[END] Cute Cat

De Aini_127

450K 48.8K 7.1K

1st #kucing (1 Juli 2018) [Jaehyun ๐Ÿ’– Taeyong] Hidup monoton Jaehyun langsung berubah saat di suatu malam ia... Mais

Chap 1 : Prolog
Chap 2 : Cat?
Chap 3 : Innocent Cat
Chap 4 : Heat
Chap 5 : Human Cat
Chap 6 : Taeyongie
Chap 7 : To The Office
Chap 9 : Kidnapping
Chap 10 : Come Back
THANK YOU
SEQUEL
!!!
NEW

Chap 8 : Life

30.6K 3.7K 320
De Aini_127

Jaehyun dan Taeyong sedang duduk di sofa ruang tamu. Mereka duduk saling berpelukan menikmati tontonan yang disajikan oleh salah satu stasiun tv. Lebih tepatnya hanya Jaehyun yang menonton, Taeyong sudah tertidur setengah jam yang lalu dengan kepala yang diandarkan di dada bidang Jaehyun.

"Hyung, Yongie lapar." Taeyong tiba-tiba merengek pada Jaehyun. Pria tampan itu menatap Taeyong yang masih menutup matanya.

"Apa dia bermimpi?" Jaehyun bergumam pada dirinya sendiri.

"Tidak hyung. Yongie benar-benar lapar." Taeyong membuka matanya yang bulat itu dan memberikan tatapan memelas pada Jaehyun.

"Aku pikir kau bermimpi. Baiklah, sekarang berdiri dan ikut aku ke dapur." Taeyong menggeleng dan malah semakin merengek.

"Kenapa? Sudah tidak lapar?" Taeyong menggeleng lagi.

"Bukan hyung. Yongie tidak mau jalan, hyung gendong saja Yongie. Bukankah hyung suka menggendong Yongie?" Jaehyun menghela nafas. Sejak kapan ia bilang suka menggendong Taeyong? Itu hanya dilakukannya jika Taeyong sedang manja seperti saat ini.

~~~

Taeyong menyandarkan kepalanya di atas meja dengan tangan sebagai alasnya. Menatap malas ke arah Jaehyun yang membelakanginya.

"Masih lama hyung?" Jaehyun hanya berdehem sebagai balasan.

Taeyong itu kucing. Mana mau dia makan kalau makanannya itu tidak terbuat dari ikan. Jadilah Jaehyun memasak untuk Taeyong.

Memasak? Untuk Taeyong? Iya. Pria tampan yang arogan itu memasak untuk orang asing seperti Taeyong. Jika ada Lucas, pasti pria China itu akan protes habis-habisan. Karena dulu, sebelum Lucas membeli Apartemen disini, ia sering menginap di Apartemen Jaehyun, tidur di sofa dan tidak pernah disediakan makanan sepiring pun. Pria tampan itu lebih memilih memasak porsi yang sangaaattt pas hanya untuk dirinya, dan membiarkan Lucas kelaparan. Hhh... Teman macam apa Jaehyun ini?

Taeyong hampir saja menutup matanya jika hidung mungil itu tak mencium aroma ikan yang sangat menyengat, membuat kakinya tidak tahan untuk berjalan ke arah Jaehyun.

"Aku sangat lapar hyung." Jaehyun mendengus kesal.

"Kau cerewet sekali sih. Tunggu sebentar lagi. Atau kau mau aku buatkan sandwich?" Taeyong menggeleng kuat.

Tadi pagi Jaehyun menyediakan roti yang didalamnya terdapat banyak sayur menjijikkan itu. Dan Taeyong sudah mencatat sandwich ke dalam daftar makanan yang paling tidak dusukainya.

"Yasudah, duduk sana dan tunggu." Taeyong mengangguk dan berjalan kembali ke meja makan.

~~~

Jaehyun hanya diam memperhatikan Taeyong yang makan sangat lahap. Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, tapi pria kucing itu tidak merasa mengantuk sama sekali, ia malah dengan lahap memakan masakan Jaehyun.

Tak terasa sebuah senyuman tulus terukir di bibir Jaehyun, menciptakan dimple di kedua pipi kiri dan kanannya. Senyuman yang sangat jarang ia perlihatkan kepada siapapun.

"Makanlah dengan perlahan." Taeyong hanya mengangguk.

"Tae. Apa kau tidak ingin menjadi manusia lagi?" Taeyong terdiam kaku. Selera makannya hilang, sungguh. Jaehyun benar-benar perusak suasana yang handal.

"Yongie ingin tidur hyung." Jaehyun menaikkan alisnya tak mengerti saat Taeyong meninggalkannya sendirian di dapur.

Taeyong berjalan dengan malas, bermaksud untuk menaiki tempat tidur. Namun sebuah tangan menahannya dan membalikkan tubuhnya secara paksa.

"Kau harus cuci tangan dulu Tae." Taeyong hanya diam saat Jaehyun membawanya ke kamar mandi dan mencucikan tangannya. Romantis sekali pria Jung ini.

Jaehyun memperhatikan wajah murung Taeyong dari cermin, kemudian ia mengalihkan pandangannya kesamping, membuat wajahnya dan wajah Taeyong sangat dekat.

"Kenapa?" Taeyong hanya menggeleng, membuat Jaehyun cukup frustasi.

Jujur. Selama 25 tahun hidupnya, Jaehyun tak pernah merasakan hal seperti ini. Dia merasa sesak saat Taeyong mengacuhkannya, merasa kesal saat Taeyong dekat dengan orang lain, memenuhi segala kebutuhan Taeyong, dan merasa nyaman saat Taeyong bermanja padanya.

Rasa apa ini sebenarnya? Tolong beritahu Jaehyun.

"Jika kau diam terus seperti ini dan mengacuhkanku, aku akan—" Kalimat kasar itu tertelan begitu saja saat Taeyong memperlihatkan manik indahnya.

"Arghh,,, sudahlah. Pergi tidur sana, aku ingin mandi." Taeyong mengangguk dan berjalan keluar kamar mandi. Sedangkan Jaehyun mulai mencampakkan berbagai macam sabun yang berada di atas wastafel.

Pria itu mendesah gusar dan lebih memilih berendam air hangat di malam yang rasanya sangat sesak ini.

Apa salahnya coba? Salah jika dia bertanya seperti itu? Dia kan hanya ingin Taeyong berubah jadi manusia lagi. Hhhh...

~~~

Taeyong duduk menghadap jendela. Memperhatikan bulan yang menghiasi langit. Pria kucing itu meneteskan air matanya, namun tak ada satu isakanpun yang terdengar.

Jika mengingat pertanyaan Jaehyun tadi, Taeyong merasa sangat sesak. Bukan tidak mau. Dia hanya merasa—

Entah rasa apalah, yang pasti Taeyong tidak ingin berubah menjadi manusia. Ia tidak ingin Jaehyun pergi, ia tidak ingin Jaehyun mengusirnya setelah ia berubah menjadi manusia. Taeyong tak ingin itu semua terjadi. Sudah cukup kesendiriannya selama ini.

Taeyong merasa nyaman berada di dekat Jaehyun, merasa terlindungi dan merasa di istimewakan. Dia sangat bersyukur karena Profesor telah merubahnya menjadi kucing, dan membuat ia berjalan mengikuti takdir menuju Jaehyun. Takdirnya.

Setidaknya itulah yany ada difikiran Taeyong. Jaehyun adalah takdirnya yang sudah dinantikannya cukup lama. Lama sekali.

"Kenapa belum tidur?" Taeyong berbalik menatap Jaehyun yang masih menggunakan handuk melilit pinggangnya dan handuk kecil di lehernya.

Jaehyun tersentak saat melihat wajah cantik itu dibanjiri air mata. Otaknya langsung memerintahkan kaki panjang itu untuk berjalan menghampiri Taeyong dan memeluknya dengan erat. Berusaha menenangkan pria kucing itu.

"Apa yang terjadi? Apa kau terluka?" Taeyong hanya menggeleng dan masih terus menangis, kali ini dengan isakan yang cukup pilu.

Tak ada yang bisa Jaehyun lakukan selain memeluk Taeyong dengan erat. Memberikan kenyamanan dari kulit sejuknya yang baru selesai mandi.

"Hyung sangat wangi." Taeyong mendongak dan memperlihatkan matanya yang masih berkaca-kaca pada Jaehyun. Pria tampan itu terkekeh mendengar ucapan polos Taeyong.

Tangannya bergerak menghapus air mata di kedua pipi Taeyong, dan mengecup pelan dahi mulus itu. Lagi-lagi hal yang sangat langka dilakukannya.

Sudahlah, Jaehyun tak perduli. Yang pasti, hatinya seakan berteriak perih saat mendengar tangisan Taeyong. Dan hatinya kembali sembuh saat melihat senyuman dari bibir cherry itu.

"Jangan menangis lagi. Sekarang ayo kita tidur."

Jaehyun berjalan menuju lemari baju dan memakainya secepat mungkin, agar Taeyong tak terlalu lama menunggunya.

"Kemarilah." Taeyong merangkak mendekati Jaehyun, memeluk pria tampan itu dan menyabdarkan kepalanya di dada bidang Jaehyun. Sedangkan Jaehyun memeluk pinggang itu dengan erat dan mengelu kepala Taeyong. Mencium dengan gemas telinga kucing itu, menghasilkan rengekan tak terima dari Taeyong.

Jaehyun terkekeh geli dan berhenti menjahili Taeyong.

Sepertinya malam ini dan untuk malam selanjutnya, Jaehyun maupun Taeyong tak akan kedinginan lagi, karena mereka akan saling berpelukan untuk menghalau dinginnya malam mulai saat ini.

~~~

"Sungguhan Jae. Pria aneh itu mencari-cari pria manis itu. Dia berkata seperti ini, 'Saya dengar seorang pria bertelinga kucing berada disini. Apakah anda bersamanya?' Tapi aku bilang saja dia tidak ada bersamaku, karen memang kenyataannya begitu kan." Jaehyun hanya diam, berusaha mencerna ucapan aneh dari Lucas.

Lucas langsung menghampirinya saat ia baru saja tiba di ruangannya, dan menceritakan hal aneh yang tak dimengertinya.

Pria aneh? Mencari Taeyong? Untuk apa?

Banyak pertanyaan berputar di kepalanya.

"Sepertinya dia seorang dokter Jae. Mungkin saja dia mencari Taeyong untuk bahan penelitiannya, Taeyong itu kan manusia yang langka. Ya, setidaknya aku berfikir begitu." Perkataan Lucas benar-benar tak membantunya.

Dan hari ini di lalui Jaehyun dengan tidak bersemangat. Bahkan beberapa karyawannya terkena amukannya tanpa sebab.

TBC—

Continue lendo

Vocรช tambรฉm vai gostar

197K 28.3K 35
((โ›…)):: nikah muda. revisi ๐ŸŒท- bxb, ๐ŸŒท- m-preg, ๐ŸŒท- lokal, ๐ŸŒท- fiksi. โ› :: ยฉ abelioz . 21 โ‡
3.1M 300K 84
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya.
824K 78K 46
"kau gila??! aku seorang omega resesif bagaimana bisa aku langsung hamil anak dari raja Jeong?! kami hanya bercinta sekali, itupun dia memaksaku. das...
320K 51.3K 36
[SUDAH DIBUKUKAN] ๐˜ฟ๐™ช๐™– ๐™ฅ๐™ง๐™ž๐™ค๐™ง๐™ž๐™ฉ๐™–๐™จ ๐™ฎ๐™–๐™ฃ๐™œ ๐™ข๐™š๐™ฃ๐™Ÿ๐™–๐™™๐™ž ๐™ฉ๐™ช๐™Ÿ๐™ช๐™–๐™ฃ ๐™Ž๐™–๐™ฃ๐™œ ๐™†๐™ค๐™ข๐™–๐™ฃ๐™™๐™–๐™ฃ, ๐™ข๐™š๐™ฃ๐™–๐™ ๐™ก๐™ช๐™ ๐™ ๐™–๐™ฃ ๐™–๐™ฅ๐™ž ๐™™๐™–๐™ฃ ๐™ข๐™š...