Her Mistake His Regret

By Eunnie00

858K 43.3K 3.5K

◇◆◇◆ BOOK 2.2 ◆◇◆◇ malay story| COMPLETE Highest rank : #7 in romance, 24 July 18 #... More

B L U R B
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
preview
S2 | Prologue
※1※
※2※
※3※
※4※
※5※
※6※
7
8
※9※
※10※
※11※
※12※
13
※14※
※15※
※16※
※17※
※18※
※19※
※End※
Epilogue
◇DEMELISE◆
◇EUNNIE00◆
A SINGLE TRUTH
100K

14

12.6K 664 23
By Eunnie00






H E R
M I S T A K E





※‡‡※

I can't show you my weakness, so I'm putting a mask to go see you . But I still want you
[ The Truth Untold ,BTS]






※‡‡※














Cincin dijari dimainkan . Dipusing , disentuh . Seakan cuba meyakinkan dirinya sendiri . Ini ... realiti . Bukan ...

... ilusi .




Derapan tapak kasut bergema , pantas Elise dongak . Tersenyum kekok pada sahabat Demerez , Gaz yang meletakkan bungkusan barang basah di atas kaunter top itu .

" good morning . "

" ... morning " balas Elise perlahan . Matanya melirik pada bungkusan itu sebelum dialihkan pada wajah Gaz .


" ada apa-apa ke ?" Soalnya apabila melihat jumlah barang dapur yang agak banyak .

" um , Demerez adakan a small gathering malam ni . Our ... um ... workers ... tapi kalau you tak selesa —— "

" dia akan join dinner ni " ketegasan nada suara Demerez menyentak kedua-dua mereka .
Pandangan mereka bertaut  , menghiraukan kshadiran Gaz yang masih clueless .



" tapi Rez —— "

Bicara Gaz mati serta merta apabila renungan tajam Demerez menemuinya . Mulut terkunci . Keheningan suasana di ruang dapur kering ini berterusan .




Lambat-lambat Gaz mengangguk faham , dipandang wajah Elise dan Demerez silih ganti sebelum meminta diri untuk keluar dari kejanggalan suasana dengan tiket ' ada urusan lain ' . Meninggalkan kedua -dua manusia itu bersendirian . Privasi .




Kekok .
Itu yang dirasakan oleh Elise . Matanya perlahan-lahan dilarikan ke arah lain . Tak betah meneruskan sesi tenungan itu .



Hinggalah , kerusi disebelahnya ditarik oleh Demerez . Dilabuhkan duduk di kerusi itu . Tidak terlepas lengannya bersentuhan dengan tubuh lelaki itu sewaktu Demerez duduk .



" ... nervous ? "


Elise tahan nafas gemuruhnya yang memuncak dengan hanya mendengar suara lelaki itu . Begitu hampir dengan telinganya  .


Senyuman senget meniti dibibir Demerez . Melihat kejanggalan postur duduk wanita itu yang agak ... tegang...




" Elise yang aku kenal ... bukankah ... a real bitch ? Kenapa berubah jadi innocent litle girl now hum "



Nafas yang ditahan sejak tadi dilepas panjang . Lirikan  nakal bersama senyuman sinis dilemparkan buat lelaki itu .




" if you lupa ... I boleh ingatkan . How you beg me to be your ... fiancee . "


Decitan sinis meniti dibibir Demerez , sedar-sedar sahaja lelaki itu sudah menghampiri wajahnya .



Nafas hangat lelaki itu menampar halus hidung Elise . Kedua mata saling bertentang . Lelaki itu menampung berat tubuh dengan menggengam belakang kerusi Elise . Memberikan gambaran seakan pasangan itu sedang ...



Demerez tersengih apabila mendapati wanita itu seakan kaku apabila jurang antara mereka terhapus sekelip mata .


" I will never ... begging ... Elise " lembut namun tegas suara Demerez mennggentarkan jiwa wanita itu .



Elise hanya mampu pegun . Membisu tanpa bicara yang terdaya keluar dari bibirnya . Detak jantung menggila , dalam diam berharap lelaki itu tidak bisa mendengar bertapa kuat degupan jantungnya tika itu .






Seketika , kedua mereka membisu . Hanya mata saling bertaut sedalamnya . Menghantar rasa ... aneh dalam hati Elise . Apatah lagi , lelaki itu masih tersenyum kecil padanya . Senyuman ... yang begitu ...indah kerana ...


... kerana ... ia daripada Demerez Black .




Sekali lagi Elise dikejutkan dengan tindakan lelaki itu yang merapatkan lagi wajah mereka . Dahi saling bertemu . Hidung saling menyapa satu sama lain .



Mata Elise tanpa sedar dipejam rapat , masih tergamam dengan ... tindakan drastik itu  .




Nafas jua ditahan , bibir dikemam sedaya uapay mengecilkan tubuhnya dengan alasan mahu membina jarak dengan ... lelaki itu . Andai bisa .






Tidak bagi Demerez . Lelaki itu masih merenung tepat ke wajah Elise . Meneliti wajah dihadapan mata ,





" ... sedekat ni ... baru aku nampak ... kau ..sebenarnya boleh tahan cantik "



Kelopak mata pantas dicelik , jelingan mata Elise lontarkan buat lelaki itu . Tidak puas hati dengan pujian tahap rendah daripada Demerez Black .




" cantik ? Really . I don't think that is a compliment babe . That is a really —— " bicara Elise mati sekerat jalan apabila pinggangnya dirangkul oleh lelaki itu .





" hot ? " sambungan daripada Demerez disambut kebisuan daripada Elise . Wanita itu seakan mahu menahan diri , atau ... hanya malu kerana ... wajah itu mulai berubah kemerahan .



Demerez menjarakkan sedikit wajah mereka . Cuba memberi ruang dan peluang wanita itu menarik nafas kerana sedari tadi dia sedar ...wanita itu mengemam bibir .



Tanpa sedar , matanya beralih pada cincin yang tersemat dijari Elise . Renungan mata berubah dingin . Terbias pelbagai rasa dibirai matanya .





" ... I don't need this damn ring anymore . Take it back ! "



" .... I menyesal kenal you Rez . Totally regret . Meeting you ... was a big mistake in my life . "




" ... and I never love you . All those things I'v said ... was a lied . I lie to you , Demerez Black . I fucking lie and played the player of this century . I'm winning this game , and you Demerez Black ... loses in your own fucking games . "









Rahang diketap seeratnya .
Kedinginan diwajahnya luntur sedikit sebanyak dengan setiap helaan yang dilepas .





" ... cincin .. tu ... "



Elise jatuhkan pandangannya pada cincin di jari . Menanti sambungan daripada Demerez .




" ... fit you so damn ... right " senyuman kecil mekar dibibir Demerez , masih matanya menikan cincin silver itu .


Elise mengangkat tangannya , dibawa ke hadapan mata . Senyuman mengejek melebar dibibir lalu dilirik sinis wajah Demerez Black yang sudah menongkat wajah . Postur kesukaannya .



Mata Demerez tepat menemuinya , kening terjungkit menunggu sambungan daripadanya .





" ... maybe ... you dah prepare awal-awal cincin ni ? Atau ... hanya kebetulan ? But , I prefer the first one . " megah tersenyum dengan andaian sendiri dengan alasan mahu memprovok Demerez .




Tawa halus Demerez mengejutkan pendengaran Elise . Terusik hati .




" wouldn't you wanna know the truth , my sweet pain ? "




Sweet ...pain ?
Elise mahu menyoal soal panggilan itu namun deheman seseorang membantutkan hasratnya .




Jiwa terbakar . Sekali lagi , apabila mata melirik wajah doktor itu . Yang berbeza , hari ini lelaki itu tidak memakai seragam doktornya . Hanya berkemeja kasual .



" ... aku tak menggangu .. kan ? "



Demerez mengeluh bosan .
" yes , sangat menggangu "




Jawapan Demerez membuatkan Elise tersenyum , manakala doktor muda itu sudah berubah riak . Jelas , tidak menyangka respond sebegitu dari Demerez .



" we need to talk Rez " tegang kedengaran suara Luke . Seakan satu cara halus untuk menghalau Elise . Malah , renungan tajam doktor itu juga lama menikam wajah Elise . Menegaskan bicaranya tadi .





" she can stay . Kau cuma nak bercakap kan ? So , talk "
Mendatar arahan Demerez tanpa mengalihkan posisinya yang duduk bertentang dengan Elise . Membelakangkan Luke .




" sure , kalau kau selesa nak cakap pasal Derin depan perempuan ni "



Elise sedar .
Sedar perubahan wajah Demerez saat nama asing ...Derin ... disebut oleh doktor itu .
Dan , dia tidak sukakannya .
PAntas , diseru nama lelaki itu ,




" Demerez ... "



" leave us Elise "



" tapi ... "


" Leave . Now . " selaran Demerez mengejutkan diri Elise sendiri . Makin bertambah persoalan yang meracuni mindanya , dan perubahan sikap Demerez langsung tidak membantu ! Not at all !


Siapa DERIN !





Dengan perasaan sebal , Elise mengorak langkah keluar dari ruangan dapur itu . Tidak terlepas dari matanya ,


Senyuman sinis yang megah bertahta dibibir doktor itu . Mengejek dirinya secara terang-terangan .



" apa yang kau nak cakap "




Hanya itu yang sempat didengari Elise sebelum laju kakinya mengusung langkah . Beredar dari situ .
























































Tubuh yang kedinginan akibat sentuhan angin malam membuatkan Elise peluk tubuh . Matanya melirik kosong kolam renang itu . Entah mengapa , jiwa tidak tenang sejak mendengar nama 'Derin' disebut oleh Luke . Matanya pantas melirik bosan ke dalam rumah . Party sudah bermula . Kelihatan ramai pasangan serta pemuda bersut formal berkumpul di setiap ruang rumah Demerez .





" you buat apa kat luar ? "


Wajah Gaz ditatap seketika , sebelum bahu dijungkit malas . Pandangan kembali fokus pada biasan cahaya bulan di permukaan air .




" I ingat you jenis yang sukakan event macam ni . I'm wrong , I guess . " gumaman Gaz membuatkan Elise tersenyum kecil .




Kenangan masa silam kembali menjengah mindanya . Tersenyum sendiri apabila mengenangkan bertapa bersungguhnya  dirinya sewaktu remaja dahulu cuba untuk curi-curi keluar di malam hari hanya untuk berparty .





" you tak kenal I lagi Gaz . KAlau tak .. tentu you tak akan cakap macam tu "



Gaz menyimpul senyum manis . Melihatkan wanita itu yang kedinginan , pantas dia membuka sut hitamnya . Meninggalkan tubuhnya dalam kemeja putih .




Sut hitam itu kemudiannya diletakkan di atas bahu Elise . Membuatkan Elise pantas tertoleh . Kaget dengan tindakannya .



" ... you  nampak .. dying " seloroh lelaki itu , mengambil setapak langkah ke belakang . Membina jarak antara mereka .



Elise mengemaskan sut pemberian Gaz ditubuhnya . Membiar kehangatan membaluti tubuh .





" you memang nak jadi my hero ke ? Waktu I 'dying' dalam air , you selamatkan .. and this time , I 'dying ' dalam kesejukan , you selamatkan dengan this ..." 



Gaz tertawa kecil , namun masih tersisa kemaskulinnya . Jelas , mereka berdua menikmati masa yang diluangkan bersama .






Pada masa yang sama, Demerez merenung tajam ke arah dua manusia itu dari balkoni bilik yang dijadikan ruang pejabat .



Kosong matanya , namun wajah jelas tegang . Dingin . Decitan terluah dibibir , sebelum senyuman senget melebar di bibir .




Susuk tubuh Elise ditenung tajam . Dibaca setiap tindak-tanduk wanita itu . Sejak mula lagi , itu yang dia lakukan . Mendalami , menganalisi ..juga meneliti sikap dan tindakan wanita itu .





Kerana...
Dia tidak akan kalah lagi .
Iya , tidak kali ini .
Kali ini , dia akan menguasai 'game' itu .




Dia akan mengawal segala perjalanan permainan itu . He will be the mastermind of this game .



Dia sendiri yang akan menentukan ... siapa ...yang bakal ditundukkan ... dijatuhkan ... dipermainkan .





" be my everythings or my ..nothing ... Kimberlin . May you ...survive  , my sweet pain . "














※‡‡‡※


Tbc
Vote | Comment


P/s : hope u like this chp guys . Because ... there are more coming . Beware

Continue Reading

You'll Also Like

46K 3.3K 34
mempersembahkan- you're definitely worth the wait. •••• a simple romance , drama story. "You dont have to burn yourself to keep them warm." A Man Lik...
1.4M 90.6K 57
AYLANA ILARIA Gadis kecil yang menyimpan perasaan suka terhadap seorang senior disekolahnya. Luahkan perasaan? Aylana tidak seberani itu. Hanya watt...
3.9M 160K 67
[Completed] Highest rank #1 in teen fiction (25 june 2018) Start~16 january 2018 , end~12 march 2018. TIARA DANEESYA seorang gadis cantik yang diperl...
11.2K 564 55
Afieq Danniel. Manusia yang beku yang hanya boleh ditundukkan dengan 'cinta'. "Apa yang aku mintak tak susah. Bunuh dia. Kau anggap jer nyawa dia tu...