Lebih Dari Sekedar Friendzone.

Por melindafsupratman

16.6K 339 5

Apa yang Felly lakukan ketika Felix mengajaknya untuk berpacaran? Sedangkan Felly tidak diperbolehkan pacaran... Más

Prolog
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
13
14
15
16
17
18 (End)
Thanks

12

550 11 0
Por melindafsupratman

Pukul 11 malam, Felix masih Setia membuka matanya, dia tidak bisa tidur, mau menelpon Felly, tapi gadis itu sudah tidur dari 2 jam yang lalu.

Akhirnya dia memutuskan untuk bercerita dengan sahabat-sahabatnya mengenai apa yang sekarang sedang dia rasakan.

Grup "Cogan Sedunia"

Felix : udah pada tidur?

Adit : belum

Kenny : belum (2)

Alfa : belum (3)

Felix : akhir-akhir ini, gue ngerasain diri gue beda sama diri gue sendiri yang dulu.

Alfa : maksutnya bro?

Felix : akhir-akhir ini gue mau menuntut hubungan yang lebih sama Felly, entah kenapa gue membutuhkan kepastian sama dia, padahal kan gue terima terima aja hubungan kayak gini, yang penting Felly selalu ada disamping gue, itu udah cukup.

Adit : tuh kan

Kenny : tuh kan (2)

Alfa : ternyata apa yang gue khawatirin terjadi juga, gue khawatir lo jenuh bro sama hubungan kaya gini, lo udah setengah jalan sama dia, menurut gue lo jalanin dulu sampe akhirnya lo bener-bener capek buat pertahaninnya.

Adit : iya kasian Felly, kalo lo ga mau buat gue aja dah.😍

Kenny : plis dit, lo tau situasi, disini lagi mellow.😪

Alfa : tau lo😤

Felix : jadi, menurut lo gue jalanin dulu aja hubungan kayak gini? Sampe waktunya gue bener bener capek gitu?

Alfa : iya bener😉

Kenny : lagian kenapa kalian ga backstreet aja sih?😑

Felix : ga mudah bro, gue lebih milih kayak gini dari pada backstreet, sama aja gue bohongin bonyok Felly kalo kaya gitu. Lebih ga gentle kalo backstreet mah.😅

Adit : ajaran sesat lo Kenn.😱

Alfa : ajaran sesat lo Kenn.😱 (2)

Felix : ajaran sesat lo Kenn.😱 (3)

Kenny : 💩🙊

Felix hanya terkekeh melihat obrolan di grup chat bersama temannya.

Yap. Setidaknya dia tidak boleh egois dulu, dia harus jalanin ini dulu sampai waktunya Felix benar-benar capek.

***

Saat ini Felly sedang berada dikelasnya, dan sekarang adalah pelajaran Bahasa Indonesia, dia melamun, dia memikirkan Felix, entah kenapa akhir-akhir ini dia merasa Felix beda.

"Felly! Apa kamu dengar penjelasan saya?!" teriak Bu Mimi, guru bahasa Indonesia.

"Iya kenapa Felix?" tanya Felly yang masang muka cengo.

Tiba-tiba satu kelas terbahak keras, Felly yang menyadari itu hanya tertunduk menahan malu.

Christy yang disampingnya pun sama, hanya menunduk malu sambil mengumpat kelakuan Felly.

"Keluar dari kelas saya sekarang!" bentak Bu Mimi.

Akhirnya dengan kepala tertunduk Felly berjalan ke luar kelas, dan tujuan dia adalah atap sekolah.

***

Felix sedang berada di atap, dia bolos, padahal sekarang masih jam pelajaran, dan dia sedang merokok, padahal dia sudah berjanji untuk tidak merokok dengan Felly, tapi biarkanlah kali ini dia melanggar, merokok hanya dua batang kok.

Entahlah, pikiran dia sangat mumet,  dia terlalu memikirkan hubungannya dengan Felly.

Saat sedang asik merokok sambil menatap langit, tiba-tiba pintu terbuka dan muncullah Felly.

Felix yang melihat kedatangan Felly segera membuang rokok terakhirnya dan menginjaknya.

Felly segera menghampiri sofa yang sudah usang tersebut dan dia terkejut saat melihat Felix yang sedang duduk.

"Felix? Kamu bolos? Hah? Itu apa? Kamu merokok lagi?" tanya Felly yang sudah duduk disamping Felix.

"Iya aku bolos Fell, iya aku juga merokok, maaf ya aku udah ngelanggar janji aku sama kamu, tapi aku sekarang emang lagi mumet banget." jelas Felix yang masih Setia menatap langit yang sedang berawan, tidak secerah biasanya.

"Kamu kenapa?" tanya Felly sambil membalikkan tubuhnya untuk menatap Felix.

"Aku pusing sama hubungan kita Fell, akhir-akhir ini aku sering mikirin hubungan kita terus." jawab Felix sambil meremas rambutnya.

"Kamu ga nyaman sama aku?" tanya Felly.

"Aku nyaman Fell sama kamu. Tapi aku mau kita lebih dari ini, aku pusing sama hubungan kita, pacar ngga, kalau friendzone kita tuh lebih dari ini." jelas Felix panjang lebar.

"Kenapa sekarang kamu nuntut lebih sama aku? Aku kan udah bilang dari awal, aku ga bisa pacaran, aku ga dibolehin sama bonyok aku kalo aku punya pacar, kamu ngerti kan?" lirih Felly sambil menahan air matanya.

Ini yang Felly takutkan jika dia menaruh harapan bahwa Felix akan menunggunya, dan ternyata harapan itu ga sesuai.

"Okey! Kalo kamu mau kita lebih dari ini, kalo kamu mau kepastian dari aku, mulai sekarang kita pacaran." ucap Felly dengan tegas sambil menatap langit didepannya.

"Kamu serius? Kamu mau bohongin orang tua kamu?" tanya Felix sambil menggenggam tangan Felly.

"Aku ga mau kamu ninggalin aku hanya karena sebuah kepastian Fel, aku sayang kamu, aku akan lakuin apapun demi kamu. Agar kamu tetap tinggal disisi aku." ucap Felly yang sudah menangis.

"Kamu pikirin ini matang-matang Fell, aku ga mau kamu begini cuma gara-gara aku." balas Felix.

"Kamu tuh mau nya apa sih Fel?! Aku udah kasih kepastian sama kamu! Aku udah yakin sama keputusan aku! Terus sekarang kamu berbicara seolah-olah kamu ga mau sama aku! Apa kamu udah bosan sama aku Fel?!" bentak Felly yang sudah menangis.

"Hey.. Hey.. Aku sayang kamu.. Aku seneng kita pacaran.. Tapi cara kamu salah.." lirih Felix sambil membawa tubuh Felly kedekapannya.

"Kita akan coba Fel, apapun rintangannya kita akan tetap bergandengan tangan. Kita... Backstreet aja." ucap Felly akhirnya.

"Kamu.. Kamu serius?" tanya Felix memastikan.

Felly hanya menganggukan kepalanya dan menghapus air matanya.

"Aku... Aku.. Aku ga mau kalo kita backstreet Fell! Aku bukan pengecut yang menyembunyikan hubungan ini dibalik orang tua kamu! Aku ga mau! Lebih baik hubungan kita kayak gini sampai kamu lulus dan mama kamu tau yang sebenarnya!" bentak Felix sambil melepaskan pelukannya.

"Aku ga tega liat kamu kayak gini Fel, aku juga mau kita lebih dari ini, tapi gimana? Keadaan yang memaksa aku untuk tetap berada di posisi ini. Aku jadi serba salah." ucap Felly sambil sesenggukan.

"No problem. Kamu tenang aja, jangan terlalu pikirin aku, yang penting komitmen kita tetap terjaga, dan sampai waktunya tiba, aku dan kamu akan meremiskan hubungan kita." balas Felix sambil tersenyum tulus dan menghapus air mata Felly.

***

Setelah kejadian tadi diatap, Felly dan Felix sudah merasa lega, karena mereka sudah mengeluarkan apa yang sedari dulu mereka pikirkan.

Yap. Felly dan Felix sudah memutuskan untuk tetap melanjutkan hubungan ini sampai waktunya benar-benar tiba.

"Makan dulu yuk Fell, aku lapar." ajak Felix yang sudah berada di parkiran motor bersama Felly, karena 5 menit lalu sudah waktunya pulang.

"Aku ngga bisa, nanti mau nemenin mama ke supermarket." ucap Felly.

"Emang harus sama kamu perginya?" tanya Felix sambil mengangkat salah satu alisnya.

"Ya iya lah. Aku udah janji tadi." balas Felly.

Felix hanya menghela napas kasar dan segera mengeluarkan motornya untuk mengantar Felly pulang.

"Yaudah yuk kita pulang aja." ucap Felix dengan wajah yang datar.

"Kamu marah?" tanya Felly yang menyadari ekspresi Felix.

"Ngga." jawab Felix sambil memakai helm full facenya.

Ngga salah lagi maksudnya, batin Felix

"Yaudah yuk balik." ajak Felly sambil naik ke motor Felix.

***

Saat ini Felly sedang berada dikamarnya, sehabis mengantarkan mamanya belanja, Felly langsung ke kamar.

Tiba-tiba pintu kamarnya diketuk dan masuklah Riki.

Felly langsung memeluk erat tubuh Riki.

"Abanggggg gue seneng banget." ucap Felly dengan sangat antusias.

"Lo kenapa?" tanya Riki dengan kening berkerut.

"Felix janji sama gue mau nunggu gue lulus dan dia bakalan meresmikan hubungan kita." cengir Felly sambil melepas pelukannya dan memandang Riki.

"Baguslah, ya gitu dong, emang harusnya dia berjuang buat nungguin lo. Kalo emangnya dia serius sama lo, dia bakalan nungguin lo, ga peduli seberapa lama dia nunggu, dia bakalan tetap nungguin lo." lanjut Riki panjang lebar sambil mengelus rambut adiknya dengan sayang.

"Sekarang mending lo tidur, besok sekolah, ini udah malam." lanjut Riki.

"Okey! selamat malam bang!" ucap Felly sambil mengecup pipi abangnya.

***

Keesokannya saat Felly sudah sampai di dalam kelas, dia langsung memeluk erat tubuh Christy sambil memasang senyum lebarnya.

"Napa lo? Kesambet?" tanya Christy sambil mengerutkan keningnya heran melihat tingkah Felly.

"Gue udah menjelaskan semuanya sama Felix, sekarang gue lega banget. Kemarin waktu di atap, gue sama dia ngeluarin unek-unek kita masing-masing." jawab Felly sambil menaruh tasnya di samping tas Christy.

"Ya Bagus dong." balas Christy sambil memainkan ponselnya.

Felly yang mendengar itu hanya mendengus napas kasar.

"Respon lo cuma kaya gitu doang?" tanya Felly sambil memutarkan bola matanya.

"Ya terus gue harus gimana? Bilang wow sambil jungkir balik di depan Bu Mimi gitu?" lanjut Christy sambil menatap Felly yang sedang memainkan ponsel nya juga.

"Yeehhhh... Itu mah lo nya yang lebay!" balas Felly sambil menjitak pelan kepala Christy.

"Bodo amat!" ucap Christy sambil memegang kepalanya yang habis dijitak Felly.

Saat Felly ingin kembali memainkan ponselnya, tiba tiba bell berdering dan masuklah wali kelas Felly, yaitu Bu Nita.

Tetapi Bu Nita tidak sendiri, dia bersama seorang cowok, yang mungkin murid baru.

Saat Felly menatap cowok itu, Felly langsung kaget dan melotot dengan sempurna.

Cowok itu yang melihat Felly pun langsung kaget dan tidak menyangka dia akan kembali bertemu dengan Felly.

"Pagi anak anak, ibu kesini membawa teman baru untuk kalian. Silahkan nak perkenalkan diri kamu." ucap Bu Nita.

Kaum hawa yang melihat cowok itu hanya memandang dengan takjub, pasalnya cowok itu sangat tampan, dan keliatannya dia adalah good boy.

"Kenalin, nama gue Davin. Gue harap lo semua mau berteman sama gue." ucap Davin sambil tersenyum manis.

Para cewek yang melihat itu hanya berteriak histeris.

Sedangkan Felly hanya memutarkan bola matanya.

Kebiasaan tuh anak, suka tebar pesona sana sini, batin Felly.

"Nah Davin, kamu duduk di bangku kosong yang dibelakang Felly ya." ucap Bu Nita yang menurun Davin untuk duduk.

"Iya bu. Makasih." balas Davin, yang langsung berlalu dari hadapan Bu Nita dan segera berjalan menuju tempat duduk yang dimaksud.

Felly hanya menatap ke depan, dan saat Davin sudah duduk di bangkunya, dia menoel Felly.

Felly yang merasa ada yang menoelnya, langsung menengokkan kepalanya ke belakang.

"Apa lo? Dulu aja pas lulus SMP langsung ninggalin gue, malahan sekarang balik lagi." ucap Felly sambil berbisik.

"Istirahat kita ke kantin deh ya, gue bakalan jelasin semuanya ke lo." balas Davin.

Christy yang menyadari adanya komunikasi diantara Davin dan Felly langsung menoel bahu Felly.

"Apa si dari tadi gue ditoel mulu, sabun colek kali gue ditoel toel mulu." ucap Felly sambil menatap Christy.

"Lo kenal sama Davin?" tanya Christy yang sudah penasaran.

Felly hanya menganggukkan kepalanya tanda ia mengenal Davin.

"WHAT?! kenal dari mana lo?!" bentak Christy penuh penekanan.

"Nanti gue ceritain pas istirahat di kantin." balas Felly sambil menatap Bu Nita yang sedang menjelaskan materi pelajaran.

***

Saat ini, mereka semua sedang berkumpul di kantin, Felix dan temannya juga hadir, ditambah Davin.

Sebelumnya mereka semua sudah berkenalan terlebih dahulu sama Davin.

Felly berjanji akan bercerita mengenai Davin kepada mereka semua.

"Okey, jadi Davin ini teman gue dari SMP. Pas lulus SMP dia ga tau kemana, ga ada kabar, tiba tiba ngilang, dan sekarang tiba tiba dia muncul disini. Gue sama dia cuma sebatas sahabat ga lebih. So, Davin sekarang lo ceritain kenapa tiba tiba lo ngilang dari gue?" tanya Felly, dan sekarang semua mata tertuju kepada Davin, seakan akan menuntut Davin untuk segera menjelaskan apa yang terjadi.

"Jadi, pas lulus SMP itu gue ada di London, entah kenapa tiba tiba bokap gue ngirim gue kesitu, gue ga ngasih kabar ke Felly karena bokap gue udah mesan tiket dari jauh jauh hari, dan pas hari kelulusan gue langsung dikirim ke sana, dan ternyata nenek gue disana lagi sakit, dan kami sekeluarga terpaksa harus menjaga nenek gue disana, selama di London itu gue sekolah, dan setalah kondisi nenek gue membaik, gue memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan mencari sekolah yang sama dengan Felly dan akhirnya gue ketemu, ternyata kebetulan banget gue sekelas sama Felly disini." ucap Davin dengan senyum lebar.

"Terus nenek lo disana siapa yang jagain?" tanya Kenny.

"Disana ada bokap sama nyokap gue, gue disini tinggal sendiri dan sama pembantu dan orang utusan bokap buat mantau gue, disana sekalian bokap ngurusin perusahaan barunya." balas Davin sambil meminum jus nya.

"Lo disini tinggal sendiri? Yakin lo?" tanya Felly sambil mengangkat satu alisnya.

"Yakin lah, gue ga bakalan seenaknya juga tinggal sendiri. Lo tau kan? Gue juga di jagain sama orang suruhan bokap. Kalo gue bandel dikit aja, gue langsung disuruh tinggal disana sama mereka, ya gue ga mau lah." balas Davin.

"Kenapa lo ga mau tinggal disana? Kan disana enak, ceweknya juga cantik cantik, seksi seksi pula." tanya Adit.

Teman-teman mereka yang mendegar itu hanya mendengus.

"Pikiran lo dit yaampun." ucap Alfa.

"Gapapa, gue ga betah aja disana, biarpun cewek nya oke-oke, tapi gue ga mau." balas Davin.

"Oiya, Siska mana Fell? Dia disini juga kan?" lanjut Davin sambil lanjut bertanya.

"Iya. Ga tau deh." balas Felly sambil memainkan ponselnya.

Setelah itu mereka semua asyik dengan dunia mereka sendiri.

Kenny dengan Christy, Alfa dengan Adit dan Felly dengan Felix.

Davin yang melihat kedekatan Felly dengan Felix mengernyitkan dahinya heran.

Sejak kapan Felly dekat sama cowok selain gue, batin Davin.

Davin yang sedang memikirkan kedekatan antara Felly dan Felix tekejut karena kedatangan Siska.

"Davin?! Davin, ini lo? Yaampun Vin, lo ganteng banget sekarang, lo kemana aja Vin? Yaampun, kok mantan tambah ganteng ya?" heboh Siska.

Felly dan Davin hanya memutarkan bola matanya malas, sedangkan teman-teman mereka terkejut mendengar bahwa Siska adalah mantan Davin.

"Lo mantan cewek ini Vin?" tanya Christy sambil menunjuk Siska dengan ekspresi jijik.

"Iyalah, Siska gituloh." jawab Siska dengan sombong.

"Gue ga pernah anggap lo mantan ya Sis, lo udah khianatin gue, ga sudi gue punya mantan kayak lo!" cecar Davin.

Yang lainnya hanya menyimak perdebatan antara Davin dan Siska. Sedangkan Felly sudah tak heran dengan perdebatan ini.

"Kamu salah paham Vin! Dia itu cuma sepupu aku!" mohon Siska.

"Gue tau kalo dia itu bukan sepupu lo Sis, jangan bohong lagi, gue ga suka dibohongin, udah ya Sis, kita udah ga ada hubungan lagi, so, jangan kayak gini, menjijikan tau ga?" sinis Davin.

Sedangkan Siska hanya cemberut dan langsung pergi.

"Jadi, selama ini cowok yang Siska ceritain ke gue itu elo Vin?" tanya Felix.

"Maksud lo?" balas tanya Davin.

"Iya, dia pernah cerita, kalo dia jenuh sama cowoknya yang ada di London, karena dia ldr'an, terus dia selingkuh disini, gue udah larang dia, tapi sifat dia yang kayak gitu susah juga sih, dia itu sahabat gue Vin." jelas Felix dengan panjang lebar.

"Dia sahabat lo?" tanya Davin.

"Iya, kita emang sahabatan dari dulu." jawab Felix.

Davin hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti dan mereka segera melanjutkan aktivitas masing-masing yang tadi sempat tertunda.

Seguir leyendo

También te gustarán

569K 22.1K 35
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
262K 4.6K 11
Semenjak dua tahun lalu ia mengalami sebuah peristiwa dimana ia mengalami trauma yang begitu mendalam. Ia menjadi kepribadian yang kelam namun saat b...
little ace Por 🐮🐺

Novela Juvenil

879K 65.8K 31
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
10.2K 1.5K 9
⚠️ Cerita Pindah Di Dreame/Innovel Datang keacara pernikahan sang mantan terindah-yang masih ia cintai-seorang diri, Anne harus rela mendapat cacian...