Strangers I'm In Love

Oleh Defon_

164K 5.4K 244

DON'T COPY MY STORIES! Axton Milan Hamilton, lelaki sempurna dengan sebutan 'Prince Charming'. Pewaris u... Lebih Banyak

Strangers
1. Stranger - He
2. Strangers - She
4. Strangers - Plan
5. Strangers - contract
6. Strangers - Monster
7. Strangers - Russia
8. Strangers - Die
9. Strangers - Confused
10. Strangers - Psy
11. Strangers - Worried
12. Strangers - Rumor
13. Strangers - Choice
14. Strangers - Change
15. Strangers - Marry You?
16. Strangers - Hole
17. Strangers - Sensitivity
18. Strangers - Strangers
19. Strangers - Party
20. Strangers - Secret
21. Strangers - Honestly
22. Strangers - Crish
23. Strangers - Weird
24. Strangers - Are you okay?
25. Strangers - Slave
26. Strangers - Lost
27. Strangers - Secret Admirer

3. Strangers - Meet the plankton.

10K 306 3
Oleh Defon_

Selamat membaca ^^


--

"KEVIN!!" Teriak Kei dengan sedikit bergetar.

Suasana seketika mendingin mendengar teriakan yang tidak asing lagi. Kevin menatap dengan tenang seolah semua sudah terencana, namun hatinya juga gelisah mengingat ia menghabiskan empat tahun dengan wanita diujung sana.

"Apa yang kau lakukan dengan jalang itu?!" Kei mulai menggila. Jeremy yang disampingnya tidak berusaha mencegah karena ia juga menuntut jawaban dari pertanyaan yang diucapkan oleh putrinya.

Kevin sedikit menyesal sudah gelisah. Wanita yang sedang teriak itu bahkan dengan gamblangnya mengatakan jika wanita disampingnya adalah jalang.

"Ehm, saya disini akan memberi sedikit pengumuman," Kata Kevin sambil menatap Kei yang matanya sudah buram oleh airmata. "Saya minta maaf kepada keluarga Guinavarre yang sudah saya kecewakan, namun mengertilah bahwa Madeeva adalah wanita yang saya cintai." Lanjutnya.

Kei belum mengerti, apa yang sedang kekasihnya bicarakan? Apakah ia berada dalam suatu acara yang ditampilkan langsung di TV untuk acara lamaran? Atau ini benar adanya? Mengapa dirinya belum juga mengerti?

"Kevin, ini tidak mungkin. Ini tidak benar." Kata Kei lirih. Jeremy mengetatkan genggamannya pada putrinya.

Kevin semakin mengeratkan pelukannya pada Madeeva, melihat Kei lemah juga membuat dirinya merasa kasihan.

"Jangan menatapku seolah-olah aku yang menginginkanmu, bajingan!!" Kei berlari ke arah Kevin, menatap kembali mata biru yang seringkali menatapnya penuh cinta. Bibir yang seringkali mengucapkan apa yang ada dalam hatinya. Tangan yang sudah tidak jujur karena selalu mendekapnya erat.

Sadarlah Kei! Kevin hanya bajingan yang mempermainkanmu sebagai bonekanya! Batinnya geram.

'Plak'

"untuk empat tahun kebohongan yang kau berikan."

'Brak'

Kevin jatuh mengenai meja yang masih penuh dengan gelas wine dan kue kecil disana.

"Itu untuk hari ini."

Kei berlari keluar dari acara tersebut. Biarkan dia malu hari ini, biarkan ia tidak memperdulikan Guinavarre hari ini. Yang ia tahu, hatinya hanya hati orang biasa. Bukan barang yang tahan banting karena dirinya kaya.

Ia sesenggukan dan mencari jalan keluar. Sedangkan daddynya masih disana entah untuk apa. Semuanya sudah selesai! Dirinya, Kevin dan keluarga Smith. Sudah selesai!

Supir yang membawanya tidak tau kemana. Tangan Kei bergetar, ia tidak bisa mengetikkan jarinya pada handphone yang sedang dipegangnya.

"Sialan! Siapa mereka sampai membuatku seperti orang buangan! Akan kubuat Smith bertekuk lutut. I promise!" Teriaknya perih.

Ia duduk di tangga luar bar, menunggu daddynya. Ia menelungkupkan kepalanya karena pusing setelah menangis dahsyat.

Setelah sekian lama Kei berada disana, ia mengangkat wajahnya dan melihat jam. Seharusnya supirnya disini. Mungkin sebentar lagi, pikirnya.

Dilihatnya seorang lelaki yang sepertinya mabuk. Lelaki tersebut berdiri. Kei pikir ia akan menunggu supirnya berdiri saja.

Mengingat kembali kata-kata Kevin membuatnya kembali menangis, "Mengapa semua laki-laki itu sama saja?" Tanyanya spontan pada lelaki di sampingnya.

"Ya, karena mereka laki-laki." Jawaban itu membuat Kei semakin menangis.

"Hei!!" Teriaknya ketika lelaki di sampingnya pingsan tiba-tiba.

Kaki Kei yang sudah lemas semakin lemas. Kemana ia harus membawa lelaki ini? Siapa lelaki ini? Harus menelfon siapa dirinya sekarang? Pertanyaan tanpa jawaban terus berulang di kepala Kei.

"Darling, what happen?" Tanya daddynya yang sedikit kaget melihat Kei membawa seorang lelaki yang tidak sadarkan diri.

Jeremy membantu Kei membawa lelaki ini untuk masuk ke mobil mereka. Sampai ketika mereka sudah duduk Jeremy tertawa.

"He is Hamilton junior, Kei." Katanya pada Kei yang terbelalak.

"Ah, benar! Aku berpikir tadi dimana aku pernah melihat wajah menyebalkan ini." Kei memutar bola matanya malas. Hamilton,  si sombong yang selalu membuatnya kehilangan saham terbaik.

"Buang saja dia ke jurang, mati sekalian." Jeremy terkekeh mendengar ucapan sangar putrinya.

Hamilton memang perusahaan terbesar saat ini. Cara mereka mendapatkan suatu saham tidak main-main. Dimana Kei selalu mengalami kejadian hampir mendapatkan apa yang ada di depan mata, ia selalu tersingkirkan oleh Hamilton.

"Daddy juga mau seperti itu. Tapi kita tak bisa mengotori tangan dengan hal seperti itu." Kei berdecih tidak suka.

Apalagi ia selalu melihat lelaki ini di TV atau koran dan dimana saja. Pencari perhatian sialan, itu yang selalu Kei sebutkan.

"Aku akan mengantarkannya pulang." Ucap Jeremy. Kei menggeleng tidak setuju.

"Biarkan aku yang mengantarnya." Jeremy hanya menerima dengan pasrah. Jika kemauan anaknya tidak terpenuhi ia akan mendapat seribu kali keluhan daripada biasanya.

Jeremy turun di mansion mereka. Sedangkan Kei harus mengantarkan lelaki di sampingnya ke mansion yang lumayan jauh dari tempatnya.

"Bangun!" Kata Kei berusaha membuka mata Axton.

Dengan mau tidak mau, Kei turun dari mobil dengan menuntun Axton. Mansion keluarga Hamilton sangat klasik, berbeda dengan Guinavarre yang suka sesuatu yang simple.

'Tok tok tok'

Dalam hitungan detik, orang berpakaian hitam putih membukakan pintu. Kei bingung melihatnya. Ingin sekali ia bertanya apakah maid ini hanya menjaga pintu setiap hari?

"Ah, tuan." Maid tersebut memanggilkan pria berpakaian hitam-hitam dan membawa Axton pergi dari sana.

Kei menghembuskan nafas lega. Ia akan pergi dari mansion itu,  "Nona, anda tidak masuk ke kamar tuan?" Kei mengernyit tidak suka.

"Bedakan jalang dengan Guinavarre atau kau kubunuh." Kata Kei berlebihan.

Maid tersebut membungkukkan badannya, malu dengan ucapannya sendiri. Guinavarre tidak kalah terpandang dengan keluarga ini.

"Siapa ini?" Tanya seorang wanita paruh baya yang menatap Kei dari atas hingga bawah. Menelisik satu persatu barang yang dipakai Kei.

"Tidak seperti biasanya Axton membawa wanita berkelas sepertimu."

Kei mulai pening. Mengapa semua orang menganggapnya seperti jalang?

"Semuanya menatapku seolah aku tak punya harga diri. Kenalkan, saya Delova Kei Guinavarre."

Wanita paruhbaya itu terkejut mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Kei.

"Permisi." Kei berjalan keluar dengan anggun. Ia membenci Hamilton, bahkan saat pertama berbicara pada keluarganya rasanya gatal-gatal. Seenaknya menganggap orang asing sebagai jalang.

Kei memasuki mobilnya yang termasuk keluaran terbaru, wanita paruhbaya tadi mengikutinya sampai keluar. Kei merasakannya.

"Pak, bersihkan mobilku besok." Katanya pada supir.

"Baik nona." Jawabnya.

"Dasar plankton tak tahu diri. Sudah ditolong, tak tahu terimakasih." Kei mengusap wajahnya. Ia lelah hari ini.












Bersambung..

Lanjutkan Membaca

Kamu Akan Menyukai Ini

4.8M 179K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...
241K 749 9
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...
6.6M 332K 74
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...
566K 54.2K 30
Lily, itu nama akrabnya. Lily Orelia Kenzie adalah seorang fashion designer muda yang sukses di negaranya. Hasil karyanya bahkan sudah menjadi langga...