Not For Long

By Adiamsnita

94.3K 8.3K 354

Rose seorang gadis yang ceria dan ramah berubah menjadi gadis yang datar bahkan dingin dengan sekitarnya, set... More

cast
chapter 1
chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Groupchat
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Groupchat
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 19
Blackpink instagram
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Groupchat
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50- end

Chapter 18

1.6K 167 4
By Adiamsnita

"Salah daku apa ya tuhan?"

Rose menatap heran Lisa yang terduduk dilantai kelas sambil memasang wajah sedih bak anak yang diterlantarkan orangtuanya.

Sambil terus mengunyah kripik yang ditraktir oleh Jennie, ia terus memperhatikan Lisa tanpa berniat untuk mengganggunya.

"Aku tu gak bisa diginiin-"

"Aku lelah, aku lelah dengan semua keputusan ini."

"KOOK PACAR LO KESAMBET NIH!" teriak Jennie ketika melihat Jungkook memasuki kelas.

"Lah, kenapa ni bocah?" tanya Jungkook menghampiri Lisa.

Rose menggidikan bahunya acuh, kemudian membuka notif dari handphonennya.

"Gue juga syok Lis, tapi gak gitu juga kali." sahut Jisoo menatap sebal kearah Lisa yang makin hari kelakuannya semakin absurd.

"Sayang, kamu kenapa?"

Lisa tak menjawab, ia memperlihatkan jadwal ulangan pada Jungkook yang membuat Jungkook mengerenyit heran.

"Lo gak liat? besok hari pertama ulangan-"

"MATEMATIKA."

Jungkook menggeleng heran
'Untung sayang Lis.'

"Udah-udah, gimana kalo belajar sama aku ntar?"

"Gak salah denger gue?" sahut Jennie.

"Bukannya lo sebelas duabelas ama Lisa ya?" ucap Jin yang sontak membuat Rose, Jennie, dan Jisoo terbahak.

"Gini aja deh, gimana kalau minta ajarin kak Chanyeol aja ntar." usul Rose yang mulai prihatin pada Lisa yang memang tidak terlalu bisa matematika.

"Boleh tuh, kak Chanyeol kan dulu pernah juara nasional olimpiade Matematika." sahut Jisoo antusias.

"Gue juga ikut kalo bang Chanyeol yang ngajarin." sahut Jennie, lumayan kan yang ngajarin ganteng itulah yang ada di pikiran Jennie sekarang.

"Oke, bentar." Rose menelpon kakaknya dan berbicara sebentar.

"Kata kak Chanyeol bisa, ntar sore jam 5 kerumah Jun aja."

"Lah? kok dirumah Jun?" tanya Jin

"Kan gue tinggal di rumah Jun."

"Sejak kapan?"

"Dari awal masuk lah."

"Oo gitu."

"Yaudah gue ikut juga ntar sore." sahut Jisoo.

"Lo, pemain utama harus dateng ya." ancam Rose pada Lisa yang masih betah duduk dilantai.

Lisa mengangguk lemah
"Iya."

**
"Eh, Jisoo."

Jisoo menoleh kebelakang dan tersenyum ketika melihat Chanyeol menaiki sepeda.

"Masuk aja, yang lain udah di dalem. Gue mau ke mini market bentar."

Chanyeol melirik ke dalam mobil yang mengantar Jisoo dan tersenyum, kemudian mengayuh sepedanya ke mini market depan komplek.

"Oke, udah kumpul semua?"

Chanyeol mengedarkan pandangannya ke seluruh manusia yang ada di hadapannya.

"Udah kak." jawab Rose.

"Yaudah, ini di buku paket lo, yang mana yang belom dikerjain?" Rose menunjukan beberapa soal yang memang belum mereka kerjakan.

"Oke, buka halaman 78 dan kerjakan."

"Lah? kok langsung ngerjain?" protes Lisa.

"Ya kerjain dulu, ntar yang gak bisa tanyain-

"Masa iya gue ajarin dari materi awal, yang ada satu bulan baru kelar."

Lisa menyengir dan kemudian menyusul teman-temannya yang sedang mengerjakan soal.

"LAH CURANG LO, MANA BISA MAIN GITU."

"LO NYA AJA YANG PAYAH, NYALAHIN GUE."

Chanyeol mengerenyit dan menatap lantai atas yang mulai dipenuhi oleh suara dua orang yang tengah asik bermain game. Ia kembali menoleh melihat anak didik dadakannya, ia lagi-lagi mengerenyit ketika tidak mendapati.. Jun?

Sadar jika Jun tak ada ia beranjak naik ke lantai atas.

"Kak Chanyeol apaan sih." berontak Jun ketika satu telinganya lagi-lagi dijewer dan tubuhnya ditarik ke lantai bawah.

Dan Hanbin teman main game Jun hanya meringis merasakan sebelah telinganya dijewer oleh pria tersebut.

"Lo berdua bukannya belajar malah main game."

"Hajarrr terus kak." Jungkook terbahak melihat keadaan Jun dan Hanbin.

"Jangan sampai lepas." sahut Jimin ikut terbahak.

"Udah, lo berdua kerjain aja tu soal." Jungkook dan Jimin sontak kembali ke soal- soal mereka.

"Dan lo berdua ikut belajar juga."

Mau tak mau Jun dan Hanbin mengikuti ucapan kak Chanyeol.

"Nih." Rose memberikan kertas jawabannya.

Chanyeol mengoreksi sebentar
"Yap udah bener."

Semua pria yang ada di situ sontak terbelalak kecuali Jun, ya mereka tak menyangka dari 20 soal itu Rose sudah selesai dan benar semua.

Jimin menggeleng heran
"Gue bahkan baru ngerjain 8 soal."

"Mending elo sih, dari pada Jungkook." sahut Suga sambil fokus pada soal terakhirnya.

Jimin menoleh ke kertas jawaban Jungkook dan benar, ia baru menjawab 5 soal.

Setelah sesi pengerjaan soal selesai kini giliran Chanyeol yang memberikan penjelasan tentang beberapa materi yang belum mereka pahami.

"Wah, gue paham. Coba aja guru matematika disekolah kayak bang Chanyeol, udah ganteng, mudah dipahami, kan semangat sekolah gue bisa bertambah 5 kali lipat." ucap Jennie dengan mata berbinar.

"Ekhem."

Semua orang menoleh kearah Suga, Suga kenapa? itu yang ada dipikiran mereka semua sekarang.

"Makanya minta guru yang kek gue, btw Jen-"

"Ilangin apa kebiasaan lo manggil gue bang, gue jadi ngerasa abang abang tukang bakso depan komplek."

Jennie nyengir
"Kebiasaan manggil bang Gd kek gitu sih bang."

"Kalo muka Gd mah cocok aja disamain sama abang tukang bakso, jadi pantes lo panggil bang." Chanyeol terkekeh yang membuat Jennie ikut tertawa.

"Sok ganteng lo kak, yang mau sama lo aja kagak." sahut Rose sambil meminum lemon ice tea nya.

"Kampret lo."

"Ochi mah ngomong fakta, ye gak?"

Rose mengangguk
"Iya dong, jelas."

"Gue potong uang jajan lo berdua."

"Lah, jangan. Kita becanda doang kak." Chanyeol mendengus kesal kemudian menatap ke arah Jisoo.

"Apa lo natap cewek gue?" sewot Jin yang sontak mendapat jitakan dari Jisoo.

"Santai dong, tenang gue gak suka sama bocah-"

"Jis, tadi siapa? kakak lo?"

Jisoo mengerenyit
"Yang nganterin gue tadi?" Chanyeol mengangguk.

"Iya kakak gue namanya kak Irene."

"Masih sekolah?"

Jisoo mengangguk sejurus kemudian menggeleng
"Baru lulus SMA tahun ini."

"Kenalin ke gue dong."

hening.

"Lah, katanya gak suka sama bocah lo." sewot Jun.

"Inget umur bang." sahut Rose.

"Rose, gue ama lo aja cuman selisih 3 tahun, nah apalagi sama dia."

"Lah? gue kirain umur lo udah 30 an."

"Anjirrr, siapa nama lo?"

"Jimin, napa bang? mau ngerestuin gue ama adek lo ya?" sontak semua orang melemparkan pulpen mereka masing-masing ke kepala Jimin.

Rose tersenyum melihat Jimin yang dinistakan oleh teman-temannya, kemudian ia menoleh dan memperhatikan pria yang sedari tadi diam dan memperhatikan bak patung rumahan, dan ia pun tersenyum ketika melihat pria tersebut menatap kearahnya dan membalas senyumannya.

'Kim Taehyung.' batin Rose

'Akhirnya lo lebih banyak tersenyum sekarang Rose.' batin Taehyung.

**
"Makasih ya kak Chanyeol udah mau ngajarin kita." ucap Lisa tersenyum lebar.

"Iya, sukses buat kalian."

"Nanti ajarin lagi ya."

"Oke, kalo ntar ada waktu senggang."

Dan ternyata itu adalah yang pertama dan terakhir kalinya mereka diajari oleh Chanyeol, karena Chanyeol harus kembali ke Australia untuk menyelesaikan urusan kantornya yang semakin banyak.

Chapter 18 done 🙌

gimana buat chapter kali ini? semoga gak ngecewain ya 😄

Happy reading 😄

Continue Reading

You'll Also Like

78.5K 9.2K 27
[COMPLETED] "Aku akan menunggu sampai kau menerima dan membalas perasaanku." -Sehun
41.3K 1.7K 27
[END] kisah seorang wanita yg menikah dengan seorang pria muda dan kaya raya yg tentu saja berkarir indah. mereka menjalani kehidupan bahagia namun...
58.7K 4.1K 40
Apa nama yg cocok untuk hubungan kita????
Be Mine By miguels

Teen Fiction

198K 19K 52
[END] Satu hal yang dipegang teguh Taehyung, menghindari masalah dan semua penyebab masalah-masalah itu, menghindari kepopuleran yang ia sebut sebaga...