku ingin berucap terimakasih dan tolong jaga aku dari ketakutanku. Namun, belum sempat aku mengatakan semua itu, mataku makin meremang , berkunang dan gelap mengambil kesadaranku.

'Trauma...., Jangan datang lagi. Kumohon.'

.

.

.

.

.

Normal – POV Dorm GOT7

Nampak lenggang. Yah seperti biasanya, hanya maknae tercinta kita yang setia dengan bobog siangnya.

Ckleeek...

"giyoooomiiiii aku pulang !" riang Bambam celingukan mencari keberadaan sang maknae.

"Dimana dia ? Berantakan sekali sih bocah ini." racau Bambam memunguti bungkus snak didepan TV yang masih menyala.

.

.

Dengan langkah lebar dan raut wajah jengkel , Bambam mencari keberadaan Yugyeom, didapur dibalkon dan dikamar mereka.

Braaaak...

"Giyou-..." teriakan Bambam tertahan.

Luntur sudah keinginanya memaki dan memarahi maknae kesayangan Got7 itu. Siapa yang tak luluh jika kau melihat adik kesayangan mu tidur dengan posisis hampir menungging dan nyaris terjatuh.

Bukan, bukan posisinya yang seakan hampir jatuh, namun apa yang berada dipelukan sang maknae tersebut.

Jaket Macan milik Bambam , kemeja kotak Jinyoung , kaos bermotif abstrak Mark, kaos singlet Jakson, topi bulat Yongjae dan kalung salip JB yang mengantung diujung jarinya.

Bambam, bukanlah orang yang tidak peka. Ia tahu apa yang terjadi sekarang, apa penyebab barang barang dikamar hyung deulnya berantakan, dan apa penyebab semua pakaina bersih dan bonekanya berhamburan diruang tengah.

Nyatanya Kim Yugyeom melakukan itu bukan tanpa alasan. Selain mencari kesenagan dia juga mencari perhatian, itulah yang ada dipikiran Bambam.

Dan Bambam hanya bisa menghela nafas kemudian menahan airmatanya agar tidak keluar.

"Mianhaeyo Giyoumiii." Lirih Bambam.

.

.

.

.

.

Normal – POV

Tiga hari sejak kejadian IM pingsan karena ulah Jinhwan nyatanya sedikit merubah keadaan.

Tampak Hyungwoon dan Wonhoo yang sangat perhatian pada maknae. Bahkan membuat Jooheon kesulitan untuk memdekati IM.

"Sunbaenim ingin tambah sayurnya ?" tanya Hyungwoon.

"Atau ingin tambah susunya ?" Wonhoo ikut menawari.

"Ti...ti...tiidak... tidak perlu." IM yang belum bisa menerima keadaanpun hanya menundukan kepalanya.

Ini adalah hari pertama ia makan bersama member, pasalnya selama ia kembali didorm, Jooheon tak pernah membiarkan IM ikut makan dan akan mengantar makanan itu kedalam kamar.

"Sudah lah hyung, kenapa kalian jadi berlebihan sekali sih. Sunbainim kalau kau tidak nyaman ayo kita kembali kekamar." Jooheon hendak menggiring IM berdiri namun suara lantang shownu menghentikanya.

"Kita ahiri opera ini. Aku lelah harus terus berpura pura." perkataan Shownu membuat IM dan Jooheon menegang.

Mereka tak bodoh untuk mengerti keadaan. Jika Shownu mulai bicara, maka ini bukan sekedar canda.

"IM Changkyun kembali ketempat duduk mu dan kau Joo, habiskan sayurnya ! " Shownu kembali melanjutkan makanya.

Tak ada suara hanya denting sendok garpu yang mengusik keheningan.

.

"Jadi, permainan apa yang sudah kalian mainkan ? Kenapa tak ada satupun yang mengajak ku ?!" Kihyun manatap tajam Shownu.

Entah permainan mana yang Kihyun maksut, permainan yang dilakonkan IM atau permainan yang melibatkan dirinya Minhyuk dan Shownu. Hanya kihyun yang tahu arti pertanyaan itu.

"Miane, aku tidak bermaksut membohongi kalian semua it-..." Perkataan IM terpotong.

"itu semua salahku. Maaf kalau aku tidak segera berkata yang sebenarnya." Jooheon membungkukkan badanya meminta maaf secara formal.

"Kembali duduk Joo." Shownu memberi perintah.

"Sudahlah, tak ada yang perlu dipermasalahkan, bukankah begini lebih baik. Tak akan ada yang menghabiskan cemilanmu." sindir Hyungwoon.

Jooheon mendelik tajam yang malah mendapat juluran lidah dari Hyungwoon.

"Dasar menyebalkan ! " maki Jooheon jengkel.

"Kau yang menyebalkan. Sudah tahu itu Changkyun, kau malah diam saja dan tidak memberi tahu kami. Dasar !" Wonhoo mengeplak kepala Jooheon.

"Aiiissshhhh hyung appooo. Appa...appo..." Rengek Jooheon pada Shownu.

"Berhenti merengek. Kau tidak malu pada dongsaeng mu?!." Jawab shownu manatap Jooheon dan IM bergantian.

"Dia kan tidak punya malu. Aaaahahahhahaha..." Hyungwoon menambah kejengkelan Jooheon.

"Ummaaaaaa..." Sekarang Jooheon merengek pada Kihyun.

"Sudah sudah, habiskan makanan kalian dan cepat tidur. Besok kita ada jadwal interview." Kihyun menetralkan keadaan.

.

"Ah, aku sudah selesai. " Minhyuk menyenggol lengan Shownu yang sepertinya terlalu fokus dengan cangkang kepiting .

"Oh ah ne, biar ku antar." kaget Shownu lalu menarik lengan Minhyuk berniat memapahnya sebelum..,

"Appa-nim, bukankah hari ini jadwal mu membersikan makan malam? " tanya Kihyun tanpa memandang wajah Shownu dan merapikan sendoknya.

"N...n...ne..." jawab Shownu ragu.

Pasalnya jika Kihyun sudah memanggilnya dengan panggilan terhormat, maka ada sesuatu yg sangat serius.

"Jadi bertanggung jawablah atas tugasmu dan Changkyun-ah, tolong antar Minhyuk kekamar." perintah kihyun.

"Ne ?" Changkyun bertanya mencoba meyakinkan bahwa kihyun tak sedang memerintahnya.

"Yaaak maknae. Kau mau jadi anak durhaka ?" Kihyun melotot pada IM.

"Ommooo ommoo, aish umma jangan galak galak pada urii maknae. Sana maknae !. Kau tidak tahu bahwa perintah urrii umma itu mutlak... chaaaaa...chaaa." Jooheon mendorong dorong IM yang masih enggan berdiri dari duduknya.

Ya Jooheon benar , lagi pula siapa yang mau dimakan macan. Hahaha

"A...aa...ah Ne Urrii umma..." IM melangkah dengan riang dan senyum manis terlukis dibibirnya. Tak pernah ia bayangkan bahwa ia akan seperti ini. Mendapat perlakuan baik dari umma, appa, dan hyungdeulnya di Monsta X.

Dengan langkah terseok IM memapah tubuh Minhyuk yang walau kurus tapi nyatanya lebih berat dari yang ia bayangkan.

.

.

.

"Miane aku merepotkanmu hehehe" Minhyuk berujar sesampainya mereka didalam kamar.

"Tak apa Hyung. Aku juga ingin menjadi maknae yang baik. Jadi aku harus membantu semua hyung deul." IM tersenyum tulus.

"Ahhahha iya iya kau memang maknae yang baik. Terimakasih ya." Minhyuk mengusap kepala IM.

"Em hyung, apa kaki mu baik baik saja?" Tanya IM.

"Oh ini. Tidak terlalu sakit kog, hyung mu ini orang yang kuat hehehe " Minhyuk meyakinkan.

"Bukan itu hyung. Mak-maksutku, bukanya yang sakit sebelah kanan? Kenapa tadi waktu dipapah yang sebelah kiri? Apa sakitnya berpindah?" Tanya IM dengan wajah dungunya.

Ya Tuhan, IM changkyun ini benar benar polos tapi kelewat bodoh.

"Mwooooo? Ommoo ommoooo !" Minhyuk yang sadar akan kesalahanya tentu saja panik dan memegangi kakinya yang masih terbalut gip.

"Mwooo a-a-ada apa hyung ? Apa sakit? Tunggu aku akan panggil-..." panik IM.

"Tidak! Tidak! Jangan panggil siapapun ! Apa tadi Kihyun melihatku? " Pertanyaan Minhyuk membuat IM makin bingung.

"Em itu, sepertinya tidak hyung. Tadikan dia merapikan meja." jawab IM polos.

"Haaaahhhh syukurlah. Eh maknae, kau kan maknae yang baik, jadi jangan ceritakan kejadian ini pada Kihyun ya. Ini, ini hyung punya beberapa uang. Beli apa pun sesukamu ya. Kau juga bisa berbagi dengan Jooheon kalau kau mau ya. Sana sana kembali kekamar." Minhyuk mendorong dorong tubuh IM keluar dari kamar tanpa menaggapi wajah IM yang makin kebingungan.

Sogokan eoh?

.

.

.

Sementara itu diruang tengah, tinggal dua ekor, ah Anni maksutku dua kepala yang sedang melaksanakan tugas masing masing.

"Apa masih lama, aku bisa mengerjakanya 10 kali lebih cepat dari cara kerjamu itu." sindir Kihyun pada Shownu yang masih mencuci piring.

"Aku masih lama." Jawab Shownu memperlambat menggosok piringnya. Ia ingin menghindari apapun yang berhubungan dengan Kihyun rupanya.

"Kalau begitu tinggalkan saja aku ingin bicara." perintah Kihyun mutlak.

Tapi Shownu tak mengindahkan perintah itu. Ia justru asik menghitung ukiran pada piring transparan yang dicucinya.

"Leader nim." Kihyun berujar.

"....."

"Leader nim!" Kihyun mengulang

"......"

  "Leader -..." 

"Ne..." Shownu menyerah dan menghampiri sofa dimana kihyun duduk menantinya.

.

"Berikan laporan kesehatan Minhyuk padaku." todong Kihyun tanpa basa basi saat Shownu hendak meletakkan pantatnya di sofa.

"Aku tid-..." pernyataan Shownu terpotong.

"Aku tak butuh alasan, tinggal berikan saja."jawab kihyun datar.

"A-a-aku aku tak bisa memberikanya sekarang." Shownu menjawab ragu.

"Kutunggu sampai lusa." Final Kihyun meninggalkan Shownu yang masih terpaku dangan ucapanya.

-Tbc-

.

.

.

  "Kutunggu sampai lusa..." Ciiiiaaaaaa galak bgt yak..., 

.

.

Hai Readers ...,

Kira kira bagaimana dengan nasib Minhyuk yang udah ketahuan ?

IM dan BI yang masih ngambek ngambekan ? (BI aja sih yang ngambek) Ngeeek

Jinhwan yang lagi kesetanan ?

Dan jangan lupakan maknae GOT7 si-evil Giyoumi...,

Penasaran ?

Enggak – (Jangan gitu lah, Penasaran please..) Weheheee

Tunggu dichapter berikutnya ya.

Maap kalau Mimin up-nya kecepetan, soalnya kamis ada acara. Takut telat up-nya. Hehehe.

See yaaa...,


.

Vote atau coment untuk tinggalkan jejak ya manteman.

Lope lope lope...,

Seguir leyendo

También te gustarán

14.4K 866 8
intinya ini HunBaek ship⛵⛵ bxb gak suka? stay away!
21.3K 1.9K 18
Little space series "Siapa namamu?" - Kim Yo Han. "Junho hiks. Cha Jun Ho" - Cha Jun Ho. Just my imagination. Don't Judge. Leave this work if you don...
14.7K 1.8K 14
Ahn Seongmin. Siapa coba yang nggak gemas dengan bayi satu ini? Setiap hari pasti kelakuannya bikin gemas orang-orang. ©2413vb
124K 9.8K 87
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...