Fatamorgana | âś”

By nobiitanggra

998K 62.6K 1.2K

(Longlist and Shortlist Wattpad 2018) Wattys 2018 winner kategori Heartbreaker [C O M P L E T E] "Aku tak aka... More

Prolog; Bersemuka
Rasa yang Bermetamorfosa
Sang Penyebar Berita
Rindu
Kenapa Dia?
Dia Berbeda
Filantropi Fatamorgana
Sayang
Nona Senja
Aku, Kamu, Kita Satu
Hilang Sadar
Antara Kehidupan dan Kematian
Pergi
Detak yang Tak Hilang
Tersadar
Kenapa?
Hujan Milik Kita
Tatapan Serupa
Terampas
Berdua
Residivis
Sepakat
Resmi
Cabar Hati
Dua Hati
Permainan?
Tentang Tahta
Perihal Luka
Gana's Replacement
Pemenang
Tak Kenal Lelah Menyakiti
Twilight's Diary
Membuang Waktu
Nyaris
Siasat
Kebencian
Yang Terbaik
Luka Lagi
Pertanyaan itu, Lagi
Sedu Sedan
Kita
Menghilang
Eksplisit
Epilog; Surat Untukmu
Extra Part
D A R I A L E A U N T U K P E M B A C A

Drama

15.1K 1K 6
By nobiitanggra

Seperti hari-hari sebelumnya, aku dan Gana berjalan beriringan menuju kelas. Pagi ini, semua orang yang aku dan Gana temui sepanjang koridor mengucapkan selamat atas pertunangan kami. Tak jarang, sebagian dari mereka mendoakan kami supaya dapat menuju jenjang selanjutnya. Dan tak ayal, beberapa wanita yang menyukai Gana mencibirku. Aku hanya membalas mereka dengan senyuman termanisku.

Aku dan Gana memasuki kelas.

"Ceileh, yang semalam tunangan, pagi ini berseri-seri."

"Abang Gana, yang kamu lakukan ke saya itu jahat."

"Bolehlah Gana jadi tunanganmu, Al. Kalau dia suamiku kelak, kamu bisa apa?"

"Baru sadar gue, Alea makin cantik, sepertinya Gana juga ikutan cantik. Ah, jadi sayang Gana."

"Semalam, gue ngga lihat ada Thea. Wah, bakalan perang ini mah."

"Bagaimana ya perasaan Thea? Jangan-jangan besok bunuh diri, nih."

Suasana kelas semakin kacau, aku memilih menuju bangkuku untuk duduk. Aku berbincang dengan Aruna, ia nampak antusias melihatku.

"Al, aku bahagia sekali."

"Kenapa?"

"Semalam, postingan di instagramku banyak yang mengomentari, yang menyukaipun membludak."

"Astaga."

"Idih, biasa aja kali. Postingan di instagram gue semuanya gitu. Secara, gue kan ganteng, tapi lebih ganteng Gana, sih," ucap Aldo yang tiba-tiba ikut berbincang.

Aku dan Aruna pun tertawa. Tak berselang lama, Gana datang sembari meyilangkan kedua tangannya.

"Ada yang bilang 'lebih ganteng Gana, sih.' Jadi baper," ucap Gana.

"Engga, mungkin kamu salah dengar," aku membalasnya sambil tertawa.

"Alea sayang, aku tidak mungkin salah dengar. Kedua telingaku masih bekerja dengan baik."

"Cie, dipanggil sayang, Aldo pegangin gue, gue mau terbang," ucap Aruna dengan nada yang dibuat-buat.

"Najis."

Gana tersenyum melihat Aldo dan Aruna, sementara aku sedang asyik menatap Gana. Demi Tuhan, senyum Gana adalah satu-satunya senyum terindah di dunia ini. Aku terpikat saat melihatnya tersenyum. Tetapi aku sadar, rupanya bukan hanya aku yang terpikat, Thea juga.

Mengingat Thea, aku tak melihatnya pagi ini. Sepuluh menit sebelum bel berbunyi, ia memasuki ruang kelas. Aku terkesiap melihatnya mendekati Gana. Ia berlari kecil kemudian ia menggandeng erat lengan Gana. Aku menghembuskan napas perlahan, seperti biasa, Gana tak berontak sedikitpun.

Thea berdehem, kemudian ia berteriak.

"Perhatian, perhatian. Kalian semua jangan lupa datang ke acara pertunangan gue sama Gana, minggu depan."

"Tunggu, tunggu. Pertunangan?" tanya Aruna.

"Iya, semalam, papa gue bilang bakalan satuin gue dan Gana. Kenapa? Lo iri?"

"Papa lo yang bilang atau lo yang paksa?"

"Gue pernah bawa Gana ke rumah dan gue kenalin ke orang tua gue. Mereka bilang, Gana cocok untuk gue dan mereka berencana mempertunangkan kami."

Seisi kelas tertawa meremehkan Thea. Aku masih diam, ternyata Thea belum mengetahui segalanya. Siapa aku, siapa Gana, dan apakah hubungan kami berdua.

"Thea, lo itu cantik, tapi sayang, lo nggak pernah menggunakan otak lo," ucap Rendy.

"Maksud lo?"

"Coba sekarang lo buka instagram Gana ataupun Alea!"

Thea mengambil handphonenya di sakunya. Ia terlihat tergesa-gesa, dengan lincah, jarinya menari-nari di layar handphonenya. Tak lama kemudian, ia terdiam.

"Ga--Gana dan Alea, ka--kalian--," Thea tergagap.

"Sekarang sudah tahu kan mereka siapa?" ujar Aruna.

"Apakah lo nggak punya rasa malu sedikitpun, Thea?" tanya Aldo.

"Gana, bilang sama aku, ini semua bohong, kan?" tanya Thea sembari matanya berkaca-kaca.

Gana menggeleng. Lalu, Thea melepaskan tangannya dari lengan Gana dan kemudian berlari. Gana mengejarnya, dengan sigap aku berdiri. Belum sempat aku melangkahkan kakiku mengejar mereka, Aruna mencekalku, ia tak membiarkanku pergi.

"Lepas, Run. Aku harus mengejar mereka," ucapku dengan nada memohon.

"Tidak, Al. Biarkan mereka, aku tak mau kamu sakit berkali-kali."

Aku kembali duduk, perlahan aku melepaskan genggaman Aruna. Pikiranku tengah melayang-layang, aku takut Gana mengulanginya lagi -memeluk erat Thea. Tetapi, tidak ada yang dapat kuperbuat.

"Bagus, pagi-pagi seperti ini, drama dimulai lagi," ucap Aldo sinis.

☜☆☞

Continue Reading

You'll Also Like

AREKSA By Itakrn

Teen Fiction

32.8M 3.2M 64
"Perasaan kita sama, tapi sayang Tuhan kita beda." ****** Areksa suka Ilona Ilona juga suka Areksa Tapi mereka sadar... kalau mereka berbeda keyakina...
12.6M 1.4M 68
(SUDAH TERBIT, TERSEDIA DI GRAMEDIA) Agatha terpaksa tinggal bersama Raka. murid paling teladan dan juga kebanggaan di sekolah. Manusia sedingin es y...
10.2M 773K 56
Alika Syakilla, gadis polos dan ceroboh yang terpaksa tinggal di rumah keluarga Devin karena sebuah perjodohan. Devin Arya Mahesa, sepupu jauh sekali...