The Twins V - Complete

By AkiraKim2902

7.8K 641 74

Jyu Viole Grace dan Jyu Vincent Grace atau Baam, adalah pemuda kembar dengan karakter yang berbeda. Terpisah... More

Bagian 1
Bagian 2
Bagian 3
Bagian 5
Bagian 6 (last chap)

Bagian 4

972 88 6
By AkiraKim2902

Sementara itu di tempat lain saudara Baam turut merasakan kekuatan Baam.

"Arrgghhh" Viole mengerang kesakitan.

"Ada apa Vi?" tanya suara lain.

"Aku merasakan sebuah kekuatan besar mendominasi Vin, membuatnya hilang kendali" jawab Viole terengah-engah.

"Thorn bereaksi dengan hal itu?" tanya suara itu lagi dan Viole mengangguk.

"Berarti ada kemungkinan mereka tahu tentang kalian, putra V dan Arleen" gumam suara itu.

"Cih, aku tidak bisa membiarkan mereka memanfaatkan Vin untuk kepentingan mereka" sahut Viole.

"Viole, kurasa sudah waktunya untuk mencari adik kembarmu, akan berbahaya jika Vin tidak bisa mengendalikan kekuatan Thorn"

"Benarkah?"

"Ya, selama kalian terpisah, Vin berada di tangan FUG. Kemungkinan mereka menggunakan tubuh Vin untuk wadah thorn  versi mereka, dan aku mendapatkan informasi bahwa adikmu sudah bertemu dengan teman-temannya. Ada orang lain yang menyelamatkan mereka dan membawa mereka pergi, informanku tidak tahu kemana mereka pergi. Jadi, kau harus mulai mencari sendiri, kurasa dengan perjanjian yang pernah kalian buat, kau akan mudah menemukannya"

"Aku mengerti"

"Kau harus tahu, di luar sana mereka memberikan namamu pada Vin" tambah suara itu lagi.

"Eh, bagaimana mereka tahu tentang namaku?"

"Aku juga tidak tahu bagaimana mereka tahu tentang namamu, tapi sepertinya mereka tidak tahu tentang kalian yang kembar" jelasnya.

"Cih, merepotkan" gumam Viole dingin.

"Jika prediksiku benar, ada kemungkinan mereka akan memancing agar Vin pergi ke tempat itu"

"Tempat itu?" tanya Viole.

"Sebuah pulau tak berpenghuni atau orang-orang menyebut pulau Neraka. Jika begitu, ada kemungkinan pula Vin akan bergerak ke pulau Tersembunyi. Pulau yang paling dekat dengan istana raja" jelas suara itu.

"Artinya, aku harus mulai mencari di sekitar pulau Neraka, begitu kah paman Enryu?" ucap Viole pada suara yang dipanggil Enryu.

"Kau bisa mencari sesuai kata hatimu, kalian kembar ada ikatan khusus diantara kalian" jawab suara Enryu.

"Jika aku pergi, artinya paman juga akan menghilang?"

"Ya, karena itu kehendakku. Setidaknya aku memberi pengetahuan pada salah satu keponakanku. Setelah bertemu dengan Vin, beri dia pengetahuan yang selama ini aku ajarkan padamu, agar dia bisa mengendalikan Thorn" kata Enryu.

"Baiklah, aku mengerti"

"Bersiaplah Vi, tengah malam nanti aku akan mengirimmu kembali ke zona Zahard. Kau harus ingat musuh sebenarnya Vi"

"Baik Paman"
Setelah itu Viole bersiap-siap untuk memulai mencari adik kembarnya Vin atau yang mereka panggil Baam.

********

Di tempat Khun dan kawan-kawan.

Khun mengetahui yang menyelamatkan mereka ada saudara Khun AA, Khun Hachuling dan guru Baam Ha Jinsung.

Mereka membawa Khun dkk ke pulau milik sebuah organisasi sosial, Wolhaiksong. Mereka cukup terkejut ketika mereka sampai di pulau itu, sebab organisasi itu adalah organisasi tempat seorang irregular yang cukup terkenal, Urek Mazino.

.

Khun duduk di samping ranjang, memperhatikan Baam yang tak sadarkan diri selama 3 hari.
Ya, sudah 3 hari berlalu sejak penyelamatan Baam, dan selama itu Baam masih menutup matanya.

Sang guru, Ha Jinsung mengatakan karena kekuatan yang tak terkendali itu menguras energi Baam.
Selama Baam belum sadar, Khun dengan telaten merawat sahabatnya itu. Bagi Khun AA, Baam bukan sekedar sahabat, Khun menganggap Baam seperti saudaranya sendiri. Apapun akan dilakukan oleh Khun AA untuk melindungi Baam. Begitulah pikiran Khun AA.

"Khun, kami menemukan pergerakan Rachel" ucap Shibisu menemui Khun di kamar Baam.

"Kita bicara diluar bersama yang lain" tambah Shibisu, dan mereka meninggalkan Baam sendirian.

Shibisu datang bersama Khun, disana mereka semua sudah berkumpul, termasuk guru Baam, saudara Khun, bahkan Urek juga ikut.

"Jadi, apa yang kita temukan tentang Rachel?" tanya Khun langsung ke inti.

"Yah, berkat bantuan Beta dan sepupumu kita berhasil menyusup ke sistem Zahard dan mendapat informasi" jawab Shibisu.

"Rachel membentuk sebuah kelompok dan memanfaatkan kekuatan mereka untuk menuju ke istana" sambung Beta orang asing yang ditemukan Khun ketika menyelamatkan Baam.

"Memangnya sekuat apa kelompok barunya itu?" tanya Khun.

"Dia membawa 2 anggota FUG dari anggota tetua" jawab Ha Jinsung.

"2 anggota tetua?" tanya Khun.

"Karaka, dia salah satu muridku yang sekarang menjadi salah satu ketua dalam organisasi" jawab Jinsung.

"Dan yang kedua?"

"White"

"White? Siapa itu?"

"Dia dulunya seorang pembunuh dari FUG yang ditugaskan untuk menggulingkan kekuasaan king Zahard" sahut Beta.

"Julukannya adalah iblis seribu jiwa, karena kebrutalannya dalam menghabisi tentara dan rakyat king Zahard" tambah Khun Hachuling.

"Ya, dulu dia pernah bertarung melawan king Zahard. Karena itu king Zahard menyegel kekuatan White dengan cara memecah jiwanya dan mengurung jiwa-jiwa itu di tempat yang berbeda" ujar Jinsung.

"Dan Rachel berusaha mengumpulkan jiwa White agar bangkit sepenuhnya dan menghancurkan king Zahard" ucap Khun AA mengambil kesimpulan.

"Kau benar, tapi kita ada sedikit masalah" kata Shibisu.

"Apa?"

"King Zahard tidak bisa bertarung seperti dulu lagi jika sampai White bangkit sempurna"

"Apa?" Khun terkejut mendengar ucapan Shibisu.

"Seseorang berhasil menyusup dengan menyamar dan melukai Yang Mulia dan sepuluh keluarga agung yang saat itu sedang mengadakan pertemuan. Penyusup itu memasukkan suatu racun dalam minuman mereka" jelas Putri Yuri yang bergabung bersama mereka.

"APA?" pekik Khun AA.

"Kau tenanglah Aguero, ayah dan yang lainnya baik-baik saja. Salah satu tangan kanan king Zahard mengetahuinya dan berhasil membuat penawar racun itu, tapi tetap saja kondisi mereka tidak pulih seperti sedia kala" jelas Khun Hachuling.

"Lalu bagaimana dengan White?"

"3 dari 4 jiwanya sudah bersatu" jawab Beta.

"Kemana tujuan mereka?"

"Melihat rutenya mereka akan menuju pulau Neraka, dan pulau Tersembunyi. Dan jika berlanjut mereka akan menuju ke istana" jelas Khun Hachuling.

"Kau bisa tahu sampai disitu?" tanya Khun AA tidak percaya.

"Jangan panggil aku blueberry jika aku tidak bisa meretas sistem itu" jawab Khun Hachuling membanggakan dirinya.

"Halah, maniak game" gerutu Urek yang mendengar ucapan Khun Hachuling atau biasa disebut dengan kode blueberry.

"Jadi bagaimana Khun Aguero Agnes?" tanya Endorsi, salah satu putri Zahard adik dari putri Yuri.

"Kita akan mencegahnya, dan menghentikan White, terlebih jika bisa kita harus menangkap Rachel, kita tahu dialah orang yang berusaha membunuh Baam. Aku pikir Rachel menyembunyikan sesuatu" jawab Khun AA.

"Lalu bagaimana dengan Baam?" tanya Shibisu.

"Kita tinggalkan Baam disini, kita tidak bisa membawa Baam dalam keadaan seperti itu" jawab Khun AA.

"Aku ikut pergi" pekik Baam tiba-tiba muncul dan bergabung bersama mereka.

"Baam/Viole" ucap mereka lirih.

"Apapun yang terjadi, aku akan ikut. Aku harus bertemu Rachel" ucap Baam yakin.

"Tapi Baam..."

"Kumohon tuan Khun" mohon Baam.

"Aku tidak mengerti apa hebatnya wanita itu?" tanya Yeonhwa rekan dari tim Asam Manis.

"Sebaiknya kau tidak perlu tahu itu" balas Endorsi ketus.

"Tapi kau masih sakit Baam"

"Aku baik-baik saja tuan Khun"

"Kau tidak baik-baik saja Viole" sang guru berucap.

"Aku baik-baik saja guru, sungguh"

Melihat tekad Baam dari sorot matanya, mereka akhirnya luluh juga. Akhirnya mereka terbagi menjadi 2 tim besar.

Tim pertama milik Shibisu, Endorsi, Anag, Khun Ran, Novic, Rak. Sementara tim milik Khun ada Baam dan tim Asam Manis.

Tim Shibisu bergerak lebih dulu sambil mengumpulkan informasi, sementara tim Khun menyelesaikan beberapa ujian karena tim Asam Manis masih rank E dan Viole yang akhirnya menggunakan nama Baam lagi dan mengharuskannya menyelesaikan beberapa ujian. Mereka sepakat untuk bertemu di pulau Neraka.

Khun membantu Baam dan tim Asam Manis dalam menyelesaikan ujian-ujian mereka.

Dengan singkat Baam dan tim Asam Manis mengikuti ujian ketertinggalan mereka. Namun, sebagai efeknya Baam sering pingsan setelah ujian karena kelelahan akibat memaksakan dirinya untuk mengikuti semua ujian tanpa jeda. Keadaan itu membuat Khun dan yang lainnya khawatir, ditambah dengan kekuatan baru Baam yang belum terkontrol.

Dan disinilah mereka sekarang, Pulau Neraka.
Ya, 3 bulan setelah Baam bertemu Khun kini mereka berada di pulau Neraka. Pulau yang akan menjadi tujuan Rachel dan timnya. Pulau dimana potongan Thorn kedua berada.

Sebelum kepergian mereka, Jinsung sang guru mengatakan bahwa ada potongan Thorn di pulau Neraka. Ada kemungkinan selain mencari jiwa White yang lain, Rachel juga mengincar potongan Thorn kedua.

"Apakah ini pulau Neraka?" tanya Baam setelah mereka menepikan kapal mereka.

"Mengerikan" sahut Wagnan.

"Apa ada orang yang tinggal di tempat ini?" tanya Yeonhwa

"Kalau ada, orang itu termasuk orang yang hebat, karena bisa tinggal di tempat gersang dan mengerikan seperti ini" jawab Wagnan.

"Jadi, kita harus kemana?" tanya Wagnan

"Kita akan tahu kalau mereka sudah datang" jawab Khun AA

"Mereka?" beo Wagnan.

"Sachi dan Boro, mereka bilang akan datang membawa pemandu untuk kita" jawab Khun AA

"Dan dimana mereka sekarang tuan Khun?" tanya Baam.

"Aku tidak tahu, Sachi hanya mengatakan agar kita menunggu mereka disini" jawab Khun AA

"Yoo kalian sudah datang semua" seru Sachi yang baru saja tiba bersama 2 orang lainnya.

"Mana pemandu yang kau katakan Sachi?" tanya Khun.

"Ini" jawab Sachi menunjuk seorang pemuda yang terlihat sebaya dengan Khun dan yang lain.

"Namanya David Hockney, dia lahir dan besar di tempat ini" jelas Sachi sambil memperkenalkan Hockney.

"Lahir dan besar disini?" kata Khun.

"Luar biasa" sahut Wagnan.

"Jadi, bisalah tuan Hockney memberitahu kami cara memasuki tempat ini?" tanya Baam langsung ke intinya.

"Kau tahu jika disini ada kehidupan?" tanya Hockney penasaran.

"Ya, aku merasakan banyak Shinsu disini, tapi ada di bawah, jauh di dalam" jawab Baam.

"Satu-satunya jalan masuk kau harus menerjunkan diri ke kawah gunung berapi" jelas Hockney 

"Apa kau ingin mati?" teriak Wagnan histeris mendengar penjelasan Hockney.

"Kau tenang saja, itu memang sebuah magma. Tapi, sebenarnya itu hanyalah ilusi, karena yang sebenarnya itu adalah air. Penguasa tanah yang membuat ilusi itu untuk mencegah pendatang ke pulau ini" jelas Hockney.

"Bisakah kita berangkat sekarang?" ucap Baam tidak sabar.

"Baiklah" jawab Hockney lalu mereka mulai perjalanan mereka.

Dalam perjalanan menuju gunung utama memanglah tidak mudah, mereka harus melawan penjaga pulau untuk bisa sampai di puncak gunung.
Semua berjalan lancar karena Baam mengalahkan semua penjaga. Baam membuat para penjaga pingsan. Hal itu membuat Sachi, Boro, dan Hockney cukup terkejut.

Mereka tahu Baam adalah calon pembunuh didikan FUG, tapi mereka jadi ragu kalau Baam adalah calon pembunuh setelah melihat gaya bertarung Baam yang tidak ingin membunuh.

Mereka akhirnya sampai di puncak gunung. Mereka menatap aliran magma di bawah mereka.

"Kau yakin ini bukan magma sungguhan?" tanya Khun.

"Kau coba sendiri" jawab Hockney.

Dan tanpa pikir panjang, Khun mendorong Wagnan yang sedang menengok ke bawah.

"Uwaaaaaa" teriak Wagnan.

Mereka memperhatikan ke bawah dan tidak melihat Wagnan muncul.

"Kau akan langsung menuju ke dunia bawah sana jika sudah masuk. Jadi dia tidak akan muncul ke permukaan lagi" ucap Hockney.

Baam kemudian melompat mengikuti Wagnan. Disusul Khun dan yang lainnya.
Setelah tubuh mereka masuk, sebuah arus membawa mereka. Tubuh mereka seolah tersedot aliran air. Lalu mereka jatuh di sebuah tebing bebatuan.

Dengan sigap mereka menggunakan kekuatan mereka untuk mendarat. Kecuali Wagnan yang jatuh dengan tidak elitnya karena dipaksa jatuh oleh Khun.

"Pemandangannya tak jauh berbeda dengan yang diluar" kata Khun melihat keadaan sekitar.

"Karena pada dasarnya tempat ini adalah pegunungan dengan banyak bebatuan. Tempat dimana banyak orang bersembunyi. Mereka menggunakan pulau Neraka untuk pelarian mereka" jelas Hockney.

"Maksudmu, disini banyak petarung?" tanya Wagnan.

"Iya, tapi itu dulu ketika penduduk pulau ini masih berada di permukaan, ketika para penjahat menyamar dan tinggal di pulau ini. Namun, sejak pertarungan dengan orang itu, tempat ini terkutuk. Semua penduduk terkurung di bawah pulau, dengan mantra sangat kuat. Banyak orang yang masuk ke pulau dan tak bisa kembali. Hanya beberapa saja yang bisa kembali dan keluar dari pulau ini" jelas Hockney.

"Siapa yang dimaksud dengan orang itu?" tanya Khun.

"Seorang irregular bernama Enryu" jawab Hockney.

"Enryu" gumam Baam.

"Ada apa Baam?" tanya Khun yang mendengar gumaman Baam.

"Tidak apa-apa tuan Khun"

Kemudian mereka melanjutkan perjalanan mereka. Mereka menyusuri jalan untuk pergi ke istana pusat, menurut Hockney disana lah tujuan mereka. Untuk bertanya dengan penjaga istana mengenai apa yang mereka cari.

.
.
.

Dalam perjalanan Baam dkk bertemu dengan Garam Zahard. Seorang putri Zahard yang memutuskan untuk keluarga dari anggota keluarga king Zahard, dan seorang pria bernama Gustang.

Mereka menceritakan tentang kedua orang tua Baam, V dan Arlen. Baam dan teman-teman cukup terkejut mendengar cerita dari dua orang yang baru ditemuinya itu.
Cerita mengenai kedua orang tua Baam yang termasuk dalam 10 keluarga agung. Tidak, bukan 10 melainkan 12 keluarga agung. Karena kematian V dan Arlen yang tak diketahui memiliki keturunan lah, maka yang terkenal adalah 10 keluarga agung.

"Bicaralah dengan King Zahard untuk tahu cerita yang sebenarnya, kami hanya menyampaikan pesan saja"
Begitulah kata Gustang sebelum tiba-tiba White menyerang di wilayah itu.

DUAR
Suara ledakan terdengar.

"Baam ikutlah denganku sebentar, ada yang akan aku tunjukkan padamu, sedangkan yang lain pergilah duluan" ucap Gustang lalu mereka berlari keluar istana.

Sementara Baam mengikuti Gustang memasuki istana semakin dalam.

"Tuan, itu..." ucap Baam menggantung saat tiba di suatu ruangan di bawah istana.

"Ya, kau sudah memiliki potongan pertama bukan, aku bisa merasakan energinya di dalam tubuhmu. Meski hanya tiruan, tapi Thorn yang ada padamu sama kuatnya dengan yang asli" jelas Gustang.

"Apakah semua ini direncanakan? Sejak Rachel mendorongku sampai workshop battle?" tanya Baam curiga.

"Aku tidak tahu pasti, aku hanya mendapat kabar dari gurumu bahwa kaulah yang menerima kekuatan pertama Thorn dan kau akan mengunjungi pulau ini" jawab Gustang.

"Anda tidak berbohong kan tuan Gustang?"

"Aku tidak yakin" jawab Gustang membuat Baam ragu-ragu.

"Ambillah, aku tidak peduli kelak kau akan memakai kekuatannya atau tidak. Aku hanya menjaga potongan kedua ini sampai orang yang memiliki potongan pertama tiba, itu saja" lanjut Gustang lalu pergi meninggalkan Baam sendirian.

"Cepat putuskan dan bantu teman-temanmu" kata Gustang lagi sebelum menghilang di balik pintu.

Baam nampak berpikir, apakah ia akan menerima potongan kedua Thorn atau tidak. Baam masih ingat Khun menceritakan ketika dia lepas kendali. Hanya dengan satu potongan saja bisa membuat Baam hilang kendali seperti itu, bagaimana dengan dua potongan?
'seandainya Hyung ada disini' pikir Baam.

Tanah begertar, tanpa pikir panjang Baam mengambil potongan kedua Thorn dan berlari menyusul teman-temannya.

Baam mengaktifkan Thorn yang wujudnya sedikit lebih panjang daripada yang pertama untuk berlari menuju ke pertempuran. Dengan dua potongan kekuatan Baam meningkat drastis. Tak butuh waktu lama Baam sampai di tempat teman-temannya dan melihat bagaimana White melukai teman-temannya.

Disana juga terlihat Rachel yang berdiri di belakang White.

"HAHAHAHAHAHAH" White tertawa keras.

"Rachel" ucap Baam dan sontak menghentikan tawa White, serta semua menoleh ke arah Baam.
Disana terlihat Urek dan Yuri tengah melawan Karaka, dan White sendirian mengalahkan teman-temannya. Dan tentu saja Gustang dan Garam hanya menonton dari kejauhan.

"Rachel, ayo kita pulang bersama dan berhentilah untuk pergi menemui sang raja" ajak Baam ketika sudah berada dekat dengan Rachel.

"Seharusnya kau tidak menggangguku Baam, aku akan menemui sang raja, menjadi putri, dan kelak aku akan memimpin kerajaan ini Baam" jawab Rachel.

"Tapi itu berbahaya" ucap Baam.

"Diam dan pergilah Baam" kata Rachel penuh penekanan sambil berjalan mendekati Baam, mendesak Baam untuk berjalan mundur.

DUG

Rachel mendorong Baam, sama seperti 7 tahun yang lalu. Baam terkejut dengan perbuatan Rachel untuk kedua kalinya melakukan hal yang sama.

"Baam/Viole" teriak teman-teman Baam yang terluka melihat Rachel lagi-lagi hendak membunuh Baam.

"Dasar kau wanita kejam" teriak Wagnan.

"Kau benar-benar berperasaan, dasar wanita iblis" sahut Khun berteriak.

Rachel hanya menyeringai mendengar mereka memaki dirinya.

"Akulah yang akan menjadi anak yang diramalkan, Arlen seharusnya berterima kasih padaku karena aku mengajari Baam banyak hal" ucap Rachel kemudian.

"Kau mengenal ibunya Baam?" tanya Khun terkejut.

"Ya, Arlen lah memberitahuku tentang Baam yang tinggal di hutan. Keluargaku menemukan Arlen di tepi sungai, dan akulah yang merawatnya. Yah, sebelum meninggal di tanganku, Arlen memohon agar dipertemukan dengan anaknya. Tapi, aku tidak ingin membuang kesempatan untuk mengubah nasibku" jawab Rachel.

Semua terkejut mendengar penuturan Rachel, bahkan Gustang dan Garam tidak menyangka bahwa gadis di depan mereka adalah pelaku yang membuat nyawa Arlen melayang.

Sementara di bawah sana, Baam yang terluka setelah tubuhnya mendarat di dasar jurang masih bisa mendengar cerita Rachel tentang ibunya.

Pikirannya kembali kacau, amarah menguasai diri Baam. Thorn kembali menguasai tubuh Baam dengan kekuatan yang lebih besar dari sebelumnya.

Diluar sana, seorang pemuda tengah merintih kesakitan.
"Tidak Vin, jangan termakan emosi.. ughh .." gumam orang itu dalam persembunyiannya.

.
.
.

Kembali ke Baam.

"Akulah yang seharusnya menjadi pemimpin dunia.. HAHAHAHAH.." ucap Rachel mantap sambil tertawa keras.

"Baam" ucap Khun membuat Rachel terhenti dari acara tertawanya dan menoleh ke belakang.
Di belakangnya nampak Baam yang penuh luka melayang dengan kemampuannya. Perlahan Baam mengarahkan tangannya ke arah Rachel, sebuah sinar biru muncul dan perlahan membesar.

"Kau.tak.pantas.untuk.hidup" ucap Baam penuh penekanan pada Rachel. Rachel berjalan mundur dan bola berwarna biru meluncur ke arah Rachel.

DUAR...

Ledakan terjadi, tapi Rachel berhasil diselamatkan oleh White. Baam melihat ke arah Rachel dan melancarkan serangan. Namun, lagi-lagi White menyelamatkan Rachel. Hingga akhirnya pertempuran antara Baam dan White terjadi.

Baam terus melancarkan serangan, tidak peduli dengan tubuhnya yang terluka parah. Baam yang hilang kendali lebih menakutkan daripada monster-monster penjaga gerbang.

"Siapapun, tolong hentikan Baam" teriak Khun.

Urek, Yuri, Garam, dan Gustang berusaha menghentikan Baam yang mengamuk. Kesempatan itu digunakan Rachel dan timnya untuk pergi dari pulau itu.

Baam menyadari Rachel pergi dari tempat itu, karena kesal Baam semakin marah.

"Aaaaaaarrrrrrgggghhhhhh" teriak Baam makin kesal. Baam melancarkan kekuatannya untuk menyerang Urek dan yang lainnya. Tidak peduli mereka kawan.

"Hei, nak, tenanglah" ucap Urek, tapi bukannya tenang Baam malah semakin gencar melancarkan serangan. Dengan cepat Baam meninggalkan pulau itu.

"BAAM" teriak Khun melihat Baam pergi.

Baam meninggalkan pulau Neraka menuju ke pulau Tersembunyi dengan keadaan hilang kendali dan tubuh yang terluka.

__________________
TBC

Continue Reading

You'll Also Like

250K 19.7K 95
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
902K 39.6K 97
Highrank 🥇 #1 Literasi (24 November 2023) #1 Literasi (30 Januari 2024) #3 Artis (31 Januari 2024) #1 Literasi (14 Februari 2024) #3 Artis (14 Fe...
137K 16K 26
Apa jadinya jika Hanagaki Takemichi ke masa depan dan bertemu teman-temannya dimasa depan? " Mikey sekarang menjadi kriminal, membubarkan Toman dan k...