Unbreak Me

By dramioneyoja

71.1K 9.8K 1K

Draco sudah punya semuanya, semuanya kecuali kenapa Hermione Granger meninggalkannya. Sekarang setelah ia mer... More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22

Chapter 8

3K 516 46
By dramioneyoja

Chapter 8

"Legilimens." Draco berseru sambil mengarahkan tongkatnya ke hadapan Hermione.

-Flashback-

"Hermione, aku dan Ron sudah memeriksa tempat kejadian kecelakaanmu, supir yang membawa bus yang kau tumpangi meninggal di tempat kejadian, ada beberapa korban yang keadaannya lebih berat darimu tapi mereka semua juga sudah keluar dari rumah sakit beberapa hari yang lalu." Harry memberitahu hasil penyelidikannya.

"Menurut polisi Muggle yang kami temui, tidak ada narkotika atau minuman keras dari hasil pemeriksaan jenazah supir itu dan sebelum ini ia sama sekali tidak memiliki sejarah buruk sebagai supir bus dan selalu menyetir tanpa ada masalah." Ron memberitahu lagi.

Hermione mendengarkan dengan baik tapi tidak merespon lebih dari sekedar anggukkan.

"Tapi Hermione, masalahnya kami tidak bisa menemukan tongkatmu sama sekali, patahan atau serpihannya juga tidak." Ron berseru pelan, tahu tidak ada kabar yang lebih buruk bagi seorang penyihir selain tongkatnya yang hilang dan tidak diketahui keberadaannya. Hermione memberitahu mereka kalau tongkatnya hilang setelah kecelakaan itu, Helena dan Richard juga sudah memeriksa barang-barang Hermione saat mereka ke rumah sakit pertama kali.

"Mungkin kita bisa ke Ollivanders." Harry berseru dan memaksa dirinya tersenyum.

Hermione mengepalkan tangannya dan tersenyum ke arah kedua sahabatnya kemudian mengangguk.

.

Perasaan Hermione tidak enak, sebenarnya ia tahu dari dalam lubuk hatinya kalau ini tidak akan ada gunanya, tapi ia ingin tahu, ingin benar-benar tahu apa dugaannya selama ini benar atau tidak.

Harry dan Ron keluar dari perapian rumah kedua orangtua Hermione, mereka berjanji akan mengantar Hermione ke Ollivanders hari ini. Mereka berdua sudah membuat janji terlebih dahulu dengan Mr. Ollivander, memastikan saluran floonya bisa menerima mereka sehingga orang lain tidak perlu tahu tentang kedatangan mereka dengan Hermione dan memastikan selama mereka mencari tongkat yang tepat untuk Hermione tidak ada pelanggan lain.

"Kau sudah siap?" Harry bertanya pada Hermione yang sudah menunggu dua sahabatnya itu dari tadi.

Hermione mengangguk. Ron kemudian membantunya dan menggendongnya sementara Harry melipat kursi roda Hermione dan mereka berjalan ke saluran floo.

.

Mereka bertiga disambut dengan hangat oleh Mr. Ollivander, tapi kemudian Mr. Ollivander terlihat bingung saat melihat Hermione dan seketika Hermione tahu kalau dugaannya tepat.

"Aku sudah tidak punya sihir lagi, ya Mr. Ollivander?" Hermione bertanya pelan.

Harry dan Ron melihat ke arah Hermione dengan tatapan panik, tidak percaya apa yang baru saja dikatakan oleh sahabat mereka itu.

"Aku takut dugaanmu benar, Miss Granger." Mr. Ollivander berseru pelan dan terlihat khawatir.

"Apa maksudmu, Hermione?" Harry akhirnya bertanya.

Hermione menghela nafasnya dan tersenyum melihat kedua temannya itu. "Begitu aku terbangun di rumah sakit, saat itu juga aku merasa kalau aku sudah tidak punya sihir lagi." Hermione berseru tenang.

"Ketika aku diberitahu oleh kedua orangtuaku kalau mereka tidak bisa menemukan tongkatku, entah kenapa aku langsung tahu kalau sihirku sudah meninggalkanku." Hermione memberitahu.

"Miss Granger, apa anda sudah pernah menemui Healer untuk membicarakan ini?" Mr. Ollivander akhirnya buka suara.

Hermione menggeleng pelan.

.

"Okay, spill..." Ron berseru tegang. Hermione memanggilnya dan Harry ke rumah kedua orangtuanya karena ada sesuatu yang ingin ia bicarakan.

"Aku ingin minta tolong pada kalian berdua." Hermione berseru lagi.

Harry dan Ron diam dan menunggu apa yang akan dikatakan Hermione.

"Aku perlu bantuan kalian, sembunyikan aku dari Draco." Hermione berseru menahan air matanya.

"Apa maksudmu Hermione?" Harry bertanya.

"Aku tidak ingin Draco tahu tentang keadaanku." Hermione memberitahu.

"Tapi kenapa?" Giliran Ron yang bertanya.

"Aku dan kedua orangtuaku akan pergi ke luar negeri untuk sementara waktu dan kurasa akan lebih baik jika aku fokus menjalani pengobatanku sementara Draco fokus pada kuliahnya." Hermione berseru lagi.

Ron mengangkat sebelah alisnya sementara Harry berusaha menahan dirinya agar tidak mengeluarkan ekspresi yang aneh. "Draco tidak akan fokus kuliah jika ia tahu kau kecelakaan." Harry berseru.

"Karena itu kalian tidak perlu memberitahunya kalau aku kecelakaan dan jadi pincang." Hermione berseru.

"Kau tidak pincang, Hermione." Harry dan Ron berseru bersamaan.

Hermione hanya tersenyum kecil.

"Harry, Ron, aku tidak tahu apa aku akan bisa berjalan lagi setelah ini, aku tidak yakin ada pengobatan yang bisa membuat orang lumpuh berjalan baik di dunia sihir ataupun Muggle." Hermione berseru lagi. "Dan aku tidak ingin Draco membuang-buang waktunya untukku." Hermione berseru pelan.

"Jadi kau ingin aku dan Harry melakukan apa?" Ron bertanya.

"Aku ingin kalian menghapus jejakku, aku tidak ingin Draco bisa menemukan keberadaanku. Aku ingin Draco berpikir kalau aku meninggalkannya." Hermione berseru pelan.

Harry dan Ron hanya bisa melihat satu sama lain tanpa mengatakan apa-apa. "Lagipula karena sekarang aku sudah tidak punya sihir lagi, ia tidak akan bisa mencari jejakku dengan sihir jadi jika kalian berdua bisa membantuku, ia tidak akan pernah bisa menemukanku." Hermione berseru.

Harry menggelengkan kepalanya pelan dan Ron menghela nafasnya panjang

.

Harry, Ron, Ginny, Lavender dan seluruh anggota keluarga Weasley melambaikan tangan mereka sambil menahan tangis mereka melihat Hermione yang semakin jauh di dorong oleh ayahnya dengan kursi roda memasukki tempat keberangkatan pesawat mereka menuju Singapore.

Hermione menggenggam tangan ibunya yang ada di pundaknya. "Kau akan baik-baik saja, sayang." Helena berseru, ia sendiri menoleh ke arah sahabat-sahabat Hermione itu dan melambai untuk yang terakhir kalinya.

.

Hermione melihat kedua orangtuanya bicara penuh rasa khawatir dengan dokter yang baru saja memeriksa Hermione, mereka sudah lebih dari dua bulan berada di rumah sakit terbaik di Singapore dan meskipun mereka tidak pernah mengatakannya langsung di depan wajahnya, Hermione tahu kalau ia tidak punya harapan untuk berjalan normal.

Kedua orangtua Hermione berjalan kembali mendekat ke tempat Hermione duduk dan kali ini keduanya tidak bisa menyembunyikan rasa kecewa mereka.

Hermione meraih tangan kedua orangtuanya. "Mum, Dad, It's okay." Hermione berseru pelan. "I still have my right leg, right?" Hermione tertawa kecil.

Helena tidak lagi sanggup menahan dirinya dan terjatuh kemudian menangis di kaki anak perempuannya itu.

.

"Kau akan pulang?" Harry bertanya dari telepon.

"Iya, minggu depan aku akan pulang dengan kedua orangtuaku." Hermione memberitahu.

"Bagaimana keadaanmu sekarang, Hermione?" Giliran Ron yang bertanya setelah mengambil paksa telepon genggam itu dari tangan Harry.

"I'm fine Ron." Hermione menjawab. "Kaki kananku sudah kuat seperti semula dan kaki kiriku tidak benar-benar mati rasa lagi tapi tetap tidak bisa digerakkan"

"Lalu apa rencanamu setelah kembali?" Harry bertanya pelan.

"Ayahku punya klinik kecil di pinggir kota London yang selama ini kurang dikelola dengan baik, aku bisa bekerja di sana sekaligus mengelolanya." Hermione berseru pelan.

Harry menghela nafasnya.

-End Flashback-

Draco terdiam dan tongkatnya terjatuh.

"You lost your magic?" Draco bertanya tidak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya dalam memori Hermione.

"Surprise, Mr. Malfoy." Hermione berseru jengkel dan mendorong Draco menjauh.

... to be continued.

A/N : minal aidin wal faidzin, selamat hari raya teman-teman semua.

Continue Reading

You'll Also Like

1.8M 60.5K 73
In which the reader from our universe gets added to the UA staff chat For reasons the humor will be the same in both dimensions Dark Humor- Read at...
1.3M 58.3K 104
Maddison Sloan starts her residency at Seattle Grace Hospital and runs into old faces and new friends. "Ugh, men are idiots." OC x OC
106K 9.3K 111
"You think I'm golden?" "Brighter than the sun, but don't tell Apollo" Dante hates Rome's golden boy. Jason doesn't even remember him. Right person w...
237K 11K 32
Desperate for money to pay off your debts, you sign up for a program that allows you to sell your blood to vampires. At first, everything is fine, an...