Fatamorgana | âś”

By nobiitanggra

998K 62.6K 1.2K

(Longlist and Shortlist Wattpad 2018) Wattys 2018 winner kategori Heartbreaker [C O M P L E T E] "Aku tak aka... More

Prolog; Bersemuka
Rasa yang Bermetamorfosa
Sang Penyebar Berita
Rindu
Kenapa Dia?
Dia Berbeda
Filantropi Fatamorgana
Sayang
Nona Senja
Hilang Sadar
Antara Kehidupan dan Kematian
Pergi
Detak yang Tak Hilang
Tersadar
Kenapa?
Hujan Milik Kita
Tatapan Serupa
Terampas
Berdua
Residivis
Sepakat
Resmi
Drama
Cabar Hati
Dua Hati
Permainan?
Tentang Tahta
Perihal Luka
Gana's Replacement
Pemenang
Tak Kenal Lelah Menyakiti
Twilight's Diary
Membuang Waktu
Nyaris
Siasat
Kebencian
Yang Terbaik
Luka Lagi
Pertanyaan itu, Lagi
Sedu Sedan
Kita
Menghilang
Eksplisit
Epilog; Surat Untukmu
Extra Part
D A R I A L E A U N T U K P E M B A C A

Aku, Kamu, Kita Satu

20.1K 1.3K 9
By nobiitanggra

Malam ini, keluargaku dan keluarga Gana makan malam bersama disebuah restoran di kota pusat. Gana sengaja membooking restoran ini untuk acara keluarga kami. Aku merasa panik karena ini adalah kali pertama aku bertemu dengan Mama Gana -Tante Ranti- setelah kejadian beberapa bulan lalu saat beliau menamparku. Sedikit takut memang, namun aku harus bersikap biasa saja karena aku tak ingin menghancurkan acara spesial yang Gana buat.

Aku merasa resah, aku tak berani menatap mama Gana yang duduk di depanku. Gana yang berada di sebelahku sepertinya mengetahui keresahanku. Aku menggenggam tanganku gelisah, mencoba menetralkan detak jantungku yang semakin cepat.

"Al, kamu kenapa?" tanya Gana berbisik.

Aku menggeleng perlahan. Ingin rasanya aku menceritakannya kepada Gana, namun aku merasa tidak pantas untuk itu.

"Jangan takut, aku disini."

Aku tersenyum mendengarnya. Kemudian ia menggenggam tanganku yang dingin.

Papa berdehem, kemudian mulai membuka suara, "Malam ini adalah malam spesial untuk kita karena hari ini kita semua berkumpul disini untuk memenuhi undangan Gana sekaligus merayakan hari jadi mereka yang pertama," ucap Papa sambil tertawa disusul dengan gelak tawa Mamaku dan papa Gana, namun tidak dengan mama Gana.

Aku merasa bingung, hatiku berkecamuk. Hatiku bertanya-tanya, apakah mama Gana membenciku? Tidak, aku tidak boleh berpikir buruk tentang beliau.

"Alea," suara Mama Gana memanghilku membuat jantungku berdetak makin tak karuan.

Aku menatap Mama Gana dengan tatapan takut, aku mengeratkan genggaman tanganku dengan Gana.

"Iya, Tante?"

"Emm, Tante ingin meminta maaf."

Ucapan Tante Ranti barusan mengejutkanku. Bukan hanya aku, semua orang yang berada di meja itu sama terkejutnya. Sepertinya mereka bingung.

"Tidak apa-apa, Tante," aku mencoba tersenyum tulus.

"Minta maaf untuk apa, Ma?" tanya Gana penasaran.

Tante Ranti menunduk. Beberapa detik ia terdiam, lalu berkata, "Mama pernah menampar Alea, Gana."

"Apa? Kenapa Mama tampar Alea, Ma?"

"Waktu itu, Alea menanyakan kepada Mama kenapa kamu berubah. Mama merasa sangat terganggu, jadilah Mama menamparnya. Sekali lagi maafkan Tante, Alea. Tante tidak sengaja," ucap Mama Gana dengan mata berkaca-kaca.

Aku melepaskan genggaman tanganku dengan Gana, lalu melangkahkan kaki mendekati Tante Ranti kemudian memeluknya.

"Tidak apa-apa, Tante. Justru Alea yang meminta maaf karena mengganggu ketenangan Tante."

"Tidak, sayang. Kamu tidak bersalah," ucap Tante Ranti.

Papa Gana menengahi, "Sudah, tidak ada yang bersalah. Daripada kalian menangisi kejadian yang telah berlalu, lebih baik kita bersenang-senang hari ini. Iya, kan, Gana?"

"Iya, Pa. Lebih baik Mama dan Alea bersenang-senang malam ini. Lagipula Alea pasti memaafkan Mama, Alea kan baik hati, suka menabung, tidak sombong," ucap Gana sambil terkikik.

Papa Gana menarik tissue lalu mengepalnya dan melemparkannya pada Gana. Gana berhasil menghindar.

"Yey, nggak kena," ucap Gana sambil tertawa.

"Dasar. Untung anak Papa, kalau bukan sudah Papa buang kamu di rawa-rawa," ucapan Papa Gana sontak membuat kami tertawa.

"Sudah, sudah. Mari kita makan, Gana lapar," ucap Gana sambil mengelus perutnya.

"Ya sudah, yuk. Selamat makan Papa, Mama, Ayah, dan Bunda," ucap Gana.

"Selamat makan juga, Gana," ucap mereka serempak.

Gana menatapku, "Selamat makan, sayang."

☜☆☞

Continue Reading

You'll Also Like

8.9M 809K 65
Satu hari sebelum mawar putih layu dia pernah berkata, "Jangan takut kehilangan. Karena sejatinya hidup adalah tentang kembalinya ke pelukan Tuhan." ...
5.6M 315K 16
"Ayang pelukkk" "Yang kenceng meluknya" "Ayang mau makannn" "Ayangg ciummm" "Ayanggg ikutt" "Ayanggggg" Pertamanya sok-sok an nolak.. Ujung-ujun...
54M 4.4M 69
Serial adaptasi kini sudah tayang di Vidio! Gini rasanya jadi ISTRI seorang santri ganteng mantan badboy>< buruan lah mampir, siapa tau suka. F...
27.4M 2.4M 70
Heaven Higher Favian. Namanya berartikan surga, tampangnya juga sangat surgawi. Tapi sial, kelakuannya tak mencerminkan sebagai penghuni surga. Cowo...