Her Mistake His Regret

By Eunnie00

858K 43.3K 3.5K

◇◆◇◆ BOOK 2.2 ◆◇◆◇ malay story| COMPLETE Highest rank : #7 in romance, 24 July 18 #... More

B L U R B
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
preview
S2 | Prologue
※1※
※2※
※3※
※4※
※5※
※6※
7
8
※9※
※10※
※11※
※12※
13
※14※
※15※
※16※
※17※
※18※
※19※
※End※
Epilogue
◇DEMELISE◆
◇EUNNIE00◆
A SINGLE TRUTH
100K

28

10.6K 626 18
By Eunnie00





H E R

M I S T A K E


__________________________

You're on my mind and its not the first time



__________________________







" Rez "





" don't " tegas selaran Demerez mematahkan bicara Gaz . Otot wajahnya tegang , kedinginan menyelubungi diri lelaki itu .



Gaz mengeluh lemah sebelum berpusing , angkat kaki dari bilik itu .



Lain pula bagi Demerez . Anak matanya kosong merenung wajah pucat itu . Terbaring lesu diatas katil . Dahinya berkerut seribu . Tautan keningnya bersambung , dipenuhi sesalan .

Kelopak mata dipejam rapat , dadanya sesak dengan pelbagai rasa . Tangan dikepal seeratnya , menahan emosi yang kembali menguasai diri .


Bibir diketap lemah sambil mata kembali meniti diwajah Elise . Ingim dielus wajah itu . Meratakan jemari hangatnya menyentuh sisi wajah mulus itu .
His desire ...



Perlahan-lahan matanya melirik pula pada tangan kaku Elise . Kedua tangannya menghampiri . Ingin menyentuhnya namun ... berhenti dipertengahan jalan . Terawangan .


Dengusan kesal halus terluah dibibir lantas kedua tangannya kembali dikepal .




" ... If I could tell you ...  if I could find a way ... you're not have to gone through this ... "




" .... You and I ... were not going to have a ... happy ending ... " gumam Demerez , tertunduk menatap tangannya yang masih dikepal . Urat timbul , berjaluran dipermukaan tangannya yang pucat .



Lambat-lambat sebelah tangannya mengeluarkan sesuatu dari dalam kocek seluar .



Rantai ...
Pemberiannya buat wanita itu .
Rantai yang seharusanya tergantung dileher , namun digenggam di dalam tangan Elise .




Anak matanya kembali menikam wajah Elise . Lembut renungan mata lelaki itu . Tersimpul satu rasa .




Demerez bangun dari kerusi , memakaikan kembali rantai itu pada leher Elise . Lama matanya merenung raut wajah itu .




Bibirnya melabuhkan ciuman lembut di ubun-ubun wanita itu . Meski hanya beberapa saat , cukup buat dirinya .





" its my desire and I'm selfish . Because , I still need you . Hoping that you could wake me up from my ... nightmare ... but I make you drown in my darkness . Hurting you in the process ... "



" kau sweet pain aku . That will keep me sane "










































Derapan langkah Demerez yang bergema menghentikan bualan antara Gaz dan Judah . Masing-masing melirik Demerez yang sudah melabuhkan  duduk di sofa bertentangan .




" is she alive ? " datar pertanyaan Judah dibalas renungan tajam Demerez . Membuatkan Gaz mengeluh pendek .


" what ? Aku tanya condition dia apa ... " ngomel Judah apabila dua manusia itu memberi pandangan tajam padanya .



" she's fine . Tunggu sedar  " pendek sahaja jawapan Demerez . Melemparkan pandangannya jauh dari kedua wajah sahabatnya juga abang tirinya .




" kau okey Rez ? " lembut pertanyaan Gaz terselit keprihatinan . Mengundang lirikan mata daripada Judah .


Senyuman pahit terlakar dibibir Demerez . Decitan sinis dipaksa luah dari bibir .
" sure . I'm fuckin' good . Perfect "



Masing-masing membisu . Dalam tak sedar cuba mencari perkataan yang sesuai bagi meneruskan perbualan namun kosong .


Kasar Demerez mengeluh sebelum dia bangun dari sofa . Kaki diayun laju ke arah daun pintu .


Baru sahaja Gaz ingin menghalang langkah lelaki itu , tegahan Judah menghentikan perancangannya .


" let him go . He need it " datar kata-kata Judah menghantar pemergian Demerez .





" but he will lost himself again . Kau tak boleh biarkan ... kita kena ... "


" I said let him do whatever he wants . If he wants some space , then .. we're gonna gave him all space he needs . And ... kalau sekalipun dia hilang diri dia sekali lagi ... then .. its his own damn choice . Just watch and see ... this will be the big turning point in his life . Whether he will loses it or make it . Its up to him "


























Langsir tebal itu dikuak Demerez . Kosong wajahnya apabila sinaran mentari menerobos masuk ke dalam bilik itu . Berpusing tubuhnya , merenung ke sekujur tubuh kaku itu . Wayar yang berselirat namun tersusun , tersambung dari tubuh itu ke mesin hayat yang berbunyi senada . Menjadi muzik latar setiap kali dia menapak masuk ke dalam bilik itu .



Tangannya mengemaskan selimut yang menghangatkan tubuh kaku itu . Kerdipan matanya lemah , meneliti wajah dihadapannya .



Kepala tertunduk ,
" I make a mistake ... and the result ... is .. she's hurting now . Again ... I keep hurting ... someone... like you said before ... my hands ... was created to break everything I touched . "


" ... you put your curse on me hum ... how could you ..." lemah luahan Demerez ,



" ... how could you curse me when I've saved your life .. " wajah wanita itu ditatap hiba .





" ... how could you curse your .. damn son ...mom ... "





















Tangan digerakkan , sebelum kelopak mata dibuka perlahan -lahan . Dikerdip sekali dua apabila mata seakan kering . Diliarkan mata ke sekitar bilik itu sebelum realiti menyentak diri .





Senyuman sinis kelat melakar di bibir Elise . Renungan matanya kosong . Sekosong rasa dijiwa apabila mendapati dia masih hidup . Kembali bernyawa .




Perlahan-lahan comforter ditolak jauh dari tubuh , perbaringannya diakhiri apabila dia bangun meninggalkam katil itu . Hampir hilang imbangan namun pantas tangan berpaut pada meja .





Liur ditelan perih . Tekak mengering lantas matanya melirik meja itu . Kosong . Hela lemah diluah .





" kau dah sedar "



Jelingan kosong dibawa ke wajah Judah yang berpeluk tubuh , menapak ke arahnya . Gaz pula berada dibelakang lelaki itu bersama dulang berisi gelas air .
Tanpa buang masa , Gaz memanjangkan langkah ke arah Elise . Gelas air disua pada wanita itu . Disambut baik oleh Elise .












Elise meneguk habis air kosong itu . Gelas kemudiannya dikembalikan pada Gaz . Matanya tajam meneliti wajah Judah .





" who save me ? You ...or that bastard ? "




Gaz jelas terkesima dengan selaran Elise , namun tidak buat Judah yang memberi tatapan polos . Membenarkan mata bertentang dengan wanita itu .





" kenapa ? ...kau ... kecewa ? "



Mata Elise mengecil bersama tangan yang sudah dikepal erat . Gigi dikacip kuat .






" kalau kau betul-betul nak bunuh diri ... kau tak perlu buat tu dekat dalam rumah ni . Buat dekat luar , comferm tak ada orang selamatkan . Your pathetic ... idea ...to end your life just a fuckin' joke for me " datar selaran Judah mengkritik wanita itu .




Elise berdecit , wajahnya yang mulus berubah tegang .
" so , you yang selamatkan this pathetic woman huh ? " jari telunjuknya menunjukkan wajah dirinya sendiri bersama senyuman sinis .




Gaz sudah ingin mengakhiri perbalahan itu , bertindak untuk mencelah .
" Elise, please ...calm down . Judah tak maksudkan mac —— "




" you siapa nak bercakap dengan I ? "




Terdiam Gaz , terkebil-kebil apabila diselar sebegitu . Judah tertawa sinis dengan reaksi Elise .




" wow , lepas selamatkan kau . Ini yang kau balas hum perempuan ? Manusia jenis apa kau ni ? "





Mata Elise tajam menikam wajah Judah , naik turun dadanya menahan rasa hati .
" I langsung tak minta you all selamatkan I ! SO , tak perlu nak berlagak hero ! "





" kebencian tu adalah untuk aku . Right ? "





Akhirnya , suara itu mencelah setelah sejak lama berdiam diballik daun pintu itu . Pandangan Elise menemui Demerez yang mulai menapak masuk ke dalam bilik itu .





Pantas , Gaz serta Judah bergerak keluar dari situ . Meninggalkan pasangan itu berdua .





Semakin hampir Demerez dengannya membuatkan Elise tidak senang duduk .





" why ? "


Pertanyaan Demerez membuatkan Elise jungkit keningnya . Menyoal kembali .




" kenapa nak akhiri nyawa kau . Sebab aku ? "



" Nyawa I suka hati I lah . Apa kena mengena dengan you ? Or , I kena minta izin you dulu ? "



Demerez membisu . Hanya matanya lembut merenung wajah itu .




" kalau kebencian kau pada aku boleh jadi alasan untuk kau teruskan hidup kau ... then ... continue to hate me . "



Elise mengecilkan matanya .
" you make me confuse Black . Apa kata you straight to the point je . Rasanya kepala banyak sangat masuk air ... so please do me a favour ... fuckin' tell me what's your damn point ! "




Lambat-lambat kaki diorak menghampiri wanita itu . Kepala senget melirik rantai yang masih tergantung di leher Elise . Jarinya naik menyentuh halus rantai itu . Menyentak Elise .






" like I said , biar kebencian kau pada aku buat kau hidup . Sebab ... kau , tak akan pernah tinggalkan aku . You' re mine , forever . "




" I like you enough to have you"








________________________




You're my beginning and my end ,
that's all,
My meeting and my farewell

[Bts ,Tear ]




______________________







TBC

VOTE || COMMENT


NEXT UPDATE : MONDAY

Continue Reading

You'll Also Like

164K 10.5K 32
Adam Hirdy | Azalea
16.6K 419 48
Hanya senario harian bagi sang putera dan puteri di alam perkahwinan. A love story between Daniel Harriz & Hana Aira.
My Fondness By nabh

Teen Fiction

406K 16.4K 48
[C O M P L E T E D] Farrid Affiq , lelaki yang disukai ramai gadis. Nampak serious tapi siapa tahu hati dia kan. Saat umur 13tahun, dia telah jatuh h...
401K 14.1K 80
1𝓼𝓽 𝓼𝓽𝓸𝓻𝔂 𝓫𝔂 𝓯𝓵𝓸𝓵𝓮𝓼𝔂𝓪 𝐀𝐋𝐄𝐄𝐒𝐀 𝐙𝐔𝐋𝐀𝐈𝐊𝐇𝐀 Mempunyai masa silam yang teruk. Dia seumpama iblis bertopengkan malaikat. Namu...