A/N : Ya nggak lemon juga jadi bilangnya lime aja. Mumpung ini pertama kali bikin lime jadi maaf kalau jelek dan aneh. Yang nggak suka jangan baca !
Kalian sampai di hotel bintang 5 pilihan Dazai. Dia memilih kamar terbaik yang disediakan oleh hotel ini dan tentu saja harganya tak terbayang.
Kamu sudah menolaknya, tetapi Dazai hanya tersenyum dan memintamu untuk menikmati malam ini, menyerahkan segala sesuatu pada Dazai.
Mukamu sedikit memerah ketika dia berkata seperti itu kepadamu. Kalian berdua berjalan menuju kamar yang sudah kalian pesan, ketika Dazai membuka pintu kamar itu kamu tidak dapat berkata-kata.
Kamar itu benar-benar berbeda dari seluruh tempat yang pernah kamu lihat. Design yang tidak berlebihan membuat tempat itu terlihat menakjubkan.
Beberapa helaian mahkota bunga mawar memperindah kasur Queen size itu.
Dazai mempersilahkanmu untuk masuk dan dia segera mengunci pintu setelah kalian berdua masuk kedalam kamar itu.
Kamu berkeliling, memperhatikan seluruh tempat disana. Jujur, tempat ini mengalahkan apartemen mahal Chuuya di markas Port Mafia.
"Kau menyukainya ?" tanya Dazai yang telah duduk dikasur. Kamu tersenyum dan mengangguk kepadanya.
Dia terkekeh dan menyuruhmu mendekatinya. Kamu berdiri tepat didepan Dazai dan dia melingkari pinggangmu dengan tangannya. Menyenderkan kepalanya diperutmu.
"Aku ingin menjadikanmu milikku sepenuhnya," gumamnya. Mendengar hal itu, kamu hanya mengelus kepalanya pelan. Kamu tak menjawabnya, tak ada kata terbaik yang dapat kau pikirkan sekarang.
Kamu melepaskan pelukannya dan berkata kalau kamu akan mandi dulu. Dazai melepaskanmu dan dia membuka ikatan dasinya dan melemparnya keujung kasur.
Kamu berjalan munuju kamar mandi dan melepaskan bajumu, lalu kamu menghapus segala make up yang ada diwajahmu.
(A/N : Reader udh ganti baju lain setelah pernikahan ya).
Kamu melihat kalau kamar mandinya sudah disiapkan dari awal dan juga airnya juga tidak terlalu panas. Kamu mencelupkan kakimu perlahan lalu baru seluruh tubuhmu.
Panas dari air itu menyelimuti tubuhmu, membuatmu menjadi lebih nyaman. Seluruh penat serta badanmu yang kaku sudah kembali seperti semula.
Kamu menghela nafas pelan, merenggangkan badanmu dan menutup matamu.
Tak lama kemudian setelah kamu merasa badanmu cukup hangat, kamu mengeringkan badanmu serta rambutmu. Kamu hanya menggunakan kimono putih yang sudah disediakan hotel dan beranjak keluar.
Matamu terpaku ketika melihat Dazai yang sedang melihat pemandangan malam Yokohama di dekat jendela.
"Dazai-san, kau tidak mau mandi ?" tawarmu sembari berjalan kearahnya. Orang itu segera menoleh dan dia terpatung disana. Rona merah muncul diwajahnya.
Kamu beberapa kali memanggil namanya, tetapi dia tetap terdiam dan langsung memelukmu erat. "Ah, aku tidak kuat lagi jika melihatmu seperti ini. Rasanya aku ingin menerkammu," bisiknya ditelingamu.
Kamu terkejut awalnya, tetapi agar orang itu dapat lebih relax kamu hanya membalas pelukannya dan terkekeh kecil.
Tiba-tiba saja dia menggigit daun telingamu, membuat badanmu menegang dan memanas. "D-Dazai-san," Kamu memanggil namanya dengan nada yang dapat membuat gairahnya bangkit.
Dia segera mengangkatmu dan membaringkanmu dikasur. Muka Dazai memerah dan nafasnya jadi cukup berat.
Kamu menutup mukamu-- berusaha menyembunyikan rona merah diwajahmu. Mengetahui hal itu Dazai langsung menarik tanganmu dan menciummu.
"Jangan sembunyikan itu dariku. Biarkan aku melihatmu sepenuhnya malam ini. Seluruhnya, ekspresimu, perasaanmu, segala rasa yang kau pendam padaku sejak dulu," wajah Dazai kini hanya berjarak 5 cm dari wajahmu.
Kamu mengangguk kaku, membalas ucapannya. Dia tersenyum dan kembali menciummu.
Awalnya ciuman itu tidaklah kasar, dia hanya melumat bibir merahmu perlahan. Membiarkanmu menikmati ciuman malam ini.
Dazai bisa saja langsung melakukan segalanya dengan cepat, tetapi dia tidak ingin buru-buru jika bersamamu.
Dia ingin kamu mengingat moment dimalam ini. Hanya kau dan dia.
"(First Name), jika kau belum siap maka aku akan--," belum sempat Dazai menyelesaikan kalimatnya, kamu sudah menciumnya kembali. Walau ciuman itu kaku, tetapi itu adalah ciuman pertama yang pernah kau berikan kepada laki-laki didunia ini.
"A-aku tidak masalah k-kalau i-itu D-Dazai-san," ucapmu gugup. Mukamu sudah benar-benar merah kali ini, bahkan kepiting rebus saja lewat.
Seringai licik muncul diwajah Dazai, "Osamu, aku ingin kau memanggilku dengan nama itu."
"O-Osamu," panggilmu seraya memalingkan wajahmu. Dazai terkekeh dan mengecup keningmu.
"Aku akan berusaha melakukan ini perlahan, jadi kalau kau tidak menyukainya maka kau tinggal bilang saja dan aku akan berhenti," ujarnya lembut.
Inilah mengapa kamu bisa jatuh cinta kepada Dazai, ketika dia memiliki perasaan kepada sesuatu maka dia akan selalu menjaganya dengan baik.
Kamu sangat bersyukur karena laki-laki didepanmu ini bisa jatuh cinta kepadamu dan sekarang dia sudah menjadi milikmu.
Dazai dengan perlahan kembali mempertemukan bibirnya dengan milikmu. Dazai menggigit bibir bawahmu, membuatmu sedikit mendesah (yalord Len gak demen nih kata walau demen).
Dazai menciummu lebih dalam daripada yang pernah ia lakukan sebelumnya.
Kamu refleks membuka mulutmu dan didetik itu juga Dazai menyeludupkan lidahnya kedalam bibir merahmu. Menjelajahi seluruh ruang didalam mulutmu hingga ia menemukan titik manismu yang membuatmu menegang.
Seringai kembali muncul diwajah Dazai, dia tak henti-hentinya memainkan lidahmu. Dia sangat menikmati pemandangan ini. Kamu yang menikmati ciumannya, menutup matamu dan perlahan melingkarkan tanganmu dilehernya.
Semakin dalam Dazai menjelajah, semakin erat pelukanmu dilehernya.
Saat-saat kamu menikmati ciuman itu, kamu merasakan ada sesuatu yang memegang dadamu.
Kamu berusaha mendorong Dazai, tetapi kamu kalah kuat dengannya. Dazai dengan perlahan melepaskan bajumu serta pakaian dalammu. Menampilkan kulit putih nan halus yang membuat Dazai semakin bergairah.
Hasrat duniawi Dazai sudah berada ditingkat akhir. Dia benar-benar ingin memilikimu sepenuhnya.
Dazai meninggalkan beberapa hickey disegala tempat yang bisa ia jangkau. Di lehermu, dadamu, perutmu dan bahkan pahamu. Dia cukup menikmati suara-suara yang kamu keluarkan-- bagaikan nyanyian merdu bagi Dazai.
Seluruh badanmu benar-benar panas bagai air mendidih, tak terkecuali Dazai. Dia sudah menanti-nantikan moment ini.
"(First Name), apa aku benar-benar boleh menjadikanmu milikku ?" Dazai kembali bertanya dengan nada yang cukup menggairahkan hasratmu.
Badanmu cukup berkeringat dan matamu berkaca-kaca karena perbuatan Dazai, "Apa yang kau katakan ? Dari awal aku memang milikmu, kan ? Osamu," jawabmu.
Dazai tersenyum puas dan dia kembali meraba seluruh bagian tubuhmu, membuatmu kembali mengeluarkan rintisan-rintisan manis.
Ketika Dazai menyentuh bagian paling sensitif dirimu, kamu langsung menarik Dazai. Memeluknya semakin erat seraya mengeluarkan nyanyian manis ditelinga Dazai.
Dazai dengan perlahan mempersiapkanmu tak lupa dia memakai pengaman sebelumnya.
(YA KALIAN TAU LAH GIMANA LANJUTANNYA. ENA-ENA TINGKAT DEWA DAN SKIP AE YA !)
Setelah melakukan itu, Dazai menjatuhkan tubuhnya disebelahmu. Nafas kalian berdua masih terengah-engah.
Dazai kembali menciummu dan memainkan lidahmu hingga saat Dazai melepaskan ciuman panas itu, sebuah benang tipis terbentuk dan menghilang ketika jaraknya merenggang.
"(First Name), aku mencintaimu."
"Aku juga mencintaimu, Osamu."
YA LORDDDDDD APA YANG LEN TULIS ?!!!!!! SUMPAH BARU KALI INI NULIS KEK BEGINIAN DAN SELAMA PROSES PEMBUATAN INI LEN KETAWA-KETAWA SENDIRI !
SENGAJA UPDATENYA AGAK MALEM BIAR KALIAN KAGAK BATAL PUASA.
MAAF YA INI PERTAMA KALI LEN BIKIN LIME JADI KALAU NGGAK MEMUASKAN LEN BENER-BENER MINTA MAAF !!!!!
SEKIAN DLU YA, SAMPAI JUMPA DI BONUS CHAPTER SELANJUTNYA ! HABIS INI LEN MAU LANJUT CHUUYA X READER YANG LOST IN LOVE JADI JANGAN LUPA BACA YA !