Sorry guys sbb unpub tdi . Wp ada mslh . Anyway , enjoy ur reading ✌
H E R
M I S T A K E
_________________________
Kepala tertunduk . Kedua tangan memangku wajah .
Disebalik sel besi itu , Demerez duduk berteleku di sudut kurungan itu . Desah nafasnya memberat . Tangan yang dikepal erat , tubuh yang bergetaran dek emosi yang mencengkam tubuh .
Lambat-lambat kepala didongakkan , kosong wajahnha tika ini . Disandar lemah kepala ke dinding . Melepaskan keluhan berat . Tidak mampu melepaskan beban yang memberat dibahu apalagi di dadanya .
Fikirannya melayang pada Elise . Sudah berhari-hari tidak bertemu . Tidak ditatap wajah mulus itu , tidak diusap wajah itu . Matanya refleks terkatup, membayangkan wajah itu . Melepaskan deruan nafas rindu buat sang kekasih .
" Rez "
Tertoleh ke kanannya , pantas Demerez bangun daripada lantai dingin itu . Menghampiri Derin yang berdiri dibalik sel besi itu .
Tidak usah diterangkan lagi wajah dan keadaan wanita itu . Sepasang mata yang berkaca , sembap dan tidak bermaya .
" I dah call our lawyer . I akan keluarkan you ... soon . Okey ? " kebimbangan yang jelas terbias diwajah wanita itu dibalas kebisuan .
Apabila tangan Derin naik ingin mengelus sisi wajahnya, refleks Demerez mengelak . Menambahkan kerutan diwajah wanita itu yang kecewa .
" how is she ? " datar persoalan Demerez , renungan mata yang datar berubah lembut saat mengenangkan Elise di rumahnya . Pasti wanita itu bimbang .
Derin diam mematung . Menggenggam erat hujung dress hitamnya . Terselit jaluran rasa iri hati dibalik hatinya .
Renungan mata wanita itu berubah tajam , dingin . Mata saling beetentang dengan lelaki itu .
" dia lari "
Mencerlung mata Demerez , jelas kaget dengan pernyataan Derin . Hentakan tangan Demerez pada sel besi itu mengejutkan Derin , automatik wanita itu mengundurkan diri . Membina sedikit jurang antara mereka .
" kau jangan nak main-main dengan aku Derin " tegas nada suara Demerez , tajam menikam dada wanita itu .
" she's gone okey ! I balik je lepas kes your mom ... I -I cari dia satu rumah okey . She's not there Rez . Lesap terus . Of course dia akan guna peluang ni . You kena tahan wad . I tiada kat rumah and Judah pun tiada uruskan korang punya port . No ones there , apalagi dia tunggu . Of course dia lari ! "
Renungan maut Demerez menikan wajahnya , ibarat menyiat-nyiat kulit wajah .
" dia pura-pura cintakan you Rez . She's lying to you . Perempuan macam dia ... the broken she ... she just want to be in someone embrace ... and sebabkan you ada at the right time ... she used you . "
Kebisuan Demerez meruncingkan ketegangan perbualan mereka . Jelas, tangan lelaki itu menggenggam kuat sel besi itu . Otot wajahnya tegang , rahang yang diketap dingin . Pandangan matanya yang sesekali berubah datar sebelum berubah lembut . Terbias kekecewaan . Kesedihan mungkin .
Tidak mampu dilupakam rasa hati yang terluka ,seakan ada jaluran akar tajam merantai hatinya .
Terpejam matanya apabila rasa sakit itu mulai menggigit kaki . Kesan bius yang jelas berkurang sedikit demi sedikit . Desah nafas Elise memberat , terkejar-kejar namun lemah . Desperate .
Rengekan halus terlepas dari bibir sepanjang tempoh deritanya itu meski jelas baru sahaja bermula . Naik turun nafas tidak sekata , cuba mengawal diri . Cuba melupakan kesakitan yang terasa hingga ke tulang belulang . Ngilu yang begitu menyakitkan seakan menghancur punah tulang dan merobek isi kulit kakinya yang cedera .
Titik peluh mulai melata diwajah , dahi serta lehernya . Kerutan didahi jelas menunjukkan sejauh mana kesakitan yang tertanggung olehnya .
Doktor muda itu hanya tersenyum kecil , bermain-main dengan pisau pembedahannya . Skapel . Sesekali matanya menjeling pada Elise yang duduk merekrot dihujung bilik . Merengek halus , erangan kesakitan yang menjadi manisan telinganya .
Tubuh berpusing , menghadap Elise .
Skapelnya disimpan semula ke dalam bekas simpananya . Kedua tangan disatukan , menyeru lembut nama Elise .
" sakit sangat ke ? "
Elise diam . Hanya sepasang matanya masih merenung wajah Luke yang tersengih padanya . Jika tidak kerana kaki ini , sudah bisa dia menumpaskan doktor itu .
" aku dengar ... hidup kau sebelum ni agak ... teruk juga . Tragik . Boleh kau share dengan aku ? "
Elise menghadam baik cadangan lelaki itu . Dalam keadaan kakinya yang cedera dan jelas rasa kesakitan yang menusuk membuatkan cadangan itu tampak bernas . Sekurang-kurangnya dapat membuatkan dirinya terlupa akan kesakitan fizikal . Buat sementara ini .
" I share you my story ... so I expect the same from you "
Sengihan Luke melebar . Mungkin suka dengan cadangannya atau hanya ... satu provokan .
" Deal "
Elise hanya mengangguk . Menyetujui cadangan itu juga sebelum mata meliar ke sekitar bilik . Mendapati ketiadaan Gaz disitu . Lelaki yang menjadi punca dia disini .
" apa kata kau start your amazing story " bicara Luke yang seakan -akan satu arahan itu menyentak Elise . Fokus kembali pada lelaki itu .
" right . So ... my life . Tiada yang menarik , just a bit different . Dark . "
Permulaannya itu memancing minat Luke , jelas lelaki itu benar-benar ingin tahu .
" just like a simple teenager . Clubbing ... drinking ... all those shit .. yang teenagers lain buat ... I buat . Ikut . For popular ... just for a bit fun in life as a student "
Benak fikirannya melayang pada memori silam . Mengingati bagaimana dia cuba curi-curi keluar tika malam menjengah . Berada dalam ruangan club yang padat , bergelak tawa , menari .
" that's when everythings turn upside down . A mistake after a mistake ... broken trust ... thus broken heart . Betrayal ... " wajah Elise berubah datar . Kekosongan yang jelas menghuni diri .
Memori beralih pada ibunya . Perbualan ibunya dengan ... Elijah malam itu . Seteganya seorang ... ibu menganiaya anaknya yang jelas dianiaya oleh ..adik sendiri .
Maruahnya tiada nilai . Dirinya dibiar dalam kandang bersalah . Kesalahan diletakkan padanya .
" its your own damn fault ! "
" suck it up ! Your action caused all of these . Stop blaming other people . "
Pandangan mata berkabur dek air mata yang bersinaran dibalik mata . Hangat bertakungan dibirai matanya .
Kepala didongakkan , menjeling doktor muda itu . Kening dijungkit , " so , your story ? "
Tawa sinis meniti dibibir Luke , terangguk-angguk sendiri .
" ... Demerez bunuh abang aku . Bakar mayat dia " datar wajah Luke , disusuli perubahan matanya yang berubah tajam .
" ... sebab tu aku cakap keluarga Black...memang menyusahkan . Tak sudah-sudah susahkan hidup aku ." Decitan sinis Luke disusuli sambungan ceritanya . " .... abang aku ... rapat dengan mak dia . Mak Demerez . My brother was his boyfriend "
Bungkam . Kaget dengan pernyataan Luke membuatkan Elise kaku . Terkebil-kebil merenung wajah itu .
Luke senyum mengejek , bahu dijungkit bosan . " well , salah mak dia yang punya taste pada orang yang lebih muda . Tak sedar diri . Bodoh . Tapi ... abang aku pulak jadi mangsa ? Huh ... yang sepatutnya dibakar itu mak dia ... bukan abang aku . Abang aku hanya buat kerja dia ... itu sememangnya kerja seorang gigolo kan ? Seducing a rich woman that's needing ... desperate for a slightest affection from a guy "
Tawa janggal Luke menyentak Elise . Dilihatnya lelaki itu menyeka apa sahaja yang mungkin 'mengganggu' pandangan matanya .
" and bukan abang aku sahaja . Adik perempuan aku pun ... huh ... jatuh hati pada ... Judah ? Wah ... those siblings really turn my life to hell . "
" macam mana ... adik you boleh ... "
Luke tersengih . " macam mana boleh jumpa Judah ? KAu rasa dekat mana Judah akan berada ... uruskan stok-stok junk dia tu . Club " selar Luke diakhiri dengan memetik jari .
Tertunduk Elise . Menghadam segaka yang diketahuinya tika ini . Iya , semua orang ada 'behind the story ' . Every story have them ... dibalik sebuah kisah ada kisahnya ... sama ada putih mahupun hitam . A beautiful scene or the dark and tragic one .
" is ... she .... "
" she's in prison " tegas nada Luke. Diri lelaki itu jelas diamuk emosi . Terbias segala rasa dendam juga kecewa , kesedihan yang bergabung dengan kebencian menghasilkan sebuah rasa dendam . Rasa yang paling kuat . Mampu mendominasi setiap tindakan manusia . Mendorong manusia melakukan perkara yang tidak terjangka . Seakan kotak pandora .
" atas kesalahan dadah . A lot of cocain , marijuana ... in her bag . All of those shit ... belongs to Judah tapi ... like always ... terlepas . Adik aku jadi mangsa "
Jelas penerangan doktor muda itu hingga tiada apa lagi yang mampu diungkapkan oleh Elise . Hanya keluhan yang mampu terluah .
Semangat dikumpulkan sebelum mengungkapkan kata-kata itu ,
" adik you teraniaya . I ... dalam situasi sama . KEsalahan yang Demerez dan ...Judah lakukan pada you and your family ... tak ada kena mengena dengan I . You sapatutnya tahu hal ni . I langsung tiada kaitan ... I tak buat salah pada adik or abang you . " lirih luahan Elise , mengharapkan sebuah simpati .
Luke menggeleng . " Those siblings hurt my family , the one I love. SO , aku perlu buat perkara sama pada orang yang dorang sayang . Jawapannya kau . I saw them ... I see how Demerez care for you ... and I see how Judah staring at you ... full of affection ... "
" you are the best weapon ... their greatest weakness . Lagi -lagi ... anak dalam rahim kau . Will make Demerez go insans if I killed both you . " lambat-lambat lelaki itu bangun dari duduknya . Mencapai kotak skapelnya sebelum menghampiri tubuh ELise .
Sengihannya yang menggila . TAtapan sinis dan penuh kegilaan . Kewarasan yang jelas tidak lagi mendominasi diri . Ditakluki emosi dan dendam .
" aku beri kau peluang . Nak ubat bius atau tak ? Hanya itu sahaja peluang aku beri pada kau sebelum aku .... keluarkan janin tu dari dalam rahim kau "
Esakan Elise bergema , tubuh jelas bergetaran . Dipaksa tubuh mengesot , jauh dari Luke yang sudah dikawal emosi . Tenggelam dalam dendam kesumat .
" my story has end so yours life too "
____________________
TBC
VOTE || COMMENT
What will happened ? 😉😉