Sean

Door Idos975LOL

201K 9.2K 211

Pada awalnya semua orang akan suka dengan pilihannya, tapi ga semua orang bakal setia sama pilihannya. Tertan... Meer

Prolog
1. Sekolah
2. Nama Dia Sean
3. Pulang Bareng
5. Awas Lecet
6. April Mop
7. Manis
8. Bad Day
9. Merpati Atau Gagak
10. Perlawanan Hati
11. Genta
12. Aman Atau Nyaman
13. Something Great
14. A Bullshit Girl
15. Pasukan Semut
16. BadThings
17. Kekalahan
18. Upeti
19. Scar
20. Sweet Scar
21. Ego
22. Salting
23. Selera Humor
24. Fake
25. Beside You
26. Cold
27. Nostalgia is Bullshit
28. Sepi
29. Perang Dingin
30. Crown
31. Zero
32. Hero
33. Gila
34. Scenario
35. Lucifer
36. Bad Feeling
37. Brutal
38. Menjauhlah
39. RE
40. Lo ber-Hak
41. Jatuh Hati
42. In My Dream
43. Rasa Rindu
44. SatNight
45. Note
46. Terimakasih (END)
Author Note!
I'm Still Sean

4. Jagoan

7.6K 357 2
Door Idos975LOL

Karin datang pagi lagi di hari ke duanya ia masuk sekolah, ini karena ayahnya yang berangkat pagi ke kantor jadi mau tak mau Karin harus ikut ayahnya.

Kali ini Karin tidak melihat Sean di kelasnya tapi yang ia lihat ternyata tas Andre sudah ada di bangkunya yang berarti Andre juga sudah ada di sekolah pagi ini.

"Aneh, orangnya mana?" gumam Karin.

"Di belakang kamu." suara bisikan itu tepat di telinga Karin.

Karin langsung membalikan badannya dan mendapati Andre yang tengah meminum esnya di pagi hari.

"Andre, ngagetin tau ga?" kata Karin.

"Ya sorry abis tadi aku denger kamu nyari aku sih." jawab Andre dengan kalem.

"Lah emang kedengaran?" tanya Karin.

"Kuping aku itu kayak kelelawar jadi bisa dengar semuanya." ucap Andre membanggakan diri.

"Dih," gumam Karin merasa jijik.

"Jadi tuan putri yang satu ini, udah sarapan belum?" tanya Andre.

Karin hanya menjawab dengan gelengan kepala, seketika Andre merasa keimutan Karin bertambah.

"Yaudah, kita ke mba Dewi aja kuy." ujar Andre dan menarik tangan Karin begitu saja.

Karin yang tadi belum sempat sarapan di rumah akhirnya merelakan tangannya di tarik menuju warung mba Dewi, Karin juga pikir ia ga akan ketemu sama geng Aslan di pagi hari.

Di koridor menuju warung mba Dewi sikap Karin tidak banyak bicara karena ia tau jika ia memberi sedikit saja celah untuk Andre maka Andre akan terus menggodanya.

Seketika sampai di meja warung mba Dewi, Karin langsung duduk dan menjaga jarak dengan Andre.

"Mba nasi uduk dua." teriakan Andre terdengar langsung oleh mba Dewi.

Karin tidak suka cara Andre yang memasan dengan cara berteriak seperti tadi walau jarak mejanya memang tidak jauh tapi bagi Karin itu sangat tidak sopan.

"Ndre, jangan teriak teriak. Ga sopan."  kata Karin menatap Andre.

"Ga usah natap aku, nanti kamu suka lagi." ucap Andre memperalihkan pembicaraan.

"Apaan sih Ndre." kata Karin, ia membuang muka dari Andre.

"Ga usah cemberut, aku ga mau awali pagiku dengan pahit kalau kamu senyumkan aku bisa awali pagi aku dengan manis." ujar Andre, jari Andre menoel dagu Karin.

"Ih apaan sih Ndre, tolong jangan pegang pegang." ucap Karin marah.

"Marah? Jangan marah elah nanti kamu jadi jelek." kata Andre.

"Udah jelek dari lahir." jawab Karin yang masih membuang muka.

"Kamu jelek aja aku suka apa lagi kamu cantik? Mungkin aku ga kuat hidup." ujar Andre pada Karin.

"Kok ga kuat hidup?" tanya Karin.

"Yaiyalah, soalnya aku ga bakal mungkin kuat liat kamu cantik." jawab Andre sambil tersenyum.

"Yaudah aku cantik aja biar kamu cepet mati, hehehe." tiba tiba Karin mengucapkan itu tanpa beban.

Respone Andre hanya mendengus kesal dengan ucapan Karin.

Tiba tiba tanpa di sadari geng Aslan ternyata sudah datang dan melewati tempat yang di duduki oleh Karin dan Andre, geng Aslan yang melewati merekapun akhirnya mendengar gombalan dari Andre.

"Dengar ga tuh Ki? Aku ga akan kuat kalau liat kamu cantik." teriak salah satu anggota geng Aslan yang bernama Aldin.

"Tuh ceweknya aja nyuruh cepet mati." jawab Kiki salah satu anggota geng Aslan juga.

Tawa geng Aslan membuat Andre geram menahan emosinya sendiri, jika saja Andre tidak bersama Karin maka ia akan memilih pergi dari pada jadi target Aslan. Yang di maksud target adalah target usilan geng Aslan bahkan geng Aslan tidak segan segan untuk mengusili guru.

Sedangkan Karin sekarang tengah tersenyum senang karena Andre di ejek oleh geng Aslan.

Maksud geng Aslan sendiri karena tidak suka dengan sikap Andre yang berteriak untuk memesan makanan, walau saat memesan makanan geng Aslan masih di koridor sekolah tapi mereka masih mendengar suara Andre yang berteriak.

"Liat tuh Rin geng Aslan, geng ga jelas yang suka gangguin siswa sini." ucap Andre kesal.

"Tapi Aslan baik loh Ndre," kata Karin sambil tertawa kecil melihat raut wajah kesal Andre.

"Baik dari mananya coba? Anak geng motor, suka tawuran, hobinya cari ribut dan lagi dia pernah ga naik kelas." ujar Andre pada Karin.

"Tapi dia mau nganterin aku pulang kemarin." kata Karin dengan muka yang di buat polos.

"Hah? Hati hati Rin, bisa aja Aslan punya niat jahat sama kamu." ucap Andre dengan kaget.

"Tapi buktinya aku baik baik aja bahkan si Aslan ngajak aku pulang bareng lagi." kata Karin menggoda.

"Mending kamu jauhin Aslan, dia itu ga baik buat kamu Rin." ucap Andre dengan sedikit emosi.

Percakapan itu tak lagi di lanjutkan karena mba Dewi telah datang membawa 2 nasi uduk pesanan, juga Karin dan Andre makan dalam kediaman dan masing masing sibuk dengan hpnya saat mereka makan.

Setelah mereka selesai makan, Andre langsung mengajak Karin pergi ke kelas karena dari tadi mata Aslan menatap ke arah Andre terus dan itu membuat Andre terasa terintimidasi oleh Aslan.

Saat sampai di depan kelas tiba tiba Sean sudah berdiri di depan pintu kelas Karin dengan pakaian sekolah yang sangat berantakan.

"Bisa gue pinjam Karin bentar?" ucap Sean menatap tajam Andre.

Andre hanya menjawab dengan anggukan karena ia tak berani berurusan dengan Sean.

"Pagi," sapa Sean dengan tersenyum.

"Iya, pagi." jawab Karin, kepalanya ia tundukan.

"Ga usah nunduk, saya buka setan." ucap Sean menatap kepala Karin yang terus menunduk.

"Kamu mau apa?" kata Karin, ia mulai memberanikan mengangkat kepalanya menatap Sean.

"Ini," Sean mengambil coklat dari kantung saku celananya dan memberikan coklat itu pada Karin.

"Buat aku?" tanya Karin heran.

"Buat Andre," jawab Sean mendengus kesal.

"Oh buat Andre." kata Karin.

"Ya buat kamulah terus buat siapa lagi?" ucap Sean mencubit hidung Karin.

"Aduuh, sakit Sean." Karin meringis.

"Yaudah nih ambil." ucap Sean memberi paksa coklat itu pada tangan Karin agar Karin menggenggamnya.

Tiba tiba banyak sahutan para siswa siswi di sekitar lingkungan sekolah, perlakuan Sean pada Karin membuat banyak tanda tanya di pikiran mereka pasalnya Sean adalah anak nakal yang selalu mendapat masalah bersama Aslan sedangkan Karin merupakan anak baru dan benar benar masih baru masuk sehari yang lalu.

"Sean, apaan sih? Malu tau di liatin orang." gumam Karin kesal.

"Yaudah kalau gitu, saya balik kelas dulu ya." kata Sean tersenyum.

Sean langsung membalikan badan dan bersiur siur dengan pakaian yang keluar sebelah lalu kancing terlepas satu membuat banyak siswi terpana dengan Sean walau jelas baru saja Sean memberi Karin coklat.

Sedangkan Karin kini mendapati banyak tatapan tajam dari siswi siswi di kelasnya ketika ia masuk.

"Ada urusan apa kamu sama Sean?" tanya Andre pada Karin.

"Tadi dia ngasih aku coklat gitu nih." kata Karin menunjukan coklatnya.

"Mungkin dia naksir sama kamu," ucap Andre mendengus kasar.

Andre lalu pergi keluar kelas meninggalkan Karin duduk sendirian bahkan hingga pelajaran di mulai Andre belum balik ke kelas, Karin pikir ia sedang latihan basket untuk lombanya nanti.

Tapi persepsi Karin nyatanya salah besar bahkan kini Andre tengah tak berdaya di belakang sekolah.

***

Bell istirahat berbunyi dan Karin akhirnya mendapatkan kabar bahwa Andre kini di UKS. Karin langsung menuju UKS dengan terburu buru pasalnya ia mendengar dari Nina bahwa Andre kini wajahnya penuh luka pukul.

Dengan keberanian yang dalam Karin memasuki ruang UKS dan melihat Andre duduk sambil bermain hp.

"Kamu kenapa ndre?" tanya Karin penuh khawatir melihat muka Andre penuh luka pukul.

"Oh Karin," gumam Andre memasukan hpnya ke dalam saku.

"Jawab aku tolong!" ucap Karin, suaranya benar benar sedih.

"Aku gapapa." bisik Andre menarik kepala Karin.

Kini posisinya Karin agak membungkuk dan kepalanya persis di samping kepala Andre yang tengah duduk di kasur.

"Apapun demi melindungi kamu Rin, aku akan lawan." bisik Andre.

Karin langsung berdiri lagi dan tidak menyangka apa yang di bisikan oleh Andre.

"Apa maksud kamu?" tanya Karin.

"Aku berantem sama Sean." jelas Andre.

"Ga mungkin, kamu pasti bohong kan?" Karin benar benar kaget dengan apa yang di ucapkan Andre.

"Aku serius kalau kamu ga percaya, silahkan periksa kelas Sean. Dia pasti udah kabur pulang karena ga berani masuk ruang BP karena mukulin aku." ucap Andre menatap mata Karin.

"Kenapa kamu lakuin itu? Jelasin ke aku ndre." ujar Karin.

"Karena aku ga bisa biarin orang yang aku sukai di deketin laki laki bajingan kayak Sean." ucap Andre seakan akan Andre benar benar tulus.

Suasana di UKS benar benar menjadi canggung, Karin benar benar tak tau harus memberi respone apa pada Andre karena bisa saja Sean tidak datang mengganggunya lagi dan itu benar benar menguntungkan bagi Karin tapi apa ia harus bersikap manis di depan Andre.

"Hei kalian kenapa pada melamun oi?!" teriak Nina yang entah sejak kapan sudah masuk ke dalam UKS.

"Loh Nina, lu ke sini juga?" kata Andre.

"Iyalah guekan baik sama temen, terus tadi kata wali kelas kalau lu mau pulang gapapa." jelas Nina.

"Kayaknya gue tetep di sekolah aja, gue ga mau bolos pelajaran cuman gara gara di tonjok Sean bodoh itu." ucapan Andre terdengar penuh semangat.

"Mending kamu makan dulu sana Rin, biar aku yang jaga Andre di sini." kata Nina pada Karin.

Karin memang belum makan siang jadi ia memutuskan untuk meninggalkan Andre dengan Nina.

Entah kenapa Karin malah pergi ke warung mba Dewi dan duduk di meja dekat dengan tongkrongan Aslan.

Karin memakan nasi uduk dengan tidak fokus, matanya terus mencari keberadaan Aslan.

"Nyari Aslan, Rin?" teriak salah satu dari geng Aslan.

"Aslan ke markas belakang sekolah, jenguk Sean." sahut salah satu teman dari geng Aslan itu.

Seketika Karin benar benar tidak mood makan dan ingin mengetahui bagaimana keadaan Sean sekarang.

***

Ga verder met lezen

Dit interesseert je vast

16.9K 605 14
"Jangan percaya sama muka gua. Lo belum tau siapa gua sebenernya." _______________________ 2019 ©khoeriyahtinah
70.4K 8.3K 59
Setelah kedatangan Varsha Callista Valencia, Alfarellza Keandre Asvathama harus terjebak dengan gadis cantik yang terus mengejar dirinya tanpa malu...
1.9M 140K 47
Elfas yang kerap disapa el putra dari pasangan vibra dan vio,cowok tampan dengan sejuta pesona siapa yang tau jika el yang selalu bersikap ramah dan...
428K 15.4K 30
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...