Mungkin tak ada yang menyadari, ketika Taeil sebagai salah satu trainee terlama di NCT, seorang main vocal yang memiliki soundtrack film sebelum debut, adalah seseorang yang dekat dengan member NCT Dream, Renjun. Sederhana, mereka berbeda unit, berbeda asrama, dan tidak pernah bersama selama siaran kecuali jika seluruh member NCT dikumpulkan. Makanya, tidak akan ada yang bisa menyangka kalau mereka ada sepasang soulmate.
Mereka juga tidak tahu hal itu, awalnya. Hanya satu petunjuk yang mereka bawa hingga tahu bahwa merekalah pasangannya. Ya, suaranya.
Dulu sekali, Renjun pernah bermimpi sewaktu ia mendapat tawaran untuk mengikuti casting di SM Entertainment. Di sana ada seseorang yang lebih tinggi darinya, menyanyikan sebuah lagu dengan sebuah gitar yang dipetik sendiri olehnya. Mereka berdua berada di sebuah padang rumput yang luas dan Renjun menyukai bagaimana nyanyian dari seseorang tersebut begitu pas dengan langit cerah yang menerangi padang rumput. Mereka berdua saat itu duduk dan bersender pada sebuah pohon rindang yang berwarna hijau cerah dengan Renjun yang menatap lekat pada bibir orang yang bersenandung merdu itu.
Suaranya, suara orang itu membuatnya tersihir dan entah kenapa Renjun tidak bisa melupakan bagaimana bibir itu bergerak dan bagaimana jarinya memetik. Hingga tiba-tiba orang itu menghentikan permainan gitarnya dan berdiri menghalangi sinar mentari yang menyorot langsung ke wajah Renjun. Renjun tak dapat melihat parasnya.
"Kamu mau mendengar aku bernyanyi lagi?"
"Hu-um! Mau!"
"Kalau begitu, jadilah seorang penyanyi."
"Kenapa?"
"Karena aku juga akan menjadi seorang penyanyi."
"Kalau begitu aku akan menjadi penggemarmu saja. Di mana kamu akan bernyanyi?"
"Tidak bisa. Kalau kamu tidak bernyanyi, kita tidak akan bertemu."
"Haruskah? Aku hanya suka menari."
"Kalau begitu menyanyilah seperti kau suka menari."
"Tapi, suaraku..."
"Percayalah! Kamu bisa melakukan yang terbaik."
Dengan satu usapan terakhir di rambutnya, mimpi itu hilang dan Renjun hanya bisa mengingat bagaimana suara malaikat seseorang itu bergema di telinganya. Renjun saat itu bertekad, ia akan menemukan sang pemilik suara. Saat itu, ia bahkan tidak menyadari bahwa dirinya berhasil meloloskan diri menjadi salah satu trainee di SM Entertainment.
Kala itu, ia masuk setelah acara dari SR15B, SM Rookies angkatan 2015 laki-laki dimulai dan jelas dirinya tidak termasuk ke dalam line up itu. Ia hanya bisa menghembuskan napas dan kembali melatih vocal-nya. Pelatihnya mengungkapkan bahwa ia lebih baik fokus pada vocal dibandingkan dance-nya. Beliau juga memberi tahu siapa trainee dengan vocal terkuat yang saat ini tersisa.
Disebutlah, Moon Taeil, Kim Dongyoung, Jung Yoonoh, dan Lee Donghyuck. Renjun yang mendengar nama itu hanya bisa menggigit bibir. Ia harus belajar menyanyi dengan lebih baik padahal ia percaya diri dengan dance-nya. Ayolah, Renjun lebih menyukai tari dibandingkan menyanyi, tapi ternyata pelatih berpikiran yang berbeda. Pelatih tarinya bilang, Renjun payah dan makanya harus fokus di vocal. Ia tidak tahu bahwa pelatihnya mempersiapkan dirinya menjadi vocalis di grup yang baru. Tidak ketika ia akhirnya bertemu dengan pemilik suara malaikat itu.
Ketika ia berjalan membeli minum, di ruang latihan sebelahnya, ia mendengar dentingan gitar yang jernih ditambah suara lembut yang menggetarkan hati. Renjun penasaran dan akhirnya mengintip ke dalam. Di sana ia melihat seseorang duduk di kursi dan memetik gitar sambil bernyanyi, sedangkan beberapa orang lainnya yang juga trainee sedang berbaring kelelahan.
"That may be all I need, in darkness she is all I see, comes and rest your bones with me..."
Renjun tercekat. Suara itu terlalu mirip dengan yang ia dengar di mimpinya. Tidak sengaja, pintunya terbuka dan menampakan dirinya sebagai pengintip sekaligus menghentikan alunan melodi yang dipetik.
"Ah, maafkan saya sunbae. Saya tidak sengaja, saya permisi."
Renjun gagu dan ia segera berbalik agar sunbae trainee di sana tidak terganggu oleh kehadirannya.
"Ah tunggu!"
Baru saja beberapa langkah, ia dihentikan oleh seseorang yang ternyata sosok yang sama dengan si penyanyi bergitar tadi.
"Namamu?"
"Hwang Renjun. Sunbae?"
"Panggil saja Taeil-hyung."
"Taeil-hyung?"
Renjun membulatkan matanya. Gigi gingsulnya terlihat ketika ia tersenyum menyadari bahwa di depannya adalah trainee dengan vocal terbaik menurut sang pelatih.
"Aku dengar pelatih ingin kau fokus di vocal?"
"Hyung tau?"
"Kurasa pelatih ingin kamu menjadi vocalis."
"Sungguh?"
Taeil mengangguk, seraya mengusap rambut Renjun.
"Ah, maaf. Kamu imut, seperti seseorang."
Taeil menarik tangannya, dan ia baru saja menyadari sesuatu. Renjun tiba-tiba menampakkan raut muka sedih.
"Hei, kenapa?"
Taeil membawa Renjun ke sebuah ruang latihan yang sepi. Ia tidak mau dicap yang aneh-aneh karena membuat anak orang yang baru saja pindah nyaris menangis.
"Hei, ada masalah?"
"Tidak. Aku hanya teringat seseorang. Sekarang sudah tidak apa-apa."
"Benar tidak apa-apa?"
"Tidak apa-apa, hyung. Aku akan kembali ke ruangan."
Renjun berbalik dan segera menghentikan langkahnya lagi.
"Oh ya, hyung, boleh aku meminta tolong?"
Sebagai hyung yang baik, Taeil langsung menjawab iya.
"Kalau nanti aku sudah bisa menyanyi, tolong dengarkan suaraku!"
Saat itu, hanya Renjun yang menyadari tetapi ia masih belum berani. Taeil bahkan butuh waktu setahun untuk membuatnya sadar bahwa seseorang dengan suara sehalus malaikat yang ia dengar lewat mimpinya adalah milik bocah yang mengganggu atensinya di hari pertama mereka bertemu.
____
"Taeil-hyung, nonton apa?"
"Ini, MR-removed NCT Dream."
"Hyung udah tua, nyadar kali nggak cocok di NCT Dream."
Taeil hanya tersenyum masam. Iyain aja deh biar cepat. Mereka mana tahu alasannya mendengarkan rekaman NCT Dream. Ia pun segera mengetikkan sesuatu dan mengirimkannya ke salah satu member tertua di NCT Dream.
____
"Injun, ngapain?" tanya Jeno yang mulai kesal melihat kawan sekamarnya tersenyum-senyum sendiri.
"Dengerin lagu."
"Lagu apa?"
"Ini lagunya NCT 127, keren banget."
"Yang mana? Ikutan dong."
"Nggak mau ah, streaming sendiri sana!"
"Injun pelit."
Andaikan Jeno tahu bahwa yang ia dengarkan adalah lagu NCT 127 yang direkam khusus oleh salah satu vocalis terkuatnya, secara pribadi, dan hanya dengan iringan gitar, entah bagaimana pikirannya.
Ya, itu adalah rekaman lagu yang dinyanyikan oleh Taeil. Rekaman-rekaman yang hanya mereka berdua yang boleh tahu.
[Taeil x Renjun]
---END, 13 JUNI 2018 PUKUL 20:20 WIB---
Author note:
Yei, selamat ulang tahun Taeil-oppa. Sudah tua :D Eh, bercanda deng.
[Edit] Nah, setelah banyak informasi, memang benar hari ini ultah Taeil-oppa yaitu tanggal 14 Juni (di mana ya dapet tanggal 13 Juni) dan karena ini dipos pukul 00:20 KST pas ya :D
Btw, susah banget saya nyari momen Taeil Renjun, paling pas mereka main panah-panahan yang sumpah itu zaman gingsul Renjun masih ada. Saking sulitnya aku pusing juga buat fanfic-nya. Nyari fact mereka gak ada yang sama :D saya sampai bikin beberapa alternatif ide dari ukuran tinggi badan hingga ukuran sepatu. Eh, jatuhnya malah ke vocal :D
[Edit] Makasih yang udah dukung dan mau nunggu jika seandainya saya kembali memilih hiatus. Mau nangis karena dukungan kalian. T T