Unbreak Me

Od dramioneyoja

71.1K 9.8K 1K

Draco sudah punya semuanya, semuanya kecuali kenapa Hermione Granger meninggalkannya. Sekarang setelah ia mer... Více

Chapter 1
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22

Chapter 2

4K 596 112
Od dramioneyoja

Chapter 2

Draco meregangkan tubuhnya yang pegal, ia kemudian melepaskan jubah Healernya dan duduk di kursinya, ia baru akan mengambil bekal makan siang yang dibuatkan peri rumahnya saat tiba-tiba salah satu Healer Junior menghampirinya.

"Healer Malfoy." Healer junior wanita berambut pirang kecokelatan tersenyum ke arahnya.

"Ada yang bisa kubantu?" Draco bertanya dan tersenyum kecil.

Healer itu mengeluarkan sesuatu dari belakang punggungnya. Kotak kecil yang sepertinya berisi makanan. "Aku membuatkan anda makan siang." Healer itu berseru kemudian meletakkan kotak bekal itu di meja Draco.

Draco tersenyum dan mengangguk. "Terimakasih."

"Dimakan ya, Healer Malfoy." Healer itu memberikan Draco senyuman termanisnya kemudian beranjak pergi.

Draco menghela nafasnya, harusnya ketika ia diberi tawaran menjadi kepala bagian ia menerimanya, dengan begitu ia akan punya ruangan sendiri dan tidak harus meladeni orang-orang seperti itu. Draco mengeluarkan tongkat dari sakunya dan mengecek makanan yang diberikan Healer perempuan itu tadi padanya.

Dan tentu saja, ada tiga macam ramuan cinta dalam makanan itu. Draco menghela nafasnya, menyingkirkan makanan itu dan memakan bekal buatan peri rumahnya.

Draco baru akan membuka mulutnya untuk memasukkan makan siangnya saat seseorang dengan pakaian kementrian berlari ke arahnya. "Healer Malfoy, ada seorang anak kecil Muggle yang digigit anak Hippogriff, ia butuh pertolongan segera."

Draco menutup matanya, ia menghela nafasnya kemudian menutup lagi bekalnya lalu memakai jubah Healernya. "Dimana tempatnya?" Draco bertanya.

.

Draco ber-apparating ke suatu kota kecil tidak jauh dari London, di depan klinik sederhana dimana anak kecil yang dikabarkan digigit Hippogrif itu diamankan sementara oleh karyawannya yang kebetulan adalah Muggleborn.

Draco sedang memperkuat pijakkannya dan melihat ke sekelilingnya sesaat setelah ber-apparating. Ia tidak tahu kalau setelah ini ternyata ia akan melihat mata cokelat yang selama ini selalu muncul di dalam mimpinya, ia tidak tahu.

"Granger." Draco berseru, lidahnya kelu dan hatinya terasa seperti tercabik-cabik.

.

Draco berjalan pelan di belakang dua orang kementrian yang juga sedang mengikuti Hermione masuk ke dalam klinik. Draco bisa melihat ada seorang anak kecil di salah satu tempat tidur dengan kedua orangtuanya.

Hermione Granger menjelaskan kejadiannya dan mereka bertiga diminta untuk mulai bekerja. Draco tidak mengatakan apa-apa dan berjalan ke arah anak itu dan berusaha mengobati luka gigitan Hippogrif di tangannya tanpa menimbulkan kecurigaan, tapi ia tidak bisa fokus.

Sebelum ini ia hanya punya satu pertanya besar, satu saja. Satu pertanyaan besar yang membuatnya tidak tenang, tapi sekarang satu pertanyaan itu berubah menjadi banyak pertanyaan, Draco tidak yakin, mungkin seratus? Atau seribu? Ia punya seribu pertanyaan dan semuanya hanya bisa dijawab oleh perempuan yang sangat jelas sedang pura-pura tidak mengenalnya.

Draco menyelesaikan pengobatan anak kecil manis bernama Ashley itu, orang dari kementrian juga sudah memodifikasi ingatan kedua orangtuanya juga Ashley. Tapi Draco punya firasat kalau anak ini mungkin seorang penyihir, kalau tidak, tidak mungkin seekor Hippogrif memunculkan dirinya begitu saja dan menghampirinya.

Setelah selesai melakukan pengobatan, Draco pergi ke toilet untuk membersihkan tangannya dan menenangkan dirinya. Apa yang harus dikatakannya pada perempuan itu? Atau lebih baik ia pulang saja dan tidak menghiraukannya lagi?

Draco keluar dari kamar mandi dan menemukan Hermione duduk di meja resepsionis sambil mencatat sesuatu. Draco ingin bertanya apa yang sedang dilakukannya? Apa yang dilakukan perempuan itu di kota kecil menyedihkan ini, bukan menjadi seorang Healer yang hebat tapi malah menjadi resepsionis klinik kecil, di kota menyedihkan ini.

Draco berjalan mendekat dan melihat ke arah perempuan itu yang pasti sebenarnya menyadari keberadaannya tapi tidak mengatakan apa-apa.

"Aku duluan." Draco akhirnya berseru pelan, tidak yakin apa yang harus dikatakanya.

Perempuan itu mendongakkan kepalanya dan kemudian mengangguk. Draco tidak tahu apa yang harus dikatakannya, ia ingin bicara dengan perempuan itu, ia ingin bertanya dan mendapatkan jawaban, tapi mungkin tidak sekarang.

Draco berjalan ke arah pintu keluar dan sebelum membuka pintu ia menoleh sekali lagi ke belakang.

Mata mereka bertemu.

Draco harus menahan dirinya sekuat tenaga untuk tidak berbalik dan berlutut di hadapan perempuan itu sambil menanyakan apa yang terjadi. Akhirnya ia melangkah pergi, ia keluar dari klinik itu dan secepat kilat ber-apparating kembali ke St. Mungo.

.

Begitu keluar dari saluran floo, Draco segera berlari sekuat tenaga ke ruangan Healer Kepala, ada hal penting yang harus dibicarakannya. Ia tidak lagi mempedulikan orang-orang yang memintanya berhati-hati saat dilewatinya, ia hanya punya satu tujuan sekarang.

Ia sampai di depan ruangan Healer Shephard, ia meminta bertemu dengan asistennya yang ada di depan dan langsung dipersilahkan masuk, karena semua orang juga tahu kalau Healer Malfoy adalah kesayangan Healer Kepala St. Mungo. Ia bahkan digadang-gadang akan menjadi penerus Healer Shephard.

"Draco... ada perlu apa? Tidak biasanya kau mengunjungiku." Healer Shephard berseru.

"Aku ingin ambil cuti." Draco berseru sambil terengah-engah.

Seketika senyuman lebar muncul di wajah pria paruh baya yang duduk di kursi besar di hadapannya. "Akhirnya!!! Draco, kau tahu bagaimana selama ini aku harus membela St. Mungo karena kau sudah bertahun-tahun tidak pernah ambil cuti? Mereka dari serikat pekerja kira aku meng-imperius mu agar kau terus bekerja."

"Jadi aku bisa ambil cuti kan?" Draco berseru terburu-buru, seperti dikejar sesuatu.

"Iya, tentu saja! Kapan kau mau mulai dan berapa lama?" Healer Shephard bertanya.

"Hari ini juga, aku belum tahu berapa lama." Draco berseru.

"Tentu saja, tentu saja. Kau punya jatah cuti tiga bulan setelah tujuh tahun tidak pernah cuti, kau mau pakai berapa dulu?" Healer Shephard bertanya.

"Aku tidak yakin." Draco berseru, ia tidak yakin berapa lama waktu yang dibutuhkannya untuk mencari jawaban dari pertanyan-pertanyaan yang ada sekarang.

"Bagaimana jika dua minggu dulu? Jika setelah dua minggu kau ingin lebih kau bisa menghubungiku." Healer Shephard memberitahu.

Draco mengangguk. "Kalau begitu aku permisi, maaf minta cuti mendadak dan merepotkanmu, sir." Draco berseru sopan, ia sangat menghargai Healer senior di depannya, ia memberikan Draco banyak sekali ilmu dan pengalaman.

"Kalau aku boleh tahu, kenapa kau tiba-tiba minta cuti?" Healer Shephard bertanya.

Draco tersenyum, lebih kepada dirinya sendiri. "Aku..." Draco tersenyum lebih lebar. "Aku menemukan Hermione." Draco menjawab.

.

Draco memasukkan beberapa baju bersih di apartementnya ke dalam tas, ia memasukkan beberapa baju santai dan baju hangat. Kemudian mengecilkan tasnya dan memasukkannya ke dalam sakunya, ia juga mengambil uang Muggle dalam jumlah besar, ia bahkan mengaktifkan nomor telepon Mugglenya agar ia bisa melakukan beberapa hal yang berencana ia lakukan nanti.

Setelah memberitahu peri rumahnya kalau ia tidak akan pulang dalam beberapa hari, ia ber-apparating kembali ke dekat klinik tempat Hermione bekerja.

Ia sudah memutuskan, ia akan mendapatkan jawaban dari perempuan itu atau ia tidak akan meninggalkan perempuan itu dengan tenang. Draco akan bersikeras sampai ia mendapatkan jawaban.

Jadi Draco menggunakan mantra penghangat di sekitar tubuhnya dan menggunakan mantra kamuflase agar tidak ada yang menyadari keberadaannya.

Ia menunggu.

Setelah beberapa jam ada sebuah mobil yang berhenti di depan klinik itu, pria tua botak dengan jas khas dokter Muggle keluar, sepertinya itu dokter yang bekerja di sana. Kenapa ia baru datang sebelum makan siang?

Draco menggeleng-gelengkan kepalanya.

Tidak lama setelah pria itu datang seorang perempuan muda juga datang dan beberapa menit setelah jam makan siang, Hermione keluar.

Tepat saat itu ada mobil lain yang berhenti di halaman klinik itu. Kali ini seorang pria yang masih cukup muda dan ia memegang jas khas dokter Muggle di tangannya. Mungkin ia dokter yang bertugas setelah ini.

Ia bicara dan tersenyum ke arah Hermione. Pria itu menunjuk ke arah mobilnya, sepertinya menawarkan untuk mengantarkan Hermione ke tempat tujuannya.

Tapi sepertinya Hermione menolak dan akhirnya berjalan pelan meninggalkan klinik itu.

Draco akan mencari tahu siapa pria itu dan memastikan tidak akan membiarkan pria itu berani menawarkan mengantar Hermione lagi.

Draco kemudian berjalan mengikuti Hermione dari belakang. Ia menggunakan mantra kamuflase sehingga Hermione tidak akan bisa melihatnya. Sekali dua kali Hermione berhenti untuk melihat ke belakang, melihat apa ada yang mengikutinya atau tidak, dan setiap ia tidak menemukan apa-apa ia kembali berjalan.

Draco selalu panik ketika terlalu banyak salju di sekitar Hermione, ia takut perempuan itu tergelincir, mungkin Draco akan sedikit memodifikasi tongkat yang digunakan Hermione agar lebih aman saat digunakan.

Iya benar, perempuan yang berjalan di depannya sekarang menggunakan tongkat. Bayangkan perasaan Draco saat mereka bertemu pertama kali setelah delapan tahun di halaman depan klinik tadi pagi.

Bagaimana perasaannya, ketika ia bertemu lagi dengan perempuan yang dicintainya setelah delapan tahun dan perempuan itu sekarang menggunakan tongkat bantu Muggle untuk berjalan?

Draco berjalan perlahan, beberapa langkah di belakang Hermione, namun cukup dekat untuk menjaganya jika perempuan itu tergelincir atau terjatuh.

Mereka sampai di rumah sederhana yang agak jauh dari rumah-rumah lainnya. Hermione berjalan perlahan penuh hati-hati dan usaha menaikki beberapa anak tangga kecil yang mengarah ke pintu rumahnya, entah kenapa hati Draco sakit melihatnya. Sebelum ia membuka pintu, akhirnya Draco mengangkat mantra kamuflasenya dan seketika membuat Hermione menyadari keberadaannya sepenuhnya.

"Granger." Draco berseru pelan.

"Apa yang kau inginkan?" Hermione bertanya dingin, lebih dingin dari suhu udara di sekitar mereka sekarang.

"Di luar dingin sekali, boleh aku masuk?" Draco bertanya pelan.

Hermione membuka pintu rumahnya tapi kemudian masuk ke dalam dan langsung menutup pintu tanpa membiarkan Draco masuk.

... to be continued.

Pokračovat ve čtení

Mohlo by se ti líbit

628K 31.8K 60
A Story of a cute naughty prince who called himself Mr Taetae got Married to a Handsome yet Cold King Jeon Jungkook. The Union of Two totally differe...
142K 5K 39
❝ if I knew that i'd end up with you then I would've been pretended we were together. ❞ She stares at me, all the air in my lungs stuck in my throat...
59.9K 1.2K 46
*Completed* "Fake it till you make it?" A PR relationship with a heartbroken singer in the midst of a world tour sounds like the last thing Lando Nor...
1.1M 29.9K 37
After the passing of Abigail Bentley's mother, she is now the only one responsible for her family's well-being. Her father, often too drunk to stand...