BABY O CHICK!

By mashiroio

31.2K 3.9K 369

[IRREGULAR UPDATE] Ada baby, ada chick. Keduanya cocok untuk mereka berdua. Multichapter Jisung x Renjun. Se... More

00 - PROLOG
02 - Hari Pertama
03 - Masih di Hari Pertama
04 - Ekstrakurikuler
05 - Tes Penerimaan
06 - Pra-Kompetisi
07 - Pra-kompetisi 2
08 - Masih Belum Berkompetisi
09 - Fiksasi
10 - Latihan
11 - Latihan (2)

01 - SMA NCT

5.6K 568 55
By mashiroio




Sebagai anak rantauan yang sudah lama tinggal di Korea, Renjun adalah salah satu contoh murid berprestasi di SMA Neo Culture Technology. Berprestasi dalam artian berhasil mengikuti pembelajaran dengan bahasa korea dengan baik, mendapatkan nilai di atas rata-rata, dan menjuarai beberapa perlombaan dengan mengandalkan ekstrakurikuler di sekolah saja. Luar biasa, bukan? Renjun mungkin tidak akan bisa mencapainya jika ia tidak bersekolah di SMA Neo Culture Technology.

Mungkin ada yang akan bertanya, kenapa nama sekolahnya keren sekali? Ini semua karena perbedaan sistem pembelajaran yang dibandingkan sekolah lainnya. SMA NCT, begitu disingkatnya, merupakan salah satu sekolah menengah atas yang tidak menerapkan sistem belajar penuh selama 16 jam, belajar akademik dari senin hingga sabtu, ataupun sistem lainnya yang membuat siswa depresi begitu mendengar mereka akan masuk SMA. Sekolah ini memang tidak sebebas sekolah-sekolah di Swit.

Setidaknya ada beberapa poin yang perlu diketahui tentang SMA NCT yang membedakannya dengan SMA lain di Korea yaitu:

1. Jadwal sekolah dari pukul 8 pagi hingga 8 malam. Ya, memang berbeda 2 jam tetapi tetap saja itu melegakan. Bagi Renjun , ia bisa ngebut nonton Moomin beberapa episode dalam waktu 2 jam dibandingkan mengikuti pelajaran yang memuakkan itu.

2. Tidak mewajibkan bimbingan belajar/hagwon. Ini salah satu yang disukai Renjun di sekolah ini. Bimbel di Korea menyita waktunya hingga pukul 12 malam. Padahal, peraturan idol saja sudah dibatasi bekerja sampai pukul 10 malam, tetapi bimbel pengecualian. Ketidakwajiban bimbel ini membuat para siswa mau tidak mau mengejar target sesuai kemampuannya. Makanya, yang bisa masuk ke sini jika bukan orang yang benar-benar pintar, adalah orang-orang yang kekurangan biaya untuk bimbel pribadi sehingga pindah ke SMA swasta ini. Untungnya selama Renjun menjadi siswa baru, ia dibantu oleh banyak senior baik, yang meminjamkan catatan bahkan memberikan bimbingan jika Renjun menginginkannya. Mereka bilang sebagai latihan mengikuti ujian universitas.

3. Harus diakui, mata pelajaran SMA NCT adalah yang paling bervariasi dibandingkan sekolah lainnya. Memang Matematika, Sains, Bahasa Korea, Studi Sosial, dan Bahasa Inggris adalah mata pelajaran yang wajib, tetapi mereka juga menjadikan Seni seperti menari, drama, musik, serta Pendidikan Jasmani sebagai mata pelajaran yang turut diwajibkan sehingga kondisi mereka tetap prima dan tidak jenuh menghadapi sekolah. Berbeda dengan sekolah lain yang gymnasium saja tidak punya.

4. Sabtu adalah weekend dan mereka melakukan ekstrakurikuler termasuk tes kemajuan mingguan hari ini. Untungnya, sekolah di hari Sabtu hanya berakhir hingga pukul 5 sore sehingga mereka bisa merencanakan malam mingguan dengan teman-teman maupun beristirahat total di malam itu.

5. Demi nilainya yang selalu di atas rata-rata, Guru yang setinggi Tuhan itu tidak ada dalam kamus besar SMA NCT, yang ada adalah Raport setinggi Tuhan. Setidaknya, Renjun masih bisa melawan sang guru jika ia tidak menyukai caranya mengajar. Sayangnya, sang guru tidak dirotasi karena memang guru-guru di SMA ini mengalami sistem penerimaan yang ketat. Rumornya, guru-guru yang diterima mengalami 12 kali tes oleh Bapak Pendiri SMA NCT. Jelas, kualitasnya tidak bisa diragukan. Makanya, kalaupun bisa protes, Renjun juga merasa akan sia-sia saja.

6. Mungkin ada yang tahu kalau di Korea Selatan, para siswa memiliki nama inggrisnya sendiri. Ya, itu memang benar tetapi SMA NCT tidak mewajibkan itu. Malah nama inggris itu adalah sakral karena hanya boleh digunakan ketika Pendiri SMA NCT menyetujui. Sebut saja kakak tingkatnya yang sudah lulus bertahun-tahun lalu seperti U-know, Max, Key, Onew. Itu hanya segelintir nama yang akhirnya diketahui seluruh orang Korea karena kehebatan mereka. Makanya, jangan coba-coba menggunakan nama inggris kecuali nama aslimu memang merupakan nama latin inggris.

Setidaknya itulah 6 perbedaan yang bisa ia ungkapkan. Saat ini, ia baru saja selesai mengikuti tes kemajuan mingguan sebagai siswa kelas 3 SMA. Ia tidak pernah kesulitan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan essay itu. Mungkin karena ia tidak sepenuhnya membenci mata pelajaran yang dites atau bisa jadi karena pagi tadi ia menyelesaikan lukisannya dengan sempurna, membuat adik kelasnya menatap kagum kepada penerus klub seni melukis di SMA NCT.

Di tengah perjalanan pulang, ia menemukan Chenle, adik tingkatnya di kelas 1 SMA sedang menggandeng seseorang yang berseragam SMA. Matanya menyipit dan pikirannya mengacau,

'Chenle kencan sama siapa? Udah belok tuh anak?'

Baru saja ia hendak bersembunyi, Chenle menoleh ke belakang dan meneriakkan panggilannya dalam bahasa mandarin.

"RENJUN!!!!"

Chenle melambai-lambai dan mau tidak mau Renjun mendekat.

"Suaramu."

Renjun bukan tipe orang yang dingin tetapi pekikan Chenle yang mencapai 4 oktaf itu tidak bisa membuatnya bersikap biasa-biasa saja. Malulah dirinya apalagi teman kencan Chenle itu sudah menutup sebelah telinganya.

"Kak Renjun, mau ke kafe juga? Ayo sini!"

Ditariknya dirinya ke kafe Miracle hingga mereka bertiga duduk di sebuah meja, menyisakan satu kursi kosong yang digunakan Renjun sebagai tempat menaruh tas dan peralatan lukisnya. Maklum, ia suka sekali membawa sketchbook dan palet warna ke mana-mana.

"Jadi, kamu siapa?"

Renjun bukan orang yang suka mengawali percakapan, tetapi ditinggal Chenle yang sedang memesan makanan bersama siswa yang juga sama kikuknya membuatnya tidak nyaman. Seingatnya, Chenle tidak punya teman dengan wajah yang agak oriental begini. Apa dia juga dari Tiongkok?

"Aku Park Jisung dan bukan teman kencan Chenle, kok."

Oh, orang Korea kok, begitu pikirnya sebelum kemudian terkejut. Bagaimana anak ini tahu kalau dia sempat berpikiran mereka teman kencan?

"Kamu sendiri siapa? Temennya Chenle juga?"

Anak ini tidak sopan sekali. Masak dia tidak memanggilku kakak?

Renjun juga bukan tipe orang yang freak dengan budaya Korea yang satu ini, tetapi tampang imut dan menggemaskan yang awalnya terpampang di wajah Park Jisung seketika hilang mendengar nadanya yang meremehkan. Padahal dia sendiri belum memperkenalkan diri.

"Ah, kalian belum berkenalan. Ini kakak sepupuku, Jisung-ah. Namanya Huang Ren Jun, asli Tiongkok. Sekarang kelas 3 di SMA NCT juga."

Chenle yang tiba-tiba datang langsung menjelaskan membuat Jisung menganga kaget.

"Kelas tiga?"

Renjun tersenyum sangat lebar sampai terlihat agak mengerikan.

"Iya, Jisung-ah. Kamu sendiri sekolah di mana? Rasanya aku baru pertama kali bertemu denganmu."

"Ah, aku baru pindah dan minggu depan masuk di SMA NCT juga. Harusnya sekelas dengan Chenle."

"Pindah? Memangnya boleh?"

Jisung mengangguk lucu.

"Boleh karena orang tuaku pindah lokasi kerja dinas. Harusnya ini yang terakhir."

"Memangnya awalnya kamu di mana?"

"Sempat di Jepang, Rusia, Eropa pernah tapi cuma beberapa minggu, kemarin dari Indonesia."

"Wah, banyak juga."

"Capek kan pasti? Aku aja yang keliling dunia buat liburan capek banget," celetuk Chenle, sombong.

"Kamu ini."

Renjun menoyor kepala Chenle. Cucu konglomerat memang beda, tapi tidak seharusnya begini juga kan? Jisung justru terkekeh dan mereka pun mengobrol hingga pukul 9 malam.

"Lele, kita harus pulang lo. Nanti aku dimarahin bibi lagi. Kamu kan harus tidur pukul 10 malam."

"Oh, aku juga harus tidur jam 10."

Jisung yang menyahut membuat Renjun tersenyum. Lupa dengan ketidaksopanan Jisung di awal pertemuan.

"Kalian masih kecil, tentu saja harus tidur jam segitu."

"Kakak nggak?"

Kepala Renjun berdenyut pelan.

"Sampai ketemu hari Senin, Jisung-ah."

"Sampai ketemu juga Chenle, Kak Renjun."

"Ah, Kak Renjun."

Belum juga melangkah, Jisung memanggil lagi.

"Kakak cantik, Jisung gebet boleh?"

"Hah?"

Dia tidak lupa memberi tahu Jisung kalau dirinya cowok kan?







---To be continued--

Ya Tuhan, sudah lama tidak mengetik sebanyak ini :D Capek juga ya, 3 jam gara-gara ngelag terus internetnya. By the way, mohon respon banget ya untuk semua fic yang saya buat, akan lebih bagus lagi kalau dikasih ide, hehehe. Trus, sepertinya saya pengen buat Renjun yang jantan juga, kasian jadi ceweknya terus :) tapi ini masih sebatas keinginan, mau nyelesaiin fic satu-satu dulu, hehehe. Thanks for reading :) Thanks for voting :) Thanks for comment :)

Continue Reading

You'll Also Like

242K 36.3K 67
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
48.4K 3.5K 50
"Jika ada yang harus berkorban dalam cinta ini, maka itu cintaku yang bertepuk sebelah tangan" - Dziya Idzes "Sekat-sekat ruang yang tertutup layakn...
195K 9.6K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
475K 47.3K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...