Aquenna masih terduduk di cafe yang terletak di dekat sekolahnya. Tanpa sengaja matanya tertuju keluar jendela besar yang menyorot pada jalanan SMA PELITA yang sepi.
Ia menatap gerombolan orang-orang yang sedang terduduk di pinggir jalan, mereka berpenampilan seperti preman tetapi Aquenna tau jika mereka adalah seorang siswa sama seperti dirinya.
Melihat gelagat dan penampilan mereka sangat meyakinkan apabila mereka adalah anak anak nakal yang akan tawuran. Sangat di sayangkan sekali,di jaman yang sudah canggih seperti ini masih saja ada para terpelajar yang bersikap tidak terpuji. Quen sangat tidak suka apabila ada perbuatan yang melanggar norma norma sebagai seorang siswa.
Aquenna semakin yakin dengan dugaanya karena tak lama kemudian, sebuah gerombolan datang. Mereka terlihat berbicara,entah apa itu Aquenna tidak peduli. Tetapi ia tetap memperhatikan tawuran yang terjadi di depan matanya. Dan sudah terlihat jika tawuran itu akan di menangkan grup pendatang tadi .
Ia masih memperhatikan hingga salah satu dari mereka yang paling mencolok tidak sengaja membuka tudung jaket dan masker seseorang yang terlihat sebagai reader kubu pendatang tadi.
Ia terkesiap seketika saat masker itu tebuka memperlihatkan wajah seorang cowok yang berseragam sama denganya. Kemudian entah dari mana keberanian cewek ini dia kemudian keluar cafe dan langsung berlari ke arah cowok yang Tengah memukuli lawanya. Dengan seketika dia langsung menarik tangan cowok itu untuk pergi menjauh dari tawuran tersebut . setelah gadis itu merasa aman dia menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap cowok yang Tengah memasang wajah bertanyanya tersebut.
"siapa sih lo,main tarik tarik aja"sungut cowok itu dengan wajah sangar nya
Ya tuhan,kini aquenna tersadar .kenapa dia tiba-tiba membawa cowok sinting ini pergi sih?harusnya kan dia gak usah ngelakuin hal bodoh kaya tadi.
"Kenapa gue bertindak sebodoh ini sih" ucapnya dalam hati. Penuh penyesalan.
"Woi,kok lo bengong sih?"sentak nanta untuk menyadarkan aquenna.
"SORRY,GUE PULANG" ucap aquenna yang kemudian meninggalkan cowok itu yang kini telah di buat heran oleh dirinya.
Nanta memperhatikan punggung gadis yang tengah berjalan menjauh kemudian mengingat kembali kejadian tadi dimana gadis itu menarik tangan nya yang kemudian meninggalkanya dengan rasa bingung.
"dasar cewek aneh" celoteh nanta pada dirinya sendiri.