Adorn ㅡkth x jjk

By teyoshi

449K 69.2K 5.5K

Ada saat dimana dirimu dihadapi dua pilihan; buka lembaran baru atau tutup lembaran lama ceritamu. More

Awal
Palsu
Jantung
Alah
Ceritanya
Kilas balik
Dia ada
Berulang
Kilas kedua
Lepas
Pembodohan
Lamunan
Awal kedua
Perlahan
Satu memori
Suasana
Beda
Sahabat?
Pacar?
Status
Seseorang.
Katanya
Aktivitas.
Pagi ini
Malam tenang
Pantasnya
Mana?
Ceritamu.
Papa
Seandainya.

Berakhir.

12.7K 1.6K 141
By teyoshi













"Tuhanku."

"Cintaku?"

"Diem."

Mulut Taehyung ditamplak telapak tangan tragis sekali, berakhir meringis merana dan sayangnya terkekeh, mengambil pergelangan tangan kekasih ,lalu digenggam halus.


"Jangan kasar, kamu tuh."


Jungkook mendecih, biarin tangannya digenggam, tapi lantas mendekat, kaki sengaja naik bergantung di paha Taehyung, posisi manja yang sengaja.

Sudah lewat beberapa hari semenjak kejadian Taehyung berurusan dengan Papa, iya. Masa tegang sudah lewat, tinggal keluar jalur nyaman.


Lulus dulu maksudnya.



"Besok ada kelas?"

"Libur,"

"Libur apa?"

"Hari Buruh Internasional."



Taehyung alisnya naik sebelah, tepuk-tepuk lutut Jungkook yang ada diatas pahanya sendiri, menyalurkan afeksi sayang maksudnya, tapi jahil. Berujung dicubit gemas, gendut soalnya.



"Aduhㅡsakit Taehyung!"

"Lebay, memang kamu buruh?"



Jungkook ambil tangan Taehyung dan disingkirkan, seolah tangan pacarnya itu kuman, bakteri. Infeksi yang susah hilang, bawa perasaan misalnya.

Taehyung diam, hari ini hening lagi. Gak ada sesuatu yang berkesan terjadi, seperti biasa duduk santai berdua dengan televisi menyala, tayangan entah apa.

Siapa kira, harum Jungkook sehabis mandi itu memikat seperti dulu?

Taehyung menoleh, perhatiannya sama Jungkook yang duduk diam menyender sambil kunyah kripik dalam kantong snack, mata serius pada tayangan,

Tangan yang awalnya ditepis sang pacar, kini merambat di paha dalam, mendekat, membiarkan Jungkook melirik,

"Ngapain kamu?"

Ketus sekali, galak. Jungkook bertanya gak mungkin slow.

"Udah dapat restu papa, menurutmu selanjutnya apa?"

Ah, Taehyung seperti biasa lugas. Berbicara terlalu menuju inti, yang jadi lawan bicara kan malu sendiri, sampah.

Tapi disini malunya Jungkook itu berkelas.


"Gak usah macem-macem, kamu lulus dulu, sarjana."

Kaki naik, dorong pipi Taehyung dengan telapak kaki, lalu terkekeh karena puasㅡposisi kurang ajar, dan sebagai pacar yang dominan, pasrah.

"Sialan, aku baru tau kamu jadi kurang ajar begini." Ini Taehyung frutasi memilih nyerah dan duduk dengan benar lagi,

"Memang hanya anda yang bisa kurang ajar sekaligus brengsek?"

Menekankan kata pada hanya anda, Jungkook terkekeh lagi setelah berujar, lucu juga lihat wajah Taehyung yang merajuk.

Sementara lawan bicara mengedikkan bahu, "Kamu dicium juga mau,"

"Iya, siapa yang bilang gak mau?"

"Tadi pipiku dijauhin, duh."

"Belum mandi kamunya,"

"Alasan."


Taehyung mendecih, dibalas cibiran Jungkook yang kurang ajar, katanya sok ngambek, tapi lantas si pacar gemas,

Tahu karakter semenjak menengah atas dibatasi hubungan tanpa status, gak menutup kemungkinan Jungkook terjatuh lagi,

Ketika Taehyung menangkup pipinya halus, mendekat dengan belah bibir sedikit terbukaㅡmencium kembali bibirnya tepat di tengah,

Menyalurkan sayang, bahkan tawa kecil diantara ciuman keduanya jadi penutup konflik yang nyaris terjadi di setiap hari dan menjadi bagian hidup,

Biarkan, ya?






















•••

"Mau mati,"

Keluhan suara berat yang terdengar merana, mata bulatnya menatap lawan bicara di depan, yang sibuk menatap ke bawah sambil menghela nafas panjang sekali,


"Kenapa mau mati?"

"Gak mau jadi mahasiswa,"

"Oh, kasihan."

Berada di tengah taman kota dengan suasana pagi yang mulai panas, disini Taehyung, berperan pacar dengan status mahasiswa tingkat akhir yang tenggelam dengan berbagai tugas menyusul skripsi,

Jungkook duduk di depan, menghadap sambil menggulung earphone. Wajahnya bersih, segar dan halus sekali, senyum kecilnya terbentuk seperti biasa,

Gemas, Taehyung merana karena tugas itu menggemaskan dan si pacar jauh lebih gemas.

"Mau aku bantu? Tugasku hampir selesai,"

Layaknya malaikat di pagi yang cerah, Jungkook berujar manis sambil menepuk halus kepala Taehyungㅡrambutnya teracak bebas, ciri manusia stres entah bagaimana akhirnya.

Tapi gelengan halus, Jungkook diam sedikit menaikkan alis sebelah. Tumben, dapat penolakan dari tawaran paling menggiurkan,

"Gak usah, bantu aku semangat batin, Jeon."

"Semangat batin?"

"Iya, sama kebutuhan biologis."

Bunyi tamplak dan puncak kepala jadi korban, Taehyung meringis yang dibuat-buat, Jungkook beralih mendecih sambil mendekat, menarik tangan Taehyung untuk berada di pelukan,

Ah, sok manis.

"Ngomong itu dibenerin, Tae. Peluk hari ini cukup gak?"


Hehe, Taehyung senyum kecil. Tangan terulur melingkar di pinggang kekasih hati, wajah di pendam halus diatas pundak, dan hidung sedikit mengendus leher dibagian sampingㅡmenikmati harum parfum seorang Jungkook.


"Iya cukup, cium nanti."

"Jangan cium, taman kota. Ramai."

"Mau yang sepi?"

Jungkook berdecak, tapi betah juga di peluk halus begini sama manusia merana di depannya, tangan menepuk-nepuk puncak kepala Taehyung yang semakin mengusal, manja keterlaluan.


"Oh ya, Jeon."

Jungkook pipinya ditangkup sedikit maju, dibalas kerutan dahi terganggu. Lantas Taehyung terkekeh sejenak, "Apa? Kok gitu tampangku,"

"Lepahsduku pipiskhuㅡ"

"Apa kamu bilang,"

Malas, Jungkook responnya menatap arah lain. Taehyung lantas terkekeh pelan, wajah merana karena status mahasiswa tingkat akhir hilang seketika,

Diganti wajah petakilan yang rupanya masih sama semenjak menengah atas, dengan penampilan rambut yang berbedaㅡsaat itu memasang wajah serius sekilas,

"Mau denger aku ngomong?"

Gelengan kepala, Jungkook menarik turun tangan Taehyung yang jepit pipinya tadi gak kira-kira,

Taehyung berdecak, "Kecewa."

"Ya ya, ngomong apa?"

Jungkook beralih duduk dengan benar, menghadap Taehyung dan mengambil afeksi lebih duluㅡmenggenggam duluan tangan lebar Taehyung yang terasa lebih dingin hari ini,



"Jawabnya nanti tapi, dengerin aku dulu,"

"Iya apa? Mirip mau lamar orang," disini Jungkook terkekeh sama perkataannya sendiri,

"Wah, kok tau?"

"Ah? Apa?"





Taehyung lantas ketawa, keras.  Bahagianya menular,











"Iya, mau aku lamar. Tapi nanti, janji tunggu ya? Jangan pergi lagi, diem disini. Disampingku."





































ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡf i n ?














Yay! Hutangku lunas satu lagi mbaknya :")
Akhirnya ya, kalian semua manisku pembaca setia adorn apa kabar?
Baikkah sehatkah,bahagiakah,
Harus yang baik dong ya!♡

Untuk message, aku disini berterima kasih banyak sekali. Atas semua dukungan ,dan memori paling berkesan pada masa SMA di zaman kone, yang akunya ketumbenan dapat notice segitu manisnya, hadu :")

Kedepannya, aku rencana membaca cerita baru lagi setelah selesai dengan urusan kampusㅡaduh maba.

Mungkin disini aku mulai tidak terlalu menekankan tentang pairing, tapi berusaha improve di bagian cerita dan membawa karakter baru dengan tulisanku yang aku rasa semakin menurun karena kurangnya dilatih huhu (curhat)

Dan, tujuanku ending hari ini,

Cerita sudah selesai, semua scene yang sering terbayang di otak sudah tersampaikan semua, termasuk lamaran ngambang tanpa jawaban yang jadi bagian ending HEHEHEH

Dan kalian para manisku, semoga Adorn membekas di hati kalian ya? Salam sayang.♡





ㅡTeyoshi'180506

Continue Reading

You'll Also Like

658K 41.1K 35
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
Fantasia By neela

Fanfiction

1.6M 5K 9
⚠️ dirty and frontal words 🔞 Be wise please ALL ABOUT YOUR FANTASIES Every universe has their own story.
135K 14.4K 18
Kamu tahu apa yang paling aku takutkan? Makhluk-makhluk fantasi yang ku anggap tidak ada dan sekarang mereka berada di sekelilingku. ㅡJeon Jungkook =...
818K 101K 48
[COMPLETED] Kalau udah terlanjur sayang, Jungkook bisa apa? bxb. Taekook. Minyoon (side-pairing). #1 in bottomjungkook #1 in toptaehyung