Irene. Yeoja yang memiliki paras cantik, tubuh tinggi dan langsing, dan yang terpenting Irene itu anak orang kaya.
Para lelaki berlomba-lomba mencoba mengambil hati Irene, termasuk Jungkook.
Saat SMA, Jungkook itu adalah cowo lurus. Ia normal. Masih menyukai buah melon yang besar tentunya.
Dengan modal tekad yang kuat dan berani, Jungkook mendekati Irene dengan cara yang sederhana namun mampu menumbuhkan benih cinta dihati Irene yang perlahan mulai tumbuh dan bermekaran dalam hati Irene.
"Heyyy" Irene membalikkan badannya. Jungkook berjalan menghampiri Irene.
"Kalau pakai sepatu itu tidak usah terburu-buru. Lihat, tali sepatunya jadi tidak terikat dengan benar. Lain kali hati-hati yah" Jungkook mengikat tali sepatu Irene lalu mengelus surai coklatnya.
Irene merona parah diperlakukan seperti itu oleh Jungkook.
3 bulan sudah Jungkook menumbuhkan benih cinta di hati Irene. Tepat 14 februari, Jungkook menyatakan perasaannya pada sang pujaan hati.
"Irene. Aku tidak ingin berbicara panjang lebar. Aku hanya ingin bilang bahwa "Aku begitu mencintaimu". Maukah kamu menjadi kekasihku?" Irene menganggukkan kepalanya dan memeluk Jungkook sebagai tanda bahwa ia begitu bahagia.
2 tahun mereka lewati bersama. Lengket bagai perangko. Tak pernah terpisahkan. Dimana ada Jungkook pasti ada Irene, begitu sebaliknya. Banyak orang beranggapan bahwa mereka "Relationship goals".
Namun, badai besar menerpa hubungan mereka saat memasuki anniversary yang ke-3 tahun. Irene berselingkuh.
BRAKKK!!
Jungkook menggebrak meja dengan keras. Membuat sepasang kekasih dan para pengunjung disana terkejut.
"Ju- jungkook"
"OH JADI INI YANG KAU SEBUT KERJA KELOMPOK?! HAHAHA"
"Ak- aku bisa menjelaskan" sahut Irene
"AKU TAK BUTUH PENJELASAN DARIMU. DASAR MURAHAN!!"
"Dan kau!" Tunjuk Jungkook pada Woobin -selingkuhan Irene- "Selamat ya sudah mendapatkan Irene dan menghancurkan hubungan orang dengan begitu mudahnya!!"
"Aku kecewa sekali padamu Irene. Sangat sangat kecewa! Aku telah memberikan kepercayaanku sepenuhnya padamu, tapi apa? Kau menghancurkannya"
"Ju- jungkook maaf. Tapi sekarang, woobin mampu membuatku lebih bahagia daripada dirimu" Irene mengaku
"Apa irene? Apa yang kurang dariku?? Aku mengikuti seluruh kemauanmu. Dan ini balasan yang kudapat?"
"Tidak seperti it-"
"Stop!! Terimakasih atas semuanya. Aku pergi. Semoga bahagia"
Sejak saat itu, Jungkook menutup rapat hatinya. Membangun tembok kokoh yang -mungkin- tidak akan bisa ditembus oleh siapapun.
Jungkook sudah tidak mempercayai lagi apa yang namanya jatuh cinta, mencintai, dan dicintai.
●
●
●
Nyatanya, tembok yang ia bangun mampu dirobohkan dengan sekejap oleh Taehyung.
Pemuda manis yang mampu menarik Jungkook untuk jatuh dalam pesonanya.
Jungkook tahu ini salah. Tidak seharusnya ia berubah haluan. Tapi mau bagaimana lagi? Jungkook sudah terlanjur jatuh terlalu dalam pada pesona pemuda manis yang baru ia temui di kantin.
Sebetulnya Jungkook ragu. Ragu akan perasaannya. Ia takut akan kembali jatuh.
Tapi, semua pemikiran buruk itu lenyap seketika. Taehyung berbeda dari Irene.
Taehyung mencintainya dengan tulus, selalu ada saat duka maupun suka, dan selalu menyemangati dirinya. Taehyung mencintai Jungkook begitu sederhana. Tidak pernah menuntut Jungkook untuk ini dan itu. Taehyung hanya ingin Jungkook menjadi dirinya sendiri.
🍃🍃🍃
"Kenapa sih marah-marah mulu? Nanti baby jeon jadi orang yang arogan loh"
"Mantanmu itu!! Kenapa sih suka sekali menganggu kita?"
"Kenapa lagi dia?"
"Itu. Selalu nyampah di IG kita. Aku kan kesal. Coba deh kamu ancam atau bagaimana biar dia diam!!"
"Aku telfon dia sekarang ya? Sudah jangan cemberut begitu ah" Jungkook mencium dan melumat sedikit bibir Taehyung.
🍃🍃🍃
Irene POV
Saat ini aku sedang menstalk instagram Jungkook. Jujur saja, aku begitu menyesal meninggalkan Jungkook dan lebih memilih laki-laki brengsek seperti woobin. Ternyata, woobin hanya ingin hartaku saja.
Aku ingin memperbaiki segalanya. Tapi ternyata, Jungkook sudah menikah dengan seorang lelaki. Jujur saja aku terkejut, bagaimana bisa Jungkook belok?
Jungkook❤️ is calling.
Aku begitu bahagia!! Jungkook menelfonku. Astaga.
"Haloooo!!" Pekikku bahagia
"Aaaa Jungkook. Ada apa? Kamu rindu aku ya? Ahahaha. Iya aku ju-"
"STOP! BERHENTI BACOT" Teriak Jungkook dari sebrang sana
"Berhenti menganggu kehidupan kami!! Bisa tidak?!"
"Tidak. Tidak akan. Aku mencintaimu Kook. Aku minta maaf soal yang dulu. Aku menyesal. Aku mohon kembali padaku Kook"
"Kau pikir dengan kata maaf bisa membalikkan keadaan seperti semula? Semua sudah berubah. Aku memaafkanmu, tapi tidak untuk kembali padamu. Aku sudah punya Taehyung dan aku hanya mencintai Taehyung"
"Tapi Taehyung itu laki-laki Kook-ah. Taehyung tidak pantas untuk dirimu"
"Lalu kau pikir, kau pantas untuk diriku? Hahaha. Lucu sekali. Setelah berselingkuh lalu datang lagi ke dalam kehidupanku yang baru? Lo gila"
"Iya. Aku gila!! Aku gila karenamu"
"Sayangnya, aku hanya gila pada Taehyung. Tidak ada harapan untukmu. Jauhi aku dan Taehyung!!"
"Ta-"
"Atau kau akan menanggung segala akibatnya? Jangan lupakan bahwa sekarang perusahaan papamu dibawah naungan appaku" ancam Jungkook
"Okeh maafkan aku"
"Ckckck. Jika sekali lagi kau mengancam dan menganggu kami. Katakan selamat tinggal pada dunia. Aku tidak main-main" tegas Jungkook. Irene sampai harus menelan ludahnya kasar.
Ternyata Jungkook serius. Jungkook tidak main-main.
"I- iya" Setelahnya, Jungkook memutusan telfon sepihak.
Irene POV end
"Kamu tenang saja. Sekarang dia tidak akan menganggu kita" Taehyung mendekap erat Jungkook. Menenggelamkan kepalanya ke ceruk leher Jungkook.
"Terimakasih. Aku mencintaimu"
"Aku juga mencintaimu sayang" Jungkook mengelus surai Taehyung. "Eh Taebyy"
"Hmm?"
"Kemarin sama Jimin pergi ke sungai han kan? Ngapain aja?" Taehyung gugup
"Ah- itu anu- hehehe. Janji tidak akan marah padaku?" Jungkook menautkan alisnya tanda tak mengerti
"Ke- kemarin.. aku dibelikan Ice cream dan gula kapas" cicit Taehyung.
Jungkook melepaskan pelukannya pada Taehyung. Wajahnya memerah, matanya menyalang, dan rahangnya mulai mengeras.
"Apa kubilang soal kedua makanan itu Taeby?" Tanya Jungkook dengan suara beratnya.
"Ah- hehe"
"Kau harus kuhukum singa nakal" Jungkook bersmirk ria.
"Dan untuk urusan Jimin. Akan kuurus besok saja" Jungkook menggendong Taehyung seperti karung beras
"Whoaa Jungkook jangan makan akuu!!!"
"Rileks saja baby"
"Kok perasaanku tidak enak ya?" Batin Jimin
P.s. Adegannya ingin diperjelas tidak? Aku ada satu draft tentang mature. Tapi tidak pernah kupost.
P.s.s. Kenapa aku jujur sekali? Astaga.
Chingu, coba mampir ke work temenku yuk. Dia buat tentang fiksi remaja. Baca aja siapa tau suka adindayulietta
Vote dan comment juseyo :)
Salam hangat, roxie😘