My Ponytail Girl

By _zonaj

276 37 0

-.-.- "Lu pernah mikir gak sih kenapa lo sama gue jadi kenal?" ucap Vanno mengeluarkan pertanyaan yang muncu... More

Cast
Panda Alien
Takdir dan Kutukan, itu Tipis
Observasi Kota Mati dan Hujan
Trending Tophic
Di Balik Sebuah Topi, Kamu Mengambil Semua Udara
Mau makan bareng gue?
I JUST WANT ATTENTION

Masih Hujan, Masih Bercerita

21 4 0
By _zonaj


"Deket-deket sama gue emang bisa bikin jatuh cinta" Zeekiea Callypso

***

Vanno terdiam menatap jalanan yang basah karena air hujan yang terus saja mengguyur. Sudah hampir 1 jam ia duduk meneduh dan tidak ada tanda-tanda kalau langit akan menghentikan curahan hujannya dalam hitungan beberapa menit kedepan. Kondisi yang hujan membuat jalanan disekitar Vanno menyepi. Hanya tampak beberapa kendaraan yang melintas. Tidak seperti biasanya. Sepi. Dan suasana seperti ini menambah kekauan yang terjadi antara dirinya dan Zee. Mereka berdua sedari tadi tidak ada yang membuka mulutnya. Diam dalam ego dan fikiran masing-masing.
  Sekilas Vanno melirik ke arah Zee yang terduduk di ujung halte. Gadis itu menaikkan kedua kaki dan memeluknya. Sedang kepalanya ia sandarkan pada tiang halte yang dingin. Sorot matanya fokus menatap depan. Entah apa yang ada dalam fikirannya. Sesekali gadis itu hanya menggigiti bibirnya yang nampak memucat.
  "Huhff" Vanno menghela nafas, ketika menyadari sebuah bisikan halus merayap kedalam otaknya. Bisikan yang memintanya agar melakukan sesuatu. Dan Vanno tidak yakin jika harus menuruti bisikan itu. Tapi entah, reflek saja tangan Vanno tergerak. Melepas jaketnya dan....
'Bruuukkkk' 
Jaket bomber biru dongjer milik Vanno kini telah berpindah, terhempas dan mendarat tepat di atas kepala Zee hingga menutupi sebagian wajah gadis itu. Sontak Zee pun kaget. Seketika aroma parfume menyeruak
"Apa-apan sih? lu pikir gue kranjang baju kotor, maen buang-buang jaket aja." Protesnya dengan tatapan menjurus ke Vanno. Sedangkan Vanno hanya menampilkan wajar datarnya, tanpa menatap lawan bicaranya  sedikitpun.

"Pake aja. Gue .. gamau lo sakit."

Vanno kemudian mengerutkan dahinya menyadari kalimat payah yang keluar dari mulutnya. Sungguh Vanno rasa ia ingin sekali mengundang doraemon untuk mengembalikan waktu agar dia bisa menarik kalimatnya yang sudah terlanjur membuat Zee membelalakkan mata. Namun sejurus kemudian gadis itu tersenyum miring, menatap Vanno yang mencoba menutupi wajah gusarnya.

"Nahh lo ketauan kan kalau suka sama gue" tandas Zee seketika membuat Vanno sedikit tersudut. Ini tidak bisa dibiarkan.
"Ck. lo jangan ke ge-er an dulu napa? Gue tuh ngasih tu jaket karena gue gam.."
"Lu gamau gue sakit kan? iya iya, tadi gue udah denger ko." potong Zee dan membuat Vanno sedikit kesal.
"Ck, lo jangan maen nyimpulin sendiri dong. Gue itu gamau lu sakit karena gue.."
"Lo suka sama gue"
"-_-"

"Makanya juga lo balik lagi ke sini karena gamau gue kanapa napa"

"--__--"

"Deket-deket sama gue emang bisa bikin jatuh cinta"

"..."

"Gue udah sering kan ngingetin lo"

"..."

"Salah siapa juga lo ngajak debat mulu ti..."

"Hishh Sotau, so PD"

"..."

"Ngarep banget ya lo gue suja sama lo"

"...."

" Gue tuh gamau lo sakit karena kalo lo sakit siapa yang mau nyelesain laporan observasi tadi? gue ogah, tau."

Kali ini Vanno berhasil menguasai dirinya. Ia berhasil mengucapkan kalimatnya dengan sempurna dan sesuai karakternya. Tegas dan angkuh. Sedang Zee yang mendengar ucapan Vanno pun hanya terdiam lalu kembali ke posisi awal dengan jaket Vanno yang ia gunakan untuk selimut kaki.

Sebenarnya Zee merasakan sesuatu yang janggal ketika Vanno secara tidak langsung meralat kalimatnya tadi. Entah Zee tidak tau. Yang Zee tau hanyalah bahwa laki-laki ini sudah menipunya lagi. Menipu? Tapi sebenarnya Zee jugalah yang terlalu cepat menyimpulkan. Hahh Sudah lah, kenapa Zee malah merepotkan kejadian tadi? Bukannya tidak salah jika Vanno berucap demikian? Zee memang tidak mengharapkan Vanno benar-benar menyukainya kan? Lalu Kenapa Zee memusingkan itu?hah.

"Lu pernah mikir gasih kenapa lo sama gue jadi kenal?" ucap Vanno mengeluarkan pertanyaan yang muncul dalam pikirannya. Ucapan Vanno kali ini berhasil memecah keheningan yang baru saja akan terbentuk. Vanno sekilas melirik Zee yang masih bungkam. Biasanya gadis itu langsung menanggapi ucapan Vanno cepat, bahkan sering sekali memotong ucapan Vanno. Ia tampak mengerutkan dahinya mendengarkan pertanyaan Vanno barusan.
Ck Apa gadis itu mau mengejek Vanno lagi?

"Lo sama gue? kenal? gue rasa gue nggak kenal lo juga sebaliknya." jawab Zee ringan dengan wajah tak perdulinya. Vanno reflek memutar pandangnnya ke arah Zee di barengi matanya yang membulat mendengar jawaban yang keluar dari mulut gadis ini. Hah gadis ini? heran Vanno.

"Lo apaan sih,  kalau orang omong tuh dicerna dulu pake otak, jangan cuma ngasal buka mulut."

"Loh kok lu malah ngatain gue?"

"Dimananya ngatain? makanya dicena dulu, pahami dulu. Elu tuh ya diajak mikir aja susah amat sii??"

"Elu tuh belibet ngomongnya."

"Belibet dimananya? otak lo cethek".

" Kaya lo enggak aja".

"Ck tau ah lo. Bikin crewet aja lu. Omongan gue tu mahal".

"Siapa suruh lu nanggepin? Biasanya aja kalau diajak omong orang lain lu cuma diem, kaya patung."

Vanno terdiam, Kenapa dia menanggapi?ucapan Zee itu kini ia arahkan pada dirinya sendiri. Dan ia sendiri bingung akan menjawab apa. Sepersekian detik kemudian Vanno tersadar, ia segera menghapus pertanyaan payahnya itu.

"Karna lo itu rese" ucap Vanno yang membuat perdebatannya bersama Zee akan segera tersambung lagi.

"Rese? gue rese? dimana gue rese?" tanya Zee protes. Kali ini ia bangkit dari posisi duduknya dan mendekat ke Vanno seakan menantang. Vanno hanya menampakkan wajah datarnya.

"Rambut kuncir lo rese, dasar panda." jawab Vanno cepat.

Zee mendengus sebal. Lagi-lagi Vanno menyalahakan rambut kuncirnya. Itukan hal yang sepele menurut Zee. Apakah laki-laki itu benar tidak menyukainya? Ah sudahlah apa pedulinya Zee?

"Kok lu ngatain rambut gue lagi??"

"Emang rambut lo jelek, rese'. Dasar"

"Selera lo jelek" Ucap Zee tak mau kalah. Kali ini posisi duduknya yang berjarak dekat dengan Vanno memungkinkan ia untuk membuat laki-laki disampingnya ini semakin kesal. Zee rasa ia sangat menyukai hal itu. Dan benar saja, sepersekian detik yang lalu sebuah sibakan rambut berhasil menyapu wajah Vanno dengan mulus. Alhasil wajah Vanno yang sudah kesal itu menjadi amat sangat kesal. Vanno yang semula menatap entah kemana reflek menoleh, menatap Zee yang baru saja berbuat lancang padanya yang kesekian kalinya. Matanya juga berubah menampakkan tatapan membunuh yang tak lain ia tunjukkan pada Zee. Sedang Zee hanya menampakkan wajah datarnya. Bersikap seolah tak terjadi apapun. Ia berusaha sekuat mungkin menyembunyikan tawanya, cukup ia simpan dalam hati untuk kali ini.

"Yang bagus tuh ke gini maksud lo ia kek gini? gue kan udah sering bilang biasa aja kali rambutnya." geram Vanno. Kali ini sebelah tangannya telah berhasil menyaut rambut Zee dan menjambaknya hingga mau tak mau kepala Zee ikut terdongak. Rasanya tangan Vanno sudah gatal untuk segera memangkas rambut Zee hingga sepantaran dengan rambut milik Dora.

  Kali ini tawa Zee dalam hati yang baru dirasakannya seketika memudar, diganti dengan ekspresi menyedihkan yang ketara sekali di raut wajahnya.

"Isshhh apaan sih lo lepasin tangan lo" Protes Zee dengan tangannya yang sibuk memegangi talinan rambutnya yang terjambak itu, mencoba sedikit menahan agar kepalanya tidak ikut tertarik lepas.

  "Awal lo masuk Citra Harapan, gue ga pernah peduli elo itu siapa. Mau lo anak baru, anak lama. Gue ga pernah perduliin. Mau lo hampir satu kelas terus sama gue, mau lo mati-matian ngajakin gue omong, bahkan sampe gue tau kalau ternyata elo anaknya pemilik perusahaan Callypso yang payah itu, gue ga perduli. Sekalipun bokap gue selalu nyuruh gue buat ngebenci elo, nyelakain elo dan ngalahin elo, gue tetp aja gaperduli sama lo. Tapi gara-gara rambut kucir lo yang aneh dan abnormal ini, semuanya jadi beda. lo tau!" Tutur Vanno panjang lebar di ikuti dengan tangannya yang terlepas dari rambut Zee ketika ia mngakhiri kalimatnya. Entah sadar atau tidak sadar, Vano malah seolah mencurahkan segaka unek-unek hatinya yang selama ini terjadi. Dan juga kalimatnya barusan menjadi kalimat terpanjangnya dua minggu terakhir ini eh, entah sejak kapan.

   'Huffthh' Zee mendengus sebal sambil memperbaiki tatanan rambutnya yang rusak gara-gar tingkah Vanno yang menyebalkan. Pandangannya tak lepas menatap tak suka pada laki-laki ber bulu mata lentik yang mengangumkan itu. Ashh sudahlah ini bukan waktunya memuji.

  "Eh Stevanno, cukup ya ini kesejuta kalinya lu tarik-tarik rambut gue , selebihnya lo narik lagi, gue botakin bulu mata lo." ucap Zee penuh ancam dengan pandangan yang menjurus dan tangannya yang bersidekap kuat. Laki-laki ini benar-benar meremehkannya.
  "Lah ini kan salah nya elo...emmh rambut lo" ucap Vanno tak mau disalahkan dibarengi tatapannya yang balik menyeringai.

"Salahnya tuh di elo" Kali ini Zee bangkit dari duduknya

"Dimanaya gue?" Vanno juga mengikuti langkah Zee seolah tak mau kalah.

"Lu masukin kodok ke sepatu gue." Ucap Zee dengan jari telunjuknya yang menunjuk bebas kearah Vanno.

"Gausah nunjuk-nunjuk, elo yang mulai duluan. Lo narik baju olah raga gue ke tiang bendera."

"Lo masukin kepiting idup ke makanan gue."

"Lo tendang-tendang tas gue"

"sapa suruh taro lantai"

"Yah emang tempatnya disitu"

"Lo masukin tikus ke tas gue"

"Itu hamster pinter, kampungan banget sii lo."

"Lo ngebuang kartu tes gue"

"Lo naro contekan di meja gue, sampe gu.."

"Elo yang ud...."

"DUARRRR"

Tiba-tiba suara petir yang memekakkan membuat terkejut dan sekaligus membungkam mulut keduanya. Menghentikan aksi debat tak bermutu yang hampir saja mereka tampilkan di segala tempat dan suasana. Kini yang tersisa hanya degupan jantung keduanya yang terpacu cepat. Zee dan Vanno hanya saling perpandangan. Menatap wajah menyedihkan satu sama lain. Dan sepersekian detik kemudian keduanya terduduk lemas.

***

Hallo Funny Readers...
How are you guys?
Comeback with VannoZee
Sampai part ini masih setia menceritakan Vanno dan Zee aja ya...
Gimana-gimana??? Ayo kirim komentarmu untuk masukan buat cerita ini. Any Idea for the next part?? comment below, please 😉
Vomment yaa..
Happy Funny Readers Gaes 💙💙💙
_Zonaj

Continue Reading

You'll Also Like

38.3K 2.7K 23
|ongoing| Ivana grew up alone. She was alone since the day she was born and she was sure she would also die alone. Without anyone by her side she str...
3.6M 84.1K 141
Soon to be Published under GSM Darlene isn't a typical high school student. She always gets in trouble in her previous School in her grandmother's pr...
231K 6.8K 49
we young & turnt ho.
719K 2.7K 66
lesbian oneshots !! includes smut and fluff, chapters near the beginning are AWFUL. enjoy!