RAIN & TEARS

De seayourpathetic

51.5K 2K 241

Hujan adalah tangisanku. Tangis kepedihan. Dan Hujan juga yang menjadi saksi kejamnya hidupku :) Ditinggalkan... Mais

TEASER.
1.
2.
4. Twins?

3.

3.3K 389 44
De seayourpathetic

Tok..tok..tok..

"Choi ah--jumma" panggil Jin dibalik pintu dengan gemetaran. Tidak lama, Pintu pun terbuka

"Aigo, Tuan muda! Ayo masuk!" ujar Choi Ahjumma panik dan memapah tubuh Jin yang basah kuyup. Choi Ahjumma pun membawa Jin untuk duduk disofa ruang keluarga.

"Tuan muda tunggu disini, Saya akan membawakan anda handuk dan air hangat dulu"

Jin tidak membalas , ia masih sibuk memeluk dirinya karena kedinginan. Choi Ahjumma pun kembali dengan membawa handuk dan air hangat, ia pun langsung menyampirkan handuk itu pada bahu Jin.

"Tuan Muda wajah anda penuh dengan luka. Sebentar ya, saya mau ambil kotak obat dulu" saat hendak bangkit, tangan Choi Ahjumma ditahan oleh Jin.

Jin menggeleng "Tidak per--lu. Di--si--ni saja." lirihnya menatap sendu Choi Ahjumma. Choi Ahjumma yang mengerti keadaan Jin pun langsung duduk kembali dan mendekap hangat tubuh pemuda itu.

"Ibu" racau Jin.

"Aku merindukanmu"

"Apa ibu lupa denganku?"

Choi Ahjumma yang mendengar racauan Jin pun mengelus punggung Jin dengan didepannya.Bagi Jin, Choi Ahjumma adalah pengganti ibunya selama 12 tahun ini.

"Ibu--"

"Ayah"

"K--ookie"

"Kenapa? Kenapa kalian meninggalkanku sendiri?"

"Sss-t, Tuan muda tidak sendiri. Ada saya" tenang Choi Ahjumma,

Jin tidak mengindahkan ucapan Choi Ahjumma, ia sibuk meracau.

"I--bu"

Choi Ahjumma menatap iba Jin. Selalu seperti ini, Jika Jin  pulang dengan keadaan hujan hujanan ia pasti akan meracau sampai tertidur dipelukannya. Sejujurnya, ia kasihan pada sosok rapuh didepannya. Beberapa menit kemudian tidak ada racauan lagi, Jin pasti tertidur karena terlalu lelah meracau dan menangis. Ia pun menyuruh salah satu pegawai laki laki untuk menggendong Jin dan mengganti baju seragamnya yang basah dengan piyama. Setelah, Jin dipindahkan dan bajunya pun sudah ganti Choi Ahjumma langsung mengobati luka luka lebam Jin.

Choi Ahjumma mengelus surai hitam Jin "Tidur yang nyenyak tuan muda"

***

Arghh....

"TEMAN MACAM APA AKU INI?"

"TANGAN INI! SHIT! KAPAN AKU TERBEBAS?!"

"AKU MENYESAL!" Pemuda itu melemparkan barang barang yang di ada di kamar nya sehingga membuat kamarnya berantakan.

"KALAU AKU TIDAK INGAT DIA SAHABATKU, SUDAH KU BUNUH DIA DARI DULU! SIALAN, KAU KIM NAMJOON!" umpat pemuda itu.

"mianhae, Jin. Si Brengsek itu membuat diriku tersiksa. Bahkan tangan ini dengan biadabnya memukulmu dengan kejinya. Maafkan aku , hiks" pemuda itu terduduk dan menunduk lemas,

"Aku bodoh! Aku bodoh! Aku bodoh, ARGHH"

cklek.

"Jimin!" seru pemuda berkulit pucat itu masuk ke kamar Jimin yang berantakan.

Pemuda itu, Jimin. Menoleh dan menatap Yoongi dengan tajam "Mau apa?" ketusnya.

"Apa yang kau lakukan?! Kenapa kamarmu berantakan"

"Bukan urusanmu"

"Tentu urusanku. Kita satu rumah , kita saudara! Ceritakan apa masalahmu?!" desak Yoongi

"Masalah ku? Masalah ku karena terjerembab didalam lubang yang menyiksaku! Aku ini bodoh! Bodoh karena telah menuruti SAHABATMU yang brengsek itu untuk melukai teman kecilku" Ucap Jimin penuh penekanan.

"Maksudmu?"

"Cukup Yoon! Aku lelah, karena mu aku tidak bebas bertemu dengannya! Aku lelah dengan ke pura puraan ini! Aku sakit! Sakit ketika melihat dengan kejinya Sahabat terbaikmu yang menyelamatkan mu dari kecelakaan itu untuk melukai Jin. Bahkan, dengan bodohnya mereka menjadikan ku sebagai alat" Jimin mengusap wajahnya kasar.

"Dan kau juga" Jimin menunjuk Yoongi.

"Kau pecundang! Kau hanya diam dan diam! Bersikap masa bodo ketika melihat Jin disiksa oleh Namjoon. DIMANA HATI MU?"

Yoongi tersulut, ia pun mencengkram kerah baju Jimin "maksudmu apa? Aku pecundang? Kau yang pecundang!"

Jimin terkekeh sinis "Aku pecundang? DENGARKAN INI MIN YOONGI! AKU, MIN JIMIN MEMANG PECUNDANG! TAPI AKU MASIH SUKA BERTEMU DENGANNY, BERTEGUR SAPA DENGANNYA MESKI ITU DIAM DIAM. TIDAK SEPERTI KAU, DIAM DAN DINGIN. KAU BERUBAH YOON! KAU LEBIH MEMILIH TEMAN BARUMU ITU DAN MELUPAKAN JIN, SEOLAH OLAH DIA HANYA SAMPAH YANG HARUS DI BUANG! JADI DISINI SIAPA YANG PECUNDANG? AKU ATAU DIRIMU, HAH?!" Bentak Jimin dengan keras

"JELAS AKU LEBIH MEMILIH DIA! KARENA DIA YANG TELAH MENYELAMATKANKU! AKU BERHUTANG BUDI PADANYA!" Balas Yoongi tidak mau kalah.

"CUMA KARENA ITU? CUMA BERHUTANG BUDI KAU HARUS MELUPAKAN NYA? HEY, GARA GARA KAU AKU PUN IKUT DISERET. DIA SELALU BILANG AKU "SAHABATNYA" NYATANYA, AKU RASA AKU SEPERTI DIPERBUDAK OLEHNYA"

"MAKSUDMU APA?"

"PERLU SEKALI LAGI AKU KATAKAN? AKU SEPERTI DIPERBUDAK OLEH SAHABATMU KIM NAMJOON"

Bugh...

Satu bogeman mentah diterima Oleh Jimin.

Jimin terkekeh, ia mengusap sudut bibirnya yang berdarah.

"Kuat juga pukulanmu" puji Jimin tersenyum mengejek.

"Kau berubah Yoon, bahkan kau memukulku  demi temanmu itu!"

Bahu Yoongi tampak naik turun, emosinya belum reda.

"Aku kecewa" Jimin langsung pergi dan menabrak bahu Yoongi.

Yoongi yang tersadar pun langsung mengejar  dan menahan tangan Jimin "Mau kemana? Diluar Hujan"

Jimin menepis tangan Yoongi "Bukan urusanmu! Aku tidak peduli" Jimin lalu mengambil payung dan berjalan keluar rumah dengan pintu yang ditutup keras meninggalkan Yoongi yang terdiam.

"Arghh" frustasinya.

"Kau benar Jim, aku pecundang"

***

Ini sudah 2 hari, semenjak kejadian itu Jimin dan Yoongi tidak bertegur sapa. Bahkan, Jimin pun tampak menghindar dari Namjoon dan kawan kawannya. Dan sudah 2 hari juga Jimin mengindap dirumah Jin yang jaraknya tidak jauh dari rumahnya dan Yoongi. Jin senang, setidaknya hadirnya Jimin di rumah nya tidak membuat ia kesepian. akhirnya dia ada teman bermain game.

Kini Jin sedang berada di pojok kantin sekolah, ia memakan makanan dengan menunduk karena mendapat tatapan menusuk dari banyak mata. Begitu pun Jimin, ia memisahkan dirinya dari teman temannya, ia memilih duduk sendiri dengan kedua earphone yang menempel dikedua telinganya.

"Yoon, kau tahu Jimin kenapa?" tanya Hoseok melirik Kearah Jimin yang masih asik dengan dunianya.

Yoongi hanya menghendikan bahunya.

Taehyung yang sedari tadi diam pun berdiri dari duduknya, ia pun berjalan kearah Jimin.

"Jim" panggil Taehyung

Jimin tidak menjawab.

"Jim"

"Jim"

"Chim"

Taehyung geram "Yak! Min Jimin" Taehyung menarik paksa kedua earphone itu

"Apa?" Sebal Jimin

"Kau kenapa?"

"Kenapa apanya?"

"Kenapa kau menghindar?"

"Menghindar? Aku tidak menghindar" bantah nya.

Taehyung jadi kesal sendiri "Terserah Jim, aku kesal padamu"

Jimin hanya melirik sekilas Taehyung lalu mencomot stick kentang yang dipesannya.

"Jim kau tahu?" tanya Taehyung yang moodnya sudah baik

"Aku tidak tahu"

"Aku kan belum memberitahu"

"Ya, kalau begitu kau beritahu lah" balas Jimin santai.

"Kemarin ada tetangga baru di apartemen ku. Dan Eomma ku bilang kalau itu saudara jauhku yang di
amerika d--"

"Terus apa hubungannya?" selak Jimin.

tak.

"Dengarkan dulu! Jadi tetanggaku itu mirip dengan seseorang"

"Seseorang?" Jimin Penasaran lalu menyesap jus pisangnya

Taehyung mengangguk "Dan tetangga atau saudara jauhku itu sedikit mirip dengan Jin"

Byur.

Jimin menyemburkan jus pisang nya mengenai wajah Taehyung.

"Jin pernah bilang kalau dia memiliki saudara kembar. Atau jangan jangan tetangga Taehyung itu adalah saudara kembar Jin?" batin Jimin bertanya tanya.

"Ya! Bodoh. Sialan kau" umpat Taehyung mengelap semburan Jimin dari wajah tampan nya.

"Kalau boleh tahu namanya siapa?"

Taehyung sedikit berpikir mengingat ingat nama tetangganya itu "Jun--g Ju--ngkook. Ah iya namanya Jungkook, dan katanya besok dia akan bersekolah disini"

Jimin hanya mengangguk dan melanjutkan aktivitas makannya yang terganggu. Baru saja akan memasukan potongan stik kentang nya tiba tiba suara makian seseorang mengalihkan pandangannya.

"YAK! JEON SEOKJIN" terasa familiar. Ah! itu Yoongi. Jimin melihat Yoongi , yang sedang memaki Jin.

"LIHAT! GARA GARA KAU BAJUKU JADI BASAH!" Jin mengerjapkan matanya, teman kecilnya dulu menbentaknya.

"Yoon" cicitnya pelan.

Yoongi menatap Jin dengan marah. Ia tidak suka jika ada seseorang yang mengotori pakaiannya .

"Kau!" Yoongi menuding Jin.

Bruk.

Yoongi mendorong Jin dengan keras, sehingga membuat kening Jin terhantuk Sudut meja kantin dan mengeluarkan darah.

Jimin yang sedari tadi diam, langsung bengkit dan mendekat kearah Jin. Namjoon dan Hoseok yang tadinya tertawa karena ulah mereka yang sengaja membuat Jin tersandung sehingga membuat Jin menumpahkan Milkshakenya pada Yoongi menghentikan tawanya dan membulatkan matanya ketika melihat Jimin mendekat pada Jin.

"Jim?! Apa yang kau lakukan dengan si lemah itu?! Menjauhlah dari dia" seru Hoseok.

"Jim berdiri , jauhi dia!" titah Namjoon.

Jimin tidak menghiraukan seruan dan suruhan Hoseok dan Namjoon. Ia malah menatap Jin.

"Gwaenchana?"

"Sedikit pusing" Jimin langsung membantu Jin untuk berdiri semua yang ada dikantin menatap mereka kaget.

Cukup! Jimin tidak tahan.

"Brengsek! Apa yang kau lakukan pada Sahabatku?!" Bentak Jimin.

"Sahabat? Hey, sahabatmu adalah kami" Balas Hoseok tidak terima.

"Sahabat? Kau baru kenal denganku selama 2 tahun! Sedangka Jin sudah kenal ku 12 tahun yang lalu"

Semuanya mematung mendengar ucapan Jimin.

"fu*k, penghianat!" Namjoon langsung pergi, diikuti Hoseok yang menarik Yoongi yang diam bak patung. Taehyung yang tidak mengerti pun berlalu dengan linglung mengikuti langkah Namjoon.

***

"Hah! Aku tidak sabar! Besok aku akan bertemu dengannya" Jungkook menghempaskan tubuhnya dikasur miliknya, ia menatap langit langit kamarnya. Jungkook sudah sampai di korea semenjak satu hari yang lalu dan ia tinggal sendiri di apartemen dekat dengan apartemen anak saudara ibunya.

"Jin-ie , bogosipo. Kita akan bertemu, apakah wajah kita mirip? Ah rasanya 12 tahun itu cukup menyiksaku! Dan besok, aku akan terbebas dari siksaan itu. See You, Jeon Seokjin"

Bersambung~

I'm back 😎

Aku gatau dah ini kaya gmn.

Pasti acak acakan ehehe😂

Tidak ada feel pastinya

ngeboringin ya? 😂

Dan btw aku ngetik ini sambil dengerin "The Truth Untold" beuh, lagu favorit aku banget dah itu mah. Ngena bat 😂😂😂

Semoga suka 😍

Dan jan lupa Voment😇😇😘😘

bhay~

Continue lendo

Você também vai gostar

70K 7.2K 23
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
47.1K 4K 84
#taekook #GS #enkook "Huwaaaa,,,Sean ingin daddy mommy. Kenapa Sean tidak punya daddy??" Hampir setiap hari Jeon dibuat pusing oleh sang putra yang...
123K 8.8K 56
cerita fiksi jangan dibawa kedunia nyata yaaa,jangan lupa vote
1.4M 81.1K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...