OCEANA

By klystea

56.7K 8.4K 1.8K

"kak taeyong, udah punya pacar?" mendengar pertanyaan tiba-tiba seperti itu, taeyong yang lagi membuka kancin... More

01. what's your relationship status?
02. chill, i'm still yours
04. pdkt ala taeyong dan jennie
05. pdkt ala jennie dan taeyong [2]
06. all time favorite manager
07. you drive me crazy

03. es milo favorit jennie

8K 1.3K 256
By klystea


pertama kali jennie menjabat sebagai manager basket, dia inget banget kalau lebih dari puluhan cewek memohon-mohon ingin menggantikan posisinya.

awalnya jennie gak ngerti, karena menurutnya kerjaan manager basket itu berat.

ngitungin bola basketlah, bikinin surat dispenlah, ngurusin technical meeting-lah, intinya jadi manager itu bukan cuma sekedar liat cowok-cowok ganteng berebut bola.

jennie bersumpah, kalau bukan karena mark, teman sekelasnya yang selalu membantu dia dalam berbagai mata pelajaran, dia pasti udah nolak tawaran jadi manager.

tapi seiring berjalannya waktu, jennie ngerasa ternyata gak sesusah itu untuk berbaur dengan anak-anak basket yang terkenal di sekolahnya ini.

mereka berisik, lucu, dan suka bercanda saat latihan walaupun kadang si kapten basket bersikap tegas supaya mereka latihan lebih serius.

iya, lee taeyong, si kapten basket yang kata orang-orang gantengnya gak manusiawi ini adalah alasan kenapa cewek-cewek ingin menggantikan posisi jennie.

dan, pertanyaan dari teman-teman dekat jennie yang awalnya berbunyi,

"gimana rasanya jadi manager taeyong?"

sekarang udah berganti menjadi,

"gimana rasanya jadi pacar taeyong?"

lucu, pikir jennie.

gimana yang awalnya si kapten basket itu adalah orang yang paling susah buat diajak ngobrol, sekarang ternyata bisa jadi pacarnya.

jennie emang gak menutupi soal hubungannya ke temen-temen deketnya, tapi dia sendiri gak pernah bisa jawab pertanyaan mereka.

sebulan pacaran sama taeyong, yang jennie tangkep adalah taeyong bukan tipe cowok ribet.

asal ada kabar, semuanya gak jadi masalah buat taeyong.

dia bahkan gak mempermasalahin temen-temen jennie yang kebanyakan cowok.

protective in a good way.

sebisa mungkin kalau taeyong emang masih bisa jemput jennie, dia pasti gak akan membiarkan jennie pulang sendiri atau sampai dianter sama cowok lain.

taeyong juga bukan sweet talker.

bukan tipe yang selalu muji jennie cantik atau ngasih pujian-pujian basi lainnya.

well, mungkin pernah sekali.

waktu mereka mengikuti turnamen basket antar sekolah, jennie diam-diam memakai jaket taeyong yang digeletakkan begitu aja di bench.

dan begitu taeyong sadar kalau pacarnya itu memakai jaket kesayangannya, dia langsung lari dari lapangan ke bench cuma buat bisikkin ke jennie,

"wow, my jacket looks hella good on you."

udah, ngomongnya gitu doang, tapi jennie kepikirannya sampai berhari-hari.

ah, serius deh, sampai saat ini belum ada kata yang bener-bener pas buat menggambarkan rasanya pacaran sama taeyong.

iphone di tangan jennie berbunyi, membuat jennie langsung tersadar dari lamunan panjangnya soal taeyong.

taeyong: jen
taeyong: makan
taeyong: katanya sakit


tuh kan, panjang umur, batin jennie.

iya, ini salah satu kebiasaan taeyong kalau udah waktunya istirahat dan belum liat jennie di kantin.

sambil tersenyum kecil, jennie kemudian menyenggol lisa yang baru saja memasukkan buku-bukunya ke dalam tas.

"kantin yuk?"

"halah, pasti lo udah disuruh makan sama kak taeyong?" goda lisa dengan nada ngeselin, dan jennie cuma bisa nyengir.

"hehe, dia tau gue lagi sakit makanya jadi makin bawel," jawab jennie.

"alright, bucin, alright."

• • •

begitu jennie dan lisa sampai di kantin, hampir semua meja udah terisi penuh.

jennie mengedarkan pandangannya untuk mencari meja kosong, tapi matanya malah bertatapan dengan taeyong yang udah duduk di meja bersama teman-temannya.

or to be exact, bersama geng gantengnya.

taeyong kemudian menunjuk meja di seberangnya menggunakan dagu, menyuruh jennie untuk duduk disana.

jennie cuma ngangguk cepet, malas menjadi pusat perhatian kayak biasanya.

tangannya menarik lisa untuk menempati meja kosong yang dimaksud taeyong, dan mereka berdua langsung duduk disana.

"mau soto ayam gak lo?" tanya lisa, melirik warung soto yang terkenal di kantin sekolahnya.

"mauuu!" jennie tersenyum lebar.

"yaudah, lo disini jagain tempat, gue yang pesen," kata lisa sebelum akhirnya meninggalkan meja untuk memesan makanan mereka berdua.

sambil menunggu lisa, jennie diam-diam mendengarkan percakapan taeyong dan geng gantengnya.



"cas, kemaren gimana jalan sama doyeon?"

"ya gitu, gak ngapa-ngapain gua."

"demi apa lo gak ngapa-ngapain?"

"anjiiir, kok gak percaya sih kalau gua gak ngapa-ngapain?"

"woy, woy, itu ada adik kelas kesayangan jaehyun itu."

"cieeee, sapa dong sapa!"

"hai, dede gemesnya jaehyuuun!"


"halah, berisik banget ini geng buaya darat," batin jennie sebal.

fyi, taeyong dan gengnya adalah tipikal senior yang kalau di kantin lebih banyak bercandanya daripada makannya.

jennie yakin seratus persen, kalau geng taeyong yang rata-rata anak basket ini gak ganteng, pasti mereka udah dihujat sama semua orang di kantin saking berisiknya.

meskipun taeyong lebih sering jadi team ketawa, gak jarang juga dia jadi tumbal gengnya buat mintain line adik kelas cantik.

dan sialnya, jennie yang lagi asik ngeliatin taeyong tiba-tiba ditatap balik.

"apa liat-liat?" bisik taeyong, menjulurkan lidahnya ke jennie.

"ih, siapa yang ngeliatin?" jennie balik berbisik,  memalingkan mukanya ke arah lain, karena sebenarnya malu karena ketahuan.

saat lisa kembali membawa dua mangkuk berisi soto ayam, kini giliran jennie yang beranjak pergi untuk memesan minuman kesukaannya.

okay, jennie ngaku dia orang yang cukup mengikuti trend, tapi menurutnya, es kepal milo gak akan pernah bisa ngalahin es milo original sejak dulu.

apalagi, es milo buatan ibu kantin yang luar biasa enak.

taeyong bahkan bilang ke jennie setiap kali mereka beli minuman bareng setelah latihan basket berakhir,

"jen, gue yakin deh, ibu kantin ini pahalanya banyak karena kalo ngasih milo gak pernah tanggung-tanggung."

dan meskipun lagi sakit tenggorokan, jennie berakhir memesan es milo paling enak satu sekolahan, dengan alasan dia lagi ngidam banget.


"jangan bilang pesen es milo?" lisa menaikkan satu alisnya begitu jennie kembali ke meja.

pertanyaan lisa yang akurat hanya dibalas cengiran khas jennie, dan lisa langsung memutar bola matanya.

"gila ya lo, suara udah mau abis gitu, masiiiih aja pesen es milo."

"ya, gimana lagi? gue keburu pesen ini, tinggal nunggu dianterin."

jennie duduk, gak menanggapi ceramah lisa yang selanjutnya, malah sibuk memerhatikan taeyong dan gengnya yang sudah bersiap-siap untuk kembali ke kelas.

"eeeh, jennie cantik," goda ten dengan suara genit, begitu menengok ke arah belakang dan matanya bertatapan dengan mata jennie.

"gak usah genit lo sama cewek gue," tegur taeyong pelan lalu menjitak kepala ten, sementara jennie cuma bisa nahan senyum ngeliatnya.

dan begitu taeyong dan gengnya benar-benar pergi meninggalkan kantin, barulah jennie bisa melanjutkan acara makannya dengan tenang.

"jen," lisa menyenggol siku jennie, "tahan lo pacaran sama kak taeyong yang cuek mampus kayak gitu?"

"cuek gimana?" jennie menghentikan kegiatan makan soto ayamnya, "emang orangnya gitu kan?"

"ya maksud gue, cuek aja, gak nyapa lo sama sekali gitu kalau ketemu."

baru aja jennie mau membalas argumen lisa, ibu kantin keburu datang ke meja mereka.

"teteh, ini pesenannya."

diluar ekspektasi jennie, bukannya es milo favoritnya, ibu kantin malah mengantarkan secangkir milo panas.

iya, jennie ulangi, secangkir milo panas.

jennie mengerutkan dahinya bingung, sebelum akhirnya bertanya sesopan mungkin, "bu, maaf, bukannya tadi jennie pesen es milo yang kayak biasa ya?"

sambil tersenyum, ibu kantin menunjuk punggung tegap seorang laki-laki yang sudah menjauh dari kantin,

"tadi sebelum pergi, kang taeyong nyamperin saya. dia bilang kalau teh jennie pesen es milo jangan dikasih, lagi sakit tenggorokan kasihan. jadi, saya disuruh bikinin milo panas. gapapa kan, teh?"

speechless, jennie mengerjapkan matanya berkali-kali.

"teh, milonya mau saya ganti lagi aja?"

"oh.. iya," jennie mengangguk berkali-kali, "gak usah, bu, ini aja. makasih banyak ya."

sampai akhirnya ibu kantin meninggalkan meja, barulah jennie membalikkan badan ke arah lisa yang juga terlihat speechless.

sambil mengangkat secangkir milo panasnya, jennie tersenyum menantang,



"ini yang kata lo cuek mampus?"

Continue Reading

You'll Also Like

251K 37K 67
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
63K 4.6K 29
Love and Enemy hah? cinta dan musuh? Dua insan yang dipertemukan oleh alur SEMESTA.
1M 86.9K 30
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
495K 49.5K 38
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...